Penghentian Funding AS ke Seluruh Dunia

Admin
UTC
10 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, on Trump's decision to freeze funding for USAID...

Yang beneran diseriusin..

Yep, Presiden Amerika Serikat terus bikin gebrakan yang bikin dunia hah-heh-hoh. Kali ini, doi memutuskan penghentian funding AS ke seluruh dunia lewat United States of Agency for International Development (USAID). Karena udah di-freeze gini, total staf lembaga USAID di seluruh dunia yang jumlahnya lebih dari 10.000 orang bakal dirampingin jadi cuma 294 staf aja.


Likeee??? Be serious???

Yes, everyone knows that USAID adalah lembaga donor terbesar di dunia. USAID banyak menyalurkan bantuan kemanusiaan ke berbagai negara di dunia untuk berbagai bidang dari kesehatan, kesetaraan, pengentasan kemiskinan, lingkungan, keamanan, pokoknya banyak deh. Namun, setelah terpilih kembalinya Trump, USAID menjadi salah satu target program reorganisasi pemerintah AS di bawah pimpinan Elon Musk. Dalam Executive Ordernya minggu lalu, Trump memutuskan bakal nge-freeze dulu semua bantuan USAID.


Terus terus...

Selain nge-freeze funding, Trump juga ngumumin soal pengurangan karyawan USAID tadi, kan. terus, merespons wacana perampingan masif staf USAID ini, Kepala USAID J. Brian Atwood, mengungkap kalau rencana ini dianggap sangat keterlaluan karena PHK massal ini bakal berdampak ke kinerja organisasi. Tapi ya ga ngaruh. Pemerintahan Trump udah memberikan cuti kepada semua karyawan USAID yang direkrut langsung di seluruh dunia. Selain itu, Trump juga udah manggil pulang ribuan personel USAID yang bekerja di luar negeri.


Terus, impacts dari cut the funding ini apa?

Selain PHK massal, pemerintah AS di bawah Donald Trump bakal bener-bener menyebabkan "kiamat bantuan kemanusiaan" di seluruh dunia. Hal ini karena US adalah negara donor terbesar dunia, dengan budget aid sebesar US $72 miliar cuma di tahun 2023 aja. Bantuan ini biasanya disalurkan lewat USAID maupun pihak ketika kayak the Peace Corps. Bantuan ini kemudian disalurkan ke negara-negara miskin maupun berkembang, kayak Ukraina (US$16 miliar), Nigeria (US$1 miliar), Afghanistan (US$1,3 miliar), Jordania (US$1,7 miliar), Mesir (US$ 1,5 miliar) dll. 


I see...

Adapun penggunaan bantuan ini bakal tergantung banget negara penerimanya, kayak kalo di negara-negara Afrika, programnya untuk memberantas kelaparan dan mencegah penularan HIV, terus buat negara-negara Arab buat menangani pengungsi, dan Ukraina ya buat menghadapi Rusia. Nah, yang ngeselin ya guys, penghentian ini ga berlaku buat bantuan senjata kayak ke Israel yang dapet sampe US$3,3 miliar dari USAID tahun lalu.


Ya ampun...

Makanya guys, of course kebijakan ini dikecam karena dampaknya yang nggak main-main buat berbagai negara di dunia. Salah satu wilayah yang nggak lepas dari risiko dampak ini tentu saja kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Secara, Indonesia banyak mendapat bantuan USAID dalam program-program pembangunan, kesetaraan hingga ketersediaan obat-obatan buat penyakit kayak HIV/AIDS dan TBC. Meski begitu, Jubir Kemlu RI, Roy Soemirat bilang kalo sampai Jumat (7/2) belum ada informasi soal program-program yang terdampak ini. Also, hubungan bilateral Indonesia-AS yang terjalin selama 75 tahun, harusnya jadi pertimbangan antara kedua negara buat tetap menjaga hubungan baik.


Terus apa kata Menkes RI?

Well, pada Kamis (6/2), Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin bilang bahwa emang hubungan kemitraan di bidang kesehatan udah ditangguhkan. Moreover, belum ada kepastian apakah penangguhannya bersifat sementara atau permanen. Well, pembekuan bantuan luar negeri AS ini berpotensi menghambat penanganan HIV dan tuberkulosis di Indonesia. Lebih lanjut, Pak Menteri berharap akan ada titik terang dalam waktu 90 hari ke depan. At the same time, Kedubes AS dan USAID di Jakarta belum kasih tanggapan apa pun tentang situasi ini.


Emang, how much money do we usually get?

Di Indonesia aja, USAID menyumbang sekitar US$153 juta atau setara Rp2,4 triliun untuk berbagai proyek pembangunan dan kesehatan pada tahun 2023. Beberapa tahun ke belakang, USAID mendukung peluncuran mesin yang bisa mendeteksi tuberkulosis. Other than thatUSAID juga menjalin kemitraan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) buat menyelenggarakan pelatihan mitigasi bencana alam. Selain kemitraan kesehatan Indonesia, bantuan USAID untuk program HIV di Myanmar juga udah ditangguhkan. While, di Vietnam pendanaan untuk program pembersihan ranjau di Vietnam, Laos, dan Kamboja juga resmi dihentikan.


I see. Anything else?

Yes, USAID tahun lalu mengalokasikan dana sebesar $860 juta khusus untuk wilayah Asia Tenggara. USAID beroperasi di enam dari sebelas negara Asia Tenggara, yaitu Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand, juga Vietnam. Banyak proyek USAID disampaikan lewat LSM-LSM kecil yang bekerja sama dengan komunitas lokal. Meanwhile, beberapa anggota komunitas LSM juga pendukung loyal USAID mengakui perlu ada reformasi dalam pengoperasian lembaga ini. Mengingat bahwa sejumlah besar dana nggak semuanya sampai dan efisien sampai ke lapisan paling bawah. But, penutupan USAID dianggap bukan jawaban yang bijak karena banyak sekali kehidupan yang bergantung pada lembaga ini.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.