Penganiayaan & Pembunuhan oleh Anggota Paspampres

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

Let’s talk about it: Penganiayaan dan Pembunuhan oleh Anggota Paspampres….(Trigger warning: This content can be too gruesome to read this early in the morning. Come back later or proceed with cautions!)

Beneran bikin marah nih guys, karena kita mau bahas soal kisahnya Imam Masykur, pedagang kosmetik asal Aceh, yang beberapa waktu lalu ditemukan tewas mengapung di Sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat. Imam diduga dibunuh oleh sekelompok anggota TNI di mana salah satunya merupakan anggota Paspampres!

WHAT??? Tell. Me. Everything. 
Jadi gini ceritanya, guysEverybody meet: Imam Masykur. Seorang pedagang kosmetik berusia 25 tahun Asal Kabupaten Bireuen, Aceh, yang udah setahunan ini merantau ke ibu kota. Kejadian naas ini dimulai hari Sabtu, tanggal 12 Agustus lalu. Pagi-pagi sekitar jam delapan, Imam tiba-tiba ditangkap dari kiosnya di daerah Ciputat, Tangerang Selatan dan diculik oleh tiga anggota TNI yang ngaku-ngaku sebagai polisi. Katanya sih, Imam ditangkap atas dugaan penjualan obat ilegal.

I’m reading….
Imam kemudian dibawa pergi pake sebuah mobil gitu. Nah di mobil itulah, tiga TNI tadi ngehajar Imam abis-abisan. Nggak cuma itu, Imam bahkan diperas dan dimintai duit sebesar Rp50 juta. Katanya sih biar penjualan ‘obat ilegal’ nya itu nggak diproses hukum. Ditelepon lah ibunya di kampung. Si pelaku sempat ngomong di situ, guys. “Kalau sayang anak, segera kirim duit Rp50 juta,” katanya gitu. Ibunya Imam, bernama Fauziah pun kaget dan bingung dong. Nggak tahu apa masalahnya tiba-tiba disuruh kirim Rp50 juta.

OMG terus terus? 
Wait until you hear about: Pelaku juga ngirimin video penganiayaannya, guys. Videonya jelas banget nunjukin Imam yang lagi kesakitan. Di situ Imam bilang, “Mak, cepat-cepat kirim duit. Saya ditangkap. Minta uang Rp50 juta. Nggak tahan lagi, sakit sekali ini dipukul” :((((. Namanya orang tua, apalagi ibu ya, ngeliat anaknya dalam kondisi begitu. Ya mana kuat :(((. Meskipun dalam kondisi ekonomi yang nggak memungkinkan, Bu Fauziah akhirnya ngomong, “Saya usahakan kirim duitnya malam ini, meskipun saya nggak ada duit. Saya cari duit dulu. Kami orang miskin. Jangankan Rp50 juta, seribu pun kami nggak ada duit. Tapi jangan pukuli lagi anak saya,” katanya gitu. :(((((

Nangis banget :(((( 
We know rite. Abis itu udah, Imam nggak bisa dihubungi lagi. Dia juga nggak pulang ke rumah. Bu Fauziah pun juga berangkat ke Jakarta nunggu update-an info soal anaknya. Long story short, hari Rabu tanggal 23 kemaren, seorang warga menemukan jasad tewas mengapung di Sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat. Iya, jasad itu adalah Imam Masykur :(((. Jasad Imam pun dibawa ke rumah sakit, terus kemudian dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Abis itu jasadnya langsung diserahkan ke pihak keluarga, dan diterbangkan ke Aceh untuk dimakamkan di sana.

Now tell me who did this…..
Ok, jadi sejak Imam nggak bisa dihubungi, salah satu kerabat keluarga atas nama Said Sulaiman tuh kan tanggal 14 Agustus lalu bikin laporan ke Polda Metro Jaya yah. Polisi pun langsung memulai proses penyelidikan, guys. Nah dari situ, akhirnya ketahuan lah bahwa tiga pelaku penganiayaan ini emang merupakan tiga anggota TNIguys. Ketiganya berinisial Praka HS, anggota Direktorat Topografi TNI AD. Terus ada juga Praka J, Anggota TNI di Kodam Iskandar Muda. Dan terakhir, Praka Riswandi Manik, Petugas Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan alias anggota Paspampres! Ketiganya pun udah diamankan di satuan masing-masing, dibantu Polisi Militer Kodam Jayakarta alias Kodam Jaya.

Why
 ujug-ujug aniaya anak orang? Saling kenal kah?
Nah soal itu juga. Komandan Polisi Militer Kodam Jaya, Kolonel Irsyad Hamdie Bey Anwar menyebut sejauh ini sih motifnya ya uang, guys. Pemerasan. Lebih jauh, setelah berbagai penelusuran, Kolonel Irsyad juga mengungkap tiga anggota TNI dan Imam Masykur ini ternyata sama-sama berasal dari Aceh, guys. Imam bahkan diketahui aktif di komunitas Aceh di Jakarta. Tapi nggak yang kenal banget mereka tuh. Sekadar tahu aja. In that sense, Kolonel Irsyad bilang mereka sama-sama ngerencanain penculikan dan penganiayaan ke sesama warga Aceh ini.


Sakit….
Bener. That being said, sampai saat ini, Polisi Militer dibantu Polda Metro Jaya pun masih menyelidiki kasus ini, guys. Termasuk motif yang sebenarnya why they did what they did, sampai adakah pihak lain yang juga terlibat dalam kejadian ini. Update-nya, kemarin banget nih, Polda Metro Jaya akhirnya berhasil menangkap Zulhadi Satri Saputra. Zulhadi ini kakak iparnya Praka Riswandi yang pada saat kejadian bertindak sebagai driver.  Nggak cuma itu, polisi juga berhasil mengamankan AM dan Heri, dua warga sipil lainnya yang disebut sebagai penadah kejahatan Praka Riswandi. That being said, sampai saat ini udah enam tersangka di mana tiga merupakan TNI, tiganya lagi masyarakat sipil.

Okay. Did anyone say anything?
Nah menyikapi hal ini, Mabes TNI pun speak up dong. Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksda Julius Widjojono dalam keterangannya Senin lalu menyebut, pihaknya memastikan tiga anggota TNI tadi dipastikan bakal dipecat, guys. Karena udah termasuk tindak pidana berat katanya, yaitu melakukan pembunuhan berencana. Hal ini juga sejalan dengan perintah Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono yang minta supaya pelaku dihukum berat. Maksimal hukuman mati, minimal hukuman seumur hidup.

Terus kalau dari keluarga sendiri gimana? 
Ya mereka cuma berharap semoga proses hukum bisa berjalan adil, biar pelaku dihukum seberat-beratnya yang setimpal dengan perbuatannya. In her words, Bu Fauziah sendiri bilang, “Dari keluarga kami tiada maaf buat dia. Semoga cukup keluarga kami yang jadi korban. Jangan untuk keluarga selanjutnya.”

Sedih 🙁
Btw, the fact that Praka Riswandi Manik ini yang merupakan anggota Paspampres ofc bikin kita mikir dong, “Lah emang kerjaan dia gimana? Dia kan yang mengawal Presiden Jokowi. Ga bahaya ta???” Menyikapi hal ini, Komandan Paspampres Mayjen Rafael Granada Baay Senin kemarin bilang kalau Praka Riswandi ini kerjaannya nggak melekat langsung ke Presiden Jokowi dan juga Wapres Maruf Amin, guys. Doi tuh sehari-hari berurusan cuma sama motor Patwal katanya. Mayjen Rafael juga menjanjikan proses hukum tetap bakal berjalan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
 
Anything else now?
Nah guys, salah satu yang juga bikin berita ini se-viral sekarang adalah juga dari postingannya anggota DPR RI asal Partai Nasdem Ahmad Sahroni yag nge-post video Imam lagi digebukin di akun IG pribadinya. Dalam caption-nya, Bang Roni mempertanyakan siapa korban tersebut dan kejadian pastinya di mana. Tapi menurut Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar, video itu hoaks. Bang Roni kemudian menjawab lagi, bahwa doi juga ngga bilang itu siapa. Instead, dia juga nanya.
 
Jadi hoaks apa engga nih, Pak?

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.