Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
Good morning
Happy Wednesday, everyone. It’s the midweek again, and as always, we got our podcast here. More on the news, on a highly anticipated meeting, Paris, Bangladesh, to a heartwarming story on Sumatran Rhino. Scroll down…
When two presidents meet….
It’s SBY dan Jokowi.
Bayangin ada dua presiden. Dua-duanya sama-sama dari partai politik besar, terus dua-duanya sama-sama menjabat dua periode, terus at some point mereka akhirnya ketemuan secara khusus. Yakin nggak kepo bahas apaan? Well, ini yang sekarang masyarakat rasain terkait pertemuan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden yang saat ini menjabat, Joko Widodo. Iya, Senin sore kemarin, dua tokoh ini menggelar pertemuan dan bertempat di Istana Bogor, guys.
Interesting. Tell me.
Sure. As we all know menjelang Pemilu 2024, all eyes tuh kan pada tertuju ke partai politik yah. Kayak, ada update-an apani. Manuver apa lagi nih yang mau mereka lakukan. Terus plot twist kayak gimana lagi yang bakal terjadi, yang gitu-gitu kan. Apalagi buat partai politik besar kayak PDI Perjuangan dan Partai Demokrat, yang masing-masing punya fair share of masa keemasannya.
Go on...
But, in case you need some background, udah rahasia umum nih kalau dua partai ini tuh hubungannya renggang sejak 2004 lalu. Waktu 2004-2009 Partai Demokrat yang berkuasa, PDI Perjuangan jadi oposisi. A bird told us, renggangnya hubungan Demokrat sama PDIP tuh dimulai ketika Pepo waktu itu masih jadi menterinya Bu Mega yang menjabat sebagai presiden. Waktu itu, Bu Mega nanya ke menterinya: “U ada yang mau nyapres ga?” Terus katanya sih guys, Pepo ngga angkat tangan. Jadi pas ternyata beliau malah nyapres dan sampe ngalahin Bu Mega, Ibu nih kzl banget. Jadi deh hubungan kedua partai merenggang. Makanya pas waktu 2009 PDI Perjuangan mulai took the spot, eh giliran PD yang awalnya galau, jadi oposisi, terus kayak… gatau di mana jujur sampai hari ini. Setelah melalui drama-drama ini, maka ngga heran ya kalo pertemuan antara Pak Jokowi sama Pepo tuh jadi dipantau orang-orang banget.
Terus ending-nya gimana? Baikan?
Jujur nggak tahu. Tapi yang pasti, beberapa waktu lalu, Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani tuh udah ketemuan sama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, guys. Dalam pertemuan yang berlangsung di Plataran Senayan Juli kemarin, Mas AHY menyebut kalau pihaknya udah nggak lagi-lagi mau perang dingin begini. Nggak lagi-lagi deh tuh ada perseteruan apalagi permusuhan sampai longlasting begini. Karena hal inilah, Mas AHY bilang doi seneng banget akhirnya ketemu sama pihak PDI Perjuangan, dan cari solusinya sama-sama.
Okay….
Nah, little did we know ternyata pertemuan PD sama PDI Perjuangan tuh nggak cuma antara Mbak Puan sama Mas AHY aja, guys. Tapi para presiden yang berasal dari dua partai ini juga. Now everybody meet: Susilo Bambang Yudhoyono, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, dan Presiden Joko Widodo. Senin sore kemarin nih, dua presiden ini melangsungkan pertemuan di Istana Bogor, guys.
Kalau dua presiden ketemuan apa yang dibahas si?
Kepo kan? Well, di case ini, disampaikan oleh Deputi Badan Pemenangan Pemilu aka Bappilu PD Kamhar Lakumani, pertemuan dua presiden ini ya ngomongin politik, guys. Fokusnya di politik kenegaraan dan politik kebangsaan. Nah catch-nya adalah, considering situasi politik saat ini, di mana Partai Demokrat udah masuk ke circle-nya Gerindra dan pelan-pelan jalan ke tengah tuh kan. Selangkah lebih dekat dengan pemerintahan Jokowi. Maka yang jadi pertanyaan adalah: “Yakin nih nggak bahas jatah?” Ehehehehe.
Jatah apaan?
Ya jatah kursi menteri. Gini gini, as we all know kemaren tuh kan heboh banget soal isu Menteri Pertanian Syarif Yasin Limpo asal Nasdem yang diduga udah ditetapkan sebagai tersangka. Nah dari sini, of course kabar yang bergulir adalah isu reshuffle kabinet untuk menggantikan Pak SYL, guys. Hal ini juga udah legit disampaikan oleh Mbak Puan Maharani. Dalam keterangannya kemarin, Mbak Puan bilang kementerian pimpinannya yang punya masalah hukum, cepat atau lambat bakal diganti sama Pak Jokowi. Terus yang gantiin siapa? Ya ada kemungkinan kader Demokrat. Makanya ketemuan deh tuh Pepo sama Pak Jokowi.
Emang iya gitu?
Well, kalau Partai Demokrat sendiri sih nggak, guys. Atau belum. Yep, Anggota Dewan Pertimbangan Demokrat, Santoso menyebut sampai saat ini belum ada tawaran buat Demokrat masuk ke jajaran kabinet. Toh mereka pun nggak muluk-muluk ceunah. Nggak mau berandai-andai halu juga kalau bakal masuk ke Kabinet Indonesia Maju. Lebih jauh, Jubir Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyebut saat ini partainya itu fokus kerja buat rakyat, jadi nggak mau tuh mikirin kursi di kabinet. Cuma ya balik lagi, reshuffle kabinet itu hak prerogatifnya Pak Jokowi selaku presiden. Jadi kayak, ya terserah bapak.
Seru sih kalau reshuffle lagi…
Nah menyikapi hal ini, kalau PPP sih nggak yakin sama isu ini, guys. Iya, Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi menyebut kecil kemungkinan bakalan ada reshuffle kabinet lagi, secara, pemerintahan Jokowi-Maruf Amin sendiri udah sisa satu tahun lagi. Tapi ya balik lagi, reshuffle itu keputusannya bulat ada di Presiden Jokowi. Pak Awiek sendiri bilang kalau emang Pak Jokowi butuh dan Demokrat-nya mau, ya sok aja. Asal jangan ngurangin jatah menterinya PPP, katanya gitu.
Jadi sebenarnya ngomongin apa nih Pepo sama Jokowi?
Oke balik lagi ke pertemuan Jokowi dan SBY. Politisi Demokrat, Andi Arief bilangnya Pepo tuh datang ke Istana Bogor bukan atas nama partai, guys. Adapun dalam pertemuan yang berlangsung satu jam itu, Pak Andi menyebut pertemuan ini lebih luas dari sekadar urusan partai, apalagi Pemilu. Jadi pertemuan ini tuh soal tokoh yang pernah memerintah dan sedang memerintah NKRI, katanya gitu.
Okay. Anything else?
Well well well. Setelah Mbak Puan ketemu Mas AHY, terus Pak SBY ketemu Pak Jokowi, maka pertemuan selanjutnya yang dinanti-nantikan masyarakat Indonesia tuh kan pasti yaa.. Bertemunya Pak SBY dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri (again, iykyk wkwkwkw). Menyikapi hal ini, Pak Herzaky bilang Pepo tuh mau banget ketemu Bu Mega, guys. Baik untuk kepentingan bangsa dan negara katanya, jadi no hard feeling. Tapi, ya nggak tahu kapan. Ngikutin alur aja kalau kata Pak Herzaky.
When you want to go to Paris for a vacation…
But then realize there are a lot of bedbugs.
Yang lagi lagi kita omongin sekarang ini literally kutu ya, guys. Bukan kutu buku atau kutu loncat kayak temen kamu, xixixi. Soalnya emang baru-baru ini, Kota Paris lagi dihebohkan banget nih dengan banyaknya kutu busuk yang tersebar di berbagai titik kota itu. Wabah kutu ini juga rame tuh di-upload netizen di sana yang ngeliatin sekawanan kutu yang mereka jumpai di bioskop sampai bandara. Mimin just can say, “ew ew ew.”
Whoa, tell me what happened?
You got it. Jadi setelah beberapa bulan lalu muncul kabar adanya wabah tikus di Kota Paris, nah kota yang katanya romantis banget itu sekarang ditambah lagi terserang wabah kutu nih, guys. Hal ini terjadi setelah beberapa video viral netizen yang nunjukin adanya kutu busuk di berbagai tempat umum. Mulai di layanan transportasi umum sampai bioskop di sana tuh dikabarkan diserang para kutu busuk.
IS THIS REAL?
Yha jelas asli dong. Banyaknya video yang beredar soal kutu busuk ini bikin sekelompok masyarakat di Paris menyerukan agar pemerintah bisa do something lah buat ngatasin kutu ini. Nah menanggapi hal ini, Jumat kemarin, Walikota Paris bernama Emmanuel Gregoire akhirnya angkat bicara nih. Doi bilang kalau di mana pun tuh mesti ada kutu, guys. Jadi yha bisa aja kamu tertular kutu busuk itu di mana pun dan nggak sengaja membawanya pulang.
Mang eak?
Seriusss. Statement Pak Walkot ini tuh juga diamini seorang ahli dari Anses department of risk assessment bernama Johanna Fite. Lebih lanjut Johanna bilang kalau fenomena kutu yang lagi happening di Paris juga hampir terjadi di seluruh dunia. Katanya, faktor mobilitas manusia yang sekarang semakin tinggi tuh bisa jadi penyebabnya. Apalagi sekarang ini, jumlah kutu busuk disinyalir makin banyak, guys.
What, makin banyak?
Iyesss. Masih dari Johanna Fite nih yang bilang kalau beberapa kutu busuk tuh udah kebal sama insektisida. Nah, faktor resisten ini yang bikin populasi kutu busuk sekarang makin hari makin meningkat. Doi juga bilang kalau sampai sekarang belum ada obat ajaib yang bisa membasmi para kutu busuk dengan cepat. Jadi yha as masyarakat, kita bener-bener perlu sering bebersih dan make sure tempat tinggal kita nggak dijadiin sarang kutu.
Harus banget hidup berdampingan dengan kutu nih?
Wkwkwk, untungnya belum sampai di fase yang seekstrem itu sih. Soalnya dari video viral soal kutu itu, pemerintah Perancis tuh langsung gercep nih mencari solusi. Bahkan selevel Menteri Transportasi Prancis, Clement Benue tuh ikut turun tangan nih ngadain rapat buat membahas laporan lonjakan jumlah kutu busuk. Nggak cuma itu, berbagai perusahaan transportasi di Paris juga serius nih soal laporan ini. Kata mereka sih, beberapa hari kemarin udah nggak ditemuin lagi adanya kutu busuk di dalam armadanya.
So, it’s settled?
Ya belom sih, guys. Kutunya masih ada, although Pak Walkot udah ngingetin ke warganya buat nggak terlalu parno dengan adanya kutu busuk ini. Apalagi sekarang Paris lagi bersiap-siap buat menyelenggarakan Olimpiade di tahun depan. Pak Walkot sih optimis permasalahan kutu ini nggak akan mengganggu berlangsungnya Olimpiade. Malahan doi mengajak semua pihak bisa ikut kerja sama dalam mengatasi masalah kutu ini.
Got it, anything else I should know?
FYI, nggak cuma Paris aja nih yang sekarang lagi dihebohkan dengan kutu busuk. Bulan kemarin, Inggris juga mengalami hal serupa nih, guys. Perusahaan pengendalian hama setempat melaporkan adanya peningkatan serangan hama sebesar 65 persen tiap tahunnya. Para kutu busuk di sana biasanya bersembunyi di tempat-tempat hangat macam televisi sampai stop kontak. HIIIIH…
When climate crisis makes dangerous diseases …
Causing more than 1.000 deaths in Bangladesh.
Climate crisis is real and now getting worse. Lha gimana nggak, gara-gara climate crisis nih, Bangladesh tengah mengalami wabah demam berdarah terburuk yang pernah ada. Soalnya sepanjang tahun ini, udah lebih dari seribu orang meninggal dunia di sana akibat demam berdarah. Peningkatan suhu akibat climate crisis yang sekarang sedang terjadi disinyalir jadi penyebab utama wabah ini terjadi.
OMG, tell me everything.
Sure. As we all know, climate crisis yang sekarang lagi terjadi tuh udah berdampak ke banyak hal. Mulai dari mencairnya es di kutub sampai munculnya wabah penyakit mematikan kayak yang sekarang ini terjadi di Bangladesh. Nah ternyata guys, sejak Januari kemarin, udah ada 1.017 orang yang dilaporkan meninggal dunia karena tertular penyakit demam berdarah. Korban sebanyak ini juga udah termasuk 100 anak-anak yang turut menjadi korban serta lebih dari 208.000 orang yang ikut terinfeksi.
Banyak banget :((
Iya, guys. Jumlah korban meninggal akibat demam berdarah tahun ini juga meningkat hampir empat kali lipatnya dari tahun kemarin. Bayangin aja, tahun lalu, kematian akibat demam berdarah di Bangladesh mencapai 281 orang. Angka ini masih lebih sedikit dibanding jumlah kematian demam berdarah September tahun ini yang mencapai 396 kematian. Jumlah ini jelas udah terlalu membebani sistem layanan kesehatan yang sampai kekurangan tempat tidur dan staf rumah sakit.
Astaga…
Padahal nih di masa lalu, penyakit demam berdarah tuh cuma ditemui di kota-kota besar dengan penduduk yang padat macam ibu kota Dhaka yang diisi 20 juta penduduk. Eh, kok sekarang penyakit ini mulai menginfeksi dengan cepat ke tiap distrik di negara itu, bahkan sampai masuk ke area pedesaan juga? Lebih lanjut, laporan dari World Health Organization aka WHO juga bilang kalau tiap tahunnya, ada sekitar 100 – 400 juta orang di dunia yang terinfeksi demam berdarah.
What happened?
Well, salah satu faktornya yha climate crisis itu tadi. Soalnya nih, biasanya infeksi demam berdarah tuh mencapai puncaknya pada musim hujan antara bulan Juli – September di Bangladesh. Tapi tahun ini, peningkatan kasus demam berdarah malah terjadi jauh lebih awal pada akhir April kemarin. Jadinya hampir sepanjang tahun tuh terjadi musim hujan yang berkepanjangan, suhu yang relatif hangat serta curah hujan yang nggak teratur. Perpaduan berbagai ketidakpastian iklim inilah yang membuat nyamuk makin nyaman untuk berkembangbiak, hence bikin nyamuk Aedes aegypti makin banyak menginfeksi manusia.
:((
Apalagi nih, kita tahu sendiri kan masih ada kurang lebih tiga bulan sebelum tahun ini berakhir. Dari situ, muncul banyak kekhawatiran wabah demam berdarah masih akan meluas lagi ke bulan-bulan yang lebih dingin seperti pada bulan Oktober dan November. Makanya, para ahli kesehatan di Bangladesh terus menyerukan ke pemerintah supaya penanggulangan penyakit ini jadi fokus utama. Hal ini termasuk pada tindakan pencegahan, deteksi dini, serta akses terhadap layanan yang memadai.
Anyone said something about this?
Ofc ada. September kemarin, dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendukung sepenuhnya upaya pemerintah Bangladesh untuk menanggulangi krisis kesehatan akibat demam berdarah ini. WHO berjanji bakal ikut memperkuat pengawasan, kapasitas laboratorium, manajemen klinis, pengendalian vektor, komunikasi risiko, sampai ke dalam keterlibatan masyarakat.
Got it, anything else?
Well, peningkatan jumlah penderita demam berdarah ini juga terjadi di mana-mana, guys. WHO menyebutkan bahwa ada peningkatan delapan kali lipat jumlah kasus demam berdarah secara global yang terjadi dalam dua dekade ini. Hal ini karena climate crisis nggak cuma nyebabin Nyamuk Aedes aja yang berkembang, melainkan nyamuk-nyamuk lain seperti Zika dan Chikungunya juga diperkirakan bakal makin menyebar dan punya dampak yang lebih besar buat kesehatan manusia.
Who’s giving us some hope?
Badak Sumatera.
Dah lelah bahas kutu atau nyamuk yang bikin dahi mengkerut, kini waktunya kita go back home ngeliat baby Sumatran rhino yang baru lahir. Awwww cute <<<<<<3.
Jadi guys, Minggu kemarin banget seekor badak sumatera lahir dari rahim ibu yang bernama Ratu yang kawin sama ayahnya yang bernama Andalas. Kelahiran ini terjadi secara normal di Taman Nasional Way Kambas, Sumatera. Hal ini tentunya bikin para pemerhati hewan bahagia, soalnya status dari badak sumatera ini udah bener-bener critically endangered dengan jumlahnya yang kurang dari 80 ekor aja di alam liar. Penyebabnya apa? Yakkk ga jauh-jauh dari kita-kita manusia yang buka lahan, dan bikin habitat sumatran rhino mengecil, dan pemburuan atas cula badak. So far sih, baby rhino ini belum dikasih nama karena mau dipantau dulu kesehatannya. Selain itu, hadirnya sang bayi jadi menambah jumlah Sumatran rhinos di Way Kambas jadi sembilan ekor. FYI, badak Sumatera adalah jenis badak dengan ukuran badan paling kecil, yakni hanya setinggi 1,5 meter aja. Biasanya, mereka ditemukan di dalam hutan lebat dan suka banget menyendiri di perairan dangkal. Untuk bisa berkembang biak, seekor female rhino harus melewati masa kehamilan sekitar 15-16 bulan, dan cuma satu kali hamil aja dalam tiga atau empat tahun.
Liat videonya di sini guys emeeeeshhh bgt.
“Aku ngga punya grup keluarga,”
Gitu guys kata anak bungsunya Pak Jokowi, Kaesang Pangarep pas ditanya soal pertemuan bokapnya sama mantan presiden RI yang juga pemimpin Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mas Kaesang bilang, doi ngga tau bokapnya bahas apa sama Pak SBY karena emang ngga punya grup keluarga.
When you’re not like the others…
Announcement
Thanks to Dhifa for buying us coffee today!
(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)
Catch Me Up! recommendations
Avoid these food for breakfast. Trust us.