Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
What got you thinking: Kayak kenal…
Kasus pengawal pribadi Kapolda Kaltara yang tewas tertembak senpi.
Kasus tewasnya polisi kembali terjadi terjadi nih, guys. Kali ini giliran pengawal pribadi Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) bernama Setyo Herlambang yang ditemukan meninggal dunia bersimbah darah di kamarnya yang berada di rumah dinas Kapolda Kaltara yang ada di kawasan Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara, Jumat kemarin. Korban diketahui tewas pada pukul 13.10 waktu setempat dikarenakan tembakan pada dada kiri yang menembus hingga jantung dan parunya.
WHAT? Tell me everything?
Sure. Jadi almarhum Brigpol Setyo ini diketahui menjabat sebagai Banit 3 Subden 1 Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara. Pada saat kejadian, diketahui korban baru aja pulang dari salat Jumat dan langsung bergegas ke kamarnya. Pada saat itu, korban diketahui hanya seorang diri tuh di rumah dinasnya, sebelum ditemukan telah meninggal dunia bersimbah darah pada pukul 13.10 WITA. Dari hasil pemeriksaan awal tim dokter, nadi korban emang udah nggak berdenyut saat ditemukan. Dari kejadian ini, tim Ditreskrimum Polda Kaltara langsung turun tangan melakukan olah TKP.
Hasil olah TKP-nya gimana?
Dari hasil sementara olah TKP, Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Budi Rachmat menduga korban tewas tertembak pada saat membersihkan senjata api miliknya. Hasil olah TKP juga menyebutkan korban emang sedang seorang diri di rumah dinas. Pak Budi juga menepis tuh dugaan korban melakukan bunuh diri. Katanya Pak Budi tuh kenal baik sama korban dan menurut pengakuannya korban emang nggak punya masalah.
Huft…
Sehari setelahnya, korban langsung diterbangkan ke Semarang untuk menjalani autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Dari hasil autopsi ini, diketahui emang korban tertembak peluru pada dada kiri yang menembus jantung dan paru-paru. Hal ini menyebabkan pendarahan hebat dan disimpulkan menjadi penyebab kematian korban. Menurut Humas Polda Jateng, Satake Bayu, korban menjalani autopsi pada hari Sabtu kemarin, mulai jam 13.00 sampai 15.00 WIB. Setelah autopsi selesai, korban segera dimakamkan di rumah dukanya yang berada di Kendal, Jateng.
Sad 🙁
Well, based on keterangan kakak ipar korban bernama Agus Dwijatmiko, kabar kematian korban pertama kali diterima istri korban. Pada saat itu, korban dikabarkan tewas karena kecelakaan. Menurut pengakuan Pak Agus, korban masih berbalas pesan dengan istrinya pada pukul 10.45 WIB. Saat itu, korban meminta sang istri untuk memperbanyak makan karena kondisinya yang sedang hamil. Dari kasus ini, Pak Agus juga berharap pihak kepolisian bisa transparan mengusut kematian adik iparnya.
:((
Selain keluarga korban, ketua Indonesia Police Watch, Sugeng Teguh Santoso juga menekan kepolisian untuk mengungkap kematian pengawal pribadi Kapolda Kaltara secara transparan, Sabtu kemarin. Pasalnya, Pak Sugeng menilai ada banyak kematian polisi secara nggak wajar yang terjadi belakangan ini. Tentu aja setelah publik dihebohkan dengan drama persidangan berlarut-larut dari kasus terbunuhnya Brigadir Yosua, ternyata ada relatif banyak kasus kematian polisi lainnya. Seperti anggota Polres Samosir yang diduga tewas akibat sianida pada Januari lalu, terus ada staf pribadi pimpinan Polda Gorontalo yang ditemukan tewas dengan luka tembak pada Maret lalu, sampai terbunuhnya anggota Densus 88 oleh rekannya sendiri di Rusun Polri Cikeas, Bogor.
I believe Kapolri said something about this.
Ofc. Kemarin banget nih, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajaran Bareskrim Polri dan Pusat Laboratorium Forensik mendukung penuh pengusutan kasus tewasnya pengawal pribadi Kapolda Kaltara. Beliau juga mengingatkan agar hasil penyelidikan bisa dipertanggungjawabkan ke publik. Pak Listyo bilangnya nggak mau tergesa-gesa dan berspekulasi lebih. Pasalnya saat ini penyelidikan masih berjalan dan dirinya yakin pihak Polri selalu transparan.
Got it. Anything else I should know?
Got it. Anything else I should know?
FYI, Brigpol Setyo Herlambang ternyata baru empat bulan ini menjabat sebagai pengawal pribadi Kapolda Kaltara, Irjen Pol Daniel Adityajaya. Then, autopsi jenazah yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang juga atas permintaan langsung dari pihak keluarga. Makanya Polda Kaltara terus melakukan kerja sama dengan Polda Jateng untuk kelengkapan pemeriksaan dan pendalaman hasil autopsi.