Polisi Mengayomi & Melindungi, Judol Masih Bertebaran di Indonesia, Pameran Patung Panda di Hongkong

Admin
UTC
9 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning

Rise and shine! It's Wednesday, so in case you're already done with this week, remember to always hang in there. Holiday szn will come sooner than you know, so to start off...

 

Let's talk about si paling mengayomi dan paling melindungi....

Aka Polisi.

Pada ngapain aja dah?


HUFT kemana sih pak pulici yang katanya mengayomi dan melindungi masyarakat? MANA??? Karena faktanya, beberapa waktu terakhir, yang dikerjain para isilop ini justru kebalikan dari tugas-tugasnya. Mau mimin jembrengin satu-satu kelakuan red flag mereka? Keep reading dah.


Tell. Me. Everything. 

Jadi guysAs we all know dari zaman kapan polisi kita tuh kan udah terkenal banget banyak isunya. You name it deh, mau bikin laporan laptop dicuri misalnya, kerap kali kamu malah dimintain duit during the process. Ketauan langgar lalu lintas, kadang merekanya yang "nawarin diri" buat "diselesaikan di tempat aja". Not to mention abuse of power di kalangan polisi juga kerap terjadi. Bahkan, menghilangkan nyawa orang pun udah jadi hal yang common bagi mereka.


Serem banget jujur….

WE KNOW RITEEEE. Pokoknya dari level perwira tinggi sampai level yang bawah-bawah, semuanya bobrok. Semuanya main bunuh-bunuhan, nggak sesuai deh sama motto-nya melindungi masyarakat. Ambil contoh paling gampang kayak kasusnya Ferdy Sambo aja tuh, sampai yang terbaru kasus di Polres Solok, Sumatra Barat. Di dua kasus itu, polisi bahkan tembak polisi lainnya sampe tewas, guys. Gila kan? Banget lah.


Terus terus?

 But hold your thoughts karena nggak cuma ke temen sejawatnya di kepolisian, polisi si coklat-coklat ini juga membunuh warga sipil, guys. Yep, baru juga kejadian di Semarang, Jawa Tengah polisi ngebunuh anak SMA anggota Paskibra. Kejadiannya tuh gini: Hari Minggu dini hari (24/11), seorang pelajar yang juga anggota Paskibra atas nama Gamma Rizkynata Oktafandy lagi jalan di daerah Kalipancur, Semarang sama satu temennya naik motor. Nggak berapa lama, motor mereka senggolan sama motornya polisi. Nggak sampe di situ, polisi itu kemudian nembak Gamma di bagian pinggul. Sempat mau dibawa ke rumah sakit, tapi udah nggak tertolong lagi :(. Gamma dinyatakan meninggal dunia.


:((((

Nah, yang harus kamu tahu adalah, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar justru bilangnya Gamma tergabung dalam kelompok gangsterguys. Nggak cuma itu, kelompok gangster yang disebut diikuti Gamma juga dibilang didanai sama website judi online katanya. Yep, you read it right. Dalam keterangannya di hadapan bapak ibu DPR kemaren banget nih, (3/12), Kombes Irwan bilang begini: “Jadi di Kota Semarang itu. Setidaknya ada gangster-gangster yang tergabung dalam koalisi,” katanya gitu. Gamma dan temennya bahkan disebut mau tawuran waktu kejadian.


WHAT????

Hal ini juga legit disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto. Kombes Artanto menyebut pihaknya udah mengumpulkan sejumlah bukti. Dan dari bukti yang ada, ya arahnya almarhum Gamma terlibat aktif dalam tawuran antargeng, cenah. Dan tawuran antargeng itu yang disebut polisi emang terjadi di malam tanggal 24 November itu, guys. Nah karena ada tawuran, makanya polisi mau bubarin sampe nembak. Bahkan, disebut juga polisi nembak karena dalam POSISI TERANCAM.


....

Gini gini. Now everybody meet: Aipda Robig Zainuddin. Aipda Robig ini adalah polisi yang menembak almarhum Gamma ygy. Nah, dari klaimnya Polrestabes Semarang, Aipda Robbig nembak tuh gara-gara diserang, guys. Diserang waktu mau membubarkan geng tawuran, katanya. (See? Tawuran lagi alibinya). Tapi hal itu kemudian langsung di-counter sama bukti CCTV sih. Bukti CCTV yang justru ngeliatinnya emang tu Aipda Robig yang berhentiin motor orang-orang di situ, dan langsung nodong pistol ke almarhum Gamma.


Nah lo…

Kepepet kan tuh? Nah kalau udah kepepet gini, apa yang dilakukan coba? Yak, cuci tangan sampe bersih lah, ehehehe. Kabid Propam Polda Jawa Tengah, Kombes Aris Supriyono yang kemaren akhirnya confirm emang Aipda Robig bukan nembak gara-gara mau bubarin tawuran, tapi karena kesel aja almarhum Gamma dan temennya ngambil jalur dia pas motoran. Ngerasa dipepet tuh dia di situ. Kejar-kejaran, Gamma sempat kabur, ketemu pepet-pepetan lagi, sampe akhirnya ditembak.


Abuse of power banget busettt….

We know rite. That being said, Kapolrestabes Semarang pun akhirnya minta maafguys. Dia bilang anggotanya teledor, cenah. Dan ngaku bakal bertanggung jawab atas tindakan anggotanya ini. In his words, Kombes Irwan bahkan ngomong gini, "Sepenuhnya saya siap bertanggung jawab, saya siap dievaluasi, apa pun bahasanya saya siap menerima konsekuensi dari peristiwa ini," Katanya gitu. Adapun sekarang Aipda Robig udah ditahan di tempat khusus aka patsus. Siap-siap dah tuh, bakal langsung sidang etik minggu ini juga.


I see…..

Belum selesai, beb. Ada lagi kelakuan polisi yang nggak kalah “Hah? Udah gila ya???” Yep, sekarang kita ceritain kasusnya Aipda Nikson Pangaribuan, anggota Polres Metro Bekasi yang hari Minggu lalu (1/12) menganiaya ibu kandungnya sendiri sampe tewas. We repeat: Menganiaya ibu kandungnya sendiri sampe tewas. Kejadiannya sendiri tuh di warung si ibu, di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Si Nikson ini diketahui mukulin si ibu pake gas LPG 3 KG. Dipukulin ke kepala loh ya, tiga kali. Sempat mau dibawa ke rumah sakit tapi nyawanya udah nggak tertolong lagi.


JAHAT BANGET…..

We know, we know. Belum bisa dipastikan sih motifnya apa sampe tiba-tiba mukul gitu. Tapi kalau kata saksi yang ngeliat langsung sih, Nikson sama ibunya ini sempat ada cekcok gitu sebelumnya, guys. Pokoknya cekcok, sampe si Nikson dorong ibunya, dan kemudian dipukul. Nikson sendiri saat ini udah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.


Hiks... jadi sebenernya manfaat polisi tuh apaaaa!!

Salah satunya buat cawe-cawe politik, bukannya masih butuh ya? Ehehehe. Iya guys, di Pilpres dan Pilkada kemaren, kan rame banget dugaan keterlibatan polisi mendukung paslon tertentu ya. Nggak cuma dukung, bahkan sampe disebut “Partai Cokelat” ga tuh. Nah, menyikapi hal ini, kemaren banget nih (3/11), Ketua DPR RI Puan Maharani sih bilangnya, “Ya laporin aja kalau emang ada bukti,” katanya.


Harus ada bukti yha…

Iya, karena itu ini mulai muncul salah satunya datang dari anggota DPR dari PDI Perjuangan, Yulius Setiarto, in his words: “Polisi secara aktif menggalang dukungan untuk paslon-paslon yang didukung Mulyono,” katanya. Itu juga nge-react video Bocor Alus Politik-nya Tempo yang udah duluan nge-spill hal yang sama. Dia kemudian dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan dan kemaren nih, dia disanksi deh, sanksi teguran gitu tertulis.


Speaking of sanksi nih….

Kita juga harus banget bahas enam perwira polisi yang terlibat di kasusnya Ferdy Sambo. Yep, tadi mimin sempat bahas kan tuh kasusnya Sambo sebagai bentuk kebobrokan Polri ya. Gara-gara kasus ini, sebanyak enam orang perwira di bawah Sambo akhirnya kena sanksi demosi kan. Salah satunya, mantan Kapolres Metro Jaksel Kombes Budhi Herdi Susianto. Yang harus kamu tahu adalah, enam perwira ini, sekarang malah dapet promosi dong. Dari 11 November kemaren mereka udah kerja di jabatan baru. Kayak nggak terjadi apa-apa. kayak udah masa lalu banget tuh kasus kematiannya Brigadir Yosua Hutabarat. Padahal akarnya juga dari mereka-mereka juga HMMMM.


Auk ah sama polisi udah. Wrap it up dulu aja….

Jadi sampe sini, kebayang kan betapa kacaunya institusi kepolisian kita? Dengan kewenangannya yang ‘Segini’ aja, anggota Poldi banyak yang abuse of power. Belum lagi kalau ntar RUU Kepolisian yang baru disahkan tuh, di mana wewenang polisi bakal diperluas lagi. Pengamat juga pada bilang kepolisian ini bisa banget jadi lembaga “superbody” gitu lo saking luasnya wewenang yang dia punya ke depannya. Lantas, kalau begini, wacana Polri ada di bawah Kementerian Dalam Negeri menurut kamu masih relevan nggak? 

 

We're looking for a new content writer!!

If you have interests in politics, international issues, environmental issues, or pop culture, we want you! Join our team by sending us your CV and a writing example directly to our CEO, Haifa, at [email protected] as you'll be working closely with her! We're looking for someone with at least 1 year of writing or journalism experience, who is willing to work remotely, and is punctual. The deadline to apply is 5 December. Don't miss out, shoot your shot!

 

When you ask your bestie, "Ayo tobat!".....

Pelaku judol can relate

In case you didn’t realize, saat ini Indonesia masih berperang ngelawan yang namanya judi online. Namanya perang, of course ada amunisi kan biar kita nggak terus diserang. Ada amunisi, ada juga senjata biar kita bisa terus berperang. Salah satu senjatanya, adalah dengan ngirimin SMS ke para pelaku judol: “Ayo tobat!”


Hold on. I need some background. 

Jadi guys, kayak yang tadi di-mention, masalah judi online ini kan belom kelar juga ya sampai sekarang. Situs judi online masih banyak bertebaran di mana-mana, orang juga masih banyak pada main slot, dsb. Sampe gongnya kemaren tuh pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital, yang harusnya jadi garda terdepan memerangi si judol ini, malah jadi pawang “ngejagain” si judi online ini. Udah tuh kan, belasan pegawai ini pun akhirnya jadi tersangka. While at the same time, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid juga committed pihaknya bakal ‘Bersih-bersih” memerangi si judi online.


Caranya gimana?

Well, for starters, pemerintah melalui Komdigi sekarang lagi nyiapin aturan buat membatasi segala konten negatif di berbagai platform digital, termasuk konten judol. Pihak Komdigi bahkan bilang mereka lagi nyiapin satu sistem gitu, guys. Ntar di sistem itu, mereka bisa monitoring di situ. Terus, masyarakat juga bisa bikin aduan, “Eh, di aplikasi itu masih ada iklan judol tuh,” gitu kan. Nah disitulah Komdigi action buat kasih peringatan ke platformnya, guys. Nggak tanggung-tanggung, bakal ada denda yang dikenakan kalau itu paltform nggak mau nurutin apa kata Komdigi.


Sounds good….

Nggak sampe di situ, ada juga Komdigi kerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan aka PPATK. Yep, kalau tadi bersih-bersihnya ke platform digital, kalau ini langsung ke individu. Yang kamu harus tahu adalah, PPATK tuh bisa banget nge-detect mana orang-orang yang terindikasi main judol sama yang enggak. Nah begitu dapat identitasnya, langsung deh di-blast berbagai notification ke rakyat buat “Ayo tobat," gitu lah kira-kira.


Lah nomor telefon kita juga ketahuan?

Wait until you read about: Komdigi tuh juga kerja sama dengan berbagai perusahaan operator seluler, guys. Iya, Plt Dirjen Infrastruktur Digital-nya Komdigi, Pak Ismail bilang mereka udah kerja sama dengan berbagai companies operator seluler buat sosialisasi judol. Ada yang targeted kayak dikirimin, “Ayo tobat” tadi, ada yang segmented, macem-macem deh. Dari yang udah nyemplung sampe yang belom sama sekali, pokoknya bakal dikirimin notif. Kayak, pesan layanan masyarakat gitu lah jangan sampe terjebak judol, gitu-gitu.


Is that it?

Belum selesai, beb. Masih ngomongin operator telepon, Komdigi juga udah kerja sama lebih jauh dengan mereka di mana output-nya adalah: Udah nggak bisa lagi transfer pulsa di atas Rp1 juta. Yep, Mbak Meutya selaku Menkomdigi sendiri bilang transaksi pulsa tuh sekarang lagi diperhatiin banget since metode kayak gini yang sering dipake di perjudian online. Makanya, untuk mencegah judol makin meluas lewat transfer-transferan pulsa, dibatasi lah tuh nominal transfernya. Nggak sampe di situ, operator seluler juga diminta memperketat mekanisme pendaftarannya pake biometrik. Biar lebih mudah nge-detect siapa yang daftar nomor baru, biar nggak ada celah buat judi online.


I see…

Tapi, on top of all di sini Komdigi juga menekankan beberapa hal sih buat langkah-langkah preventif. Ya itu tadi kan, biar yang belum nyempung, kagak usah nyemplung, dan jangan pernah nyemplung. NEVER ya, guys. Cara-cara yang dilakukan tuh kayak: literasi digital, campaign soal edukasi, di mana diharapkan bisa lah menjangkau masyarakat. Khususnya yang muda-muda sih, lebih aware aja sama modus-modusan judol mah.


Got it. Anything else I should know? 

Ya gimana ya. Soalnya tuh perputaran duit judol tuh udah nggak ngotak lagi, guys. PPATK sendiri bilang perputaran duitnya ini ada di angka Rp283 T di mana sampai Q3 tahun ini, depositnya tuh kalau ditotal-total udah Rp43 triliun. Pemainnya sendiri udah mencapai 11 juta orang di tahun 2024 ini, guys. Itu belom termasuk dua juta pemain baru. Nambah lagi dah tuh. Nah orang-orang ini, bisa banget dikenakan pidana tau, guys, sesuai dengan pasal 303 KUHP soal judi.


Paling bener kata Bang Haji aja udah….

 

When you've been obsessed with panda....

Cuss otw ke Hong Kong

Karena di Hong Kong, ada ribuan patung panda yang dipamerkan, guys. Yep, jadi mulai Senin kemaren nih, Hong Kong baru aja membuka satu festival namanya Panda Go!Fest HK. Salah satunya, ya pameran patung panda ini. Ada sebanyak 2.500 bahkan patung pandanyaa, dan emang jadi pameran terbesar sih di sana.


Lokasinya macem-macem, kayak hari Senin (2/12) kemaren tuh di mall, ada di Ocean Park, terus besoknya di mana titik-titik mana lagi gituu. Tapi disclaimer ini patung ygy. Patung, terbuatnya dari resin, karet daur ulang, dll, tapi tetap inspired dari panda-panda yang ada di sana. 


Adapun pameran ini digelar dengan tujuan menarik para wisatawan asing yang diharapkan bakal membanjiri Hong Kong di liburan tahun baru mendatang. Dan bagi Hong Kong sendiri, ini bakal jadi turning point mereka untuk kembali di posisi atas sebagai tujuan wisata utama di Asia. Pejabat di sana pun yakin mereka bakal untung besar lewat pameran ini. Meskipun expense-nya banyak juga buat penangkaran, tapi ekonomi tetap berprogres lah. “Ekonomi panda” kalo mereka nyebutnya.


Walaupun panda originally tetap dari China dan fenomena ini disebut softpower-nya China, yang penting apa? Yak, ekonomi :)))). 

 

"Apa ya?"

Huftttt gitu guys jawaban dari politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Mbak Puan Maharani pas ditanya soal status keanggotaan mantan presiden Joko Widodo di partainya. Yep, belakangan emang lagi rame warga mempertanyakan statusnya Pak Jokowi di PDIP, secara untuk yang lain-lain kayak Bobby dan Gibran kan udah clear dipecat tuh dari partai. Tapi, kalo bapak gegedugnya ini malah belum ada kepastian di publik...

When your crush asks, "What are we?" for the thousandth time...

 

Announcement

Thanks to Habiburrahman dan Someone for buying us coffee today :) 


Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

 

Catch Me Up! recommendations

Have you ever heard about floor exercise? Go ahead and try.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.