Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan
When you’re dealing with airplanes so much….
Read this.
Well well well, udah masuk bulan puasa, bentar lagi Lebaran, saatnya mudik, everybody. Kamu yang pakai transportasi umum either itu kapal, bus, kereta, atau pesawat, udah siap mau mudik? Udah secure ticket? Nah, talking about transportasi umum, hari ini kita mau bahas soal kejadian related to pesawat yang bikin kamu auto “Hah? Kok bisa sih?”
Tell me.
Sure. Jadi guys, kalau kita naik pesawat nih, setelah take off, abis lampu sabuk tanda pengaman dimatiin, kita penumpang most likely jadi lebih bebas mau ngapain kan. You name it, mulai dari gerak ke toilet kalau kebelet pipis, terus baca buku, nonton film entertainment, dan tidur. Yak, kita penumpang mah gapapa banget tidur, guys. Nikmat bahkan, tau-tau pas bangun udah landing aja gitu kan ehehehe. Tapi pernah nggak sih kamu kebayang kalau pilot juga bisa tidur pas penerbangan?
HAH???
Yep, you read it right. Hal ini yang terjadi sama pilot Batik Air BTK-6723 rute Kendari-Jakarta, Minggu, 25 Januari lalu. Jadi ini pesawat kan awalnya emang terbang dulu dari Jakarta ke Kendari ya. Nah dari Jakarta co-pilot nya tuh udah cerita kalau doi kurang istirahat, guys. Jadi di perjalanan Jakarta-Kendari, di saat mereka udah terbang, co-pilot itu ngomong lah ke kaptennya, “Capt punteun, saya izin tidur bentar boleh gak?” gitu kira-kira. Dibolehin kan, kayak yaudah. Pilotnya lah yang one man show mengendalikan pesawat selama beberapa menit sampai co pilot-nya bangun dan akhirnya pesawat mendarat dengan sempurna.
Okay terus…
Nah udah tuh kan. Terus di jam 14.55 waktu setempat, pesawat yang sama, dengan dua pilot yang sama ini take off lagi balik dari Kendari menuju Jakarta, guys. Karena tadi co-pilot nya udah tidur, jadi sekarang gantian kaptennya yang tidur. Gantian co-pilot nya yang one man show gerakin pesawat, termasuk komunikasi ke petugas yang ada di darat, dll. Nah tapi nggak lama kemudian, petugas di darat ini nggak bisa lagi contact dua pilot ini, guys. Nggak ada respon dari mereka berdua. Si captain pilotnya tadi tidur, terus co-pilot yang harusnya in charge pun ketiduran.
SAMA SAMA TIDUR GITU???
Iya, bayangin pilotnya lagi tidur nih, Terus pas bangun, doi liat copilot di sampingnya juga lagi tidur dan hal itu udah terjadi selama 28 menit. Akibatnya, pesawat udah nggak lagi di jalur yang benar. Alias nyasar, guys. Padahal, itu pesawat lagi membawa sebanyak 153 penumpang. Tapi untungnya pesawat ini bisa dibawa on track lagi dan akhirnya bisa mendarat dengan lancar tanpa kendala apapun.
…..
Nah dari kejadian ini, ofc kamu jadi wondering, “Pilot tuh emang boleh tidur ya pas lagi kerja?” Well, let’s hear the answer from pihak Kementerian Perhubungan ygy. Disampaikan oleh Jubir Kemenhub, Adita Irawati, pilot DILARANG tidur di saat yang bersamaan, guys. Kalau pilot mau istirahat, kudu ada satu orang yang menggantikannya. Nggak sampai di situ, kalaupun pilot mau tidur istirahat di kokpit, aturannya juga ketat. Kayak waktunya dibatasi 10-40 menit aja, terus kursinya ditarik menjauh dari kendali, dan kalaupun udah bangun, kudu ada waktu lagi supaya make sure dia udah bener-bener melek dan bisa balik mengoperasikan kendali pesawat.
I see….
Atas kejadian ini, Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara udah ngasih teguran keras terhadap Batik Air. Dua pilot itu pun udah dikenai sanksi sesuai SOP, sambil Kemenhub juga masih melakukan investigasi terkait hal ini. Selain itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi kan akhirnya juga speak up ya. Merespons pilot tidur ini, KNKT bilangnya Batik Air tuh harusnya punya pedoman yang rinci buat make sure pilot yang in charge beneran sehat secara fisik dan mental, jadi siap terbang. Terus ya udah, Lion Air Group sih dalam keterangan tertulisnya bilang bakal mematuhi semua pedoman itu, gengs.
As you should, singa….
Eheheheh, Kondisi pilot harus prima biar penerbangannya lancar. Tapi things happen rite? Kondisi polot udah prima, pilot dan copilot nggak tidur, eh adaaa aja masalah lain yang menghambat penerbangan. Lagi lagi ngomongin Singa alias Lion Air. Senin kemaren nih, pesawat Lion Air JT-106 rute Surabaya-Jeddah diketahui kelilingggg aja di langit Binjai, Sumatra Utara selama berjam-jam. Nggak cuma itu, instead of terbang terus ke Jeddah bawa penumpangnya umroh, pesawat ini justru mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, guys. Bikin bertanya-tanya dong, “What happened?”
Iya. What happened?
Jadi, kamu harus tahu nih bahwa di dunia penerbangan, ada yang namanya Notice to Airmen aka NOTAM. Nah kemaren, ada NOTAM dari otoritas Sri Lanka di mana mereka menyatakan wilayah udara di sana harus ditutup untuk sementara waktu. Jadi nggak bisa lewat dong pesawat kita. Mau nggak mau pesawatnya harus dialihkan mendarat di bandara alternatif, dalam hal ini ya Bandara Kualanamu di Deli Serdang. Tapi mendarat kan juga tak segampang itu, guys. Ada syarat dan ketentuan yang berlaku di sini. Salah satunya, yaitu soal ketentuan berat pesawat.
Okay….
Nah buat mengurangi berat pesawat, maka itu pesawat harus dikurangin dulu bahan bakarnya sampai di limit tertentu. Caranya gimana, ya dibawa keliling dulu. Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Prihantoro bilangnya gini nih: “Hal ini adalah langkah yang diambil agar pendaratan sesuai dengan limitasi pesawat atau berat pesawat saat melakukan pendaratan.” Jadi ini bukan masalah teknis pesawat cenah. Terus udah, mereka mendarat dulu di KNO, baru nggak lama kemudian wilayah udara di Sri Lanka tadi dibuka kembali dan mereka bisa terbang lagi menuju Jeddah.
Got it. Now wrap it up….
Jadi intinya gitu sih, guys. Safe flight ya buat kamu yang dalam waktu dekat bakal naik pesawat. Terutama di waktu-waktu mudik kayak sekarang ini. Speaking of which, Kementerian Perhubungan memprediksi bakal ada empat juta orang yang mudik naik pesawat. Angka ini diketahui meningkat 12% dari Mudik Lebaran 2023 lalu. FYI, puncak Mudik diketahui bakal terjadi mulai 5 April mendatang dan puncak arus baliknya, dari tanggal 15 April. In that sense, Kemenhub udah menyiapkan 420 unit pesawat dari 13 maskapai buat memboyong masyarakat yang mau mudik.