Penolakan Dokter Asing di Indonesia, Acara Keagamaan Berujung Kematian di India, Korupsi Adalah Maut Dari Kementerian Pertanian, Harashta Haifa Zahra Memenangkan Miss Supranational 2024

Admin
UTC
14 kali dilihat
0 kali dibagikan

Hi there

Rise and shine! It's a new week again, so let's catch with some news from over the weekend, both at home and abroad. Now, grab your coffee because we'll take you from Surabaya to Poland. Let's go! 

 

First stop, let’s get you updated on: Dekan FK Unair’s case….

Over Penolakan Dokter Asing di Indonesia

Well well well, calling all of you yang bingung: Ini Unair lagi kenapa si? FK-nya ada apa? Kok jadi headline mulu beberapa hari ini? Well, it's about Prof. Dr. Budi Santoso, Sp.OG(K), Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang baru aja didepak dari jabatannya sebagai dekan. Beliau dicopot dari jabatannya setelah dengan tegas menolak rencana pemerintah untuk mendatangkan dokter asing ke Indonesia. Dari sini, reaksi mendukung Prof. Budi pun mulai bermunculan. Kayak, “Emang boleh seotoriter itu?”


Hold on. I need some background. 

You got it. Jadi beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan pemerintah bakal mendatangkan dokter asing ke Indonesia, guys. Tujuannya, biar nutupin kekurangan jumlah dokter di negara ini. Jadi penanganan kesehatan bisa lebih dikendalikan dan ribuan pasien dengan penyakit mematikan juga bisa diselamatkan. In his words, Pak BGS bilang, “Ini masalah menyelamatkan nyawa 300 ribu orang Indonesia yang kena stroke, 250 ribu yang kena serangan jantung, 6.000 bayi yang kemungkinan besar meninggal tiap tahun,” katanya gitu.


Okay….

Nah ternyata, rencana ini ditolak oleh berbagai pihak, guys. Salah satunya, oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Prof. Budi Santoso, Sp.OG(K). Yep, sebagai salah satu tokoh yang berperan mencetak dokter-dokter dari dalam negeri, Prof. BUS nggak terima pemerintah mau datangin dokter asing ke sini, guys. Dalam keterangannya Kamis kemaren, Prof. BUS menyebut, “Secara pribadi dan institusi, kami dari Fakultas Kedokteran tidak setuju,” ceunah.


Nggak setujunya kenapa emang? 

Well, Prof. BUS bilang sebanyak 92 FK di Indonesia tuh masih bisa banget meluluskan dokter-dokter yang berkualitas, guys. Bahkan kualitasnya nggak kalah dengan dokter asing. Boleh diadu lah gitu istilahnya. In that sense, Prof. BUS tuh di sini posisinya cuma menyuarakan hati nuraninya aja kan. “Saya pikir kalau semua dokter ditanya apa rela ada dokter asing saya yakin jawabannya tidak,” katanya gitu..


Terus terus? 

Nah di sini plot twist-nya, guys. Nggak lama setelah menyuarakan ‘hati nuraninya’ itu, Prof. BUS kemudian dipanggil menghadap ke Rektorat Universitas Airlangga. Iya, dia dipanggil hari Senin. Terus hari Rabu, 3 Juli 2024, dia resmi diberhentikan sebagai Dekan FK Unair :))). Well, Humas Unair sih bilang keputusan pemberhentian ini merupakan kebijakan internal untuk ‘menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan lembaga’, guys. Cuma kalo dari pov Prof. BUS sendiri, ya karena dia dan Pak Rektor, Prof. Mohammad Nasih, beda pendapat aja. Keputusan ini pun dia terima dengan baik dan legowo.


OMG serem banget beda pendapat langsung diberhentikan…..

We know rite. But, wait until you hear about: Pemberhentian ini dinilai nggak sesuai prosedur! Yep, disampaikan oleh Mantan Rektor Unair, Prof. dr. Puruhito, tindakan memberhentikan Prof. BUS tuh menyalahi berbagai aturan, guys. Kita bahas satu-satu yah.


Walk me through pls…

We got you. Pertama, menyalahi PP Nomor 30 Tahun 2014 tentang Statuta Unair. Dalam Pasal 53 peraturan tersebut, legit tertulis dekan atau wakil dekan di Unair itu cuma boleh diberhentikan karena: meninggal dunia, mengundurkan diri, berakhir masa jabatan, sakit yang udah nggak bisa menjalankan tugasnya, kena pidana penjara, dll. Nah kalau ini kan enggak.


HMMMM….

Belum selesai, beb. Selain itu, Prof. Puruhito jelasin syarat memberhentikan dekan atau wakil dekan di lingkungan Unair tuh harus atas persetujuan Senat, dan persetujuan Wali Amanat-nya Universitas Airlangga. Nah kalau di case-nya Prof. BUS ini nggak gitu. Langsung diterabas aja nggak ngikutin mekanisme yang seharusnya. Even SP1 atau SP2 pun enggak lo. Makanya pemberhentian Prof. BUS secara sepihak ini disesalkan banyak pihak. In his words, Prof. Puruhito bilang, “Saya mantan rektor, administrator, tahu prosedur itu, yang sampai sekarang tidak diberlakukan pada pemecatan pengehentian Prof Bus ini. Itu yang kami sesalkan."


Emang lagi jaman terobos aturan gini tuh….

If you know, you know :)))). Nggak cuma soal aturan administrasi, secara akademik pun, keputusan memberhentikan Prof. Budi Santoso dari jabatan Dekan ini dinilai mencederai kebebasan akademikguys. Iya, disampaikan oleh Ketua PP Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia aka POGI, Yudi Hidayat namanya, kebebasan akademik ini merupakan landasan penting dalam membangun kemajuan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di tanah air. So, in that sense, POGI ngeliat harusnya semua orang tuh berhak menyampaikan pandangan, kritik, dan saran atas setiap kebijakan mau itu yang bermanfaat atau yang berpotensi merugikan masyarakat, guys.


I believe Kemenkes has a say about this...

Of course. Dalam keterangannya kemaren, Kementerian Kesehatan menyatakan mereka sama sekali nggak terlibat dalam pemberhentian Prof. Budi Santoso dari jabatannya sebagai Dekan FK Unair. Yep, Jubir Kemenkes, Pak Syahril menyebut Kemenkes tuh nggak membawahi Unair, guys, dan nggak punya wewenang mengatur Unair. Jadi ya nggak make sense kalau Kemenkes yang dibawa-bawa soal pemberhentian Prof. BUS.


Well, over to you, Kemendikbudristek...

Karena mereka yang membawahi kampus-kampus? Ternyata engga juga, guys, pihak Kemendikbud Ristek juga bilangnya mereka nggak terlibat di sini. Iya, disampaikan oleh Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ristek, Anang Ristanto, Univeristas Airlangga tuh merupakan PTN Berbadan Hukum yang punya kewenangan mengelola lembaganya sendiri, guys.


Jadi siapa donk udang di balik batunya?

Well, ya intinya sih kebijakan untuk mengangkat dan memberhentikan seorang Dekan tuh ya kebijakan internal Unair sendiri, guys. Kewenangan Rektor itu katanya. That being said, Pak Anang juga bilang pihaknya udah berkomunikasi sama Rektor Unair buat nge-remind kewajiban menjunjung tinggi kebebasan akademik dan kebebasan berpendapat di mimbar akademik civitas akademika Unair. Tapi ya gitu, menyikapi semua pemberitaan ini, Rektor Unair , Prof. Mohammad Nasih justru malah bilang, “Enggak ada komentar saya. Udah ya. Enggak ada.” :)))).


EhEheEHEhehE

Speechless? Sama. Nah, menyikapi segala drama di Unair kali ini, banyak pihak yang siding sama Prof. Budi Santoso. Iya, Kamis kemaren, mulai dari mahasiswa, alumni, sampai dosen kemaren akhirnya kumpul di kampus Unair, Surabaya dan menggelar “Aksi Bela Prof. BUS”. Adapun salah satu yang di-highlight di sini ya… Again, kebebasan berpendapat.


Which is one of the basic human rights...

True. Tapi ya gitu, ahli Bedah Saraf Unair, Prof. Abdul Hafid Bajamal, Sp.BS(K). bilangnya civitas akademika tuh kayak ‘katak dalam tempurung’ ceunah. And it has to stop now. In his words, Prod. Hafid bilang begini nih: “Mulai hari ini kita harus berani berbicara. Apa yang benar harus kita sampaikan, keadilan harus kita sampaikan. Jangan jadi penjilat, jangan jadi munafik karena jabatannya tidak naik. Hari ini semua harus melakukan sikap, harus tegas, tidak bisa lagi kita main sendiko dawuh, bukan zamannya. Kita akademisi." Nggak tanggung-tanggung, yang ikutan aksi kemaren bahkan mau mogok kerja sampai Prof. BUS dikembalikan jabatannya sebagai dekan.


So, where are we going from here?

Ada titik terang nih, guys. Yep, Jumat kemaren, pihak Rektorat Unair udah ketemu sama perwakilan mahasiswa, Korlap Aksi “Bela Prof. BUS”, para guru besar, dan pihak lainnya. Dalam keterangannya kemaren, Korlap Dr. Yan Efrata Sembiring menyebut Rektor dan jajarannya bakal buka dialog lagi. This means ada pertimbangan-pertimbangan yang bakal diambil katanya. Nggak dijelaskan lebih jauh sih pertimbangannya kayak apa. Karena harus diomongin dulu sama Senat, Majelis Wali Amanat, dll. Pokoknya as soon as possible bakal ada keputusan, biar nggak semakin berlarut-larut ceunah.


OK. Now wrap it up pls…

Yes, kasus ini harus diurus dan diselesaikan sesegara mungkin, guys. Hal itu juga yang diwanti-wanti sama mantan Menko Polhukam sekaligus eks cawapres, Mahfud MD. Menurut Pak Mahfud, Rektor Universitas Airlangga tuh harus klarifikasi secara terbuka apa alasannya dan apa dasarnya memberhentikan Prof. Budi Santoso sebagai Dekan FK. Apalagi dalam levelnya sebagai perguruan tinggi, Unair tuh harus banget show up. In that sense, Pak Mahfud ngingetin aja, “Jangan sampai ada orang melempar batu ke Unair tapi menyembunyikan tangannya. Perguruan tinggi adalah salah satu benteng peradaban dalam menjaga integritas kecendekiawanan, dengan segala hormat,” katanya. 

 

When people are mourning in India...

Akibat insiden keinjek-injek yang menewaskan 116 orang.

Yep, selalu sangat waspada dan hati-hati ketika ikutan acara yang melibatkan banyak orang dan berdesak-desakan ya guys, karena itu bisa banget escalate quickly hingga jadi insiden mematikan. Hal inilah yang terjadi di Kampung Mughal Garhi, Hathras yang terletak di Uttar Pradesh, India.


Hah, what happened?

Jadi pada Selasa (02/07) minggu lalu, penyelenggara acara menggelar "religious gathering" aka kayak pengajian bersama gitu yang mendatangkan tokoh agama Hindu yang terkenal di daerah tersebut, namanya Bhole Baba. Nah, menurut polisi yang mengawasi acara, izin buat acaranya tuh cuma untuk kapasitas 80 ribu orang. Tapi yang dateng hampir mencapai 250 ribu orang. Hampir tiga kali lipatnya kan tuh....


Buset...

Masih menurut polisi, jadi kerusuhan bermula acara udah selesai dan Bhole Baba mau meninggalkan lokasi. Waktu itu, banyak perempuan yang hadir di lokasi berusaha mencapai panggung untuk bisa menyentuh kaki Bhole Baba yang mau cabs. Terus, ada juga sekelompok orang yang rebutan untuk mendapatkan tanah yang dilewati sama mobilnya Bhole Baba. Hal ini kemudian memunculkan kericuhan yang akhirnya menyebabkan ratusan orang berdesak-desakan dan terinjak-injak. FYI guys, dari 116 orang yang meninggal tadi hampir semuanya adalah perempuan sama anak-anak.


Ya ampuun...

That, overcrowded, ditambah dengan lokasi acara yang dilakukan di tengah-tengah sawah yang lagi hujan bikin lokasi jadi licin dan warga makin chaos. Akhirnya makin banyak warga yang ikut kena desak-desakan dan kepeleset hingga menyebabkan panggungnya juga roboh. Ga lama kemudian polisi dateng untuk menertibkan kerumunan, tapi suasana udah ga bisa terkontrol lagi. Part of it, kalo menurut polisi yang ada di lokasi, adalah juga karena panitia acara ngga menyediakan tenaga keamanan yang cukup buat mengatur kerumunan. Jadi ya chaos banget deh.


Terus gimana?

Well, terkait insiden ini, pengadilan tinggi Uttar Pradesh udah mengumumkan bahwa mereka bakal membentuk tim investigasi khusus untuk mengetahui kenapa hal tersebut bisa terjadi. Hal ini karena ada indikasi emang EO-nya juga yang berusaha menutup-nutupi insiden dengan ngumpetin baju atau sepatu para korban yang ngga sengaja ketinggalan karena rusuh berdesakan. Para korban yang selamat juga udah pada mendapatkan pertolongan di rumah sakit, though banyak juga yang nyawanya tidak tertolong pas mereka nyampe di RS.


Well, has anyone said anything?

Obviously, Bhole Baba himself, guys. Lewat lawyer-nya, beliau menyatakan turut berdukacita sedalam-dalamnya atas kematian para korban. Terus juga ada Perdana Menteri India Narendra Modi yang juga mengirimkan "thoughts and prayers" buat para korban, dan bilang bahwa pemerintah bakal membantu korban atas insiden ini.


Alright. Anything else?

Well, kejadian terinjak-injak kayak gini emang sering banget terjadi di India. Sebelumnya di tahun 2022, ada 12 orang yang meninggal ketika mereka berusaha memasuki kuil namanya Vaishno Devi di Kashmir. Waktu itu, warga berusaha masuk lewat pintu yang kecil banget. Insiden-insiden ini kemudian memunculkan desakan pemerintah untuk membentuk safety measure yang lebih baik dalam meng-handle acara keagamaan yang melibatkan orang banyak. 

 

Who's finally joined the bandwagon?

 

Kementerian Pertanian

Calling para sosmed specialist di manapun berada. Sebagai soc-med specialist, ofc salah satu koentji supaya konten kita engagement-nya naik adalah dengan… riding the wave bikin konten terkait apapun yang lagi viral. Bukan begitu kakak-kakak sekalian? Nah, instansi pemerintah ternyata nggak mau kalah nih, guys, termasuk Kementerian Pertanian. Sosmed Kementerian Pertanian kemaren nge-upload konten “Korupsi Adalah Maut”. Iya maksudnya mungkin riding the wave film Ipar Adalah Mautbut people be like....seriouslyyyyy?


Karena....?

Ya bosnya aje si SYL kan masuk ke penjara gara-gara korupsi wkwkwk. Jadi guys, kita udah tahu lah ya bahwa film Ipar Adalah Maut karyanya Mas Hanung Bramantyo itu emang lagi viral banget di media sosial (bahkan adegan film-nya di bioskop direkam terus di-upload ke TikTok, ITU MELANGGAR HUKUM HEYYY!!!). Nggak sampai di situ, saking viralnya ni film, parodi posternya pun mulai bermunculan, guys. Lucunya lagi, yang nge-upload tuh akun-akun kantor gitu lo disesuaikan sama konteks masing-masing. Dan kreatif banget pula. Contoh, kalo anak corporate bikinnya kayak “Gaji Telat adalah Maut”. Terus anak ahensi juga bikin “Client Ghosting adalah Maut”. Oh, anak finance juga bikin “Nggak Balance adalah Maut”. Lucu kan???


LAH KOK SAYA RELATE LOL. 

We know, we know. Tapi jangan sampe kamu relate sama yang satu ini: “Korupsi adalah Maut”. Tebak siapa yang bikin konten begini? KPK? Salah. Kejaksaan Agung? BUKAN. Kementerian Keuangan? Masih tetap salah, guys. Yep, it’s none other than… Kementerian Pertanian. Legit di akun IG-nya @kementan, mereka nge-upload poster “Korupsi adalah Maut” itu lengkap dengan caption begini: “SobaTani, pasti sudah tahu kalau praktik korupsi dapat merusak tatanan masyarakat dan menghambat kemajuan negara. Dengan integritas dan ketegasan, kita bisa mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan bebas dari korupsi."


T-tapi mantan menterinya….

Sekarang lagi jadi terdakwa kasus korupsi lol. Makanya di poster itu juga ada embel-embel “based on a true story”, guys wkwkw. Anyways, considering mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan sejumlah pejabat Kementan lainnya sekarang lagi diadili dengan dugaan korupsi berupa pemerasan dan gratifikasi, hal ini kemudian bikin publik jadi bertanya-tanya, guys. Kayak, “Ini nyindir diri sendiri kah? Apa alasan di balik konten ini?” gitu kan.


And the answer is….

Let’s hear it from: Irjen Kementerian Pertanian, Setyo Budiyanto. Dalam keterangannya kemaren, Pak Setyo jelasin kasus SYL ini ternyata ngefek banget sama Survei Penilaian Integritas aka SPI tahun 2024 terhadap Kementerian Pertanian, guys. That being said, Kementan sekarang harus put on more efforts ngawasin SDM mereka khususnya terkait adanya indikasi korupsi deh.


Bentar, what is Survei Penilaian Integritas tho? 

Gini gini. To give you a better context, Survei Penilaian Integritas ini setiap tahunnya dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, guysIn a nutshell, survei ini dibikin sebagai alat ukur risiko korupsi di instansi publik, termasuk kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Tujuannya, ya biar KPK bisa mapping risiko korupsi itu rentan terjadi di lembaga mana aja, jadi pencegahan korupsi juga bisa dilakukan.


Lah kan udah kejadian tuh lagi di sidang sekarang…..

Ya makanya nilai surveinya terhadap Kementan jadi anjlokguysSo, in that sense, Pak Setyo menilai SDM di Kementerian Pertanian kudu diawasi bener-bener biar tetap berintegritas dan kepercayaan masyarakat pun bisa kembali on track. Salah satunya adalah dengan cara mendorong pihak internal dan eksternalnya Kementan melaporkan kalau ada indikasi korupsi.


I see….. 

Nggak tanggung-tanggung, di poster "Korupsi adalah Maut" itu, Kementan buka semacam hotline gitu, gengs. Kalo ada menemukan indikasi korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian, bisa langsung dilaporkan lewat berbagai channel. Mulai dari aplikasi SP4N Lapor, website https://dumas.pertanian.go.id atau via WhatsApp SI INTAN di 0811 1212 2023. Kementan di sini menjamin identitas pelapor bakal sangat dirahasiakan. Cuss segera laporkan ya, guys!


Wkwk ternyata it's for the best. Anything else I should know?

Nah, a little update about kasusnya, jadi Jumat (05/07) lalu, di hadapan majelis hakim PN Tipikor Jakarta, Syahrul Yasin Limpo minta dibebaskanguysYep, you heard it right. In his words: "Majelis Hakim Yang Mulia, saya bukan penjahat apalagi pemeras. Saya bukan pengkhianat, tapi saya adalah pejuang. Saya mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim atas izin Allah SWT dan dilandasi hati nurani untuk memutuskan kepada saya putusan bebas atau putusan yang seadil-adilnya." SYL sendiri dituntut hukuman 12 tahun penjara oleh jaksa, guysLet’s see putusan hakim ntar kayak apa yah. 

 

Now, we are all so proud of...

Harashta Haifa Zahra

Yang baru memenangkan Miss Supranational 2024. Congratulations! Yep. Kalau kata mimin mah, jangan pernah berhenti berharap sama Indonesia, guys. Karena dengan segala kemelutnya, anak muda Indonesia masih tetap bisa membawa kabar baik dengan prestasi yang diraihnya. Salah satunya, wakil Indonesia atas nama Harashta Haifa Zahra yang berhasil dinobatkan sebagai Miss Supranational 2024 di malam final yang digelar hari Minggu (07/07) kemarin di Nowy Sacz, Polandia.


Tata berhasil memenangkan kontes tersebut setelah mengalahkan 67 negara lainnya, guys. Oh, fun fact-nya lagi, Tata jadi wanita Indonesia pertama yang dinobatkan sebagai pemenang setelah sebelumnya wakil Indonesia tuh cuma mentok di posisi 2nd runner up atau 3rd runner up di ajang ini. 


Well, in case you’re lost here, Miss Supranational itu kontes kecantikan dunia ygy. Kalau kamu tahu Miss Universe atau Miss World, nah Miss Supranational ini semacam itu. Konsepnya emang menemukan sosok perempuan yang “Inspirational and Aspirational”. Harashta Haifa Zahra, dengan kecintaannya terhadap lingkungan dan concern-nya terhadap food waste, berhasil meyakinkan juri bahwa, “Yes, I am inspirational and aspirational."


Tata sendiri merupakan gadis asal Bandung, Jawa Barat berusia 20 tahun yang pada Maret lalu berhasil meraih gelar Puteri Indonesia 2024. Dalam keterangannya di IG, Tata bilang, “It still feels unreal and I can’t wait to fulfill my duties as the new Miss Supranational. It’s going to be a very special year and my heart is filled with pride."


Congrats, Tata! Indonesia is proud of you!

 

"Admin#1234"

Woooow ternyata se-simple ituloh guys password yang digunakan untuk mengakses server Pusat Data Nasional (PDN) yang minggu lalu sempat heboh karena di-hack oleh hacker. Yep, jadi setelah drama-drama data PDN yang bocor minggu lalu dan hackernya minta tebusan sebesar Rp 131 miliar pada pemerintah, kan akhirnya akses datanya dikembalikan cuma-cuma sama hacker. Pas itu pulalah diketahui bahwa password akses ke server PDN tuh pake kata kunci yang gampang banget, yakni "Admin#1234". Padahal guys, anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk pengelolaan data ini mencapai Rp 700 miliar.

Now you know who else uses predictable passwords other than boomers at your office... 

 

Announcement

No one bought us coffee today :(


Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

 

Catch Me Up! recommendations

Just... in case you need more reasons to take green tea this morning...

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.