Polusi Udara Jadi Faktor Risiko Kematian Tertinggi

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

When our topic is air pollution (again)…

Now from Menteri Kesehatan dan Presiden Jokowi.
Belum bosen update berita tentang polusi udara kan? Semoga aja belum yha, soalnya permasalahan ini tuh emang beneran urgent dan perlu kita kawal bersama. Terbaru, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin tuh bilang bahwa polusi udara udah jadi faktor risiko kematian tertinggi kelima di Indonesia, guysStatement ini disampaikan Pak Budi kemarin banget nih, pada saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR.

WHAT?!
 TERTINGGI KELIMA?!!
IyesssTo give you some refresher, Senin kemarin tuh Pak Budi udah bilang ada kenaikan jumlah atas beberapa penyakit pernapasan seperti ISPA, pneumonia, kanker paru, penyakit paru kronik, sampai TBC yang berkaitan sama polusi udara. Enam penyakit ini udah bikin 200 ribuan pasien datang ke RS, Puskesmas, atau fasilitas kesehatan lain di Jakarta, guys. Nah ternyata, dampak serius polusi udara pada penyakit pernapasan merupakan faktor kematian tertinggi kelima di Indonesia. Hal ini Pak Budi sampaikan pada saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Rabu kemarin.

Sebanyak itukah?
Banget, guys. Pak Budi sendiri yang ngungkapin bahwa polusi udara jadi faktor kematian tertinggi kelima di Indonesia dengan jumlah lebih dari 180 ribu kematian lho. Jumlah ini cuma selisih sekitar 500 kematian dari obesitas yang menduduki faktor kematian tertinggi keempat di Indonesia. Sedangkan peringkat satu sampai tiga, berturut-turut ada pada tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan merokok.

Huft, terus Pak Budi lanjut ngomong apa lagi?
Well, masih dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Pak Budi lanjut bilang tuh kalau negara kita bisa meniru China dalam penanganan polusi udara. Kata Pak Budi, China udah bisa menurunkan polusi udara dalam kurun waktu enam sampai tujuh tahun ke belakang, dan Pak Budi nilai jadi yang paling bagus di dunia. Katanya sih, China emang berhasil ngelakuin itu dalam upaya penyelenggaraan Olimpiade Beijing.

China can handle air pollution?
Katanya Pak Budi sih gitu, guys. Ada setidaknya beberapa langkah intervensi yang dilakuin pemerintah China buat mengatasi polusi udara di negaranya. Mulai dari pengendalian emisi industri dan kendaraan bermotor, pengendalian debu, pemantauan kualitas udara, sampai penurunan risiko dan dampak kesehatan. Pak Budi juga udah mengusulkan ini sampai ke Presiden Jokowi. Katanya Kementerian Kesehatan juga akan lebih berfokus pada hilir nih, khususnya penurunan risiko dan dampak kesehatan serta membantu melakukan pemantauan kualitas udara di puskesmas.

Did Pak Jokowi say something about this?
Kalau soal polusi udara sih ada, guys. Banyak malah. Kemarin banget nih, dalam kunjungannya ke Semarang, Pak Jokowi bahkan tegas akan menutup pabrik yang nggak pasang scrubber. Pak Jokowi bilang gini karena emang sadar kalau harga kesehatan yang udah negara bayar tuh mahal banget. Makanya pabrik-pabrik juga harus ikut jaga kesehatan masyarakat dengan at least memerhatiin lingkungan dan pasang scrubber, gitu.

Hold on, scrubber teh naon?
WKWKWK. Emang buat sebagian kita, scrubber tuh masih asing didengar telinga kita nggak sih? Jadi tuh, scrubber semacam alat yang berfungsi untuk menyaring zat padat dari udara yang dikeluarkan. Jadi emang tujuannya tuh buat men-filter sekaligus mengurangi emisi buang pabrik. Langkah penutupan pabrik ‘nakal’ emang harus tegas diambil nih, guys. Soalnya menurut catatan Walhi Jakarta, ada sekitar 474 usaha yang nggak taat soal izin lingkungan pada 2021 lalu. Jadi ya emang bener perlu adanya ketegasan dari pemerintah soal izin lingkungan di sektor industri.


Got it, now wrap it up please.
Balik lagi ke Pak Jokowi, guys. Dalam kunjungan ke Semarang kemarin, Pak Jokowi juga bilang kalau penanaman pohon juga penting dilakukan demi mengatasi polusi udara di Jakarta. Pak Jokowi juga bilang tuh kalau dirinya mewajibkan penanaman pohon di halaman kantor, apalagi di halaman kantor yang belum ada pohonnya.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.