When things are getting more frightening....
Di Yogyakarta.
Yep. Parah banget ini di Jogja. Jogja yang kita kenal santun, teduh, dan ayu, sekarang justru jadi lebih ke scary dan bikin was was, guys. Serius. Klitih makin serem aja di sana dan terus memakan korban. Yang terbaru, kejadian lagi pada Rabu (23/10/2024). Ada dua orang santri yang jadi korban penganiayaan dan penusukan. Pelakunya, ya orang-orang lagi pada mabok!
WHAT???
Kamu yang orang Jogja atau bolak-balik Jogja pasti paham banget bahwa aturan nomor satu di sana adalah: Kalau bisa, jangan deh keluar malem-malem. Di rumah aja udah. Kenapa? Ya karena sejak beberapa waktu lalu, Jogja rawan banget sama yang namanya klitih. Semacam begal tapi tujuannya bukan mau ngerampok, pure mau bikin celaka aja, “Nih gue keren loh,” gitu lah kira-kira. Kebayang kan se-parno apa jadi warga Jogja?
:((((
Nah, yang harus kamu tahu adalah, klitih ini nggak jauh-jauh dari minuman keras aka miras, guys. Iya, jadi biasanya mereka para pelaku itu minum-minum dulu sampe mabok, abis itu baru keluyuran ‘cari musuh’. Sounds crazy dan emang beneran crazy sih. Masalahnya nggak cuma sekali dua kali, guys, tapi udah sering banget. Nah yang terakhir, kejadian Rabu kemaren (23/10/2024) di mana para remaja mabok ini, 25 orang jumlahnya, rame banget kan? Out of nowhere datengin dua santri random yang lagi santai abis makan sate di daerah Prawirotaman situ. Dianiaya, ditusuk, sampe terkapar dan berlimpah darah.
OMG…
Adapun dua santri itu langsung dibawa ke rumah sakit saat itu juga, langsung dpat penanganan, bahkan sampe harus operasi karena ada yang harus dijahit. Meanwhile para pelaku, mereka juga langsung ditangkap sehatri setelahnya. Sampai berita ini ditulis, baru lima orang nih yang ketangkap. We’ll see update-an selanjutnya yah.
Ini gila sih…
Remember apa trigger-nya di sini? Yak, Miras! Minuman beralkohol. In that sense, kemaren banget nih (29/10/2024), ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Jogja rame-rame mengepung Mapolda Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada dua hal yang jadi highlight dalam aksi mereka: Pertama, supaya kasus penusukan tadi diusut tuntas. Kedua, mereka mengecam perederan minuman beralkohol. Nah, menyikapi hal ini, Sultan Jogja pun akhirnya turun tangan.
Gimana gimana?
Menjawab peredaran minuman beralkohol yang semakin meresahkan, sampe timbulnya berbagai aksi kejahatan, Selasa kemaren itu juga, Sultan Hamengku Buwono X langsung ngumpulin semua Wali Kota dan Bupati se-Jogja, termasuk para pemangku kebijakan lainnya. Hasilnya, Sultan HB X menginstruksikan Wali Kota dan seluruh Bupati buat bikin peraturan baru soal peredaran Miras, guys. Khususnya yang beli lewat online. Ada deadline-nya dikasih sama Sultan, gengs. Saya mohon untuk minggu ini sudah harus keluar keputusan Bupati Wali Kota menyangkut masalah peraturan Bupati Wali Kota menyangkut untuk online,” katanya gitu.
Got it. Anything else I should know?
Jadi ya gitu intinya, gengs. Semua gara-gara miras udah. Makanya, pihak kepolisian pun sebenernya minta warga untuk aktif juga sih di sini. Kayak, kalau ada nemu warga yang jual-jualin miras, langsung laporin aja. While at the same time kepolisian juga terus patroli, razia-razia, terutama pas weekend, malem-malem.
Paling bener ikutin kata Bang Rhoma aja ges….