Hello
Rise and shine! Happy payday! To celebrate the day you get rich, join us at this cool event tomorrow! We will have a fun, cool discussion, and free merchandise. All you gotta do is sign up! Let's go!
Now, when you're free on Thursday...
Guys let's go!!!!
Join us (and our super cool experts!) to talk about THE election. Yep, bukan pilpres kemarin, bukan pilkada, tapi Pemilu Amerika Serikat! Kamu bias dengerin langsung nih guys dari para ahlinya, soal kondisi politik saat ini, adu gagasan para paslon, isu-isu apa aja yang panas, sampe prospen hubungan Indonesia dan Amerika Serikat ke depannya. Pssstttt, ada merchandise menarik dari kita juga lho!! Ikutan yuk secara gratis dengan registrasi di sini.
When you're wondering, "Siapa yang jadi menteri ntar?"
Meet: Kabinet Zaken
Well well well, in less than 30 days, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bakal dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029. Sekarang, yang jadi pertanyaan publik adalah: “Siapa-siapa aja yang bakal bantuin Pak Prabowo dan Mas Fufu… Eh, maksudnya Mas Gibran buat jalanin pemerintahan?” Nah, yang harus kamu tahu adalah, belakangan rame banget dibahas bahwa Prabowo-Gibran bakal banyak diisi sama kalangan profesional, guys. And that’s called…. Kabinet Zaken.
Tell. Me. Everything.
You got it. Jadi guys, ngomongin spot menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran, kamu harus tahu dulu bahwa UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara tuh minggu lalu banget (19/9/2024) baru aja direvisi sama DPR. Udah sah jadi Undang-Undang, adapun salah satu yang di-highlight dalam UU terbaru ini adalah: pasal 15-nya tuh. Intinya ngomongin kalo jumlah keseluruhan kementerian yang dibentuk tuh ditetapkan berdasarkan kebutuhan presiden, guys.
WHAT???
Yep. You read it right. Kalau di UU sebelumnya kan kementerian tuh cuma dibatasi 34 aja ya jumlahnya. Nah sekarang unlimited dah tuh. Kalau Pak Prabowo butuh 100, ya gas 100 ehehehe. Hal ini kemudian jadi concern semua pihak dong. Apalagi kalau bukan soal “Bagi-bagi kue”-nya itu. Iya, considering ada banyak pihak kan di belakang Prabowo-Gibran saat ini. KIM aja udah rame, partai-partai pengusung sedari awal kayak PAN, Golkar udah pada minta jatah menteri, sekarang ketambahan lagi KIM Plus. Dengan jumlah menteri yang tak terbatas, pengamat politik menyebut udahlah mending Prabowo-Gibran bikin Kabinet Zaken aja.
Apatu?
In a nutshell, pembentukan kabinet zaken ini didasarkan pada kemampuan dan keahlian seseorang di bidang tertentu, guys. Nggak harus semuanya terafiliasi sama partai politik gitu lo. Kayak, bukan berarti lo kader partai terus bisa jadi menteri. Instead, kalo lo ahli di olahraga misalnya, bisa ngurusin masalah olahraga di tanah air, ya lo jadi Menpora. Gitu ya kurang lebih. Nah, disampaikan oleh Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, kabinet zaken ini yang akan dibentuk Prabowo Subianto di masa pemerintahannya, gengs.
Jadi pure professionals gitu ya?
Ya nggak gitu juga kalau kata Pak Muzani. Dalam keterangannya minggu lalu, Selasa (17/9/2024), ada juga orang-orang ahli ini yang juga berasal dari partai politik. Jadi nggak yang nonpartai banget kayak Bu Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan atau Bu Retno Marsudi sebagai Menteri Luar Negeri gitu lo. “Artinya ada dia memang ahli di bidangnya tapi dia secara politik terafiliasi oleh satu partai politik yang berkoalisi,” kata Pak Muzani.
So how did everyone react to this?
Menyikapi hal ini, partai-partai koalisi di KIM Plus sih sekarang lagi pada siap-siap ygy. Salah satunya Partai Keadilan Sejahtera aka PKS. Plh Presiden PKS, Ahmad Heryawan, menyebut PKS tuh punya kader-kader yang punya background sebagai professionals yang siap jadi menterinya Prabowo-Gibran. “Banyak professor,” cenah. tapi nggak mau di-spill sih siapa aja. Pun sampai sekarang pihaknya juga masih komunikasi terus sama KIM Plus dan Pak Prabowo terkait menteri-kementerian ini.
Speaking of KIM Plus…
Rame kan si KIM Plus tuh diliat-liat. Partai parlemennya aja ada tujuh, belom lagi yang non-parlemennya. Nah, in that sense, kalau keramean begini, kabinet zaken dinilai nggak possible deh, guys. Iya, disampaikan oleh Direktur Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, kalau koalisi rame tuh, yang ada tokoh non partai pun kalau masuk ke kabinet ya atas rekomendasi partai. Jadi sama aja boong dong? Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad juga dua mingguan kemaren di hari Sabtu (14/9/2024), sempat menyebut, “Nanti gua bilang banyak profesional ternyata nanti enggak. Susah ngomongnya," katanya. Liat ntar deh ya.
I see. Now wrap it up…
Dari tadi ngomongin Kabinet Zaken, satu hal yang harus kamu tahu adalah: Kabinet Zaken ini sebenernya bukan hal yang baru di Indonesia, guys. Pernah banget diterapkan di masa Orde Lama bahkan sampe Orde Baru dan di Pasca-Reformasi. Misalnya ada Kabinet Natsir (September 1950-April 1951), terus Kabinet Wilopo (April 1952-Juli 1953) sampai Kabinet Djuanda (April 1957-Juli 1959). Gongnya tuh di era Presiden Habibie sih, lewat Kabinet Reformasi Pembangunan (Mei 1998-Oktober 1999) di mana 75% menterinya tuh berasal dari kalangan profesional dan independen.
When you're so doneeeee with dating apps....
You’re not alone.
Calling out para alumni dating apps yang sudah uninstall itu aplikasi meskipun belom ketemu partner yang cocok. Aplikasi apapun deh, you name it. Kenapa? Punya bad experience ya?
Well, yang harus kamu tahu adalah, riset dari Pew mengungkap, sebanyak 46% users tuh tercatat punya pengalaman yang nggak enak sama dating apps, guys. Sampe banyak yang uninstall bahkan. Efeknya, banyak user yang meninggalkan app ini hingga menyebabkan sejumlah dating apps companies yang struggling. Saham Bumble anjlok sampai 30% bulan lalu. Terus, Tinder di bawah Match Group bahkan sampe harus nge-cut 6% karyawan saking banyaknya pengguna yang unsubscribe Tinder Premium (Yes, pendapatan mereka menurun sampe 8%).
Pertanyaannya, kenapa? Balik lagi ke risetnya Pew, ada beberapa faktor sih kenapa orang-orang pada cape sama dating apps. Mulai dari ketemu match yang freak mentok (yang main nyosor aja gitu loh hallowwwww), terus ketemu yang tukang bohong (bilang kerja di sini padahal di situ, bilang masih single padahal suami orang, gitu-gitu). Atau, ada juga yang lelah saking nggak dapet match-nya. Yang kerjaannya cuma geser kanan doang tapi nggak ada yang match. Jadi bikin insecure nggak sih? Emang gue sejelek itu ya? Emang gue nggak semenarik itu ya?
But, so happy if you found your SO on the app, guys!
"Itu jalan-jalannya Jokowi yang belum terselesaikan, Mulyono,”
WKWKWKW gitu guys kata calon gubernur Sumatera Utara Eddy Rahmayadi pas dikonfirmasi soal statement cagub lainnya, yakni Bobby Nasution yang bilang bahwa jalanan di Sumatera Utara tuh masih rusak banget. Kayak yang kita tau, Pak Eddy kan dulunya gubernur Sumut kan guys, dan doi ngga terima tuh dibilang jalanan Sumut rusak pas era dia. Katanya, yang rusak itu ya jalan nasional yang ngga diberesin Jokowi Mulyono wkwkwk
When you're just tired of the dynasty...
Announcement
Thanks to Josie Cleavinger, Ben K, and Andani for buying us coffee today :)
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
It's fall season somewhere... so, why don't we try to reset ourselves?