The latest updates on the case of penembakan bos rental mobil at the rest area
Ada anggota TNI AL terlibat!
GIMANA YA MAU PERCAYA SAMA OKNUM BERSERAGAM DI NEGARA INI TUH ADUH. Udah jadi korban, lapor polisi dikacangin, dan aksi kejahatannya ternyata melibatkan anggota TNI AL. Ironis banget kan? Yep, itulah update terbaru dari kasus penembakan seorang bos rental mobil di kawasan Rest Area KM.45 Jalan Tol Tangerang-Merak B pada Kamis (2/1) lalu yang menggemparkan dan menebar horor di tengah masyarakat.
SEREM BGT DUH.
Yep, kasus penembakan ini mulai menemukan titik terang setelah keterangan pada jumpa pers di Markas Koarmada, Senin (6/1) kemarin, Pangkoarmada Laksamana Madya Denih Hendrata menyebut ada tiga anggota TNI AL yang terlibat dalam aksi pidana nan biadab ini, yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala (KLK) BA.
Background, pls.
Okay, before going deeper, here's the brief information about the case. So, semuanya berawal dari kasus penggelapan mobil Honda Brio warna oranye dengan nomor polisi B-2669-KZO milik rental mobil CV Makmur Raya di Rajeg Tangerang. Laporan tentang dugaan penggelapan mobil rental ini sudah dilaporkan oleh anak pemilik rental, namanya Agam Muhammad Nasrudin ke Polsek Cinangka, Polres Kota Tangerang di Kamis (2/1). Namun polisi ngacangin pelapor dan minta surat-surat yang emang udah disiapin. Intinya polisi ga mau gerak lah guys, sehingga korban yang bernama Ilyas Abdurrahman, mengejar sendiri mobilnya dan akhirnya tewas ditembak pelaku di rest area pada Kamis (2/1) dini hari.
GUNA POLISI NIH APA SIH YA ALLAH
Well, yang perlu kamu tahu guys, later on terbukti emang ada upaya penggelapan mobil Honda Brio warna oranye oleh pelaku bernama Ajat Sudrajat (AS). Soalnya dari awal, dokumen yang dipersiapkan untuk persyaratan sewa mobil di CV Makmur jaya itu aspal alias palsu. Not only that, dalam keterangan Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto, Ajat yang bilangnya mau nyewa mobil buat dipake pergi ke Sukabumi malah nyerahin mobil brio sewaan itu ke tersangka lain berinisial IH yang sekarang masih jadi DPO. Usut punya usut, dokumen aspal yang dipake Ajat buat ngajuin penyewaan mobil juga diduga disiapin juga sama tersangka IH.
OK terus...
Kalo ngasih mobil yang disewain atas nama kita ke orang lain modal dokumen palsu udah kedengeran messed up, wait until you read about: Mobil rental itu dijual sama tersangka IH ke pelaku RH seharga 23 juta. Terus dari pelaku RH, mobil Honda Brio rental itu dijual lagi ke anggota TNI AL lain yang berinisial AA dengan perantaraan SY. Pokoknya waktu sampe ke tangan AA harga mobilnya udah jadi 40 juta.
Busetttt....
Right? Kayak tangled gitu buat paham sama duduk masalahnya. But, don't worry mimin bakal coba urai biar lebih mudah dibayangin sama kamu. Intinya mobil rental yang harusnya atas nama Ajat Sudrajat itu akhirnya pindah-pindah ke banyak orang, deh. Hal ini tentunya terpantau sama pihak rental karena dua dari tiga alat pelacak yang terpasang di mobil udah nggak berfungsi seperti seharusnya. Agam yang merasa curiga lalu mengajak Ilyas, sang ayah untuk mencari mobil Honda Brio itu secara mandiri (karena polisi ga guna, in case you're wondering) dan mendapat informasi bahwa posisi mobil ada di Pandeglang.
Teruss....
Way before the incident happened, ketika bertemu dengan pelaku AA di Pandeglang, korban IAR sudah coba menjelaskan kalau mobil Honda Brio yang sudah ada di tangan pelaku AA adalah mobil rental curian. Tapi, menurut kesaksian Agam, ketiga anggota TNI itu nggak percaya dan nggak mau diajak bicara baik-baik sampai menodongkan pistol. Mobil Brio itu tetap dibawa pergi oleh ketiga anggota TNI itu, dan dari situlah IAR dan dua putranya minta pendampingan ke Polsek Cinangka karena udah ada pengancaman dengan pistol.
:(
Tapi, permohonan pendampingan itu ditolak. Akhirnya mereka bergerak sendiri buat nyari keberadaan mobil Honda Brio milik mereka tanpa didampingi polisi. Sempat terjadi tarik-menarik dan upaya perampasan mobil sampai akhirnya terjadi penembakan yang menewaskan IAR (48) dan melukai rekannya, RAB (60).
Heran w sama seragam coklat itu...
Well, dalam keterangan pers pada Minggu (5/1), Kasie Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa mengungkap ada dua klaster dalam kasus penembakan bos rental mobil ini. Pertama, ada pihak yang menggelapkan mobil, dan kedua, ada pihak yang terlibat penembakan bos rental. Untuk klaster penggelapan mobil sudah ada dua tersangka yaitu AS dan I, yang sampai sekarang masih buron. Sedangkan untuk klaster penembakan, pihak Polresta Tangerang sudah melakukan koordinasi dengan Polisi Militer Angkatan Laut. Dua dari tiga anggota TNI AL adalah anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan satu lagi adalah anggota KRI Bontang. Ketiganya saat ini ditahan di Pusat Puspomal.
I see, anything else?
Dalam keterangan pers Pangkoarmada RI Laksamana Madya Denih Hendrata pada Senin (6/1), ketiga anggota TNI itu dikeroyok sekitar 15 orang yang nggak dikenal di Rest Area 45 tol Merak-Tangerang. Dari situlah sebuah tembakan dilepaskan oleh pelaku BA. Lebih lanjut, Laksamana Denih menegaskan akan memproses kasus ini dengan tegas juga transparan. Meanwhile, Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto merespons sikap Polsek Cinangka yang nggak melakukan pendampingan pada korban. Irjen Suyudi juga menyatakan akan menindak tegas anggota yang melakukan pelanggaran etika profesi. Sebelumnya Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan udah ngebantah kalo pihak Polsek menolak pendampingan dan ingin memastikan kepemilikan mobil valid lebih dulu.