Good morning
It's Wednesday again, so here's to another day of surviving the crazy traffic lately and some annoying deadlines. Now on to the news, you got all the important updates: Pilkada, naturalisasi, to UU Kesejahteraan Ibu dan Anak (PLZ, if you are a woman, read this!). Scroll down...
First stop, let's get you updated on: Pilkada Serentak 2024....
Kaesang mau collab sama…. Anies Baswedan
Yep. You read it right. Ketua Umum PSI yang juga anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep akhirnya pelan-pelan nge-spill rencananya ke depan dalam Pilkada Serentak 2024 nih, guys. Dalam satu video di channel YouTube-nya yang di-upload Rabu pekan lalu, Mas Kaesang bilang, “Kalau disuruh milih nih, pilih Jakarta." Pertanyaannya, maju Pilgub Jakarta sama siapa? Mas Kaesang terus bilang, “Mungkin duet sama Pak Anies kali ya."
HAH Gimana?
Yoi. Emang shik shak shok kalau beneran kejadian sih asli. Jadi guys, in case you need some background, Pemilihan Kepala Daerah tuh kan bakal serentak digelar 27 November 2024 mendatang, dari Sabang sampai Merauke. Ga semua sih, tapi pokoknya daerah-daerah yang emang udah waktunya punya pemimpin baru, bakal menggelar pilkada. Dan seperti biasanya, di antara banyak wilayah yang bakal memilih, ada salah satu wilayah yang jadi perhatian sama masyarakat seluruh Indonesia. Yep, it’s none other than: DKI Jakarta.
Definisi mantan terindah hiks…
We know rite. Meskipun bentar lagi bakal resmi kehilangan statusnya sebagai ibu kota negara, ternyata Jakarta masih punya magnetnya tersendiri nih, guys. Terutama terkait pemimpinnya, “Siapa nih yang bakal memimpin Jakarta?” Secara, dari zaman kapan tahu, banyak nama-nama beken yang jadi Gubernur Jakarta. Mulai dari Presiden Joko Widodo, Basuki Tjahja Purnama aka Ahok, sampai Anies Baswedan.
Terus terus?
Adapun di 2024 ini, Jakarta masih jadi rebutan banyak tokoh nih, guys. Partai politik pun lagi seru nyiapin strategi dengan matang untuk menentukan siapa yang bakal mereka usung di Pilgub Jakarta. Sejauh ini sih, udah ada sejumlah nama yang disebut bakal maju di Pilkada Jakarta mendatang. Mulai dari Mantan Gubernur Banten, Si Doel alias Rano Karno, Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sampai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep.
Kaesang banget nih???
We know what you think. You have heard the news, rite? Kamis minggu lalu, Mahkamah Agung resmi memerintahkan KPU untuk mengubah peraturannya terkait syarat usia kepala daerah, guys. Iya, dalam PKPU Nomor 9 Tahun 2020. Pasal 4 ayat (1) huruf (d)-nya legit menyebut yang bisa jadi calon gubernur, dan calon wakil gubernur tuh minimal berusia 30 tahun sejak penetapan pasangan calon kan. Nah sama MA, aturan itu disuruh diubah menjadi: Berusia minimal 30 tahun saat pelantikan kepala daerah berlangsung. Meaning, Kaesang yang usianya baru bakal 30 tahun di Desember mendatang ya bisa banget daftar Pilgub deh.
MK = Milik Kakak, MA = Milik Adik ya konsepnya….
Ehehehe gitu deh, guys. Yang harus kamu tahu adalah, setelah sempat diisukan maju di Pilkada Wali Kota Depok, Solo, bahkan Bekasi, Mas Kaesang sendiri yang bilang doi lebih milih Jakarta, guys. Yep, hal ini legit disampaikan di satu video yang di-upload di channel YouTube-nya beberapa waktu lalu. Adapun dalam keterangannya, Mas Kaesang bilang posisinya sebagai Ketua Umum PSI yang ngurusin 34 provinsi di Indonesia tuh udah lebih dari Wali Kota Solo yang cuma ngurusin lima kecamatan dengan 600.000 penduduk. “PSI lebih dari itu," katanya.
????
That being said, Mas Kaesang bilangnya kalau disuruh milih, ya milih Jakarta aja. Sama kayak bapaknya Presiden Jokowi yang pernah jadi Gubernur Jakarta, terus nggak lama kemudian ikutan Pilpres :)))). Speaking of which, ofc yang jadi pertanyaan “Mas Kaesang pasangannya siapa?” Hal ini juga udah dijawab sama yang bersangkutan. Tebak siapa yang disebut Mas Kaesang? Pak Anies Baswedan, guys.
HAHHHH???
We know, we know. Tapi, Mas Kaesang bilang lagi sih “Belum tentu Pak Anies-nya mau,” katanya gitu. Lebih jauh, di sini Mas Kaesang tuh menyorot posisi Pak Anies yang sampai sekarang masih independen, guys. Belum terikat sama partai politik manapun. Meanwhile, di DPRD DKI Jakarta, PSI punya jatah kursi sebanyak delapan kursi kan. In that sense, PSI ini bisa lah jadi salah satu kendaraan politiknya Pak Anies untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Sampai berita ini ditulis, belum ada keterangan apapun sih dari Pak Anies terkait statement-nya Kaesang.
Okay….
Lebih jauh soal rencana Kaesang mau maju di Pilgub Jakarta, Presiden Jokowi justru bilang, “Jangan," guys. Hal ini legit disampaikan oleh Ketua Umum PAN yang juga Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. Dalam keterangannya kemaren, Pak Zulhas bilang dia sempat nanya ke Presiden, “Gimana nih pak, kalau Kaesang maju jadi Wagub Jakarta?” Nah Presiden Jokowi bilangnya, “Waduh, jangan Pak Zul” katanya gitu. PAN sendiri diketahui emang sempat ngelirik Mas Kaesang untuk maju di Pilkada Jakarta sebagai Wagub mendampingi kader mereka, yang juga anaknya Pak Zulhas, Zita Anjani. Bayangin anaknya Pak Jokowi ft. Anaknya Pak Zulhas… Bayangin aja dulu.
GAMAOOOOO…
Well, kalau menurut politisi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus sih, kalau fix Kaesang Pangarep ikutan Pilkada Jakarta, partainya mending nggak usah ikutan sekalian, guys. Iya, karena menurut Bang Deddy, nggak ada gunanya ikutan nyalon bareng sama Kaesang. Cuma buang-buang uang, waktu, dan tenaga, katanya. Secara, yang dilawan di situ tuh bukan Kaesang-nya, tapi kekuasaan besar di balik seorang Kaesang. Jadi yaa, “What’s the point?” gitu.
Masa Banteng gitu sih…
Bang Deddy bilang sih itu opini pribadi, guys. Partai ya ntar bisa beda lagi. Speaking of partai, PDI Perjuangan sendiri disebut udah mulai punya beberapa nama yang bakal maju di Pilkada Jakarta. Di antaranya, kader mereka sendiri mulai dari Menpan RB, Abdullah Azwar Anas, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, sampai Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
Banyaknya nama bursa…
Ya begitulah. Balik lagi ke PSI bersama Kaesang Pangarep, PKS yang notabene kemaren mendukung Pak Anies di Pilpres udah speak up nih, guys. Ketua DPP PKS, Ahmad Mabruri sih bilang bagus-bagus aja ya kalau Pak Anies ntar end up sama Kaesang. In his words, Pak Mabruri bilang, “Bagus ini. Biar makin ramai dan cair. Makin banyak pasangan menarik, apalagi kalau pasangannya zig zag. Nggak monoton,” katanya. Lebih jauh, DPW PKS Jakarta sendiri juga menyebut nggak ada yang mustahil di sini, gengs. Ya namanya politik yekan. Peluang collab Anies-Kaesang masih terbuka lebar.
I believe PSI has a say….
Of course. Let’s hear it from: Ketua DPP PSI, Dedek Uki Prayudi. Dalam keterangannya kemaren, Bro Uki bilang sejauh ini Kaesang nggak ada rencana buat maju di Pilkada 2024. In his words: “Enggak ada, sekali lagi saya katakan itu enggak ada." Lebih jauh soal peluang collab sama Pak Anies, menurut Bro Uki, Mas Kaesang cuma nge-joke di situ, guys. Nggak ada maksud lain. Secara, PSI sendiri juga sadar ideologi politik mereka sama Pak Anies tuh bertolak belakang. Pak Anies dengan konservatif kanan, dan PSI kebalikannya. Jadi, ya nggak match.
Hmmm liat aja ntar pas Pilkada. Now wrap it up!
Sure. Jadi intinya gitu sih, gengs. Btwww, dari tadi ngomongin Mas Kaesang, Pak Anies, Zita Anjani, dll, found someone missing nggak? Yep, none other than: Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Nah yang harus kamu tahu adalah, belakangan muncul poster Heru Budi-Kaesang Pangarep sebagai pasangan cagub-cawagub Jakarta, lengkap dengan logo Pemprov DKI Jakarta. Terkait hal ini, Pak Heru Budi sih bilang dia nggak tahu menahu, guys. “Saya tanya dulu sama Biro Hukum,” katanya gitu.
When Bali has become the favorite destination for foreigners…
Also Thailand's most wanted fugitive,
Chaowalit Thongduang aka Pang Na-Node aka Sulaiman.
Bali emang udah jadi seterkenal itu di luar negeri, guys. Pantai pasir putihnya yang cakep dan pemandangan alamnya yang asri udah lama jadi daya pikat wisatawan di seluruh dunia. Cuma siapa yang sangka kalo Bali juga jadi tempat pelarian buron paling dicari Thailand. Everybody meet: Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node yang akhirnya berhasil ditangkap Polri di sebuah apartemen di Badung, Bali.
OMG tell me everything.
Sure. Jadi udah dari Kamis kemarin nih, Polri akhirnya berhasil menangkap buron nomor satu Thailand, Chaowalit Thongduang di Apartemen Kembar yang ada di Badung, Bali. Sebenernya udah dari beberapa waktu lalu Polri mencium keberadaan Chaowalit di Indonesia. Cuma akhirnya baru Kamis kemarin doi berhasil ditangkap setelah lebih dari lima bulan berada di Indonesia. Pihak kepolisian menangkap Chaowalit atas dasar Red Notice Control alias peringatan internasional buat para buron yang dikeluarkan Royal Thai Police.
Emang doi kasus apa deh?
Kasusnya Chaowalit ini tuh banyak banget, guys. Embel-embel buron nomor satu Thailand tuh nggak berlebihan buat disematkan ke Chaowalit. Jadi laki-laki berusia 37 tahun ini pernah terjun ke dunia politik Thailand dan sempet juga menjabat jadi sekretaris Ketua Dewan Organisasi Administratif di Provinsi Phatthalung, Thailand. Nah di sela-sela Chaowalit jadi orang dalem pemerintahan, ternyata doi juga ikut gabung jadi bandar narkoba jaringan internasional Thailand-Myanmar-Australia.
Hhmmm orang pemerintahan sambil freelance narkoba…
Gokil, kan? Nah, ternyata juga, kejahatan doi nggak cuma jadi bandar narkoba jaringan internasional doang. Chaowalit disebut-sebut juga terlibat dalam kasus pembunuhan anggota polisi Thailand serta penembakan anggota kehakiman Thailand. Dari rentetan kasus ini, kepolisian Thailand sebenernya sempet menangkap Chaowalit dan memvonis dirinya selama 20 tahun penjara di tahanan yang ada di Provinsi Selatan Nakhon Si Thammarat, Thailand.
But then…
Ya well, setelah mendekam di tahanan dalam beberapa waktu, akhir Oktober tahun lalu tuh Chaowalit ternyata berhasil kabur dong dari penjara. Pas itu doi lagi dibawa ke Rumah Sakit Maharaj Nakhon Si Thammarat, Thailand buat periksa gigi. Eh ternyata Chaowalit udah kongkalikong sama anak buahnya buat manfaatin momen ini dan kabur dari penjara. Long story short, doi beneran bisa kabur dan ditetapkan jadi buron sama kepolisian Thailand. Pas itu, pengadilan Thailand akhirnya merevisi hukuman Chaowalit jadi penjara seumur hidup serta masuk ke red notice control dari kepolisian Thailand sejak pertengahan Februari kemarin.
Kabur dah doi ke Bali?
Beloommm, guys. Sebelum ke Indonesia, Chaowalit sempet lebih dulu kabur ke India. Cuma yha karena muka dia tuh beda banget sama kebanyakan orang-orang India, doi akhirnya milih pindah ke Indonesia yang notabene secara muka 11:12 gitu. Chaowalit dateng ke Indonesia lewat jalur laut dengan mengendarai speedboat selama 17 jam. Akhirnya pada 8 Desember tahun lalu, doi berhasil mendarat di Aceh dan memulai masa pelariannya di Indonesia.
Ternyata masuk lewat Aceh…
Iyesss. Terus karena Chaowalit lagi berupaya ghosting dari kepolisian Thailand, akhirnya doi bikin identitas baru sebagai WNI. Dengan dibantu sama beberapa orang Indonesia, Chaowalit berhasil bikin identitas palsu berupa KTP, KK, sampe akta kelahiran segala. Ofc biar lebih membaur, doi bikin nama samaran baru atas nama Sulaiman yang beralamat di Aceh Timur. Chaowalit juga berhasil mengantongi dua buku rekening serta satu kartu debit BCA atas nama Sulaiman.
What the heck.
Nah lanjut ya. Terus selama Desember sampe Mei kemarin, doi sempet lama tuh berpindah-pindah tempat di sekitar Aceh dan Sumatra Utara. Pihak Polri sebenernya sempet denger kalo Chaowalit lagi ada di Medan, Sumatra Utara. Cuma begitu diselidiki, doi ternyata udah cabut lagi ke tempat lain. Sampe akhirnya pada 20 Mei kemarin, Chaowalit diketahui ngelanjutin pelariannya di Bali, guys. Polisi yang dapet informasi itu langsung bergegas nyari keberadaan Chaowalit alias Sulaiman di Bali dan berhasil mereka tangkap pada hari Kamis kemarin.
Serem nggak sih nangkep buron nomor satu se-Thailand?
Buat kita sih jelas serem banget, ygy. Cuma syukurnya pihak kepolisian berhasil menangkap Chaowalit tanpa terluka pada kedua pihak, meskipun kabarnya doi sempet melakukan perlawanan. Dari ybs diketahui kalo Chaowalit terus dibantu secara finansial sama anak buahnya di Thailand lewat dua buah kartu debit Prum Thai Bank yang doi punya. Terus pihak kepolisian juga udah memeriksa 17 saksi di mana polisi mencurigai delapan orang termasuk seorang perempuan berinisial FS yang membantu Chaowalit buat dapet identitas palsu.
Selama di Indo, Chaowalit terlibat narkoba juga kah?
Engga, guys. Hal ini udah di-confirm sama Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa yang menegaskan kalo pelarian Chaowalit di Indonesia tuh belum sampe terkait soal penyalahgunaan narkoba. Terus kemarin banget nih, doi akhirnya dideportasi ke Thailand pake pesawat jet pribadi MJTS dengan kode ekor pesawat HS-TKS dan berangkat dari Saphire Precious Terminal I Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul tiga sore. Ofc pas itu Chaowalit dapet pengawalan ketat dari Polri dan kepolisian Thailand.
Got it. Now wrap it up please.
FYI, usai mafia narkoba sekaligus buron nomor satu di Thailand berhasil ditangkap di Indonesia, pihak Polri dibantu sama kepolisian Thailand sekarang ini tengah memburu gembong narkoba asal Indonesia bernama Fredy Pratama yang disinyalir lagi bersembunyi di hutan-hutan perbatasan Thailand dan Myanmar. Setiap bulannya, sindikat Fredy disebut mampu menyelundupkan sabu dan ekstasi ke Indonesia hingga lebih dari 100 kg. Dari situ, tim gabungan Polri udah menuju Thailand dan mencari keberadaan Fredy Pratama.
Now, to the new parents out there....
Meet: UU KIA pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan
Calling out ayah bunda, working moms, kaum perempuan, dan of course, dads di seluruh Indonesia. Kali ini kita mau bahas soal Undang-Undang yang kemaren banget disahkan di DPR yang mengatur soal kamu dan keluarga kecilmu nih, guys. Yep, it’s called UU Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Yang menarik di UU ini adalah, ibu melahirkan bisa cuti sampe 6 bulan. Ayah pun bisa dapat tambahan cuti!
Tell. Me. Everything.
Sure. Jadi, as we all know masalah kesejahteraan ibu dan anak tuh kan masih jadi PR penting yang harus segera dikelarin ya. Mulai dari anak terlantar, anak kurang pengasuhan, ibu tunggal yang dilema antara kudu kerja atau ngurusin anak, dsb. Oh, not to mention berbagai akses dukungan buat orang tua baru yang sampai saat ini masih sangat terbatas. Padahal, kita juga tahu negara ini akan menuju Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang. Nah pertanyaannya, gimana caranya Indonesia bisa ‘emas’ kalau generasi penerus bangsa aja nggak diperhatikan?
So, what is their action?
Yaitu dengan menghadirkan undang-undang yang bisa menjawab semua masalah di atas, guys. Yang bisa mengangkat harkat dan martabat para ibu, bisa meningkatkan kesejahteraan mereka, plus menjamin tumbuh kembang anak sejak awal kehidupan mereka. Makanya, pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama DPR RI akhirnya come up dengan UU Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase Seribu Hari Pertama Fase Kehidupan.
Wow that ‘Seribu Hari Pertama Kehidupan’...
Sounds legit, rite? UU ini yang kemaren banget disahkan oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani. Nah dalam perjalanannya, UU ini awalnya emang secara general membahas Kesejahteraan Ibu dan Anak doang, guys. Tapi sama Panitia Kerja yang bertugas, UU ini kemudian disepakati spesifik ngomongin “Anak pada Fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan”. Nah, 1.000 harinya diitung dari kapan? Well, kalau menurut DPR sih, 1.000 hari pertama ini diitung sejak terbentuknya janin dalam kandungan, sampai ntar si anak berusia dua tahun.
Okay. Now, tell me what this UU is about.
Banyak, guys. Adapun yang di-highlight di sini adalah soal Hak Ibu, terutama hak cuti melahirkan. Well, to give you a better context, dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 82 ayat (1) tuh legit menyebut pekerja perempuan berhak dapat cuti 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan kan. Nah di UU yang kemaren disahkan, aturannya nggak lagi begitu, guys. Ibu melahirkan bahkan bisa cuti sampai enam bulan.
Enam bulan??
Iya. Dijelaskan di Pasal 4 ayat (1) dan (2), ibu melahirkan tuh disebut berhak mendapat cuti paling cepat tiga bulan pertama dan paling lama tiga bulan berikutnya. Kalau ditotal ya, enam bulan tuh. Terms and conditions applied sih, kalau mau extend cuti, harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter dulu, guys. Ada “kondisi khusus” bahasanya.
I see….
Nggak sampai di situ, di pasal berikutnya yaitu pasal 5, dijelaskan juga bahwa ibu yang lagi cuti melahirkan tuh nggak bisa diberhentikan dari pekerjaannya. Mereka juga tetap berhak mendapatkan upah secara penuh di tiga bulan pertama sampai bulan keempat, dan upah 75% di bulan kelima dan keenam.
I heard si ayah juga dapat cuti ya?
You heard it right. Nggak cuma cuti buat si ibu, UU ini juga mengatur soal suami yang berhak dapat cuti buat nemenin istrinya melahirkan. Yep, di Pasal 6, dijelasin begini: “Suami berhak mendapatkan hak cuti pendampingan istri pada masa persalinan, selama dua hari, paling lama tiga hari sesuai dengan kesepakatan." Perhatiin di situ: 'Sesuai dengan kesepakatan’ ya. Jadi ya si ayah harus koordinasi dulu sama kantor kalau mau extend cuti, guys.
Pls kita butuh didampingi suami….
Can't agree more. Yang harus kamu tahu adalah, UU ini tuh juga menjelaskan bahwa suami berhak mendapatkan waktu yang cukup buat mendampingi istri dan anak dengan tiga alasan: Si istri mengalami masalah kesehatan atau komplikasi pascapersalinan atau keguguran. Terus, kalau si anak mengalami masalah kesehatan atau komplikasi, si ayah juga berhak waktu yang cukup tadi, gengs. Atau, kalau istri atau anaknya meninggal dunia, suami juga berhak waktu yang cukup.
Ok, so how does everyone react to this?
Well, soal itu, ada pro kontra di sini, guys. First stop, let’s hear it from: Komnas Perempuan. Komisioner mereka, Theresia Iswarini, menyebut pihaknya mendukung banget ada cuti ayah ini, guys. Secara, dengan adanya si ayah yang mendampingi, hal ini bakal membangun sebuah ruang aman bagi perempuan dan keluarga, guys, di mana si ayah bisa paham situasi perempuan pascamelahirkan tuh gimana.
Can’t agree more…
Indeed. Nggak sampe di situ, Komisi Perlindungan Anak Indonesia aka KPAI juga mendukung si cuti ayah ini. Disampaikan oleh Komisioner mereka, Jasra Putra, dengan adanya cuti ayah, diharapkan bakalan ada peran kuat dan bonding yang dilakukan ayah terhadap anaknya. Se-simple menggendong, mandiin, gantiin popok, tuh menurut Bang Jasra bakal berperan dalam tumbuh kembang si anak.
So, everyone agrees?
Not really. Kayak yang tadi kita bahas, ada pro kontra dalam disahkannya UU ini, guys. Bahkan sejak masih dibahas dalam RUU kemaren. Adapun kalau dari pov karyawan perempuan nih yah, karyawan perempuan ngerasa posisinya di industri kerja bakal makin digerus sama laki-laki, guys. Ya logika aja, perusahaan mana yang rela karyawannya cuti panjang, nggak kerja sama sekali, tapi tetap dibayar. In that sense, para perempuan menganggap ke depannya, perusahaan bakal nyarinya karyawan laki-laki aja Makin susah lah kesempatan perempuan buat berkarier.
:(((((
Hal ini yang dari beberapa waktu lalu udah diwanti-wanti sama Asosiasi Pengusaha Indonesia aka Apindo, gengs. Karena menurut Apindo, cuti enam bulan tuh bakal berdampak ke kekosongan posisi di perusahaan. Iya, Ketua Bidang Ketenagakerjaan mereka, Anton Supit menyebut perusahaan bakal kalang kabut kalau ada pekerja, apalagi di posisi penting, let’s say manajer gitu ya, tapi cuti enam bulan. Nggak mungkin dibiarin kosong dong. Terpaksa kan perusahaan harus cari penggantinya lagi. Jadi, yaa ribet lah.
Susahnya jadi perempuan, hiks. Wrap it up, pls…
FYI, delapan fraksi di DPR saat ini tuh diketahui menyetujui UU ini, gengs. Adapun dari delapan fraksi yang ada, cuma PKS yang menyetujui dengan catatan. Jadi ya gitu, setelah resmi disahkan jadi Undang-Undang, sama kayak UU lainnya, setelah disahkan di DPR, Undang-Undang ini bakal dikirim dulu ke Istana untuk kemudian ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo. Setelah Presiden nge-sign, baru deh UU itu legit dapat berlaku sesuai keputusannya.
When you missed the chance to: dapet mertua pejabat…
Our new naturalized football players can relate.
Skuad timnas sepak bola kita hampir dipastikan bakal punya amunisi baru setelah dua pesepakbola diaspora Indonesia yakni Calvin Verdonk dan Jens Raven dapet persetujuan rekomendasi naturalisasi dari Komisi III dan X DPR RI pada Senin kemarin. Verdonk sendiri terlihat udah ikut latihan Timnas Indonesia senior jelang lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 kontra Irak di Stadion GBK, meanwhile Raven terlihat sedang ikuti pelatihan Timnas U-20 untuk turnamen Toulon di Prancis.
Nah ada momen kocak nih ketika Raven dan Verdonk meminta persetujuan rekomendasi naturalisasi di DPR. Pas itu Raven terlihat dateng langsung ke Gedung DPR dan ikut secara langsung pembahasan, meanwhile Verdonk ikut hadir secara online. Di tengah-tengah pembahasan, anggota Komisi X, Mustafa Kamal sempet nanya random nih ke Raven dan Verdonk soal status pernikahan kedua pemain. Tone bicara Pak Mustafa pas itu juga agak-agak gimana gitu jadi ikut disambut gelak tawa anggota DPR yang lain. Menjawab pertanyaan ini, kedua pemain tersebut kompak bilang kalo belum menikah kan. Eh jawaban tersebut lanjut direspon Pak Mustafa dengan bilang, “Jadi diumumkan saja pada seluruh masyarakat Indonesia, ada peluang ini. Kalau ada perjodohan juga sangat baik. Mungkin jadi proses naturalisasi paling natural kalau terjadi perjodohan dengan orang Indonesia.”
Guyonnya nggak sampe di situ doang. Kelakar Pak Mustafa dilanjut sama Hetifah Sjaifudin yang pas itu jadi pemimpin jalannnya rapat dengan bilang, “Sayang anak bungsu saya tanggal delapan menikah, padahal ayah saya sama seperti ayah Calvin, lahir di Meulaboh. Sayang sudah tidak bisa prospek lagi.” Hal ini ofc langsung mencairkan suasana yang sebelumnya tampak tegang dan serius.
"Menarik juga,"
Gitu guys komentar dari Ketua DPP PDIP, Mba Puan Maharani pas ditanya soal kemungkinan partainya mengusung mantan capres 01 Pak Anies Baswedan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta, yang bakal digelar November mendatang. Kata Mba Puan kemarin, "Ya menarik juga yaa sosok Pak Anies untuk dijadiin gubernur." Tapi again, semuanya bakal balik ke dinamika dan kondisi di daerah masing-masing.
When you just started talking to a new crush and still got all the butterflies...
Announcement
Thanks to Readers and someone for buying us coffee today :)
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
If you think you have a moody boss, read this.