Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan
Who’s singing, “Aren’t you envious that for you it’s not?”
PDI Perjuangan,
Hadehh… Ada-ada aja emang drama perpolitikan tanah air ini, guys. Beneran se-ada-ada aja-itu, dan nggak kelar-kelar. Kali ini, kita mau bahas drama politisi PDI Perjuangan, atas nama Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko yang Jumat lalu diketahui nggak lagi terdaftar di daftar caleg sementara aka DCS. Yang menarik adalah, Effendi dan Budiman ini adalah politisi PDI Perjuangan yang kemaren declare mendukung Prabowo Subianto, guys.
Wow juicy. Tell me.
Sure. Jadi as we all know, dari kapan tahu PDI Perjuangan kan udah mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pilpres mendatang yah. That being said, disampaikan oleh Sekjen mereka, Hasto Kristiyanto beberapa waktu lalu, semua kadernya PDI Perjuangan tuh yha kudu satu suara mendukung pencalonan Mas Ganjar, guys. Nah yang harus kamu tahu adalah, di antara ribuan kader partai seluruh Indonesia, sejauh ini udah ada dua orang yang rebel obvious banget nggak dukung Mas Ganjar.
Lah….
Iya. Now everybody meet: Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko. To give you more context, Pak Effendi merupakan Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan sejak 2004 lalu. Sekarang, doi bertugas di Komisi X dan ngurusin pendidikan, pemuda, dan olahraga. Pak Budiman beda lagi. Doi adalah mantan aktivis turned caleg yang sempat maju di 2019 dari Dapil Jawa Tengah VIII, cuma nggak kepilih. But one thing in common antara dua politisi ini adalah… di saat para kader PDI Perjuangan dukungnya Mas Ganjar, Pak Budiman dan Pak Effendi justru secara terang-terangan mendukung capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Wadawww ga bahaya ta?
Ya bahaya. Secara spesifik, dukungan Effendi Simbolon terhadap Prabowo Subianto dia sampaikan langsung Juli lalu di Rakernas Marga Simbolon di Menteng, Jakarta Pusat. Menurut Pak Effendi, Indonesia tuh harus dinahkodai sama pemimpin yang punya keandalan, yang bisa berkompetisi di dunia internasional, dan bisa menjalin keharmonian dari Aceh sampai Papua. Dan sosok itu, menurut Pak Effendi ya adanya di Prabowo Subianto. (Read the full stoy here)
Terus kalau Pak Budiman?
Nah kalau Pak Budiman juga punya alasannya tersendiri kenapa lebih milih dukung Pak Prabowo. Disampaikan langsung oleh yang bersangkutan Jumat lalu, Indonesia tuh butuh kepemimpinan yang strategic, katanya. Iya, considering situasi global sekarang ini, mulai dari tatanan global, perang, teknologi, keadaan ekonomi, dan tantangan global lainnya, maka menurut Pak Budiman yang lebih pas memimpin Indonesia tuh none other than Prabowo Subianto.
Buset….
Long story short, setelah melalui drama dipanggil partai, ngasih klarifikasi dll, update terbaru adalah keduanya nggak lagi terdaftar dalam Daftar Caleg Sementara aka DCS PDIP, guys. Iya, jadi Sabtu kemaren tuh Komisi Pemilihan Umum resmi merilis sebanyak 9.919 nama calon anggota legislatif sementara kan. Nah dari 84 dapil yang ada, nama Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko nggak ada sama sekali, guys. Meaning, mereka berdua nggak didaftarkan (atau ngga daftar? eh atau gimana si pakk?) sama DPP PDI Perjuangan. Padahal, both Pak Effendi dan Pak Budiman ini nggak pernah ke-skip. Jadi kayak, “HMMM apani? Gara-gara dukung lawannya Ganjar kah?” gitu kan.
Tapi emang iya??
Sampai berita ini ditulis, belum ada keterangan apapun dari PDI Perjuangan mengenai hal ini, guys. Tapi yang pasti, disampaikan oleh Sekjen Pak Hasto Kristiyanto, pihaknya nggak akan mentolerir segala bentuk indisipliner dari setiap kader partainya. That being said, Budiman Sudjatmiko bakal kena sanksi tegas. Opsinya cuma dua kalau kata Pak Hasto, ngundurin diri atau dipecat. Terus kalau di case-nya Pak Effendi, sampai saat ini PDI Perjuangan juga belum mutusin apakah bakal kasih sanksi atau nggak. Pak Hasto sih bilangnya bakal dibawa dulu ke Rapat DPP. Just wait and see deh, yah.
Ok anything else I should know?
Ok anything else I should know?
Btw, balik lagi ke Daftar Caleg Sementara yang dirilis KPU. Kan nama Pak Effendi dan Pak Budiman nggak ada sama sekali yah dari PDI Perjuangan. Nah yang menarik adalah, nggak ada nama mereka berdua tapi ada nama Ferdinand Hutahaean, politikus ‘kutu loncat’ yang dulunya kader Partai Demokrat, terus ke Partai Gerindra, dan sekarang ngeklaim gantiin Effendi Simbolon jadi kader PDI Perjuangan di Dapil DKI Jakarta III. Selain itu, ada juga nama Guntur Romli, politikus yang beberapa waktu lalu resign dari PSI setelah orang partainya ketemuan sama Prabowo Subianto. Sekarang, Guntur juga tercatat di DCS sebagai kader PDI Perjuangan di Dapil Jawa Timur III.