Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
Good morning
Thursday is finally here, and we’re officially a day away from the weekend. The news has been so crazy lately, from a quick turnout in Gaza, the election drama, to the worrying effect of climate change. Stay sane, stay scrolling, everyone.
When Israel agreed to a ceasefire….
Here all you need to know.
Yoi. Setelah berbulan-bulan pemerintah Israel melancarkan serangan terus menerus ke masyarakat Gaza dengan alasan memerangi Hamas, akhirnya kemaren banget nih, kedua pihak came with an agreement. Adapun salah satunya adalah, persetujuan supaya Israel melakukan gencatan senjata.
Whoaa, tell me.
Sure. Jadi kayak yang udah sering kita bahas, serangan yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza, Palestina tuh kan udah parah banget ya. Ngelesnya sih untuk memerangi Hamas dan membebaskan sandera, tapi yang paling banyak jadi korban adalah anak-anak, perempuan, orang tua, bahkan hak-hak hidup dasar kayak air, listrik hingga bensin juga dihentikan oleh Israel di Jalur Gaza. Atas berbagai kebiadaban dan kebijakannya yang literally melanggar hukum internasional ini, Israel sebenernya udah sering didesak masyarakat global untuk melakukan gencatan senjata aka udahan dulu plz nyerangnya. Tapi ya tak segampang itu, ferguso. Israel dari kemaren batu. Bahkan pemerintah Indonesia yang udah cusss langsung ketemu Presiden AS Joe Biden buat ngebujuk Israel buat gencatan senjata aja dikacangin (Read the full story here).
DIH ga banget Biden.
Yes. Terus nggak cuma Indonesia, negara-negara tetangga Palestina kayak Qatar dan Mesir juga ikut melakukan apa yang mereka bisa lakukan kan. Tujuannya most likely sama, buat meredam situasi dan mendesak dilakukannya gencatan senjata. Hal ini karena emang Gaza udah rungkad banget, di mana segala basic needs mulai dari makanan, air, bahkan pasokan listrik di Gaza pun diputus sama Israel. Bantuan kemanusiaan juga nggak bisa masuk. Makanya, Mesir dan Qatar terus berupaya kordinasi sana-sini sampe akhirnya Perbatasan Rafah yang ada di Mesir tuh bisa dibuka dan bantuan kemanusiaan bisa masuk, guys. Kali ini juga gitu.
Yang ini gimana?
Mesir, Qatar, dan dikoordinasikan sama AS akhirnya fasilitasin lagi sejumlah pertemuan biar Israel bisa menerapkan gencatan senjata. Dari sejumlah pertemuan itu, akhirnya kemarin banget nih, they came with a conclusion. Salah satunya, Israel sepakat gencatan senjata selama empat hari. Selama kurun waktu empat hari itu, Israel committed bakal menghentikan serangan mereka di Gaza selatan. Nggak cuma itu, serangan udara di Gaza utara juga dibatasi cuma enam jam sehari. Dan Israel juga janji nggak bakal menangkap siapapun di Gaza selama empat hari ini.
Can we trust them, really?
Gatau juga ya. Yang jelas sebagai ‘ganti’nya nih, Israel juga meminta pihak Hamas untuk melepaskan 50 perempuan dan anak-anak Israel yang sekarang lagi mereka sandera. Sampai berita ini ditulis, masih belum pasti gencatan senjatanya tuh mulai kapan. Tapi yang pasti, gencatan senjata ini disebut harus berlaku 48 jam setelah kemarin. Nah yang harus kamu tahu adalah, kalau udah mulai gencatan senjatanya, dan once para sandera juga udah dilepaskan, pihak Israel bilang bakal extend lagi gencatan senjatanya satu hari setiap 10 sandera yang dilepaskan dari Gaza.
I don’t know what to say…
Inhale, exhale. Wait until you hear about: Israel bakal tetap lanjut nyerang. Iya, disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, agresi dan semua penyerangan Israel ke Palestina tuh nggak bakalan stop, guys. Itu juga yang dijanjiin Netanyahu di hadapan para kabinetnya kemarin. Iya, jadi karena Israel seambi itu mau ‘memusnahkan’ Hamas, maka berbagai serangan bakal terus dilakukan. In that sense, once gencatan senjata udah selesai, mereka bakal lanjut nyerang lagi. In his words, gini nih Netanyahu bilangnya: “We are at war. And we will continue the war. We will continue until we achieve our goals.”
Ini bukan war, Pak. Ini genosida…
Rite. Emang gila ini si Israel, guys. Katanya mau nyerang Hamas, eh belasan ribu warga sipil juga ikut jadi korban. Sampai rumah sakit pun ikut jadi titik penyerangan mereka. Termasuk RS Indonesia juga diserang. Makanya pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri mengutuk keras tindakan Israel ini. Anyway, to give you some context, hari Minggu kemaren, pasukan Israel diketahui melancarkan serangannya lagi ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Akibatnya, 12 orang dinyatakan tewas, puluhan orang luka-luka, dan ratusan orang lainnya terkepung di situ.
🙁
But the thing is seiring dengan penyerangan di RS Indonesia, tiga WNI yang kerja jadi relawan di sana sampai hari ini diketahui nggak bisa dihubungi. Mereka adalah Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanjabil Al Ayubi. Dalam pernyataannya Senin lalu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut pihaknya juga udah coba reach out ke berbagai pihak termasuk PBB dan UNRWA tapi informasi yang didapat masih minim. That being said, Bu Retno bilang bakal terus coba berupaya maksimal buat contact ketiga WNI itu deh.
Hope everything is ok. Now wrap it up….
Well, balik lagi ngomongin sandera, kamu tahu dong kalau masyarakat Israel tuh demennya playing victim, overreacting seolah paling tersakiti. Bahkan beberapa waktu lalu nih, gara-gara warga sipil mereka masih ditahan sama Hamas, masyarakat Israel bahkan kemaren demo di depan Kantor Parlemen mereka, frustrasi, dan terus mendesak supaya sandera dilepaskan dari Gaza. Sampai naikin hastag #BringThemHomeNow. Kayak… Emang boleh se-drama ini????
What will never disappear in Indonesia?
Corruption.
Guys, pernah ngitung nggak sih, berapa banyak kasus korupsi di Indonesia yang sekarang ini lagi jalan. Kok kayaknya buanyakkk banget dan nambah mulu gitu ya. Mau heran tapi kok di Indonesia, haduh. But ya gitu deh, kali ini kita mau ngomongin update kasus dugaan korupsi pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II alias Tol MBZ pada tahun 2016-2017 yang punya nilai proyek mencapai Rp13,5 triliun.
BUSET. Tell me everything.
You got it. Jadi kasus dugaan korupsi Tol MBZ ini mulai terungkap dari September kemarin. Pas itu, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus bernama Kuntadi mencium ada yang nggak bener nih dari proyek pembangunan jalan tol ini. Dan bener aja tuh, ada modus mengurangi spesifikasi atau volume proyek dan mengatur pemenang tender dari pembangunan jalan Tol MBZ.
Spill tersangkanya dong.
Ofc ini wajib di-spill. Di September lalu, Pak Kuntadi juga udah nge-spill tiga tersangka dari kasus ini. Mereka adalah Dirut PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JCC) periode 2016-2020 bernama Djoko Dwijono, Ketua Panitia Lelang proyek JCC berinisial YM, dan tenaga ahli jembatan PT LAPI Ganeshatama Consulting berinisial TBS. Pak Kuntadi bilang bahwa perbuatan mengurangi spesifikasi dan mengatur pemenang tender dilakukan bersama-sama oleh ketiga tersangka ini.
Give me more details.
Oke, sabar-sabar. Pertama ada Djoko Dwijono yang diduga melakukan pemufakatan jahat sama pemenang lelang. Doi juga sebelumnya udah mengatur spesifikasi barang yang ditujukan biar ada pihak yang dapet untung. Kalo YM diduga udah mengkondisikan soal pengadaan barang yang udah ditentukan siapa pemenangnya. Last but not least ada TBS selaku tenaga ahli yang ikut mengkondisikan pengurangan spesifikasi dalam gambar rencana teknik akhir.
Katanya ada dua tersangka lagi?
You heard it right. Pada waktu penyidikan berlangsung, ada orang yang mencoba menghalangi penyidikan gitu, guys. Doi adalah eks Kepala Divisi 5 PT Waskita Karya bernama Ibnu Noval. Selain Ibnu Noval, Kejaksaan Agung juga menjerat Direktur Operasional PT Bukaka Teknik Utama bernama Sofiah Balfas sebagai tersangka korupsi. Para tersangka ini diduga melanggar Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 Jo Pasal 18 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Banyak ugha ya tersangkanya.
Yep, sebanyak kelokan-kelokan di tubuh jalan layang MBZ guys, dan kayaknya sih tersangkanya masih bakal nambah lagi. Hal ini karena sejak Senin kemarin, kasus ini mulai kembali muncul ke permukaan setelah Kasubdit TPPU Direktorat Penyidikan Jampidsus Haryoko Ari Prabowo bilang bahwa para tersangka mengubah spesifikasi rangka beton jalan layang menjadi rangka baja. Ketika lebih lanjut siapa tersangka dibalik pengubahan itu, Pak Haryoko masih enggan menjawab.
Nggak bahaya tah diganti-ganti gitu?
Jujur nggak tau juga sih, guys. But kalo kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono sih bilangnya masih nggak apa-apa. Selasa kemarin Pak Bas bilang kalo penggunaan rangka baja tuh samsek nggak akan menimbulkan risiko. Katanya, spesifikasi rangka baja juga nggak jauh sama rangka beton. Apalagi kata Pak Bas, rangka baja yang digunakan sekarang tuh udah diuji sertifikasi.
Serius aman nggak nih?
Kalo kata Pak Bas sih gitu ygy. Pak Bas juga bilang kalo pembangunan Tol MBZ udah seusai dengan standar keamanan. Jadi ya harusnya aman-aman aja buat dilalui. Soal penggunaan rangka beton atau baja cuma tergantung soal teknis aja. “Kalau teknis nggak ada masalah. Itu pilihan teknis. Bisa beton, bisa baja. Kalau baja akan lebih cepat dikerjakan,” gitu kata Pak Bas.
Pak Bas yang lebih tau deh. Anything else?
Buat progress kasus ini, Kejagung masih terus berkoordinasi sama Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan buat menghitung total kerugian keuangan negara dari dugaan korupsi ini. Sebelumnya pada September lalu, Pak Kuntadi udah menaksir sementara kerugian negara dari kasus ini mencapai Rp1,5 triliun. But, ya lagi-lagi angka ini belum final dan masih bisa naik atau turun.
Now everybody meet…
Wolbachia Mosquitoes.
Guys kalian pasti punya mutual dari temen, keluarga, tetangga, atau mungkin diri kamu sendiri yang pernah kena demam berdarah, rite? Yep, penyakit infeksi oleh virus Dengue yang ditularin sama nyamuk Aedes aegypti ini kayak selalu ada aja tiap tahun. Tahun 2022 kemarin aja, ada lebih dari 130 ribu kasus demam berdarah dengan angka kematian lebih dari 1.100 orang. Nah buat menekan banyaknya jumlah kasus demam berdarah ini, pemerintah kita berupaya berinovasi, salah satunya lewat penyebaran nyamuk Wolbachia.
Nyamuk apa lagi tuh?
Jadi sebenernya Wolbachia tuh bukan nama nyamuk, guys. Wolbachia tuh merupakan nama bakteri yang cuma hidup di serangga, termasuk nyamuk. Nah, Wolbachia yang ada di tubuh nyamuk Aedes aegypti tuh dapat menurunkan replikasi virus dengue. Jadinya kapasitas nyamuk sebagai vektor dengue tuh bakal berkurang. Penting diinget juga kalo nyamuk ini juga bukan hasil modifikasi genetik, ygy. Wolbachia yang dimasukkan ke dalam tubuh Aedes aegypti udah identik dengan Wolbachia yang ada di inang aslinya.
Tell me more about it.
You got it. Di Indonesia sendiri, penelitian soal nyamuk Wolbachia udah mulai dari 2011 lalu. Nah nyamuk jantan ber-Wolbachia yang kawin sama nyamuk betina tanpa Wolbachia tuh telurnya nggak akan menetas, guys. Tapi kalo nyamuk betina ber-Wolbachia kawin dengan jantan tanpa ber-Wolbachia, seluruh telurnya tetep bakal menetas. Cuma telur yang menetas ini bakal mengandung Wolbachia semua tuh. Kalo udah gitu, mayoritas nyamuk Aedes aegypti bakal punya vektor dengue yang berkurang. Dan ofc tenang aja, Wolbachia nggak akan bisa hidup di tubuh manusia.
Tapi tetep aja nyamuk kan?
Ya memang, guys. Bentuk dan suaranya yang “ngunnggg ngunnggg” gitu tetep aja berisik, wkwkwk. Tapi ya balik lagi, kalo nyamuk Wolbachia tuh bisa menurunkan kasus demam berdarah hingga 70 persen. Bukti nyatanya juga udah ada dan dialami sendiri sama masyarakat Yogyakarta dari 2017 lalu. Lewat sosialisasi yang baik dengan masyarakat setempat, dimulailah uji coba nyamuk Wolbachia di empat dusun yang ada di Yogyakarta. Hasilnya pun memuaskan banget, guys. Tiga RW yang ada di Kelurahan Cokrodiningratan, Yogyakarta samsek nggak ditemuin kasus demam berdarah sejak uji coba tersebut.
Emang gapapa ya kalo kena gigit nyamuk Wolbachia?
Palingan ya bentol-bentol sama gatel gitu doang sih. Hal ini juga legit disampein sama peneliti utama nyamuk Wolbachia di Yogyakarta sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM bernama Adi Untarini yang bilang kalo efek gigitan nyamuk Wolbachia tuh sama dengan nyamuk biasa. Lebih lanjut beliau juga memastikan kalo nyamuk ini tuh aman karena bakteri Wolbachia cuma bisa hidup dan berkembang di serangga doang.
Terus kenapa nggak langsung disebar aja ke seluruh Indo?
Yha sabar dong, guys. Bertahap gitu lho. Lagian sekarang tuh Kemenkes udah bersiap menyebarkan nyamuk Wolbachia ke lima kota yang ada di Indonesia. Hal ini disampein sama Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes, Ngabila Salama pada Senin kemarin yang bilang sesuai dengan SK Kemenkes, nyamuk Wolbachia bakal disebar ke Jakarta Barat (DKI Jakarta), Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Bontang (Kalimantan Timur), dan Kupang (NTT).
Sooo everybody’s OK with this policy?
Well, ternyata nggak juga sih, guys. Rencana penyebaran telur nyamuk Wolbachia di Bali terpaksa ditunda karena menuai pro dan kontra di masyarakat. Padahal MoU dengan Pemerintah setempat udah dikantongi tuh. Tapi, karena masih ada pro dan kontra di tengah masyarakat soal nyamuk Wolbachia ini, pihak terkait perlu kembali memperjelas sosialisasi ke masyarakat soal efek positif nyamuk ini.
Got it. Now wrap it up, please.
Gara-gara penelitian nyamuk Wolbachia didanai Bill & Melinda Gates Foundation pada 2010 lalu, muncul istilah ‘nyamuk Bill Gates’ di kalangan netizen untuk menamai nyamuk ini. Nggak cuma sekedar nama doang nih, tapi banyak juga kabar bohong alias hoaks yang disebarkan soal nyamuk ini. Mulai dari bisa bikin radang otak, senjata baru Bill Gates, dan macem-macem lah. Huh, emang sebenernya Bill Gates pernah salah apa sih, guys? Dari vaksin Covid-19 lalu sampai nyamuk Wolbachia ini, pasti ada aja nama Bill Gates buat jadi konten hoaks di Indonesia.
When you feel like mentally disturbed…
By climate crisis.
Iya guys, udah khatam lah ya kalau yang namanya climate crisis tuh makin ke sini makin goks dan unbearable. Salah satunya yang paling kerasa nih, ya suhu udara yang makin panas banget, broooo. Nah ternyata, panas bukan sembarang panas, tapi cuaca panas (dan climate crisis in general!) emang punya efek negatif buat kesehatan mental kita. Hal ini diketahui dari penelitiannya American Psychiatric Association, di mana disebutkan bahwa orang dengan penyakit mental tuh cenderung lebih rentan sama cuaca panas, guys. Secara, as we all know kalau tubuh too hot or too cold, tubuh kan bakal bereaksi ya. Salah satunya ya berkeringat. Tapi untuk para penderita penyakit mental, kayak bipolar, skrizofenia, atau manik depresif, transimisi informasi ke otak buat mereaksikan hal itu bakalan keganggu, guys. Dan ending-nya, pengidap tadi bakal berujung ke psikosis, dan worst case-nya adalah meninggal :((.
Nggak cuma itu, dengan cuaca panas, upaya melakukan bunuh diri dan jumlah orang yang harus mendapatkan perawatan karena penyakit mental juga jadi meningkat. Belum lagi kalau ngomongin jangka panjangnya, diprediksi bakal ada banyak orang yang suffering karena anxiety, dan angka bunuh diri pun bakal terus meningkat. Makanya, penting banget untuk kita sama-sama take action untuk meminimalisir climate crisis. Terus yaa, jangan lupa obatnya untuk kamu para pengidap.
“Ya nggak bawa apa-apa, yang penting berangkat ke Jakarta,”
Gitu guys kata MZ, salah satu dari dua bocil yang berangkat dari Madura ke Jakarta, cuma pake motor (tanpa helm) dan cuma bawa duit Rp 105 ribu. MZ yang berangkat bareng temennya yang berinisial DR itu dengan sans cusss dari Sampang, Madura untuk nyamperin temennya di Tanjung Priok, Jakarta. Keduanya kemudian dihentikan polisi di Semarang karena ketauan ngga pake helm. Akhirnya, kedua bocil tadi sekarang udah dibalikin ke Sampang, deh.
Now singing: Tunggulah aku… di Jakartamu…
Announcement
Thanks to Necha for buying us coffee today!
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
Planning a date night this weekend? Get inspired here.