Pemungutan Suara Ulang di Sumatra Barat

Catch Me Up!
UTC
5 kali dilihat
0 kali dibagikan

When you think Pemilu is already over....

 

Meet: Pemungutan Suara Ulang aka PSU

Well, udah lama yah nggak bahas drama Pemilu lol. Tapi serius deh, Pemilu 2024 ini dramanya nggak abis-abis tahu. Iya, nggak kelar di tanggal 14 Februari kemaren, Pemilihan Umum ini masih menyisakan sejumlah persoalan yang bikin mikir, “Hah? diulang banget nih?” Yep, ada Pemungutan Suara Ulang aka PSU yang digelar di sejumlah daerah, guys. Dan plot twist-nya adalah, udah voting ulang, yang kepilih siapa coba tebak? Yak, mantan terpidana kasus korupsi!


Agak mendidih bacanya. How come???

We know riteeeee. But anyways, in case you need some background, kamu harus tahu bahwa pada saat rakyat Indonesia nyoblos tanggal 14 Februari lalu, nggak semua suara tuh dinyatakan sah, gengs. Kenapa bisa gitu, ya karena setelah ditelusuri lebih jauh dan digugat ke Mahkamah Konstitusi. ada beberapa pelanggaran yang diduga dilakukan oleh KPU sehingga yang lolos tuh hasil cawe-cawe lah. Kayak kesalahan prosedur misalnya. Atau tindakan pelanggaran lain yang dilakukan oleh KPU. Nah, karena nggak sah, maka MK memerintahkan KPU untuk melakukan Pemungutan Suara Ulang aka PSU deh.


Okay…. 

Now let’s zoom in to: Pemungutan Suara Ulang aka PSU di Sumatra Barat. Nggak tanggung-tanggung, seluruh TPS se-provinsi Sumatra Barat wajib menggelar PSU. Plot twist-nya lagi, PSU di seluruh kabupaten/kota di Sumatra Barat digelar cuma gara-gara satu orang aja, guysAnd it’s none other than…. Irman Gusman, si Mantan Terpidana Korupsi.


WHAT???

Kita bahas pelan-pelan ya. In case you have no idea siapa itu Irman Gusman, Irman Gusman ini Ketua DPD RI sejak 2009-2016. Tapi yang nggak boleh kamu skip, doi ini mantan koruptor, guys. Di awal 2017 lalu, PN Tipikor Jakarta menjatuhkan vonis 4,5 tahun penjara dan denda Rp200 juta untuk Irman Gusman gara-gara terbukti menerima suap. Abis itu, banyak lah dramanya. Iya, di tahun 2019 lalu, dia bahkan sampe ngajuin Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Eh di MA, PK-nya dikabulkan. MA pun resmi ngurangin hukumannya Irman jadi 3 tahun penjara aja, gengs. Sampai akhirnya di tahun yang sama, doi udah dinyatakan bebas.


So, hubungannya sama Pemilu sampe disuruh voting ulang? 

Nah soal itu. Di sini nih missed-nya, guys. Irman ini kan nyalonin diri lagi sebagai Anggota DPD RI dari Dapil Sumatra Barat ya, emang orang Padang dia tuh. Pada saat itu KPU tuh nggak nge-approve pencalonannya Irman, guys. Iya, di sini KPU tuh ngikut peraturannya MA yang bilang, “Mantan terpidana itu dicabut hak politiknya selama lima tahun terhitung sejak selesai menjalani hukuman." Irman Gusman nggak terima dong. Kayak, “Hey, case gue nih beda!” Secara, hak politik Irman cuma dicabut tiga tahun aja setelah keluar dari tahanan. Bukan lima tahun.


Terus gimana dong? 

Makanya, drama lagi lah itu Irman sampe ngajuin gugatan ke PTUN Jakarta. Di PTUN, gugatannya dikabulkan, gengs. PTUN bahkan memerintahkan KPU untuk masukin nama Irman Daftar Calon Tetap Pemilu 2024. Tapi ya itu tadi. KPU tetep acuh, guys. Sampe kemaren voting day 14 Februari, nama Irman Gusman tetap nggak ada! Puncaknya, Irman pergi lagi ke Mahkamah Konstitusi. Di sini KPU udah nggak bisa berkutik lagi dong, karena putusan MK kan final and binding ya. Ending-nya, MK memerintahkan KPU buat menggelar PSU di seluruh TPS di Sumatra Barat, di mana harus ada nama Irman Gusman di dalamnya.


Buset. Terus udah voting ulang, and what? 

Nah udah tuh kan. Rakyat Sumatra Barat udah nge-vote ulang 13 Juli lalu, hasilnya juga udah direkap sama KPU, dan hasilnya…. Jeng jeng, Irman Gusman berhasil memperoleh suara sebanyak 176.987, guysMeaning, Irman Gusman dipastikan lolos jadi anggota DPD RI. Menyikapi hal ini, dalam keterangannya kemaren, Irman pun bilang terima kasih sama KPU yang udah sat set menggelar PSU dan sama masyarakat yang udah milih dia. “Kita akan jaga dan pelihara kepercayaan ini," katanya. 


NTAR KORUPSI LAGI NGGAK??? 

Nah ngomongin korupsi, let's talk about money bentar yah. Kamu harus tahu banget bahwa biaya menggelar PSU di Sumatra Barat tuh muahall banget, guys. Iya, Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja nge-spill biayanya tuh ada di angka Rp350 miliar! Boncos banget ga tuh negara. That being said, Pak Rahmat sih bilang KPU tuh ke depannya kudu lebih ngikut segala peraturan yang ada. Termasuk peraturan yang bolehin mantan terpidana ikutan Pemilu lagi. Biar nggak boncos sampe ratusan M gini lo.


Hufttt. Anything else I should know? 

Btw, dari tadi ngomongin PSU alias Pemungutan Suara Ulang aka Voting Ulang, di PSU DPD Sumatra Barat sendiri, tingkat partisipasi pemilih di sana tuh diketahui rendah loh, guys. Iya, kayak dikit banget warga yang nyoblos. Hal ini legit disampaikan oleh Ketua KPU Sumatra Barat, Surya Efitrimen. Dalam keterangannya, cuma ada 35,6% masyarakat yang ikutan PSU. Nggak diketahui sih apa alasannya sampe banyakan golput begitu. Apakah udah keburu males? Nggak excited lagi buat nyoblos? Mager kalau jarinya harus ada tinta biru lagi? We never know. 

© 2024 Catch Me Up!. All Rights Reserved.