For when plastics are everywhere....
Including your brain.
Yuck. Iya guys, ternyata saking everywhere-nya plastik, mereka juga bisa ditemukan di dalam otak. Hal ini diketahui dari hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di jurusan farmasi Universitas New Mexico, Albuquerque. Jadi dalam melakukan penelitian itu, para researchers mengambil sample dan mengotopsi otak dari mereka yang meninggal di awal tahun 2024. Sampel ini kemudian dibandingkan dengan sampel lainnya yang meninggal sekitar delapan tahun yang lalu. Hasilnya, ditemukan bahwa otak pada sampel yang meninggal di tahun 2024 memiliki kandungan microplastic yang lebih banyak dibanding sampel delapan tahun yang lalu. Adapun jumlah plastiknya mencapai 4.800 mikrograms per gram, atau beratnya sekitar 0,5%. Angka ini lebih tinggi hingga 50% dibanding sampel sebelumnya. Menurut salah satu peneliti, namanya Matthew Campen, hal ini juga berarti dari 100% volume otak kita, 0,5%-nya adalah plastik.
Meski agak shocking, namun para peneliti ini ga tau apakah penambahan jumlah plastik di otak juga berpengaruh terhadap kerusakan otak. Menurut Phoebe Stapletonselaku, Associate Professor of Pharmacology and Toxicology at Rutgers University, masih belum bisa dipastikan apakah tingginya jumlah partikel plastik di otak menyebabkan kerusakan syaraf atau penyakit. Thus, diperlukan penelitian lebih lanjut terkait hal ini.