Penganiayaan Oleh TNI ke Anggota KKB, Gencatan Senjata di Gaza Lolos Resolusi PBB, Pelaku Aksi Terorisme Moskow Dibawa ke Pengadilan, Panda Coklat Warna Spesial yang Normal

Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan

Hello

Welcome to Wednesday again. Today, we want to catch you up! with a lot of newest development from home and abroad. On Papua and Gaza. And if it’s worth mentioning, remember: All lives matter. Violence is never an option, and we’re gonna keep the boycott going. Let’s go!

Now, let’s get you up to speed on the case of: Penganiayaan oleh TNI….

Di Papua.
Say this after us: Penganiayaan is never an option. Tindak kekerasan will not solve anything. Tapi sayangnya, buat lembaga negara kayak TNI, tindak kekerasan, penganiayaan, sampai penyiksaan masih sering banget mereka lakukan. Contohnya yang baru-baru ini terjadi di Distrik Omukima, Puncak, Provinsi Papua Tengah. Sejumlah aparat di sana ketauan menganiaya anggota Kelompok Kriminal Bersenjata aka KKB atas nama Defianus Kogoya.
 
Gimana ceritanya??
Gini gini. Konflik di Tanah Papua tuh kan sampai sekarang masih jadi PR buat seluruh pemangku kebijakan di Indonesia ya. Kayak, berbagai strategi udah dilakukan, tapi nggak kelar-kelar tuh masalahnya diliat-liat. Iya, dari waktu ke waktu, adaaaa aja konflik yang terjadi antara aparat gabungan TNI/Polri VS Kelompok Kriminal Bersenjata aka KKB.
 
KKB?? 
Iya. In case you need a better context, KKB pimpinan Egianus Kogoya ini emang dari jaman kapan udah menyebabkan berbagai gangguan keamanan di Papua, guys. Hal ini karena mereka emang pengen bikin Papua melepaskan diri dari NKRI. Makanya, berbagai tindakan violence pun mereka lakukan, mulai dari yang rame kemaren kayak ngebakar pesawat Susi Air, menyandera pilotnya, sampai yang rame sekarang diomongin netizen. Iya, 3 Februari lalu, Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua ketangkap mau ngebakar salah satu Puskesmas di sana.
 
WHAT??!!
TNI/Polri yang mengetahui hal itu ofc nggak tinggal diam dong. Panglima Kodam XVII/Cendrawasih, Mayjen Izak Pangemanan dalam konferensi pers-nya kemaren bilang begini nih: “Karena puskesmas ini dibutuhkan oleh masyarakat untuk melayani kesehatan di sana. Jangan dibakar,” cenah. Bentrok lah di situ. Baku tembak pun tak terelakkan. Anggota KKB nembak pasukan kita, terus pasukan kita bales tembak. KKB-nya lari, aparat kita ngejar. Terus akhirnya ketangkap. TNI/Polri menangkap tiga orang di sini. Warinus Kogoya, Alianus Murip, dan Defianus Kogoya.
 
Terus terus?
Nggak sampai di situ. Niat awalnya kan tiga orang ini mau dibawa ke Polres terdekat ya. But the thing is, di tengah jalan, Warinus ini nekat loncat dari mobil, guys. Warinus Kogoya kemudian tewas di tempat. Terus selain Warinus, Defianus Kogoya juga nekat loncat dari mobil dan sempat mau melarikan diri. Tapi kan ada pasukan yang jaga, akses jalanan juga ditutup. Ketangkep lah dia sama TNI, gengs. Nah di sini nih, gongnya.
 
Gong apa tu? 
Nggak cuma menangkap Defianus, anggota TNI ini juga melakukan penganiayaan, guys. Iya, Defianus dimasukin ke drum air, terus tubuhnya dipukul-pukulin, bahkan sampai disayat-sayat pake senjata tajam sama sejumlah aparat. Emang boleh se-main hakim sendiri gitu?? Emang boleh menganiaya segitunya?? Jawabannya, ya nggak boleh, guys.
 
Terus gimana dong tuh? 
Makanya banyak pihak murka mengetahui hal ini, guys. Apalagi pas liat video penyiksaannya yang viral dan bikin banyak pihak merinding. Bahkan atasan para TNI ini di Mabes TNI AD juga menyayangkan hal ini. Kayak, “Siapa yang ngajarin sih??” Gitu. Yep, disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Kristomei Sianturi, tindak penganiayaan itu nggak pernah diajarin di TNI, guys. Secara, setiap prajurit TNI, khususnya yang bertugas di Satgas Pengamanan Perbatasan udah dibekali serangkaian SOP, Rules of Engagement, sampai hukum humaniter. Kalau begini, jatohnya ya melanggar hukum.
 
HMMM….
Menyikapi hal ini, Mabes TNI AD pun udah melakukan pemeriksaan terhadap sebanyak 42 orang prajurit. Adapun dari 42 prajurit itu, ditemukan 13 orang yang mengindikasikan mereka benar-benar terlibat dalam tindak penganiayaan Defianus Kogoya. Sebanyak 13 prajurit itu juga udah ditetapkan sebagai tersangka sama polisi miiliter, dan udah ditahan di Instalasi Tahanan Militer Security Polisi Militer Kodam Siliwangi.
 
Is that it? 
Belom selesai, beb. Sampai saat ini, Polisi Militer TNI AD kan masih terus menelusuri kasus ini. Kayak, motifnya apa sampai menganiaya juga terus ditelusuri, guys. Brigjen Kristomei sih bilang pihaknya bakal cari tau itu prajurit nyiksa orang atas inisiatif sendiri atau ada perintah dari atasan. Terus hubungan sebab akibatnya sampai prajuritnya bisa menganiaya begitu.
 
I see….
In that sense, untuk cari tahu semua hal di atas, Polisi Militer TNI AD bareng sama Pamdam Siliwangi kemudian membentuk tim investigasi. Pembentukan tim investigasi ini juga sesuai sama arahan Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto. Yep, begitu dengar kabar ini, Pak Hadi tuh kan langsung manggil Panglima TNI Agus Subianto ya. Terus ya itu,  Pak Hadi kemudian langsung kasih instruksi buat membentuk tim investigasi. Nah kalau udah, baru Polisi Militer bisa tentuin jenis hukuman ke prajurit ini.
 
Tapi emang videonya parah banget sih
We know rite. Kamu harus tahu nih guys, kejadian ini kan juga kemudian disorot sama Komnas HAM. Nah dalam keterangannya kemaren, Komnas HAM bilang emang harus ada yang diubah dari strategi TNI di Papua, dan udah nggak bisa main kekerasan lagi. Supaya nggak ada korban-korban selanjutnya. Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro, in her words, bilangnya gini nih: “Komnas HAM juga menegaskan kembali bahwa penggunaan kekerasan dalam gerakan politik tidak dapat dibenarkan. Untuk itu, Komnas HAM meminta semua pihak agar menahan diri untuk mencegah eskalasi konflik di Papua.” Quote that: Kekerasan Tidak Dapat Dibenarkan.
 
Got it. Anything else? 
Well, kalau dari Mabes TNI sendiri sih, Panglima TNI Agus Subiyanto dari awal Februari kemaren udah membentuk Komando Operasi HABEMA untuk menangani konflik di Papua. HABEMA stands for Harus Berhasil Maksimal. Secara garis besar Koops ini sih bakal mengintegrasikan pola operasi antara Polri sama TNI. Jadi penanganan konflik di Papua juga bisa jadi lebih efektif, katanya gitu.

When Gaza finally sees a glimmer of hope…

(Hopefully) a ceasefire.
Yep. Sejak Oktober tahun lalu, kita menyaksikan gimana pasukan Israel melakukan aksi pembantaian dan genosida terhadap masyarakat Gaza di Palestina. Terus, kita juga dibikin geregetan sama Dewan Keamanan PBB maupun lembaga PBB lainnya yang in a way kayak diem aja. Namanya aja ‘Dewan Keamanan”, tapi menciptakan keamanan buat masyarakat Gaza mereka nggak bisa. Even menyerukan gencatan senjata pun, biar stop dulu itu serang-serangannya Israel, baru bisa terjadi kemarin, guys. Yep, kemaren, untuk pertama kalinya, tuntutan Dewan Keamanan PBB untuk segera adanya gencatan senjata di Gaza akhirnya lolos jadi resolusi.
 
Tell me more.  
Sure. Kamu pasti udah khatam lah ya bahwa sampai detik ini, kondisi di Gaza atas tindakan genosida yang dilakukan Israel tuh masih terus terjadi. Hal ini ofc jadi perhatian banyak pihak kan, termasuk negara lain, karena korban tewas udah mencapai 31ribu jiwa, ribuan orang luka-luka, ribuan lagi ditangkap Israel, dan hampir semua penduduk Gaza yang berjumlah 1,8juta jiwa saat ini berada di pengungsian dan dalam kondisi kelaparan berat yang diciptakan oleh manusia. Hal ini tentunya bikin masyarakat dunia marah, sehingga udah beberapa kali tuh kan perwakilan negara-negara ngumpul ngomongin permasalahan ini, termasuk di pertemuannya PBB.
 
Okay….
Yep, di berbagai jenis pertemuan PBB, negara-negara yang mendukung perdamaian di Gaza kerap kali mendorong supaya at least ada gencatan senjata di sana, supaya korban dari masayarakat sipil tidak bertambah. Kayak, “Udahan dulu ini Israel nyerang-nyerangnya. Kita ngobrol dulu bisa nggak sih?” gitu kan. But you know the drill, rite? Ada bentar gencatan senjata, abis itu Gaza lanjut dibombardir lagi. Akibatnya, makin banyak masyarakat di Gaza yang harus jadi korban kekejaman Israel.
 
Yes, ini sedih banget :((((
Makanya, now let’s zoom in to: Dewan Keamanan PBB. Sesuai namanya, organisasi di bawah PBB ini punya tanggung jawab untuk maintain international peace and security. DK PBB ini juga punya posisi yang strategis banget, karena lembaga ini diisi oleh lima negara powerful yang bener-bener bisa memerintahkan suatu negara buat melancarkan atau menghentikan suatu kebijakan tertentu. Kelima anggota utama DK PBB ini adalah Amerika Serikat, China, UK, Perancis dan Rusia. Nah dalam hal Gaza, DK PBB tuh bisa banget bikin Israel menghentikan serangannya, tapi yaa udah berkali-kali dicoba dalam enam bulan terakhir ini ga pernah bisa tuh. Baru kemaren bisa.
 
Kok susah amat?
Karena si…. Amerika SerikatAs we all know, AS ini kan sekutu utamanya Israel ygy, sampe kita udah ga ngerti lagi sama kebijakannya si Genocide Joe (panggilan netizen buat Presiden AS Joe Biden) yang kayak menutup mata terhadap kebrutalan Israel. Jadi dalam perannya di DK PBB, Amerika Serikat udah tiga kali menggunakan hak veto-nya ketika negara lain mau memerintahkan gencatan senjata. Dalam hal ini, kalo satu dari lima negara tadi menggunakan hak vetonya, maka resolusi apapun udah pasti batal itu, guys.
 
Jadi resolusinya ngga pernah tembus? 
Ya engga, thx to genocide Joe. Nah tapiiiii he can only do so much. Kemarahan publik yang besar dan desakan dari dalam negerinya sendiri (secara doi udah mau maju pemilu lagi) kayaknya mulai bikin Biden oleng. US yang tadinya ngotot dukung Israel belakangan ini mulai menunjukkan keterbukaannya buat kemungkinan gencatan senjata. Contohnya aja, statement Biden akhir bulan lalu yang mendukung gencatan senjata di Gaza selama bulan Ramadhan. Gini nih katanya, “Ramadan’s coming up and there has been an agreement by the Israelis that they would not engage in activities during Ramadan as well, in order to give us time to get all the hostages out.”
 
Terus jadinya gimana?

<divWellfinally pada 25 Maret waktu NY, akhirnya Dewan Kemanan PBB mengajukan lagi resolusi untuk gencatan senjata di Gaza selama Ramadan yang tinggal dua mingguan ini. Hasilnya, 14 negara anggota DK PBB dari total 15 negara menyatakan persetujuannya. Terus, siapakah satu negara yang ngga dukung ituuu? Ya AS. Mereka memilih untuk abstain dan Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas Greenfield bilangnya ada beberapa poin yang mereka nggak setuju di resolusi tersebut. Tapi kayak, bodo amat nggak sih? Yang penting u ngga veto, dan sekarang gencatan senjata udah jadi resolusi Dewan Keamanan PBB yang harus dilaksanakan segera.

 
FOR REALLL???
Ya iya. Secara, Resolusi DK PBB ini mengikatguys. Statusnya pun selevel sama hukum internasional. That being said, gencatan senjata most likely bakal dijalankan. But the thing is, resolusinya kan cuma sebatas sampai bulan Ramadan aja ya. Sementara Ramadan tinggal dua mingguan lagi. Makanya, di resolusi itu, gencatan senjata yang ntar dilakukan harusnya bakal menghasilkan gencatan senjata yang langgeng dan berkelanjutan. Semoga aja beneran kayak gitu, pls.
 
Beneran pls beneran…
Harusnya sih beneran ya. Soalnya nih guys, udah ada ulitmatum langsung juga dari Sekjen PBB, Antonio Guiterrez. Diketahui Pak Antonio tuh gumoh juga sama genosida yang dilakukan Israel ini. Makanya dalam keterangannya kemaren, doi bilang, “The fighting in Gaza must end now.” Lebih jauh, kalau gencatan senjata ini nggak dijalankan juga, Pak Antonio bilang hal itu bakal jadi tindakan yang “unforgivable”.
 
Setuju…
So in that sense, selain menjalankan gencatan senjata, resolusi DK PBB kemaren juga menyepakati adanya bantuan bagi masyarakat Gaza, dan  semua tawanan yang disandera oleh kedua belah pihak juga kudu dilepaskan. Kalau kata Pak Antonio brgini nih, “And we must not lose sight of the big picture. A lasting end to the Israeli-Palestinian conflict can only come through a two-state solution,” katanya gitu.
 
So everyone happy?
At least for now, for the people in Gaza, and for us, hal ini menggembirakan banget ya. Dalam keterangannya kemaren, Bu Retno Marsudi bilang resolusi ini udah paling bener, guys. Apalagi dengan bantuan kemanusiaan tuh, Bu Retno ngeliatnya, “Oh dunia Internasional berarti paham nih ada krisis kemanusiaan yang tiap hari makin buruk karena bantuan kemanusiaan terhambat.” Harapannya, semoga bisa segera dijalankan deh.
 
I wonder how Israel reacted to this….
Ya ngamuk. Si paling playing victim ini langsung bikin statement di X lewat Menteri Luar Negeri-nya Israel Katz dan bilang bahwa mereka ngga akan mematuhi resolusi tersebut. Perdana Menteri Benyamin Netanyahu juga menegaskan bahwa serangan bakal terus berlanjut sampe warga Israel yang ditawan Hamas dilepaskan semuanya. Terus beneran guys, besoknya banget, Israel tetap menyerang Gaza.
 
IH GILA. 
Bukan lagi. Terus nih, Israel juga jadinya bete banget sama AS karena memilih untuk abstain dan bukannya mem-veto resolusi tadi. Yep, Netanyahu bahkan bilang tindakan AS tuh sebagai “a clear retreat”, secara dari pov-nya Netanyahu (yang nggak berdasar ini), AS tuh merugikan upaya Israel selama ini untuk bisa membebaskan warganya yang disandera Hamas. Nggak tanggung-tanggung, Netanyahu bahkan sampai membatalkan trip-nya ke Washington dalam waktu dekat ini.
 
Terus AS gimana?
They’re be like, “Yah kok gitu sihhh???” Secara, dari pandangan White House, abstain-nya US kemaren tuh nggak berarti mereka jadi mengubah kebijakannya dalam case ini, guys. Jadi sayang aja kalau timnya Nertanyahu sampai nggak jadi datang gara-gara ini, ceunah. Terus, para pejabat luar negeri AS kayak Bu Dubes PBB tadi, hingga jubir State Departement AS Matthew Miller menegaskan bahwa resolusinya ngga mengikatMeanwhile menurut negara DK PBB lain, kayak China sih, resolusi ini mengikat. Jadi kayak, ga jelas juga u, US.
 
Boikot produk AS aja ga sehhh….
Wajib itu, guys. Karena kita kan juga dari dulu tuh full support sama Palestina. Bu Retno Marsudi bahkan beberapa kali mendukung Palestina di forum internasional, dan walk out kalau perwakilan Israel lagi ngomong. Nah ternyata, aksi walk out waktu Israel ngang-ngeng ini juga dilakukan sama bapak ibu DPR kita, guys. FYI, sejumlah anggota DPR tuh sekarang lagi ada di Genewa, Swiss, dalam rangkaian Inter Parliamentary Union aka IPU. Rombongan Indonesia kemudian walk out waktu Israel ngomongin soal draf proposal kemanusiaan (???). Aksi walk out ini kemudian juga diikuti sama sejumlah perwakilan negara Islam kayak Iran, misalnya, dll.
 
WOW the audacity to talk about “Proposal Kemanusiaan”

Now, let’s get you up to speed with the updates on…

Four suspects of terrorism in Moscow attack.
Guysss, kalian pasti udah pada denger dong soal serangan teroris yang terjadi menjelang konser rock di Crocus City Hall, Moskow, Rusia hari Jumat kemarin. Yep, pembakaran gedung, penembakan brutal, serta rentetan pembunuhan yang pada saat itu terjadi udah bikin sedikitnya 137 orang di sana meninggal dunia, guys. Nah update-nya, hari Minggu kemarin keempat orang yang diyakini jadi pelaku aksi terorisme di Moskow udah dibawa ke pengadilan dengan kondisi babak belur.
 
Hold on, I need some background.
Sure. To give you some context, kita perlu mundur dulu nih ke Jumat malam kemarin di mana Crocus City Hall yang lagi final prepare buat nyelenggarain konser rock tiba-tiba aja diserang sama komplotan teroris. Pas itu, para teroris ini langsung masuk ke area gedung, melempar granat dan molotov ke berbagai titik buat membakar gedung, dan ngelakuin penembakan brutal ke orang-orang di dalam gedung.
 
OMG ngeri banget.
Bukan lagi, guys. Soalnya lewat serangan teroris ini, akibatnya ada 137 korban meninggal dunia, lebih dari 100 orang lainnya luka-luka, serta 60 orang lainnya dalam kondisi kritis. Kebanyakan korban meninggal dunia karena tertembak serta keracunan asap selama penyerangan berlangsung. Not forget to mention soal berbagai disturbing video yang tersebar di internet soal penyerangan dan pembunuhan para korban. (If you still need the full context, catch up! with the 360 report, here)
 
OK :(( terus-terus…
Nah nggak lama setelah penyerangan berlangsung, pihak keamanan Rusia langsung menangkap empat orang yang disebut jadi aktor utama aksi teroris kemarin. Everybody meet: Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Rachabalizoda, Shamsidin Fariduni, dan Mukhammadsobir Faizov yang ditangkap di perbatasan Ukraina pada hari Sabtu. FYI, keempat orang ini berkewarganegaraan Tajikistan, guys. Selain mereka berempat, pihak berwenang Rusia juga menangkap sepuluh orang lainnya yang diduga ikut membantu dalam penyerangan kemarin.
 
I heard mereka udah dibawa ke pengadilan yah?
You heard it right. Jadi sehari setelah keempat orang ini ditangkap, mereka langsung dihadirkan ke pengadilan buat diadili dan di-publish ke publik. Pas di pengadilan ini baru terungkap tuh kalo beberapa dari mereka punya izin tinggal selama tiga bulan di Siberia. Cuma yah izin tersebut udah kadaluarsa, gitu. Ada juga pelaku yang ngaku punya izin tinggal, tapi pas dimintai petugas, doi ngaku kalo izin tinggalnya ilang. So, keempat orang ini terancam hukuman maksimal penjara seumur hidup. 
 
Di foto mereka kayak babak belur gitu.
Iya, guys. Jadi pas didatengin ke persidangan, keempat orang ini dalam keadaan yang babak belur banget. Banyak bekas codet, memar, perban, sampe ada tuh yang dateng dalam setengah sadar pake bantuan kursi roda. Sebelum keempat orang ini di-publish ke publik, sempet ada tuh potongan video interogasi brutal pelaku yang lagi disiksa pake electric shocks. Cuma pas wartawan nanya soal ini lebih lanjut, Jubir Kremlin bernama Dmitry Peskov menolak untuk berkomentar.
 
Emang para pelaku ini bekerja buat siapa deh?
We still don’t know, guys. Nggak lama setelah penyerangan itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin awalnya sus berat sama Ukraina dan ngira kalo aksi teroris ini didukung sama pemerintah Ukraina. Secara dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara ini emang lagi perang. Cuma ya gitu, pihak Ukraina lewat Presiden Zelensky udah bilang kalo pihaknya samsek nggak terlibat aksi teroris dan justru ngeklaim kalo Presiden Putin lagi playing victim pengen mengkambinghitamkan Ukraina.
 
W yakin pasti masih ada suspect lain nih.
Nah betul banget. Jadi since penyerangan ini berlangsung, kantor berita ISIS bernama Amaq udah mengklaim bahwa pihak Islamic State Khorasan Province aka ISKP lah yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Buat yang nggak tau, ISKP ini merupakan grup yang berafiliasi sama ISIS di Afghanistan. Awalnya mereka cuma nge-publish klaim sepihak mereka di Telegram gitu. Tapi dalam beberapa hari ini, mereka lanjut ngasih bukti pendukung berupa foto dan video yang dinilai cukup meyakinkan kalo emang kelompok ini yang bertanggung jawab atas aksi teroris di Moskow.
 
Bentar-bentar, kenapa ISIS nyerang Rusia deh?
Again we still don’t know, guys. Cuma bukan kali ini aja lho ISIS dan sekutunya nyari gara-gara sama Kremlin. Soalnya di tahun 2015 lalu, kelompok ini juga pernah ngebom pesawat Rusia yang lagi ada di Mesir. Pas itu, ada 224 orang di dalem pesawat yang sebagian besar berkewarganegaraan Rusia. Terus di 2017 lalu, pihak ISIS juga ngeklaim ngelakuin pengeboman di kereta bawah tanah Rusia dengan total 15 korban jiwa. Pihak AS pada awal Maret ini sebenernya juga udah ngabarin pihak Kremlin kalo akhir-akhir ini ISIS lagi ada mengincar Rusia. Cuma pas itu, Presiden Putin CS nggak terlalu ngeseriusin peringatan dari AS.
 
So, does Putin have anything to say?
Well, Senin kemarin tuh Presiden Putin ada bilang ke para pejabat Rusia yang lain kalo serangan teroris kemarin emang dilakuin sama “radical Islamists.” In his words, Putin ada bilang gini tuh, “We know that the crime was committed by radical Islamists, whose ideology the Islamic world itself has been fighting for centuries.” Cuma meskipun Presiden Putin udah ngomong gitu, di hari yang sama dia juga masih sus banget kalo serangan kemarin ada hubungannya sama Ukraina. Nggak tanggung-tanggung, Putin langsung terus terang kalo Ukraina ada di balik serangan ini dengan pengen menyebabkan kepanikan di Rusia.
 
Ngeri… anything else I should know?
Well, belakangan ini emang ISIS dkk lagi ngadain rekrutan besar-besaran di Tajikistan dan beberapa negara Asia Tengah lainnya. Dari laporan yang dikeluarin Washington Institute for Near East Policy, perekrutan tersebut udah terjadi at least dalam satu tahun ini, guys. Nggak cuma itu, di dalam laporan tersebut juga dijelasin kalo para agen dari Tajikistan tuh udah terlibat dalam enam dari 21 plot dan serangan selama setahun belakangan.

When Pandas aren’t just black and white… Meet the: Brown Panda!

Yep, kalo kamu sebelumnya cuma pernah lihat panda dengan warna hitam dan putih, ternyata warna hewan asal Negeri Tirai Bambu tersebut nggak cuma itu loh. Ada juga Panda yang warnanya coklat putih and it’s too cute to be true, rite? Walaupun jumlahnya cenderung sedikit banget dengan hanya 12 ekor brown giant Panda yang pernah ada di dunia, tapi studi terbaru menyebutkan bahwa warna coklat putih buat panda tuh ternyata normal-normal aja. Hal ini diterangkan dalam jurnal PNAS soal genetika Panda coklat putih yang baru terbit pada awal Maret kemarin.
 
Jadi di dalam studi tersebut dijelaskan bahwa asumsi warna coklat putih panda yang didapet dari hubungan sedarah aka inses tuh nggak sepenuhnya bener, guys. Soalnya ada beberapa kasus di mana brown giant panda yang terlahir bukan lewat hubungan inses. Pun juga hubungan jenis ini nggak serta merta menghasilkan panda berwarna cokelat. Lebih jauh, studi ini juga menyebutkan bahwa sifat gen warna pada panda mungkin banget diturunkan. Tapi dalam kenyataannya, Panda dengan induk berwarna coklat putih pun tetep aja bisa menghasilkan bayi Panda berwarna hitam putih. So, emang sih warna coklat putih Panda tuh kayak rare banget, cuma ya dari studi ini, diketahui kalo Panda coklat putih sama aja kayak panda lain. Kebetulan aja warnanya agak spesial gitu.

“Ada persoalan apa di hati sanubari beliau? Karena narasinya adalah narasi tanpa bukti,”

Gitu guys kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, saat nanggapin statement dari Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Mas Hasto Kristianto yang bilang bahwa efek Pak Jokowi tuh ngga begitu ngaruh dalam pemilu 2024. Sebenernya, menurut Mas Hasto, politik bantuan bansos-lah yang lebih ngaruh terhadap hasil pemilu.
 
When you know your best friend is lying on their CV…

Announcement


Thanks to vinsky, Ms. Corals, and someone for buying us coffee today 🙂

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

If you want healthier hair, read this.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.