Percetakan Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar, Penabrakan Massal di Tempat Umum Eropa, National Dashboard Indonesia, Jaga Imun Tubuh Selama Liburan

Admin
UTC
20 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning

Wakey wakey! One day before Christmas and since we'll be taking a day off tomorrow, let us wish you an (early) Merry Christmas! May you have a festive, blessed, and fun one! So, last update before we're officially getting into the holiday szn...

 

A-Z about UIN Alauddin Makassar Counterfeit's Case

Ada yang palsu tapi bukan janji politisi

Tapi yaa deket-deket lah, yaitu uang palsu. Yep, produksi duit fake di Makassar baru aja berhasil diungkap oleh Polisi pada Kamis (19/12) kemarin. It's different from any other counterfeit cases, soalnya terungkap bahwa lokasi percetakan uang palsunya ada di kawasan Kampus UIN Alauddin Makassar, tepatnya di perpustakaan. Gokil ga tuh.


Gokil...

Atas temuan ini, polisi kemudian udah menetapkan 17 tersangka sindikat pembuat dan pengedar uang palsu dengan tiga orang yang masih masuk DPO (Daftar Pencarian Orang). Kasus pemalsuan uang ini ternyata bukan kasus baru melainkan sudah dilakukan sejak 14 tahun lalu, guys!


Makin gokil lagi!

Iya kan? Dan hal ini bikin orang-orang bertanya-tanya: Kenapa kawasan perpustakaan kampus yang harusnya jadi tempat kegiatan akademik mahasiswa itu jutsru bisa jadi pusat percetakan uang palsu? Fakta ini secara nggak langsung menimbulkan kecurigaan kalo pihak Kampus UIN Alauddin Makassar lainnya tahu dan ikut andil juga dalam kasus ini. Tersangka utama yang punya peran besar dalam kasus ini adalah Andi Ibrahim (AI), Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Polisi mengungkap kalau AI berperan jadi penyedia tempat aman untuk produksi uang palsu dalam jumlah besar di lobi perpustakaan yang berada di bawah pengawasannya.


Buset...

AI bukan satu-satunya pihak Kampus UIN Alauddin yang terlibat. Ada juga staf honorer bernama Mubin Nasir (MN) yang udah ditetapin juga jadi tersangka. Kabar terbaru lainnya, salah satu staf Kampus UIN berinisial M dikabarkan meninggal dunia karena syok namanya disebut-sebut terlibat kasus ini. Menurut Keterangan Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar, informasi soal keterlibatan M masih simpang siur, dan belum ada temuan bukti kuat di lapangan. 


Buyarlah image librarian yang nerd di kepala w...

Wait, guys, karena ga cuma pegawai Kampus UIN, 15 tersangka lain berasal dari berbagai background, mulai dari ASN, bankir, pengusaha, karyawan swasta, juru masak, sampai ibu rumah tangga (IRT) juga berhasil dibekuk. Polisi juga udah menetapkan ada tiga DPO yang masih dicari, ketiganya disebut jadi donatur atau sponsor dalam kasus pabrik uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.


But like... how did we get here?

Jadi gaes, awalnya produksi uang palsu ini dimulai pada tahun 2010 silam di rumah seorang berinisial ASS di Jalan Sunu Makassar. ASS ini diduga jadi donatur untuk pengoperasian pabrik uang palsu itu dan bekerja sama dengan AI sebagai pihak yang menyediakan tempat untuk percetakan uang palsunya. Nggak cuma uang palsu, di perpustakaan itu juga diproduksi surat berharga negara (SBN) sampai sertifikat deposit BI yang nilainya sampai triliunan rupiah. Dalam keterangannya, Irjen Pol Yudhiawan menyebut kalo para tersangka dijerat pasal 36 ayat (1), (2), (3) dan Pasal 37 ayat (1) dan (2) UU Nomor 7 tahun 2011 dengan hukuman pidana maksimal seumur hidup.


BUSEEEETTTT....

Dalam konferensi persnya, Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono menyebut bahwa kasus ini sebenarnya sudah dimulai sejak belasan tahun lalu. Yep, udah kayak UMKM, jadi fake money ini berawal dari produksi rumahan di 2010, di mana produksinya terus berlanjut sampai 2012. Produksi sempet mandek cukup lama, terus dimulai lagi di 2022. Untuk mendukung produksi uang palsu yang lebih masif, pelaku membeli mesin pencetak uang palsu dengan harga Rp600 juta dari China yang dikirim lewat Surabaya. Setelah semuanya siap, produksi dimulai di Mei 2024 tahun ini, para pelaku membahas tentang rencana peredaran uang palsu di dalam grup WhatsApp. Ajegileee....


Terusss....

Terus di September 2024 kemarin, mesin pencetak uang palsunya dibawa ke gedung perpustakaan UIN Alauddin dengan pemrakarsa AI. Menurut keterangan salah satu staf perpus, emang sering terdengar ada kegiatan di dalam perpustakaan ketika malam hari meski ruang baca sudah steril sejak sore. Setelah uang palsu diproduksi masif, pada minggu kedua November kemarin, uang palsu yang jumlahnya mencapai Rp 150-Rp 250 juta dalam pecahan Rp100.000 pun udah siap edar. 


Duit semua tuhhh?

Yep, duit palsu. Jadi di TKP, pihak Polres Gowa menemukan barang bukti berupa pecahan Rp100 ribu emisi 2016 sebanyak 4.554 lembar, pecahan 100 ribu emisi 1999 sebanyak enam lembar, juga 234 lembar kertas bergambar uang Rp100 ribu emisi 2016 yang belum dipotong. Selain itu ada juga mata uang asing Won (Korsel), Dong (Vietnam), selembar kertas SBN senilai Rp700 triliun, juga sertifikat deposit BI senilai Rp45 triliun.


Modus peredarannya gimanaa??

Menurut Irjen Pol Yudhiawan, modus peredaran uang palsu di Gowa dan Makassar ini beda-beda. Tapi, cara transaksinya sama nih, pelaku bakal nyelipin uang palsu di antara duit asli. Satu uang asli akan dibarengi dengan dua uang palsu. Uang-uang palsu itu bakal dibelanjain sama 17 tersangka buat beli kebutuhan sehari-hari di pasar tradisional atau toko yang menerima pembayaran konvensional. Sindikat uang palsu ini awalnya terungkap ketika salah satu tersangka melakukan transaksi di Gowa pada 26 November lalu dengan lima lembar pecahan Rp100.000 palsu. Dari situ the rest of the culprits mulai ditangkepin di lokasi yang berbeda.


Well, anything from the campus?

Yep, dalam konferensi pers Kamis (19/12), Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis bilang bahwa doi marah dan malu karena keterlibatan pegawainya. Tindak pidana yang mempertaruhkan reputasi kampus itu direspon dengan dengan memecat secara nggak hormat keduanya. On the other side, Sekjen BEM UIN Alauddin, M. Reski, menduga masih ada banyak pihak kampus yang terlibat, mengingat lembaga kemahasiswaan begitu dikekang oleh pihak kampus. Way before the cases, di bulan Juli 2024, terbit surat edaran rektor tentang pembatasan aktivitas mahasiswa yang hanya boleh berada di lingkungan kampus sampai jam lima sore. Hmmm... sus banget...


Hadeuuu... anything else?

Mencuatnya kasus ini membuat BEM UIN Alauddin mendesak rektornya untuk mengundurkan diri. Hal ini merupakan buntut dari kegagalan rektor dalam menjaga nama baik kampus dari praktik-praktik kejahatan dan tindak pidana yang nggak terpuji. On the other hand, Pak Rektor menyatakan mendukung aparat untuk terus mengusut dan mengungkap tuntas kasus menggemparkan ini. Dengan terungkapnya sindikat peredaran uang palsu di lingkungan Kampus ini, menurut Kepala perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Bapak Rizki Ernadi Wimanda sebagai fenomena gunung es. Meski saat ini bisa terlihat dan berhasil diungkap, seberapa banyak dan luas peredarannya masih belum bisa dipastiin, guys.

 

Now, some sad news from Magdeburg Christmas market attack

Black Christmas on Rhein

Sedih banget guys, karena sebuah aksi penabrakan massal di public space terjadi lagi di Eropa. Insiden tragis ini terjadi di sebuah Christmas Market di kota Magdeburg, Jerman pada Jumat (20/12) kemarin. Pada insiden ini lima orang pengunjung pasar tewas dan 200 lainnya luka-luka.


What happened???

It was a normal day before Christmas for people in Magdeburg. Yep, mereka pergi ke pasar Natal untuk belanja berbagai keperluan Natal yang tinggal hitungan hari. Nggak ada satu pun yang menyangka kalau hari itu akan terjadi tragedi mengenaskan. Berdasarkan keterangan Thi Linh Chi Nguyen, saksi di TKP, sekitar jam tujuh malam waktu setempat, terdengar suara keras yang ternyata berasal dari mobil yang melaju kencang melewati pasar yang ramai orang. That was when everyone realized there was an attack in the middle of the Christmas market that day...


Nooooo :(

Well, masih menurut saksi mata, terdengar banyak suara teriakan orang-orang yang panik hingga ada anak yang terlempar karena diterjang mobil yang melaju kencang di tengah pasar yang ramai. Mobil pelaku sendiri terlihat keluar dari pasar sebelum berhenti di halte trem dan berakhir dengan pelaku ditangkap warga. 


Who did that senseless act?

Adapun Identitas pelaku penyerangan di Christmas Market itu diketahui bernama Taleb A, seorang dokter dari Arab Saudi berumur 50 tahun. Nama belakangnya tersangka sengaja dirahasiain soalnya ada UU Privasi yang berlaku di Jerman. Tersangka kemudian langsung ditangkap dan didakwa atas dugaan pembunuhan, percobaan pembunuhan, juga penganiayaan fisik dalam sidang tertutup yang digelar Sabtu (21/12) malam.


Tell me more about him...

Okay, jadi tersangka ini sebenarnya bukan pendatang baru di Jerman, guys. Doi diketahui sudah tinggal di Jerman sejak 2006 dan bekerja sebagai spesialis psikiatri dan psikoterapi di sana. Menurut Holger Munch, Kepala Kantor Polisi Kriminal Federal atau FBI-nya Jerman, kantor mereka sudah menerima peringatan dari pemerintah Arab Saudi tentang tersangka di November 2023 silam. Tersangka diketahui sering menggunggah postingan berisi penghinaan dan ancaman ke pihak berwenang. 


Kenapa?

Karena diperkirakan ada ketidakpuasan pribadi terhadap kebijakan imigrasi yang ada di Jerman. Namun, hal itu nggak ditindaklanjuti karena nggak ada aduan atau laporan tentang tindak kekerasan oleh tersangka. Sampai saat ini, pihak berwajib masih menggali motif penyerangan oleh tersangka yang dianggap cukup membingungkan dan belum bisa dipastiin.


What about the victims?

Nah, berdasarkan keterangan polisi, ada empat orang yang tewas dalam tragedi penyerangan itu, semuanya perempuan yang masing-masing berusia 45,52, 67,dan 75 tahun. Selain itu, satu orang anak laki-laki berusia 9 tahun yang diidentifikasi sebagai Andre Gleissner juga jadi korban tewas dalam tragedi kamis malam itu. Berdasarkan keterangan pihak berwenang, 200 orang terluka, 41 di antaranya dalam kondisi luka serius. Korban penyerangan dirawat di beberapa rumah sakit yang ada di Magdeburg dan sekitarnya.


Did the government say anything?

Yep, pemerintah daerah hingga negara bagian Sachsen-Anhalt turut mengungkapkan keprihatinan mereka atas tragedi menyedihkan ini. Matthias Schuppe, jubir pemerintah daerah menduga bahwa penabrakan massal di tengah Christmas Market pada Jumat (20/12) malam adalah sebuah serangan. On the other side, Wakil Kanselir, Robert Habeck mengaku prihatin dan terkejut ketika mendapat berita buruk dan menyedihkan dari Madgeburg. Menurutnya, Ibu kota negara bagian Sachsen-Anhalt itu biasanya jadi kota yang damai untuk warga menikmati minggu Advent menjelang perayaan Natal. Namun, tragedi tragis itu mengubah wajah kota jadi penuh duka.


Sad :( but is everything ok now?

Well, akibat serangan ini, beberapa kota membatalkan acara pasar Natal mereka sebagai bentuk solidaritas juga tindakan preventif. Despite thatChristmas Market di kota Berlin tetap diselenggarakan dengan jumlah personel polisi jaga yang lebih banyak. Sebenarnya jauh sebelum serangan di Christmas Market Magdeburg terjadi, delapan tahun lalu tragedi penyerangan di christmas market juga terjadi di Berlin. Pada tragedi itu sebuah truk ditabrakkan ke pasar dan menewaskan 13 orang. Sejak kejadian itu, keamanan pasar Natal di berbagai kota juga acara-acara publik makin ditingkatkan.


Anything else?

Pihak berwenang di Magdeburg sebenarnya udah mendesain Pasar Natal dengan penghalang beton untuk mencegah serangan. But, still there is space left untuk akses darurat pengunjung pasar dan malah jadi jalan untuk dilewati mobil tersangka yang melaju kencang, guys. Meanwhile, pasca tragedi mengerikan itu, area pasar Natal kembali dibuka pada Minggu (22/12) kemarin. Di dekat lokasi kejadian, tepat di mana tugu peringatan darurat akan dibangun, banyak orang mampir dan berhenti untuk menyalakan lilin dan meletakkan bunga tanda bela sungkawa. May the victims rest in peace ...

 

Maybe our government is lost in translation...


Postponed for one year

Guys, di sidang pleno 14 November 2024 lalu, Parlemen Eropa finally setuju buat nunda implementasi Regulasi Deforestasi Uni Eropa atau European Union Deforestation-Free Regulation (EUDR)Purpose-nya biar para pelaku bisnis global jadi punya additional time buat beradaptasi sama aturan EUDR. Tentunya biar ngga ganggu main goals waktu regulasinya bener-bener diberlakukan nantinya.


Hmm.... tell me more about it.

Okay, jadi berdasar keputusan itu, negara-negara produsen termasuk Indonesia punya waktu sekitar 2,5 tahun buat beradaptasi sama EUDR. Sejauh ini langkah yang udah dilakuin sama pemerintah kita kaitannya sama upaya adaptasi itu baru sebatas membentuk National Dashboard Indonesia, guys.


What is that???

Okay, let me explain. National Dashboard Indonesia atau Dasbor Nasional Indonesia adalah program yang diklaim pemerintah bisa memperbaiki tata kelola komoditas berkelanjutan dan sistem traceability yang dimaui oleh EUDR. Langkah pemerintah satu ini diwujudkan lewat Keputusan Menko Perekonomian (Kepmenko) Nomor 178 tahun 2024 tentang Komite Pengarah Dasbor Nasional Data dan Informasi Komoditi Berkelanjutan Indonesia.


So, it's going well or....

Hmm.... it's kinda confusing. Soalnya , pembentukan Dasbor Nasional ini malah nggak sesuai sama EUDR, nih. Jadi, pemerintah kita maunya Uni Eropa mengacu ke sistem ini buat memenuhi prosedur dan implementasi yang sesuai sama standar no deforestation. Problemnya, Indonesia nggak punya sistem transparan buat ngewujudin itu. Dari situ jadi makin sus, masyarakat sipil jadi punya dugaan kalau Dasbor Nasional nih sebenarnya dibentuk buat nutupin rantai pasok minyak sawit kotor yang ada di negara kita.


This is a bad move then?

Ya, bisa dibilang gitu, guys. Langkah yang diambil sama pemerintah kita buat menjawab tuntutan EUDR ini malah bakal menyulitkan pelaku usaha untuk taat sama aturan EUDR nantinya. Terlebih, Dasbor Nasional digadang-gadang bakal jadi perantara ekspor komoditas Indonesia ke pasar EU. Fakta ini sampai sekarang belum dapet green light dari pihak EU-nya sendiri. At the same time, udah ada konfirmasi dari pihak EU kalau sistem informasi yang dibangun sama mereka buat EUDR nggak akan mengacu ke sistem informasi yang dibangun sama negara lain. So this is not only a bad move...


So kinda oot, dong?

You can say that. Dalam diskusi antara Satya Bumi, Greenpeace Indonesia, Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), dan Koalisi Transisi Bersih di Selasa (17/12) kemarin, perwakilan organisasi yang hadir menyoroti soal Dasbor Nasional yang dinilai nggak transparan. Menurut Mansuetus Darto, selaku Dewan Nasional SPKS meminta pemerintah buat nggak buang waktu mengurus Dasbor Nasional. Beliau menganggap kalau penguatan traceability, SDM Birokrasi sampai daerah, juga pelaku usaha jauh lebih urgent. Moreover, memang nggak ada kewajiban buat pemerintah membangun sistem informasi baru karena EU sendiri yang akan prepare dan distribute ke semua negara produsen. Kayak lebih baik fokus ke hal lain aja gitu...


Agak worrying ya...

Nggak salah kalau dianggap gitu sih, terlebih nantinya sistem informasi itu juga akhirnya nggak akan bisa diakses secara publik. Padahal semua juga tau lingkungan dan lapisan masyarakat mana yang bakal terdampak dari adanya aktivitas perusahaan untuk produksi komoditas ekspor kelapa sawit ini. Ujung-ujungnya yang bisa akses cuma konsumen atau otoritas yang dapet izin dari dari pihak National Dashboard-nya sendiri. Jadi berasa kaya buat yang tau-tau aja kan jadinya...


Terus apa kata yang lain?

Ngga jauh beda, sih. Perwakilan organisasi lain yang hadir juga punya suara yang senada. Misalnya Direktur Sawit Watch, Achmad Surambo yang punya kekhawatiran kalau Dasbor Nasional ini malah bakal overlap sama sistem informasi yang udah ada di beberapa kementerian kita, misalnya Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perhutanan, juga Kementerian ATR/BPN. Belom lagi sistem-sistem yang udah dibentuk sebelumnya pun tetap belum bisa kasih jaminan pelaku usaha harus lapor tentang apa aja yang udah mereka lakuin di sebuah wilayah. So, masyarakat jadi kaya ngga dikasih ruang buat cross check kalau ada situasi yang nggak menguntungkan mereka.


Terus gimana baiknya?

Daripada bikin sistem informasi baru yang nggak kepake-kepake amat, Pak Rambo menyarankan pemerintah buat mengintegrasikan sistem informasi kementerian yang sudah ada sebelumnya sebagai basis data, misalnya SIPERIBUN, ESTDB, INATRADE, CEISA, dan PCOPI. Masih menurut Pak Rambo, pemerintah kita harusnya lebih fokus ke tata kelola komoditas sawit aja. Langkah ini bisa dilakuin dengan dorong para petani buat berswadaya dalam rantai pasok. Step ini bisa diwujudin dengan beberapa cara, misalnya penguatan data dan legalitas petani swadaya, mendorong terjadinya konsolidasi petani swadaya lewat kelembagaan petani, perbaikan tata niaga komoditas sawit, sampai mendorong pengembangan pabrik kelapa sawit mini oleh petani swadaya.


Anything else we should know?

Ya, intinya penggunaan sistem informasi Dasbor Nasional ini harus dipastiin nggak akan jadi gerbang buat terjadinya pasal karet buat birokrasi yang ada. Bukannya tanpa alasan juga kan banyak pihak yang khawatir, sistem informasinya nggak terbuka buat publik juga, sih. Senada juga dengan itu, peneliti Satya Bumi Sayyidatihayaa Afra juga mengkritisi kebijakan Dasbor Nasional yang nggak transparan ini. Kalau memang concern-nya ke komoditas berkelanjutan, harusnya bisa lebih terbuka dan kredibel aja. Toh, nantinya bakal baik juga buat value komoditas sekaligus ningkatin daya saingnya di pasar dunia. Alasannya ditutupnya transparansi data sama traceability ini karena katanya nyalahin UU Nomor 27 tahun 2022 yang berlaku di Indonesia soal perlindungan data pribadi. Padahal mah sharing data yang dimaksud di sini kan bukan data pribadi yang itu kan...

 

Finally, if you are planning your winter trip right now...

Don't forget to always boost your immune system.

Musim liburan tantunya harus dinikmati dengan suka cita, guys. Banyak orang ngerencanain segala aktivitas bareng their dearest one, dan salah satu hal penting yang harus kamu perhatiin selain rencana liburan adalah kondisi badan, nih. Mana asik sih kalau libur tapi sambil meriang? LOL. Intinya sih penting banget bagi siapapun tetap merhatiin kapasitas tubuhnya sendiri. Jaga badan berarti jaga sistem imun, ya. Seperti kata Dr. Leana Wen dari Universitas George Washington, sistem imun kita adalah pertahanan alami tubuh kita dari serangan virus dan bakteri di sekitar kita. Kalau imun kita kuat tentunya kita nggak akan gampang sakit, guys. Tiap orang punya faktor berbeda yang nentuin seberapa kuat imunitasnya. Faktor gaya hidup sampai vaksin misalnya. Dokter Wen juga bilang ada tiga kebiasaan penting yang bisa boost sistem imun, di antaranya aktivitas fisik, jarang makan makanan cepat saji, sampai istirahat yang baik. Selain good habit, ada bad habit yang harus dihindari salah satunya smoke sama drink too much alcohol. Menurut Dokter Wen, nggak hanya infeksi saluran pernapasan, kasus infeksi saluran cerna juga perlu diwaspadai selama liburan. Make sure not left your mask at home, okay??? Tetap pakai masker kalau berada di tempat yang ramai orang. Jangan lupa rajin cuci tangan selama memenuhi agenda liburanmu yang padat merayap itu. Last but not least, Enjoy your happy holidayyyy!!!

 

6,5 tahun.

Adalah jumlah tahun atas hukuman tahanan yang harus dijalani oleh pengusaha sekaligus suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis. Dalam putusannya, Hakim menyebut bahwa Harvey udah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah karena melakukan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang secara bersama-sama. FYI guys, hukuman ini lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum yang meminta majelis hakim memvonis Harvey Moeis dengan pidana penjara selama 12 tahun. Selain itu, dia juga dijatuhi pidana denda Rp 1 miliar subsider kurungan 6 bulan. 

6.5 years for Rp 300 trillion. Find us a job that pays that much!

 

Announcement

Thanks to Meimei, Ana, and Gaptooth for buying us coffee today :) 


Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

 

Catch Me Up! recommendations

If you want to level up next year, try these wellness tips from this year.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.