Admin
UTC
3 kali dilihat
0 kali dibagikan
Who’s just lost his job?
Pakistan’s Prime Minister, Imran Khan.
Yes, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan baru aja dilengserkan dari jabatannya melalui mosi tidak percaya aka no confidence vote dari anggota parlemen minggu lalu. Hal ini dinilai banyak pihak dramatis banget guys, secara emang udah dalam beberapa minggu ini, masyarakat Pakistan turun ke jalan buat memprotes pemerintahannya Khan yang dinilai sangat mengecewakan.
Hold on. Tell me his track record.
Sure. Jadi di tahun 1996 di Pakistan, hiduplah seorang pemuda dari kelas menengah atas yang well-educated dan punya passion dan mimpi besar buat membasmi korupsi yang merajalela di negaranya, namanya Imran Khan. Passion itu kemudian dia salurkan dengan bikin sebuah partai namanya Pakistan Tehreek e-Insaaf aka PTI, dan PTI pun terus berkembang sampai memenangkan pemilu di tahun 2012, di bawah kepemimpinan Pak Khan tadi.
Terus terus?
Nah dengan semakin naiknya nama PTI, nama Imran Khan juga semakin banyak dikenal nih guys, sampai di tahun 2018, dia berhasil meraih his wildest dream dengan menjadi prime minister aka perdana menteri. Dalam janjinya kampanyenya untuk ‘Pakistan baru’, Pak Khan bersumpah bakalan memberantas korupsi dan kemiskinan. Tapi perjalanannya nggak semulus yang diharapkan, gengs.
Kenapa emang?
Yha pemerintahannya menghadapi berbagai tantangan yang berat banget, misalnya krisis ekonomi, pandemi, konflik berkepanjangan sama negara tetangga kayak India, hingga kondisi di Afghanistan yang makin ngga menentu setelah tentara Amerika Serikat cabs. Warga yang ga puas dengan sikon ini kemudian turun ke jalan dan meminta Khan mundur aje.
I see…
At the same time, di parlemen juga posisi Khan kian lemah karena makin berkurangnya dukungan. Karena itulah, minggu lalu parlemen Pakistan kemudian melakukan voting untuk menentukan sikap terhadap pemerintahan Khan. Hasilnya, 172 suara dari total 342 suara memilih untuk melengserkan doi. Adapun pilihan ini didukung sebenernya ngga hanya oleh pihak oposisi, namun juga oleh para politisi dari partainya Khan yang memilih untuk ngga mendukung pemimpinnya lagi.
Ouch…
Yep, menanggapi hasil ini, Khan bilang bahwa mosi tidak percaya ini adalah hasil dari konspirasi luar negeri yang dikontrol oleh Amerika Serikat. Kata Khan, wajar banget nih AS mau nurunin gue, karena gue ngga bisa dibikin kayak wayang buat pemerintahan Barat. Khan juga bilang bahwa dia sebenernya sih ngga anti sama AS, tapi dia juga ngga mau negaranya dijadiin “tissue” aja.
So, where do we go from here?
Well, juru bicara parlemen udah meminta Khan supaya mengadakan meeting parlemen buat memilih siapa yang bakal jadi perdana menteri Pakistan yang baru.
OK. Anything else I should know?
Selama masa jabatannya, Khan banyak menunjukan ketidaksukaannya terhadap negara Barat, dan lebih memilih untuk deket sama negara-negara kayak China dan Rusia. Karena kebijakannya inilah, sejak Joe Biden menjabat sebagai presiden sampe sekarang, doi ngga pernah teleponan sama Imran Khan. Sebaliknya, Khan terus menjalin hubungan yang bagus sama China di bidang diplomasi, politik, dan ekonomi sampai dianggap sebagai sekutu yang paling dekat sama China di kawasan. Selain itu, sampai saat ini juga Pakistan belum menyatakan protesnya terhadap serangan Rusia ke Ukraina yang dilakukan Putin, dan itu menunjukkan pengaruh kuat Rusia di sana.