Penembakan di Kantor Pusat MUI

Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan

When people keep talking about MUI, but not about Halal/Haram…

Tapi soal penembakan.
Yep. Parah banget deh, guys. Kemarin banget nih, di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia di Menteng, Jakarta Pusat. ada kejadian penembakan tapi bukan oleh polisi atau tentara, melainkan oleh seorang laki-laki berusia 60 tahun yang ngaku sebagai seorang nabi.

Sorry gimana?
Iya, you read it right. Welcome to negara +62 deh yha di mana orang gampang banget ngeklaim dirinya cari yang serius taunya ghosting :)) eh maksudnya sebagai nabi. Nah kali ini, ada seorang laki-laki, usianya sekitar 60 tahun asal Lampung atas nama Mustofa yang kemarin jam 11 siang datang ke Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia aka MUI di Menteng, Jakarta Pusat, dan maksa buat ketemu sama para pimpinan MUI. Di kantor MUI itu, dia berdakwah di situ dan ngaku sebagai nabi, gengs.

Busetttt….
Wait until you hear about the fact that doi bahkan pernah ngaku sebagai Tuhan. Iya, yang harus kamu tahu adalah, kedatangannya kemaren tuh udah kedatangan yang ketiga kalinya. Dan menurut Ketua Bidang Dakwah MUI, Cholil Nafis, orang tadi tuh pernah datang sekali sambil ngirimin surat yang isinya ngaku nyari keadilan sebagai Tuhan. Nggak ditanggepin tuh di situ, terus nggak lama datang lagi dan ngirimin surat lagi yang isinya bahkan lebih parah, which is ngancam bakal menembak dan bawa pisau buat membunuh ke sekretariat MUI.

Serem amat….
Belom selesai, beb. As if belum puas sama ke-absurd-an dan kegilaan yang dilakukannya, kemarin banget nih, Mustofa ini kemudian came one more time ke Kantor Pusat MUI, masih bawa surat, dan mendesak ketemu sama Pimpinan MUI. Ditanya sama resepsionis yang jaga, “Ketua yang mana? Kita punya 10,” terus dijawab, “Pokoknya pimpinan MUI,” ceunah. Yha nggak bisa dong. Wong nggak punya janji juga gitu kan. Nah berapa detik (Iya detik, kejadiannya cepat banget), dia tiba-tiba ngeluarin senjata air soft gun sebanyak tiga tembakan dan akibatnya, dua staf MUI di sana jadi terluka kena serpihan kaca dan gesekan pelurunya, guys.

OMG…
Nah setelah penembakan itu, kan kabur yah aki-aki berinisial M ini. Untungnya berhasil ditangkap, guys. Cuma ya gitu, nggak lama setelah ditangkap, dia kemudian pingsan dan langsung dibawa ke markas Polsek terdekat, terus dibawa lagi ke Puskesmas Menteng. Nggak lama setelah itu, di Puskesmas Menteng, dokter kemudian menyatakan dia meninggal dunia. Belum tahu secara pasti sih meninggalnya kenapa, sekarang udah dalam proses autopsi di RS Kramat Jati buat cari tahu penyebab kematiannya kenapa.

Tapi sus banget nggak sih….
We know, rite. Nah remember di kunjungannya yang terakhir kemarin sebelum meninggal, Pak Mustofa ini bawa surat yang eventually ditujukan ke Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto. Surat itu isinya kayak gini: “Setelah saya membawa pisau ke kantor bapak, tetapi saya tidak mendapatkan hak saya, yaitu keadilan. Juga bapak tidak mempertemukan saya dengan Ketua MUI Republik Indonesia. Saya akan cari senjata api. Saya akan tembak penguasa,” gitu. Lebih jauh, di surat itu juga ditulis dia nggak akan minta izin apa-apa lagi ke aparat since katanya udah lelah berjuang buat mendapatkan keadilan. “Saya mohon kepada bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjarakan seumur hidup atau tembak mati kalau tidak bapak lakukan.”

… 
We know what you think. Dari segala kejadian dan surat-surat yang dia tulis, hal ini of course mengarah ke aksi teror, gengs. Wakil Sekjen MUI Bidang Hukum dan HAM, Ikhsan Abdullah juga bilangnya gitu. In that sense, MUI ngeliatnya tindakan ini emang harus diusut sampai tuntas sama kepolisian. Terus Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto juga menyebut pihaknya lagi mendalami terkait kemungkinan jaringan teroris ini, dan polisi juga udah koordinasi sama Densus 88 katanya. Plus surat-suratnya Mustofa juga lagi dalam proses penyelidikan. Oh, nggak cuma itu, MUI juga bakal minta masukan dari Polri terkait standar operasional prosedur pengamanan di Gedung MUI, kayak nunjukin KTP, dll.

Got it. Anything else? 
Fyi penembakan yang terjadi kemarin di Kantor Pusat MUI tuh lumayan nge-distract orang-orang yang lagi ngantor di situ, guys. Apalagi waktu saat kejadian, para pimpinan MUI lagi bahas isu sensitif masalah keagamaan yang rame banget di publik beberapa waktu ini. Adapun disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh, isu sensitif yang dibahas tuh yaitu soal azan dan saf salat yang dibawakan nggak umum dikenal masyarakat muslim Indonesia. Makanya dibahas dijelasin panduan dan bimbingan biar sesuai sama prinsip keagamaan. Nah the question is apakah ada kaitannya agenda rapat tersebut sama penembakan ini, yha only God knows lah yaa…

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.