Pertemuan G20 di New Delhi, India

Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, some updates on G20.

In New Delhi, India.
Yep, dari KPU, kita ke Negeri Prindavan aka India yang lagi menggelar pertemuan negara-negara tajir dan OTW tajir, G20.

Tell me about it.
Jadi, pertemuan tahunan G20 ini membahas berbagai isu internasional seperti pertumbuhan ekonomi, perdagangan internasional, sampai perubahan iklim. G20 juga jadi perhatian masyarakat dunia karena berisikan beberapa negara yang ekonominya kuat seperti Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis, Jepang, Kanada, sampe negara-negara yang Insya Allah tajir kayak Brasil, Turki, Meksiko, termasuk negeri +62 aka Indonesia. Nah guys, peran G20 ini juga jadi sentral banget dalam kesejahteraan dunia karena kalo ditotal-total, anggotanya tuh menguasai 80 persen Produk Domestik Bruto aka PDB di dunia.

Nice…
Nah, setelah tahun kemarin meeting G20 tuh digelar di Bali, Indonesia, maka tahun ini, forum kerja sama multilateral ini digelar di New Delhi, India. Sebagai anggota, Indonesia ikut hadir dong, dan Pak Joko Widodo langsung cusss ke sana untuk ikut ambil bagian. Selain Pak Jokowi meeting ini juga turut dihadiri pemimpin negara lain seperti Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, sampai Presiden Amerika Serikat, Joe Biden juga dateng ikut. Meskipun gitu, Presiden China, Xi Jinping, Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin absen nih di pertemuan ini.

Got it. So, what did they discuss?
Banyak, guysAlthough acaranya cuma berlangsung dua hari, ada banyak nota kesepakatan penting yang dihasilkan. Seenggaknya ada empat hal penting yang jadi kesepakatan seluruh anggota ini. Pertama adalah bergabungnya African Union (AU) ke G20 ini. Perdana Menteri India, Narendra Modi bilang kalau bergabungnya AU sebagai wujud kesempatan memberikan suara ke negara-negara di Selatan. FYI, AU ini tuh punya 55 anggota dan punya PDB kolektif sebesar USD3 triliun. AU juga jadi perwakilan Afrika selain Afrika Selatan di circle G20 ini.

Go on. 
Next, lewat KTT kemarin, tumbuh rencana ambisius nih yang diusung Amerika Serikat dan Arab Saudi yang ingin menciptakan jalur rempah modern. Rencananya jalur rempah baru ini tuh bakal menghubungkan Eropa, Timur Tengah, sampai India. Kalau inisiatif ini beneran bisa berjalan, maka akan ada banyak banget pembangunan jalur kereta api, pelabuhan, dan jaringan listrik sepanjang Eropa – India. Kabarnya nih, upaya pembentukan jalur rempah modern ini juga sebagai upaya normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara di Teluk Arab, guys.

Buset ambisius banget.
Yhaaa, kan. Padahal, banyak pengamat menyebut lebih banyak isu penting yang justru harus jadi perhatian, di antaranya ngga lain ngga bukan soal komitmen pemberhentian konsumsi bahan bakar fosil yang justru malah gagal. Jadi sehari sebelum KTT G20 berlangsung, ada laporan dari PBB yang bilang bahwa pengurangan bahan bakar fosil ini tuh urgently needed buat mencapai emisi nol bersih. Terus secara ekonominya maju, negara-negara di G20 ini tuh menyumbang sekitar 80 persen emisi global. Tapi ya gitu, sampe konferensinya berakhir, belum ada komitmen bersama negara-negara G20 buat menghentikan konsumsi fosil.
 
Yaaah 🙁
Tapi gitu guys, meski kesepakatan penghentian penggunaan bahan bakar fosil gagal dicapai, untuk pertama kalinya anggota G20 ini sepakat buat melakukan peningkatan kapasitas energi terbarukan global sebanyak tiga kali lipat. Ini semua harus dilakukan demi adanya pengurangan emisi global sebelum 2025.
 
Yaaa better late than never, deh.
Ga juga sebenernya tapi yaaa those boomers are just trying their best, lolFinally, last but not least, ada pembahasan soal perang Ukraina – Rusia yang tentunya jadi topik hangat dalam konferensi ini. Awalnya tuh ada perbedaan pendapat terkait sikap G20 terhadap invasi Rusia ke Ukraina, secara Rusia kan juga merupakan anggota G20 ini. Terus negara-negara member G20 lainnya juga ngga yang kompak satu suara mengecam Rusia. Ada China yang super belain dan India yang anget-anget netral gajels gitu. Nah makanya dalam deklarasi bersamanya, G20 ngga mengeluarkan kecaman terhadap Rusia, guysInstead, wording-nya tuh jadi “War in Ukraine” yang of course bikin Rusia hepi kan.

 
Iya ta?
Yoi. Bahkan Menlu-nya Rusia, Sergei Lavrov bilang konferensi ini sukses banget, bukan cuma buat India tapi buat semua member. Yep, karena instead of mengecam Rusia, G20 cuma bilang: “Semua negara ngga boleh menggunakan kekuatan militer buat menguasai suatu wilayah,” tanpa mentioned Rusia. Menurut ordal sih, keputusan wording kayak gini mostly dipengaruhi China yang ngga mau G20 mengecam sohibnya itu.

I believe Ukraine has a say.
Ya iya, mereka bete banget. Soalnya wording G20 terhadap Rusia tuh lebih lunak kalo dibandingin tahun lalu di Indonesia, di mana masih muncul kata-kata “Agresi Rusia terhadap Ukraina”. Makanya, juru bicara Kemenlu Ukraine, Oleg Nikolenko mengkritik tajam deklarasi G20 tahun ini, guys. Pihaknya menyebut G20 tuh nggak punya hal yang bisa dibanggakan soal agresi Rusia ke Ukraina. Dirinya juga berharap Ukraina bisa berpartisipasi ke dalam G20 untuk dapat bisa lebih menjelaskan situasi yang sebenarnya terjadi.

Got it. Now, wrap it up please.
Well, setelah seluruh agenda KTT G20 di New Delhi selesai, sebagian besar pemimpin dunia tentu aja pulang dong buat balik kerja lagi di hari Senin. Tapi, nasib apes justru dialami Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. Beliau bersama seluruh delegasinya terpaksa memperpanjang masa tinggal di India setelah pesawat yang mereka gunakan mogok, guys. Katanya sih, ada sedikit kesalahan teknis yang terjadi pada pesawat dan mengharuskan Justin Trudeau serombongan tertahan di India semalaman.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.