Perusakan Mobil di Senopati Jaksel

Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan

When Senopati is being the headlines….

But not for its fascinating nightlife.
Yep. Kalau dengar nama Senopati, Jakarta Selatan, top of mind kita kan pasti langsung kebayang nightlife yang seru banget lengkap sama suara jedug-jedug gitu kan lol. Nah tapi, hari Minggu kemarin, ada kejadian yang ngenes banget yang terjadi di Senopati, Jaksel, guys. Yep, ada perusakan mobil di sana. Ditabrak, dirusak pakai samurai, bahkan pakai airsoft gun…. Mainan.

HAH GIMANA???
Well, we’ll get you through this. Jadi ceritanya tuh gini, guys. Hari Minggu kemarin, tepatnya pukul 2 dini hari, ada satu mobil Honda Brio yang dikendarai Ari Widianto melaju dari arah Office 8 ke arah Mampang-Tendean. Kebetulan Ari emang kerja sambilan jadi ojek online dan pada saat itu lagi bawa penumpang satu orang. Nah awal perusakan itu dimulai waktu Ari jalan, terus ternyata ada satu mobil Fortuner jalan juga tapi melawan arah dari arah Ashta situ.

Terus terus?
Karena melawan arah alias di jalurnya Brio ini, dikasih lampu jauh lah Fortuner itu 2-3 kali. Nah di situ sempat belok balik ke jalur yang bener tuh, guys. Cuman nggak lama, ternyata Fortuner itu ngejar sampai ke halte bus sebelum Apotek Potenza, Senopati. Di situ pengemudi mobil Fortuner berinisial GR, usianya 24 tahun, cegat mobilnya Ari dan gedor kaca mobilnya nyuruh Ari turun gitu, guys. Nggak sampai di situ, ternyata si GR ngamuk ngerusak mobilnya Ari pakai softgun mainan yang dia beli secara online. Terus nggak lama balik lagi ke mobil, eh ngeluarin pedang anggar dong. Dia juga nabrak itu mobil Brio. Makanya ada berbagai kerusakan di beberapa titik, khususnya di bagian kanan depan. Kaca lampunya bahkan pecah, guys. Terus udah, si GR langsung kabur abis itu.

GELO.
Makanya kan. Nah setelah kejadian itu, Ari Widianto kan langsung lapor ke Polres Metro Jakarta Selatan yah.  Dilakukan pemeriksaan lah di situ, kayak biasa. Fakta-fakta dan barang buktinya juga dikumpulkan, dan sekarang udah masuk tahap penyidikan. Adapun dari hasil penyidikan polisi, GR akhirnya ditetapkan sebagai tersangka, guys. GR dijerat pasal 406 KUHP tentang Tindak Pidana Perusakan yang dilakukan satu orang, Perusakan terhadap barang.

I see…
.
Nah cuman yang bikin netizen bertanya-tanya sekaligus kzl di sini adalah the fact that ketika GR datang ke Mapolres Metro Jakarta Selatan, GR kan diinterogasi untuk dimintai keterangannya yah. Cuman setelah pemeriksaan itu selesai, doi dipulangkan polisiguys. Disampaikan oleh Kapolres Metro Jaksel, Kombes Ade Ary Syam Indradi, pelaku dipulangkan karena ancaman hukuman perbuatannya tuh di bawah lima tahun penjara.

Ya terus…
In his words, Kombes Ade bilangnya gini, “Proses hukum kita tetap lanjutkan, tapi ancamannya itu di bawah lima tahun penjara. Nanti kami tetap mengumpulkan fakta-fakta, alat bukti, apapun yang kami temukan akan kami tangani secara proporsional,” katanya gitu. Selain itu, speaking of pengumpulan fakta dan barang bukti, sampai sekarang pihak kepolisian tuh udah menjalankan tes urin terhadap GR. Buat membuktikan apakah dia terpengaruh sama alkohol dan obat-obatan waktu kejadian kemarin, cuma sampai sekarang belum keluar hasilnya. Jadi ya gitu, pokoknya semua hal yang berhubungan dengan si GR lagi diselidiki sama polisi, guys.

Nggak ditahan doi?
Nah soal itu juga. Kuasa hukum Ari, Manda Berinandus, bilangnya GR itu mending ditahan aja sama pihak kepolisian. Cuma balik lagi, since ancaman pasal 406 KUHP itu adalah di bawah lima tahun penjara, tepatnya dua tahun delapan bulan. Makanya pihak penyidik sampai sekarang belum bisa melakukan penahanan. Selain itu, polisi menilai GR cukup kooperatif. But the thing is, waktu mediasi yang difasilitasi Polres Metro Jaksel beberapa waktu lalu, ada musyawarah lah di mana kedua belah pihak dipertemukan. Nah di situ pihak GR minta damaiguys.

Lah…..
Iya, mereka minta damai, cuma belum ada kesepakatannya sampai sekarang. Ari Widianto dan kuasa hukumnya butuh waktu untuk mikir dulu, katanya. Hanya yang pasti, selain minta damai, pihak GR tuh juga offer buat uang ganti rugi. Disampaikan oleh Manda Berinandus, pihaknya menolak tegas uang ganti rugi itu. Lebih jauh, Manda bilangnya yang penting sekarang proses hukumnya dulu yang harus terus jalan. “Cuman, saya enggak ke situ (uang ganti rugi) arahnya. Saya nggak terlalu ke situ concern-nya karena proses hukum dulu deh berjalan,” katanya gitu.


Got it. Does anyone say anything?
Well, kejadian perusakan mobil ini ternyata mengundang respons dari banyak pihak, guys. Mulai dari anggota DPR bahkan sampai Menko Polhukam, Mahfud MD. Dalam keterangannya, Pak Mahfud kejadian kayak gini tuh kayak film gangster, gengs. Lebih jauh, Pak Mahfud juga bilang hal ini tuh nggak boleh kejadian lagi dan harus dilacak lebih jauh apakah ada urusannya sama utang piutang, atau sekadar buat konten doang.

……
Selain itu, the fact that pelakunya nggak ditahan tuh jadi concern tersendiri terhadap anggota DPR. Kayak Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. Bang Sahroni bahkan minta pihak kepolisian buat bersikap lebih tegas dan segera melakukan penahanan, guys. Karena kalau sikap aparat begini, nggak bakalan ada efek jera buat pelaku-pelaku arogan di jalanan. Lebih lanjut, Anggota Komisi III, Arsul Sani, yang udah kontakan sama Kapolres Metro Jaksel juga bilangnya, “Kalau tidak dilakukannya penahanan terlebih dahulu karena yang bersangkutan bersikap kooperatif, padahal yang dilakukan adalah kekerasan fisik yang mengancam jiwa dan memerusak barang milik orang lain, apa Polres Jaksel akan lakukan hal yang sama terhadap semua terduga pelaku yang sikapnya kooperatif?”

Ok. Anything else? 
Btw remember Ari Widianto, pengemudi Brio yang diamuk mobil Fortuner ini adalah driver ojol yang lagi bawa penumpang? Yep, pada saat kejadian, penumpang yang merupakan seorang perempuan dan di-pick up di Senopati  itu sampai histeris, guys. Atas arahan Ari, mbaknya nggak keluar. “Udah mbak, jangan keluar. Entar bahaya,” kata Ari gitu. Makanya, selain pasal perusakan, Ari dan kuasa hukumnya menyebut pihaknya berharap kasus ini dikembangkan jadi nggak cuman perusakan, tapi juga ancaman jiwa. Kalaupun nggak sampai situ, mereka bakal bikin laporan baru, guys. Jadi ya gitu, sampai sekarang sih mereka masih ngikutin dulu perkembangannya sejauh ini. “Sampai saat ini kami menghargai, kita lihat,” ceunah.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.