Pilot Selandia Baru Tewas Dibunuh KKB

Admin
UTC
25 kali dilihat
0 kali dibagikan

When KKB hit the new low....

 

Karena mereka udah menyandera, sampai membunuh pilot asing!

Yep. You heard it right. Kelompok Kriminal Bersenjata aka KKB berulah lagi, guys. Senin kemaren, seorang pilot berkebangsaan Selandia Baru atas nama Glen Malcolm Conning ditemukan tewas berlumuran darah di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. And yes, Glen tewas dibunuh KKB. Adapun kalau kata pihak KKB, Glen tewas karena kesalahannya sendiri.


Tell. Me. Everything. 

Sure. Kamu pasti udah nggak asing dong dengan KKB? Iya, Kelompok Kriminal Bersenjata aka KKB pimpinan Egianus Kogoya ini emang diketahui udah sering banget melakukan aksi kekerasan, di mana di mana goal-nya adalah: Mereka mau Papua Merdeka, lepas dari NKRI. Untuk mencapai tujuan ini, mereka banyak menghalalkan segala cara guys, di antaranya ya sampe mengorbankan warga negara asing.


Ada gila-gilanya w liat…

Emang. Contohnya kayak yang juga terjadi pada seorang pilot berkebangsaan Selandia Baru, Philipps Max Mehrtens. Februari 2023 lalu, pesawat yang doi bawa dibakar sama KKB terus dianya sendiri disandera. Sampai hari ini, sempat beredar kabar Kapten Mehrtens mau dibebaskan. Tapi gatau nih, sampai sekarang belum ada kejelasannya. Jadi ya gitu, yang satu belum jelas, eh udah ada lagi yang baru. Kali ini bahkan lebih parah. Bukan cuma disandera, tapi sampai dibunuh. Yep, masih sama-sama pilot asal Selandia Baru, namanya Glen Malcolm Conning yang tewas dibunuh KKB.


Gimana ceritanya? 

Jadi gini ceritanya, guys. Dijelaskan oleh Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Bayu Suseno, kronologinya tuh begini: Helikopter yang diawaki Glen Malcolm ini berangkat dari Bandara Mozes Kilangin di Timika, pukul 9.30 pagi waktu setempat menuju Distrik Alama di Mimika. Nah pas udah landing, helikopter itu tiba-tiba dicegat KKB pake senjata api.


I am reading….

The thing is, helikopter itu bawa penumpangguys. Iya, ada empat penumpang pada saat itu, termasuk empat nakes, satu anak, dan satu bayi di mana semuanya adalah warlok. Makanya sama KKB, empat penumpang tersebut dibebaskan dan udah balik ke rumah masing-masing. Tinggal Glen Malcolm kan. Glen Malcolm kemudian dibunuh sama orang-orang KKB, guys. Jenazahnya akhirnya ditemukan nggak berapa lama kemudian oleh temennya sesama pilot asing. Udah berlumuran darah gitu loh :((. That being said, jenazah Glen akhirnya dibawa ke rumah sakit di Timika untuk menjalani visum sebelum ntar dipulangkan ke New Zealand.


Kenapa tiba-tiba dibunuh pls? 

Now, let’s hear it from: Pentolan OPM-nya langsung, Sebby Sambom. Menurut KKB, Glen Malcolm ini katanya mata-mata intelejenguys. Iya, secara Glen Malcolm masih sebangsa senegara kan sama Captain Philips tadi. Jadi kayak, “Ngapain nih orang New Zealand satu lagi masuk sini,” gitu lo. Selain itu, Sebby juga menganggap salah banget itu pesawat yang dibawa Glen Malcolm mendarat di Distrik Alama. Soalnya, kalau kata Sebby, pihaknya udah berkali-kali ngingetin bahwa wilayah itu tuh zona terlarang. “Wilayah konflik bersenjata yang dilarang untuk mendarati pesawat sipil di situ," katanya. 


…….

Well, balik lagi ke Kombes Bayu Suseno, Kombes Bayu make sure Glen Malcolm ini bukan mata-mata. Apalagi mata-mata buat membebaskan Philips Mehrtens. “Kita tidak pernah punua mata-mata warga negara asing," katanya gitu. Jadi, yang dilakukan sekarang adalah: Timnya Kombes Bayu masih mencari orang-orang KKB yang ngebunuh ini, guys. Udah kabur ke hutan katanya. That being said, pasukan TNI-Polri pun sampai saat ini masih melakukan penyisiran dan pengejaran. Minimal sih dua minggu ini guys baru bisa dapet. Jadi yaa.. Kombes Bayu sih titip pesen aja, “Mohon doa restu semoga cepat ketangkep."


Amen. Anything else? 

Jadi ya gitu intinya, gengs. Yang harus kamu tahu adalah, dampak dari peristiwa ini, penerbangan ke Distrik Alama tuh sekarang dihentikan. Ini jelas berdampak dong buat masyarakat. Secara, distribusi bahan makanan dan obat ke daerah tersebut juga otomatis ke-holdThat being said, Jaringan Damai Papua mendesak Polri buat melakukan investigasi terhadap kasus ini, dengan melibatkan Komnas HAM. Jadi jelas bahwa emang ada pelanggaran HAM yang terjadi di sini sampai main hakim sendiri. 

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.