PN Jakarta Timur Jatuhkan Vonis Kasus Lord Luhut, Kebakaran Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh, Debat Capres Terbaru Membuat Jokowi Speak Up, Ulang Tahun Kim Jong-un Berkunjung ke Peternakan Ayam

Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning

Rise and shine, gorgeous. We know you’re gonna be busy today, but always, always start your day with us. Today on the news, we got you updates from Haris-Fatia ruling, a series of unfortunate events of the Rohingyas, and the DEBATE. We know that you look forward to it. Go!

Who’s singing “Freedom…freedom… you’ve gotta give…”

Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti
Yep. Setelah drama panjang bertahun-tahun gara-gara kasus “Lord Luhut”, kemaren banget nih, Pengadilan Negeri Jakarta Timur akhirnya menjatuhkan vonisnya, guys. Iya, Direktur Lokataru, Haris Azhar, dan Koordinator KontraS, Fatia Maulidiyanti akhirnya divonis BEBAS atas kasus pencemaran nama baik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Hold on. I need some background.
You got it. Jadi gini ceritanya, gengs. Kasus ini berawal dari sebuah konten YouTube di channel-nya Bang Haris. Ada satu video podcast (di-upload 20 Agustus 2021) antara Bang Haris dengan Fatia judulnya, “Ada Lord Luhut Di Balik Relasi Ekonomi-OPS Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!! NgeHAMtam!!” Adapun dalam video itu, mereka ngomongin soal bisnis tambang di Papua, guys.

Perusahaan tambang???
Nggak tanggung-tanggung, Fatia juga mentioned bahwa ada satu perusahaan atas nama Toba Sejahtera Group yang bergerak di bidang tambang, di mana sahamnya dimiliki sama salah satu pejabat kita, “Namanya adalah Luhut Binsar Pandjaitan.” Yep, langsung di-spill tanpa sensor di situ, guys. Terus, ditimpal lagi sama Bang Haris, “LBP. The lord. The lord.” Jadi di video itu, mereka mention bahwa Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan ada main di pertambangan-pertambangan yang terjadi di Papua.

WOW….
Belum selesai, beb. Selain itu, Fatia dan Bang Haris juga mention masyarakat Intan Jaya, Papua tuh dikirimin tentara sama polisi gitu. Dari level prajurit sampai jenderal dan purnawirawan semuanya ada. Nah si jenderal dan purnawirawannya ini, disebut ngambil keuntungan. Keuntungan gimana, ya dengan adanya perizinan untuk mengeksploitasi gunung emas yang ada di Papua. Bang Haris bahkan menyebut sebagian orang yang ada di sini juga terlibat dalam Tim Pemenangan Presiden Joko Widodo circa Pilpres 2019 kemaren. Jadi kayak, the dots are connected gitu lo.

Terus Opung Luhut reaksinya gimana?
Ya marah banget lah. Opung Luhut Binsar Pandjaitan disebut sampe geleng-geleng kepala, emosi, dan bilang hal ini keterlaluan. Nggak cuma itu, Opung Luhut juga bilang narasi ‘Bermain tambang di Papua’ tuh tendensius, nggak benar, dan bikin dia sakit hati. Dia ngerasa nama baik dan kehormatannya diserang di sini. Padahal, dalam klaimnya per September 2021 lalu, Opung Luhut bilang dia sama sekali nggak ada bisnis di Papua, guys. Apalagi sampe dibilang, “pertambangan-pertambangan,” meaning jamak tuh kan maknanya. “Saya tidak ada,” kata Opung gitu.

Jadi gimana dong? 
Ya, karena bete banget ini, disomasi lah Bang Haris sama Fatia, guys. Disuruh minta maaf tuh kan. Nggak ada respons, sampai dua kali bahkan. That being said, di September 2021, Opung Luhut kemudian melaporkan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik. Kasus pun bergulir dari situ. Pemeriksaan juga dilakukan.

Jadi panjang banget dong?
BANGET. In her defense, Fatia menyebut video podcast itu pure sebagai informasi supaya publik tahu jelas aja. Iya, in her words: “Jadi makanya sebuah siaran di YouTube itu untuk memberikan kejelasan kepada publik terkait situasi di Papua. Tidak ada tendensi sama sekali untuk merugikan satu-dua pihak individu untuk mencemarkan nama baik. Tapi semuanya murni atas tujuan untuk membuka bagaimana situasi yang terjadi di Papua dan informasi kepada publik,” katanya gitu. But still, kasus tetap lanjut terus bahkan sampai naik penyidikan. Per Maret 2022, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti resmi ditetapkan sebagai tersangka.

HMMM okay….
Terus udah, kasus terus berjalan sampai naik ke pengadilan. Nah, dari sini, mulai deh tuh rame pro dan kontra terkait gelaran kasus ini. Kayak, “Kenapa bisa yang begini doang diperkarain sih?” Sejumlah LSM dan yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil bahkan ngeliatnya kriminalisasi Fatia dan Bang Haris adalah kabar buruk bagi demokrasi dan kebebasan sipil di Indonesia. Selain itu, Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Andalas Feri Amsari juga menilai langkah Opung Luhut buat ngelaporin Fatia dan Bang Haris ke polisi tuh tindakan represif karena “melanggar dan menistakan” hak konstitusional setiap warga negara dalam menyampaikan pendapat.

Terus tetap jalan sidang ya? 
Nah iya. Meskipun banyak banget pihak yang menuntut supaya kasus ini dicabut, tapi perkara ini terus disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Adapun dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum legit menyebut bahwa Opung Luhut emang nggak pernah punya bisnis, apalagi usaha pertambangan di Papua. Makanya, pernyataan Fatia dan Bang Harris di sini tuh dinilai memuat fitnah dan mengandung berita bohong alias tidak benar.

.….
Nggak sampai di situ. Dalam dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum juga menilai Fatia dan Haris Azhar tuh nggak pernah konfirmasi sama sekali ke Opung Luhut terkait informasi yang mereka punya, guys. Nggak di-crosscheck dulu gitu. Makanya informasinya jadi nggak berimbang. In that sense, JPU di sini menilai emang sengaja mereka bawa-bawa nama Luhut supaya menarik perhatian publik. Terus mengelabui masyarakat dan mencemarkan nama baik Luhut Binsar Pandjaitan.

Defense
 Haris-Fatia gimana? 
Nah iya. Dalam pembelaannya, Bang Haris sama Fatia sih bilangnya nggak ada niat buat menyerang individu di sini, guys. Bang Haris bahkan bilang cuma sedih ngeliat orang Papua. Kampungnya dari delapan distrik sekarang tinggal empat, dan nggak ada yang ngurusin ceunah. Meanwhile, Fatia juga menyebut konten-konten kayak gini emang merupakan fungsi dan tujuannya organisasi masyarakat. Jadi watchdog gitu kan. Biar masyarakat juga tahu kondisi di Papua kayak gimana.

……
Tapi ya tetep. Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti tetap didakwa secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar Pasal 27 ayat 3 juncto Pasal 45 ayat 3 Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan Pasal 14 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946, Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946, serta Pasal 310 KUHP. Bang Haris kemudian dituntut empat tahun penjara, dan Fatia Maulidiyanti dituntut 3,5 tahun penjara sama JPU.

Gokillll…
.
Dari sini, kuasa hukumnya Bang Haris dan Fatia ya nggak terima dong. Secara, JPU di sini dinilai mengenyampingkan banyak aspek, guys. Yep, disampaikan oleh Kuasa Hukum Bang Haris-Fatia, Muhammad Isnur, JPU udah mengenyampingkan proses pembuktian di persidangan. Padahal, dalam persidangan tuh udah dibuktikan bahwa konten YouTube-nya Haris-Fatia tuh masuk ke Anti Strategic Lawsuit Against Public Participation aka Anti SLAPP. Kalau udah Anti SLAPP, harusnya ada perlindungan hukum supaya nggak bisa dituntut both pidana dan perdata, karena tujuannya memperjuangkan hak lingkungan hidup yang baik dan sehat buat rakyat. Ini yang dikesampingkan jaksa, gengs.

Terus terus? 
Selain itu, kuasa hukum Fatia-Haris juga menilai jaksa tuh nggak profesional di sini. Cuma mentingin kepentingannya Luhut aja. Tuntutannya pun jahat, manipulatif, politis, karet, dan menggerus hak digital masyarakat. Jadi kayak, ibaratnya, “Siapapun yang keras ke pejabat, siap-siap aja dihukum.” Padahal kan harusnya ini demokrasi, kebebasan sipil tuh ada. Gitu looo.

Now tell me the ending….
Yep. Sekarang kita masuk ke endingEnding-nya, dalam sidang pembacaan putusan yang digelar kemarin banget nih…. Jeng jeng…. Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dinyatakan tidak bersalahguys! Mereka bebas! Kemampuan, kedudukan, harkat, dan martabat mereka sebagai warga negara pun harus dipulihkan.

WHOAAA! Happy ending banget nih?
Yep. Menurut pertimbangan hakim, sebutan ‘Lord Luhut’ tuh sekarang udah jadi hal yang lazim, udah sehari-hari banget dipake, dan bukan merupakan penghinaan. Lebih jauh, majelis hakim juga menilai perusahaannya Luhut yang diomongin di podcast-nya Bang Haris sama Fatia emang ada kaitannya sama tambang di Papua, guys. Jadi nggak ada berita bohong yang terjadi di sini. Jadi nggak ada alasan buat menjerat Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti. Hakim bahkan menyebut, “Tidak seorang pun yang dapat dipidana karena pemikirannya.”

WOW, quote that.
Rite? Terus dalam keterangannya kemaren, Opung Luhut sih bilangnya dia tetap menghormati vonis hakim, guysHOWEVER, di satu sisi Opung menyayangkan aja ada bukti dan fakta penting di persidangan yang di-skip dan nggak dijadikan pertimbangan sama hakim. Nggak dijelaskan detail sih fakta dan bukti penting yang dimaksud tuh apa aja, Tapi yang jelas, kalau kata Opung mah semua bukti dan fakta harus dipertimbangkan.

So, where are we going from here? 
Nah menyikapi vonis hakim di atas, Jaksa Penuntut Umum langsung mengajukan kasasi nih, guys. Yep, hal ini legit disampaikan oleh Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Herlangga Wisnu Murdianto. Pak Herlangga juga menyebut berkas kasasi ini bakal segera disiapkan sama tim jaksa. Jadi yaaa.. gitu deh.

Got it. Now wrap it up…
Well, jadi ya gitu intinya, guys. Bebasnya Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti ini direspons positif lah sama banyak orang. Salah satunya Komnas Hak Asasi Manusia. Iya, Komisioner Komnas HAM, Anis Hidayah ngeliatnya putusan ini nunjukin keberpihakan negara terhadap pembela Hak Asasi Manusia. Secara, aktivis termasuk pembela HAM tuh kan emang rawan banget dikriminalisasi begini ya. Kritik dikit, dilaporin. Padahal itu hak kebebasan berpendapat. Ada di UUD 1945 dan dijunjung tinggi sama negara yang (seharusnya) demokratis ini. Ehehehe.

Now, another sad news from Rohingya…

Their camp got burned down 🙁
Cobaan hidup masyarakat Rohingnya emang banyak bener deh, guys. Setelah mereka dibantai di negaranya sendiri, terus dibantai abis-abisan sampe terpaksa keluar dari Myanmar, terus kabur pake kapal juga ditolak di mana-mana, kini, kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh baru aja mengalami kebakaran pada hari Minggu kemarin. Meskipun nggak ada korban jiwa dari kebakaran ini, tapi sekitar tujuh ribu masyarakat Rohingya di sana sekarang ini lagi nggak punya tempat tinggal. Sebelumnya mereka punya tempat tinggal, tapi kayak, udah cuma tinggal di pengungsian nih, eh tempat pengungsiannya malah kebakaran 🙁

Hold on, I need some background. 
You got it. To give you some background, etnis Rohingya ini adalah kelompok muslim minoritas yang udah hidup lintas generasi di Myanmar. Tapi meskipun udah lama tinggal di Myanmar, masyarakat Rohingya justru nggak pernah diakui sama pemerintah Myanmar itu sendiri, guys. Pas Myanmar ganti nama dari Burma pun kelompok etnis ini terus didiskriminasi karena dibilangnya penduduk ilegal. Jadi, jangankan bisa hidup normal, basic needs mereka kayak akses kesehatan, pendidikan, hukum dll tuh mereka ngga dapetin.

Huft, go on.
Di samping itu, beragam eksploitasi, diskriminasi, sampe kekerasan juga terus dialami sama masyarakat Rohingya di Myanmar, guys. Sampe puncaknya di 2017 kemarin, tentara Myanmar menyerang perkampungan Rohingya di Rakhine state dan melakukan berbagai tindakan kriminal kayak mengusir, membakar, dan membunuh masyarakat Rohingya yang bisa mereka tangkep. Akhirnya karena udah serba terdesak sama militer Myanmar, jutaan masyarakat Rohingya akhirnya kabur dari Myanmar dan cari perlindungan di negara lain.

MYANMAR u bisa ga ga bikin rusuh kawasan sekali aja. 
Emang. Terus sekarang mereka masih perang, lagi. Anyway guys, karena kondisi inilah, banyak masyarakat Rohingya yang terus mengungsi ke negara-negara sekitar Myanmar macem Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Bangladesh. Anyway, jumlah pengungsi Rohingya di Bangladesh tuh banyak banget, guys. Jumlahnya sampe satu juta orang dan jadi negara dengan jumlah pengungsi Rohingya terbanyak. Sejuta pengungsi Rohingya di Bangladesh pasti juga butuh tempat tinggal, makanan, dan basic needs lain gitu kan. Makanya pemerintah Bangladesh dan pihak-pihak terkait macem UNHCR pun coba memfasilitasi dengan bangun kamp-kamp pengungsian di wilayah Cox’s Bazaar, Bangladesh.

So, are they okay?
Nggak juga, guys. Namanya tinggal di pengungsian, berbagai penyakit menular, tindakan diskriminatif, sampe aksi kriminal tuh dilaporkan terus terjadi di sana. Terbaru, di hari Minggu kemarin tuh ada kebakaran gede banget yang terjadi di kamp lima pengungsian Rohingya yang ada di Cox’s Bazaar, Bangladesh. Pas itu, api tiba-tiba aja muncul pada pukul satu dini hari waktu setempat dan langsung membakar lebih dari seribu shelter yang ada di sana. Ribuan pengungsi termasuk perempuan dan anak-anak pada lari ke tanah lapang sambil bawa barang-barang yang masih bisa diselamatkan.

Banyak banget cobaannya :((
Iya, bener banget. Begitu gedenya kebakaran juga bikin api baru bisa dipadamkan tiga jam setelahnya. Meskipun nggak ada korban jiwa dari kebakaran ini, tapi fasilitas kesehatan, sekolah, dan masjid di kamp pengungsian Rohingya ikut terbakar. Belum lagi ada sekitar 7.000 masyarakat Rohingya yang sekarang ini kehilangan tempat tinggal gara-gara kebakaran kemarin. Menanggapi hal ini, perwakilan pemerintah Bangladesh, Mohammad Shamsud Douza bilangnya bakal mencarikan tempat penampungan sementara berikut dengan segala akses makanan dan air bersih.

BTW,
 penyebab kebakarannya apa deh?
Well, sampe sekarang ini masih dilakukan penyelidikan yah soal penyebab terjadinya kebakaran. Tapi kalo kata Kepala Pemadam Kebakaran distrik Ukhiya, Shafiqul Islam, ada indikasi kebakaran disebabkan tungku lumpur. Kata Pak Shafiqul juga kebakaran ini bisa gede dan menyebar secara luas karena terpaan angin yang lagi kenceng-kencengnya. Sepuluh unit pemadam yang dikerahkan baru bisa memadamkan api dalam kurun waktu tiga jam.

I heard this isn’t the first time, is it?
You heard it right. Tepatnya pas Maret tahun kemarin, kebakaran menghanguskan 2.800 selter dan 90 fasilitas pendukung lainnya di kamp pengungsian Rohingya yang ada di Bangladesh. Kejadian ini berdampak ke sekitar 12 ribu pengungsi Rohingya pada saat itu, Sebelumnya lagi di tahun 2021, kebakaran juga terjadi di kamp pengungsian Cox’s Bazaar dan menewaskan 15 orang. Beberapa kejadian kebakaran ini juga sempat disebut sebagai tindakan sabotase yang udah direncanakan.

Berat, hidup…
Yes. In the meantime, at home, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi udah bawa isu Rohingya langsung ke Komisioner Tinggi UNHCR di Jenewa, Swiss. Pas itu Bu Retno kasih statement dengan bilang, “Saya tekankan diperlukan kerja sama kuat antara negara kawasan dan badan-badan PBB untuk menyelesaikan isu pengungsi Rohingya.” Jadi ya kata Bu Retno sih, semuanya harus bersinergi nih biar masyarakat Rohingya bisa kembali ke rumah mereka secara bermartabat.

Got it. Now wrap it up, please.
Selain Bu Retno yang udah nyamperin langsung UNHCR sampe ke Swiss buat ngomongin soal nasib pengungsi Rohingya, Bu Retno juga baru-baru ini nge-mention negara-negara yang nerapin Konvensi Pengungsi 1951 buat ikut aware sama para pengungsi Rohingya. Buat yang nggak tau, negara-negara yang meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 tuh wajib buat menampung para pengungsi. Meanwhile, Indonesia sendiri sebenernya nggak ikut meratifikasi konvensi ini, tapi ya tetep menerima pengungsi Rohingya dengan dasar kemanusiaan.

Now, let’s get you up to speed on Debat Capres…..

Dengan segala dramanya.
Ya iya, guysDebat Capres yang berlangsung hari Minggu kemaren tuh penuh banget sama drama ygy. Capresnya pada nyerang, terus pendukungnya di media sosial juga nggak kalah ribut. Bahkan, Presiden Joko Widodo sampe speak up.

Tell me. 
Jadi, as we all know, hari Minggu kemaren tuh kan udah berlangsung Debat yang mempertemukan lagi ketiga calon presiden ya. Ada Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo yang berdebat membahas: Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik. Debat kemaren juga menghadirkan 11 panelis yang merupakan pakar di bidang-bidang yang relevan sama tema debat kayak ada pakar pertahanan, ada purnawirawan TNI, sampai ada pakar hubungan internasional.

Okay….
But yea, we know what you think. Pasti kamu ngiranya debat ini bakal menguntungkan Capres 02 since sampai detik ini YBS juga masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Nah, ini yang seru nih guys, karena dari kemarin, rame banget netizen yang ngebahas capres 01 tuh nyerang yang 02 mulu. Eh, di sesi-sesi akhir debat, 03 juga ikutan nyerang.

WHOA let him cook…..
Ya pokoknya panas banget lah, ges. In case you need some context nih, debat kemaren tuh mostly pada ngomongin data kan. Dari data pembelian alutsista, data anggaran belanja Kemenhan, sampai data luas tanahnya Pak Prabowo, semuanya dibahas. Nah Capres 02, Prabowo Subianto, yang juga Menteri Pertahanan ternyata nggak senang nih sama hal ini. Secara, menurut beliau, data yang dikeluarkan Mas Ganjar sama Pak Anies tuh banyak yang salahguys.

Nggak diklarifikasi data yang benernya gimana?
Nah soal itu juga. Dalam keterangannya kemaren, Pak Prabowo bilang dia nggak bisa kasih data yang benernya gimana karena ada keterbatasan waktuguys. Makanya Pak Prabowo ngajak Mas Ganjar sama Pak Anies ngobrol di lain waktu aja. Biar leluasa dijembrengin semua datanya sama beliau. Terus, merespons hal ini, gini nih Pak Anies sama Mas Ganjar bilangnya….

Gimana gimana? 
Pak Anies bilang ini tuh bukan masalah personal yang apa-apa klarifikasinya juga personal. Iya, menurut Pak Anies, keterbukaan dalam menyampaikan pendapat itu penting, guys, biar rakyat semua juga jadi paham. Jadi bukan ngopi di ruang tertutup, katanya gitu. Meanwhile, Mas Ganjar Pranowo juga menyebut, “Debatnya itu hari ini (alias kemaren). Kenapa mesti besok?” cenah. Lebih jauh, Mas Ganjar juga bilang, “Kalau nggak mampu tampil, jangan menantang pada ruang lain. Ruang lain nanti ada sendiri, dan Anda akan berbicara dengan yang lain.”

Masalahnya kan kenapa bisa sampe salah data gitu looo….
We know, rite wkwkwk. Dan seperti biasa, abis salah, terbitlah klarifikasi ehehehe. Iya, we’re talking about statement-nya Anies Baswedan soal anggaran belanja Kemenhan yang nyampe Rp700 T tapi cuma dipake buat beli alutsista bekas, sampai instansinya pake acara di-hack, kesejahteraan TNI nggak terjaga, dll. Statement ini jelas salah dong karena kalau per 2020/2021, anggaran Kemenhan tuh cuma nyampe Rp131 T aja, guys.

HMMM terus terus? 
Ya akhirnya diklarifikasi sama timnya. Jubir Timnas AMIN, Billy David menyebut anggaran Rp700 T tuh berlaku buat LIMA TAHUN ANGGARAN yang di-supply Kementerian Keuangan, khususnya untuk periode 2020-2024. Di sini kondisinya anggaran Kemenhan tuh sebesar Rp692,8 T, guys. Terus sama Pak Anies dibuletin jadi Rp700 T. Cuma ya balik lagi,  Rp692 T ini digunakan nggak sekadar buat belanja alutsista doang, guys. Tapi buat kesejahteraan TNI dan pengembangan SDM juga.

Sederhana, tapi Pak Prabowo marah….
Nah iya. Selain ngomongin data, debat kemaren tuh rame banget ngomongin Pak Prabowo yang kepancing emosi, guys. Gara-garanya, Pak Anies bawa-bawa masalah etik. Yaa konteksnya sih etik seorang pemimpin dalam menjaga pertahanan ya. But still, rakyat Indonesia kan tahu ya arahnya ke mana.  Ini juga yang bikin netizen beranggapan kalau Pak Anies tuh  nyerang personal di sini. Kayak, “Nggak ada bahasan lain apa pak?” Gituu.

…….
Hal ini juga udah di-clear kan sama Pak Anies, maksudnya tuh etika pemimpin di konteks pertahanan. Kayak Jenderal Sudirman kah, atau begimana gitu. Tapi Pak Prabowo merasa terdesak di sini, guys. Pak Prabowo bahkan dengan gamblang ngerasa keberatan. In his words, “Lah Sodara bicara etik-etik saya keberatan, karena saya menilai karena Anda desak saya, Anda tidak pantas bicara soal etik. Saya merasa Anda itu menyesatkan itu saja. Saya boleh bependapat kan, saya menilai Anda tidak berhak bicara soal etik karena anda memberi contoh tidak baik soal etik.”

Kok jadi emosi…
HEHEHE gatau, guys. Tapi bukan ke capres aja nih soal etik-etikan dibahas. Ada ke timses juga. Adalah Ketua Umum PSI Grace Natalie dan rekannya Isyana Bagoes Oka yang juga lagi rame digoreng warga karena nyamperin moderator pas lagi break debat. Hal ini kemudian diprotes juga sama timnya Ganjar, Andi Widjayanto yang bilang harusnya area moderator ini gaboleh dimasuki siapapun. Dalam keterangannya, Sis Grace menjelaskan bahwa hal itu dia lakukan gara-gara ada timses dari pasangan 03 yang ngacung-ngacungin jari pas capres lain lagi ngomong, jadi ya FYI aja gitu.

……
We know, we know. Emang banyak “….”-nya di debat capres kemaren, gengs. Tapi kalo Presiden Jokowi mah engga. Iya, menyikapi debat kemaren, Presiden Jokowi menilai tiga capres kureng banget nonjolin substansi visi misinya. Malah banyakan nyerang personal. Kalau nyerangnya kebijakan, policy, visi misi, ya nggak papa, kata Pak Jokowi. Tapi lalau yang diserang personal yaa… “Kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton.”

… Bapak gak diajak pak. Yaudah wrap it up dulu deh….
WK OK. Hang in there, seluruh rakyat Indonesia. Situasi emang makin panas nih, khususnya sebulan ke depan, khususnya lagi buat 01 sama 02 ehehehe. Makanya, di debat kemaren, 03 yang di tengahguys. Wkwkwkw. Adapun menurut Ketua KPU, Hasyim Asy’ari, posisi berdiri para capres kemaren emang udah didiskusikan sama tim masing-masing paslon, guys. Pak Hasyim juga bilangnya ini tuh rolling gitu lo, kayak debat perdana kemaren Pak Prabowo 02 yang di tengah. Sekarang gantian Mas Ganjar. Terus, besok debat keempat rolling lagi. Gituuuu.

When you used to celebrate your birthdays at KFC when you were a kid…Sama dong, sama Kim Jong-un. Tapi dia ayam hidup, guys.

EHEHEHEHE. Ada-ada aja emang ahjussi serem satu ini. Jadi kalo biasanya ulang tahun itu identik sama party-party dan tiup lilin, hal ini ngga berlaku di Korea Utara. Soalnya pas hari ulang tahun Supreme Leader Korut, Kim Jong-un yang jatuh pada hari Senin kemarin, doi justru berkunjung ke kandang ayam. Yep, kamu nggak salah denger. Di ulang tahunnya yang ke 40 tahun, Presiden Kim bareng sama anaknya bernama Ju-ae justru hangout nih ke peternakan ayam Kwanchon yang ada di provinsi Hwanghae Utara, Korut.
 
Meskipun kedengeran rada aneh ya, tapi alasan kunjungan Presiden Kim ke chicken coop di hari ulang tahunnya tuh lumayan make sense, guys. Bukan karena Presiden Kim mau mukbang di peternakan ayam langsung ya, bukan itu. Tapi, kunjungan doi ke sana tuh buat ‘substantial change’ masyarakat Korut yang beberapa tahun ini ngalamin krisis pangan. Nah makanya di momen ulang tahunnya yang udah masuk kepala empat, Presiden Kim mau bilang nih ke masyarakatnya bahwa Korut nggak akan ngalamin krisis pangan lagi karna udah punya peternakan ayam yang canggih. Rencananya juga pemerintah Korut mau bangun lagi peternakan ayam buat mastiin ketersediaan pangan di sana baik-baik aja.

“Saya sudah cari, namun sudah tidak ada,”

Gitu guys penjelasan dari capres nomor urut satu Anies Baswedan pas menjelaskan kejadian di mana beliau ngga salaman sama capres nomor urut satu Prabowo Subianto pas abis debat capres kemarin minggu. Kata Pak Anies, beliau udah nyari-nyari, tapi ga ketemu. Meanwhile, kata Pak Prabowo, Pak Anies yang ngga datengin beliau, padahal dirinya lebih tua dan lebih senior.
 
When someone ghosted you just like that…

Announcement


Thanks to Serena for buying us coffee today! 

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

If you want to save more money this year, read this.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.