Perang Saudara di Sudan Makin Parah

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

Here’s some updates about the conflict in Sudan…

It gets worse.
Iya guys, saat umat Muslim di seluruh dunia lagi suka cita merayakan Idulfitri, warga Sudan justru lagi bermuram durja karena kondisi di sana yang makin chaos. Perang saudara antara militer dan kelompok paramiliter di ibu kota Khartoum nggak udah udah, malahan kondisinya makin parah dan mulai banyak negara yang mengevakuasi warganya.

Give me the updates..
To start it off, let us remind you about what happened in Sudan. Jadi ada peperangan antara para mantan sekutu, militer yang disebut SAF dan kelompok militer yang disebut Pasukan Pendukung Cepat (RSF). SAF yang dipimpin sama Jenderal Abdel Fattah al-Burhan berebut kekuasaan sama pemimpin RSF, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo atau yang dikenal sebagai Hemedti. Simple-nya, mereka berdua rebutan buat menguasai Sudan. Konflik yang terjadi di sana tuh udah berlangsung selama semingguan lebih lah, dan masih belom ada tanda-tanda berakhir. Even worse, kondisinya udah makin nggak kondusif. To summarize, ada lebih dari 400 orang tewas dan 3.500 lainnya yang terluka selama konflik ini berlangsung. Terus, kalo menurut badan anak-anak PBB (UNICEF) sedikitnya ada sembilan anak yang dilaporkan tewas dan lebih dari 50 anak terluka parah.

Go on..
Sebenernya, tentara Sudan tuh udah sempet menyerukan gencatan senjata selama tiga hari pada Jumat malam 21 April. Tujuannya sih biar warga sipil bisa merayakan hari raya Idulfitri dengan tenang-tenang aja. Terus, kelompok lawannya alias RSF juga udah setuju tuh buat gencatan senjata selama 72 jam buat menandai Idulfitri. Tapiiii, namanya rencana hanya sekadar rencana ya guys, tiba-tiba pas banget sebelum orang-orang melaksanakan salat Idul Fitri, tentara dan orang bersenjata dari RSF saling menembak lagi tuh di seluruh kota.
 
Things are getting worse..
Gara-gara kondisinya yang udah makin nggak kekontrol, akhirnya banyak banget negara besar kaya AS, China even sampe Arab Saudi tuh berencana buat melakukan evakuasi terhadap diplomat dan warga negaranya. AS sendiri sampai menutup kedutaan besarnya di Khartoum gara-gara perang ini. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken,  proses evakuasi staf dan diplomat juga udah berjalan dengan aman. All those efforts emang diperintah langsung dari Presiden Joe Biden yang memerintahkan militer buat mengevakuasi diplomat dan staf kedutaan di Khartoum.
 
OMG…
Selain AS, Arab Saudi juga jadi negara pertama yang mengumumkan evakuasi warganya dari Sudan. Nah sebenernya, pihak SAF dan RSF udah menegaskan bahwa they are ready to help evacuate para warga negara asing. Makanya, negara-negara besar lain kaya Inggris, Prancis dan China juga langsung berupaya buat mengevakuasi para diplomat dan warga negara mereka dari sana.

I heard something about our WNI.. 
Ya mereka juga harus dievakuasi dong. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bilang so far ada 43 WNI yang udah berhasil diamankan di safe house KBRI Khartoum. Tapi, kalo buat proses evakuasi sendiri, pemerintah Indonesia masih terus mempersiapkan proses dan skema pemulangan para WNI dari sana. Lebih jaug Bu Menlu menerangkan bahwa saat ini ada sekitar 1.209 WNI yang ada di Sudan and most of them are students. Bu Retno juga bilang bahwa kondisi WNI sih sejauh ini aman, tapi emang pihak Kemlu masih kesulitan buat ngomong sama pejabat-pejabat Sudan untuk meminta jaminan perlindungan.

Anything else?
Due to kerusuhan ini, bandara internasional Khartoum juga mengumumkan bahwa otoritas penerbangan sipil Sudan akan memperpanjang pembatasan penerbangan di wilayah udara negara itu sampe 30 April 2023. Lebih jauh, angkatan bersenjata Sudan juga udah kasih warning bahwa setiap pelanggaran di wilayah udara Sudan ada konsekuensinya.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.