Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan
When JASMERAH keeps its meaning by…..
Pengukuhan Gelar Pahlawan Nasional.
Yep, kemarin banget nih, Presiden Joko Widodo akhirnya mengukuhkan lima tokoh baru sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia, guys. Lima tokoh ini dikenal emang berjasa buat bangsa dan negara. Nah karena bentar lagi Hari Pahlawan, jadi momentum yang tepat deh tuh buat mengukuhkan mereka sebagai pahlawan.
Oh iya Hari Pahlawan…..
Iya. Masuk bulan November meaning we are celebrating Hari Pahlawan in a few days kan, di tanggal 10 nanti tepatnya, biar kita nggak lupa sama sejarah Bangsa dan para pahlawan yang terlibat di dalamnya ygy. Kayak Soekarno dan Moh. Hatta yang dikenal sebagai Proklamator bangsa, atau RA. Kartini yang well known banget when it comes to perjuangannya dalam pergerakan perempuan, terus Kapitan Pattimura dan Tuanku Imam Bonjol yang berjasa berperang sama penjajah Belanda, dll.
Okay terus….
Nah tokoh-tokoh tadi kan pahlawan nasional yang kamu pelajari waktu sekolah dulu yah. Yang harus kamu tahu adalah, penetapan pahlawan nasional tuh sampai sekarang masih belum berhenti, guys. Iya, sesuai yang tertuang dalam UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, sampai sekarang pemerintah tuh terus menerima berbagai usulan dari masyarakat terkait tokoh-tokoh yang semasa hidup pernah berjuang mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan plus mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Dan tahun ini, dari usulannya masyarakat dan setelah diseleksi, Presiden Joko Widodo akhirnya mengukuhkan lima tokoh baru yang masuk ke dalam list Pahlawan Nasional Republik Indonesia
Whoaa siapa aja tuh?
Yang pertama, ada DR. dr. HR Soeharto asal Jawa Tengah, KGPAA Paku Alam VIII asal Daerah Istimewa Yogyakarta, dr. Raden Rubini Natawisastra asal Kalimantan Barat, terus ada juga Salahuddin bin Talibuddin dari Maluku Utara, sama yang terakhir KH Ahmad Sanusi dari Jawa Barat. Kayak yang tadi dibahas, lima tokoh ini berjasa di bidangnya masing-masing, gengs. Kita bahas satu-satu yah. Starting from HR Soeharto yang dinilai telah berjuang barengan Presiden Soekarno dalam perjuangan menuju Kemerdekaan RI. Bahkan pas aftermath-nya, HR Soeharto dinilai ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Indonesia, kayak Monas, Masjid Istiqlal, Rumah Sakit Jakarta, plus jadi salah satu pendiri Ikatan Dokter Indonesia aka IDI, gengs.
Naissss….
Selain itu, gelar pahlawan nasional juga dikukuhkan buat KGPAA Paku Alam VIII. Beliau adalah Raja Paku Alam yang waktu awal kemerdekaan wilayah Paku Alam tuh dapat otonomi khusus dari Belanda, tapi di tanggal 17 Agustus itu beliau barengan sama Sultan HB IX menyatakan Yogyakarta masuk ke wilayah kesatuan RI, jadinya wilayah Indonesia utuh deh. Nggak cuman itu, kamu inget kan ibu kota kita tuh pernah pindah ke Yogyakarta dan pemerintah menjalankan administrasinya dari sana? Nah ternyata selain Sultan HB IX, Raja Paku Alam ini punya andil yang besar banget dalam hal ini, guys.
True hero banget….
We know, rite? Lanjut, ada dokter asal Bandung yang ditugaskan dan mengabdi di Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam menjalankan tugasnya, Dokter Rubini tuh sering banget kasih pelayanan kesehatan ke masyarakat nggak pandang status sosial, suku, agama, ras, dan gender. Beliau bahkan efforts keliling nyusurin bantaran Sungai Kapuas buat nyamperin langsung pasien dan masyarakat miskin di sana, guys. Nggak cuman itu, perempuan dan anak-anak korban kekerasan tentara Jepang juga diobatinnya sama Dokter Rubini ini.
Eh, kok keren?
Parah. Yang ini juga nggak kalah keren, guys. Yaitu Haji Salahuddin bin Talibuddin yang getol banget melawan Belanda either lewat organisasi Serikat Islam Merah aka SI-Merah, atau lewat peperangan langsung melawan penjajah di tanah kelahirannya, Maluku Utara. Pokoknya kemerdekaan Indonesia harga mati lah bagi beliau. The same also goes to Ahmad Sanusi. Yep, kalau kamu familiar sama nama ini, Ahmad Sanusi adalah salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia aka BPUPKI yang pasti kamu pelajari dan apalin dulu nama-nama ini. Nah, Ahmad Sanusi adalah salah satu anggota BPUPKI yang belum dapat gelar Pahlawan Nasional, makanya sekarang waktu yang tepat buat dianugerahkan ke beliau.
I see. Jadi acaranya kemarin gimana?
Got it. Anything else?
I see. Jadi acaranya kemarin gimana?
Yha para ahli waris dari lima tokoh ini menerima piagam pahlawan nasional yang diberikan Presiden Jokowi langsung di Istana Negara. Sekalian Jokowi juga kasih sambutan di situ, guys. Yep, ada hal menarik di sambutan Pakde, di mana beliau menegaskan soal sejarah kepahlawanan Bung Karno. Well, dalam sejarah kita, kan pernah ada Ketetapan MPRS No. 33 Tahun 1967 tentang pencabutan kekuasaan dari Soekarno dan menyebut Bung Karno tuh melindungi tokoh-tokoh G30S yah. Di situ Presiden Jokowi bilangnya hal itu nggak bisa dibuktikan sampai sekarang bahkan udah ada Tap MPR yang baru tahun 2003, jadi yang sebelumnya nggak valid lagi. Soekarno sendiri ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator Indonesia tahun 1986 dan di tahun 2012 ditetapkan sebagai pahlawan Nasional. That being said, Pak Jokowi bilangnya Insinyur Soekarno telah dinyatakan setia dan tidak berkhianat terhadap bangsa dan negara yang merupakan syarat penganugerahan pahlawan nasional.
Got it. Anything else?
Btw talking about syarat, ada mekanisme tertentu kalau satu tokoh mau ditetapkan sebagai pahlawan nasional, gengs. Harus memenuhi syarat juga. Contoh, setia dan tidak pernah berkhianat pada bangsa kayak Soekarno tadi, nggak pernah menyerah terhadap musuh, pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa, dll. Nah kalau di satu daerah ada tokoh kayak gitu, masyarakat harus ngusulin nama itu ke Bupati/Walikota. Dari Bupati/Walikota terus ke Gubernur melalui Dinas Sosial provinsi setempat. Mulai research di situ, kalau udah, terus lanjut ke Menteri Sosial. Ada lagi tim research-nya di situ, kalau udah sesuai, baru deh bisa diajukan persetujuannya ke Presiden untuk ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.