Pesan Paus Fransiskus pada Natal 2024

Admin
UTC
13 kali dilihat
0 kali dibagikan

Let's hear the Pope's Message for this Christmas...

Call for Action

"Perdamaian dimulai dari hati kita sendiri, dan dari sana ia akan menyebar ke seluruh dunia", begitu pesan dan ungkapan Paus Fransiskus yang bisa direnungkan pada perayaan Natal tahun ini. Natal yang identik dengan kedamaian dan kasih sayang jadi ruang untuk refleksi seperti apa kondisi dunia dan hal-hal yang belum terjadi sesuai harapan semua orang. Natal kali ini menjadi panggilan untuk semuanya agar bisa melakukan sesuatu dalam upaya mewujudkan perdamaian duniaHighlight-nya? Genosida di Gaza.


Tell me.

Sure. Kamu pasti udah paham banget bahwa saat ini situasi peperangan dan genosida masih terus terjadi di mana-mana. Karenanya, Paus Fransiskus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia kemudian menyampaikan pesan-pesan perdamaian pada perayaan Natal tahun ini. Yep, dalam misanya kemarin, Paus berpesan tentang kisah kelahiran Yesus Kristus dalam khotbahnya di depan sekitar 6.000 jemaat yang hadir di Basilika, juga 25.000 penonton di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Italia.


What's the message?

In a nutshell, beliau bilang bahwa dunia saat ini sedang mengalami krisis kekerasan global. Ada berbagai pemandangan memilukan terkait konflik bersenjata, penindasan, kekerasan, dan tindakan nggak berperi kemanusiaan di mana-mana you name it, Ukrania-Rusia, genosida Israel pada warga Palestina di Gaza, juga konflik di Kongo. Kondisi ini terus terjadi dan nggak kunjung mereda meski telah banyak waktu dan jiwa yang jadi korban. 


Sad :(

Yep, beliau juga menyebut bahwa krisis, konflik, juga kejahatan perang terus terjadi dan dipertontonkan bebas pada penduduk dunia. Not only that, human trafficking, eksploitasi anak, dan ketimpangan ekonomi jadi sesuatu yang harus dihadapi manusia setiap harinya. Di momen Natal ini, Paus Fransiskus mengingatkan kalau kelahiran Yesus Kristus adalah simbol kedamaian yang sejati. Meski lahir di tengah kesederhanaan, kelahirannya jadi harapan baru buat dunia. Karenanya, damai adalah hal yang mendasar di diri tiap manusia, nggak peduli apa pun latar belakangnya.


Where's the Gaza part?

Nah ini, di hari Minggu (22/12) menjelang Natal, Paus menyerukan agar pembantaian dan segala bentuk kekerasan di Gaza dihentikan. In his words di depan para jemaahnya: "And with pain I think of Gaza, of so much cruelty, of the children being machine-gunned, of the bombings of schools and hospitals. What cruelty." Paus juga bilang bahwa serangan Israel ke Gaza adalah kekejaman, bukan perang. 


Setuju banget...

Ya tapi si paling playing victim Israel ngga terima, guys. Dalam keterangannya, seorang jubir Kemenlu Israel bilang bahwa statement-nya Paus tuh merupakan tindakan "ikut campur yang mengecewakan dan ngga sesuai fakta. Karena faktanya, Israel berperang melawan para teroris yang memulai perang di 7 Oktober lalu". Lebih jauh, doi juga bilang Paus Fransiskus double standard. In his words: "Enough with the double standards and the singling out of the Jewish state and its people."


Lagi Natal aja tetep ngeselin lu, Israel.

Yep. Makanya bahas Paus Fransiskus lagi aja guys biar adem. Terus ya, pada perayaan Natal kali ini, beliau mengajak umat manusia untuk berdoa dan bertindak demi membangun kedamaian dalam lingkup yang kecil dulu. Bisa dimulai dari keluarga, lingkungan sekitar, juga komunitas. Caranya dengan melakukan beberapa hal seperti mendengarkan orang lain, membantu mereka yang membutuhkan, juga menghindari konflik dengan orang lain. Sedangkan buat komunitas agama, Paus mengajak untuk mengambil peran sebagai jembatan penghubung antarumat. Harusnya perbedaan yang ada nggak dijadikan tembok pemisah dan menjauhkan dari perasaan komunal.


Anything else?

Engga cuma buat kita para commoners, Paus juga punya pesan Natal bagi pemerintah juga pemimpin dunia, nih. Beliau memenyerukan komitmen yang lebih konkret untuk menghentikan perang yang terus terjadi. Paus juga mendorong para pemimpin untuk mengambil bagian dalam mewujudkan dialog yang damai untuk menyelesaikan tanpa menambah lebih banyak kerugian dan kerusakan di mana-mana. Paus menyebut, harusnya para pemimpin dunia sadar bahwa kepentingan politik juga ekonomi nggak boleh mengesampingkan nyawa manusia yang tak bersalah.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.