A-Z about pertemuan Prabowo-Megawati di Teuku Umar
Guys, harus banget nih kamu tahu bahwa baru aja Presiden Prabowo Subianto bertandang ke rumah Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (7/4) malam. Pada pertemuan selama 1,5 jam itu, kedua tokoh nasional itu terlibat pembicaraan empat mata.
Why do I need to know about this?
Karenaaa... pasca pilpres kemarin bisa dibilang tinggal Bu Mega dan partai moncong putihnya nih yang berada di posisi oposisi. Karena selain PDIP, partai lainnya di parlemen are either direct or indirectly supporting the president. Padahal, just like any other democracy, keberadaan partai oposisi tuh penting banget buat menyeimbangkan perpolitikan. Makanya, pertemuan kedua orang yang pernah berpasangan capres cawapres itu jadi sangat disorot warga.
Now, tell me about the meeting.
OK. Jadi ini adalah pertemuan pertama sejak kemenangan Prabowo-Gibran di pilpres 2024. Terus katanya juga nih, Presiden Prabowo nggak ada komunikasi sama Jokowi sebelum ketemu sama Bu Mega. Pertemuan Prabowo-Megawati disebut silaturahmi di momen lebaran. Nggak sendiri, bersama Prabowo hadir juga beberapa nama seperti Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Teddy Indra Wijaya, Menlu Sugiono, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, juga Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Dalam pertemuan itu, banyak hal yang dibahas terkait masa depan pembangunan Indonesia ke depan.
Okay, go on...
Yep, dua tokoh nasional itu disebut saling tukar pikiran sama pengalaman dalam menghadapi masa-masa krisis sebagai kepala negara. Sedangkan, menurut Jubir PDIP, Guntur Romli, pertemuan keduanya cukup mendadak walaupun sebenarnya sudah direncanakan sejak lama. Keduanya juga membahas berbagai topik dunia internasional, isu strategis nasional, juga komitmen buat terus ada komunikasi dan koordinasi demi kepentingan negara. Menurut Guntur pertemuan ini cukup mendadak tapi sebenarnya sudah direncanakan sejak lama. Faktor sama-sama sibuk membuat pertemuan itu baru bisa terlaksana.
Sinyal-sinyal apa ini??
Nggak bisa nggak ovt emang kalo ngeliat dua tokoh ini ketemu. Well, menurut keterangan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Bu Mega menyampaikan posisinya yang bakal ikut memperkuat pemerintahan tapi tetap ada di luar koalisi. Di tengah situasi global yang sedang nggak tentu arahnya, Muzani juga menganggap pertemuan keduanya tepat buat menunjukkan semangat gotong royong buat bangsa Indonesia.
Terus, apa kata pengamat soal ini?
Oke, kalo kata Direktur Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, pertemuan Prabowo-Megawati punya makna tersendiri buat keduanya. Kalo dari pihak Presiden Prabowo, tentu ada tujuan buat menyatukan seluruh tokoh politik nasional selama masa kepemimpinannya. Sedangkan, buat Bu Mega pertemuan ini bisa dilihat sebagai bentuk perannya sebagai mitra pemerintah yang kritis dan strategis. Selanjutnya, menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, pertemuan Prabowo-Megawati sebagai sesuatu yang biasa dan wajar saja. Meski begitu, Djayadi memperingatkan kalau pertemuan keduanya bisa mempengaruhi konstelasi politik nasional. Apalagi kalau ujung-ujungnya nanti PDI-P mutusin gabung jadi koalisi pemerintah...
Efeknya gimana tuh?
Ya, bakal ngaruh ke demokrasi Indonesia, gaes. Soalnya kalau PDI-P nggak jadi oposisi berarti nggak ada lagi partai yang bisa menyeimbangkan jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran. Kalau udah gini pemerintahan bakal jadi koalisi super gemuk, dan masyarakat bakal kehilangan mitra buat mengontrol pemerintah. Alhasil, kualitas pemerintahan kita bakal melemah dan memburuk. Meski begitu, Djayadi yakin kalau Bu Mega nggak akan langsung kasih sikap buat manut pemerintah soalnya di dalam PDI-P masih imbang pihak yang pro oposisi sama pro buat gabung koalisi.
I see. Anything else?
Yes, terkait pertemuan antara Prabowo sama Megawati, Jokowi menyambut baik agenda pertemuan itu. Lebih lanjut, Jokowi juga bilang kalau pertemuan dan silaturahmi itu sangat baik buat negara. Meanwhile, menurut Kepala Bidang Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, pertemuan dua tokoh politik nasional itu jadi momentum baik buat ngajak semua pihak cari solusi buat kemajuan Indonesia. Lebih lanjut, Herzaky menambahkan kalau pertemuan itu sejalan sama yang disampaikan AHY ke seluruh kader partai buat merangkul semua pihak.