Pemimpin Negara Arab Menggelar KTT di Kairo

Admin
UTC
11 kali dilihat
0 kali dibagikan

When you hear about "Trump's Gaza" masterplan...

Here's some counterpart plan
Guys, kamu tentunya masih inget ya, sama ide gila Trump buat merelokasi warga Gaza di Januari tahun ini? Kayak bukan manusia, Trump dengan entengnya bilang warga Gaza mau dipindahin dari wilayahnya, terus Gaza bakal disulap jadi kawasan Real Estate pinggir pantai yang bakal dipenuhi oleh manusia dari berbagai penjuru dunia. Trump bahkan nge-post video AI bertajuk "Trump's Gaza" yang menggambarkan Elon Musk lagi hujan duit, penari perut trans (ini aneh banget asli), sampe patung dirinya yang terbuat dari emas berdiri megah di Gaza (we're too sick to watch the video that we won't put the link here).


I remember everything.

Nah baru aja nih, ide gila Trump tadi mendapat usulan tandingan dari para pemimpin negara-negara Arab. Yep, baru aja para pemimpin negara Arab menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang diselenggarakan pada Selasa (4/3) di Kairo, Mesir. Dalam konferensi itu, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi, menegaskan penolakan terhadap usulan Trump untuk merelokasi warga Gaza ke negara lain di sekitarnya. Konferensi itu juga dihadiri oleh para pemimpin negara-negara Arab lainnya yaitu Emir Qatar (Wakil Presiden Uni Emirat Arab) dan Faisal bin Farhan Al Saud (Menteri Luar Negeri Arab Saudi), hingga Sekjen PBB, Antonio Gutteres.

 
Tell me more about the plan.

Intinya sih kalo ngikutin rencana rekonstruksi Mesir ini, dua juta warga Palestina bakal tetap tinggal di tanah airnya selama negaranya dibangun kembali. Selanjutnya, dalam dokumen setebal 91 halaman tersebut, disebutkan bahwa dana yang diperlukan untuk rekonstruksi Gaza hingga  2030 mendatang ditaksir senilai US$53 miliar. Dalam plan-nya, warga Gaza ga harus pindah dan bisa menyaksikan sendiri wilayahnya dibangun kembali. Fase pertama dalam plan tersebut akan dimulai dengan pencarian dan pemusnahan alat peledak yang diduga masih banyak di Gaza. Langkah selanjutnya adalah pembersihan 50 juta ton puing-puing sisa genosida Israel.


Go on...

Selain itu, bakal ada ratusan ribu unit perumahan sementara yang bakal didirikan buat penduduk Gaza selama rekonstruksi berjalan. Puing-puing yang jumlahnya banyak banget itu bakal didaur ulang dan bakal dipakai buat mengisi dan memperluas lahan di pantai Mediterania, Gaza. Finally, dan ini penting banget, Gaza bakal punya port dan bandara. FYI guys, sebenernya kedua fasilitas tadi udah merupakan mandat dari perjanjian Oslo antara Israel dan Palestina yang disetujui keduanya pada tahun 1993 lalu. Tapi ya gitu, Israel ngga memenuhi janjinya dan project ini ga pernah terealisasi sampe sekarang.

 
Ngeselin banget lu Israel dari dulu...

True. Terkait plan ini, dalam keterangan persnya Ketua Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, bilang bahwa plan-nya bakal lebih membawa perdamaian di Semenanjung Arab. Lebih lanjut, Ahmed juga menolak pemindahan warga Palestina dan mendukung rencana rekonstruksi Mesir yang dianggap untuk kestabilan politik baru di Gaza. Selain itu, Ahmed juga menyerukan pada Dewan Keamanan PBB untuk mengerahkan pasukan penjaga perdamaian internasional di Gaza dan Tepi Barat. Di kesempatan yang sama, Presiden el-Sissi menegaskan bahwa nggak akan ada perdamaian sejati tanpa berdirinya negara Palestina. El-Sissi juga menyatakan kalau rencana rekonstruksi Mesir bakal melibatkan badan pemerintahan sementara yang bakal rules there.


Yea... tell me more on that.

Well, based on the counterplan, selama proyek rekonstruksi ini berjalan, Hamas bakal menyerahkan kekuasaan ke pemerintahan sementara yang politicaly independent sampai otoritas Palestina yang udah direformasi ambil alih. Lebih lanjut, Mesir juga bakal jadi tuan rumah buat konferensi internasional donor yang bakal digelar bulan depan. Jadi diharapkan, bakal banyak dana yang masuk buat menjalankan plan ini.


I wonder how does both parties reacts...

Well, Presiden Palestina Mahmoud Abbas tentunya mendukung gagasan ini. However, he went far dengan mendesak Trump buat ikut mendukung juga. Meanwhile, Hamas menyatakan bahwa pihaknya bersedia menyerahkan kekuasaan di Gaza ke warga Palestina, tapi nggak akan menyerahkan senjata sampai negara Palestina exists.


Terus kalo kata Israhell gimana?

Ngereog mereka, guys. Kemarin (5/3), Kemlu Israel menyatakan kalau usulan KTT Arab ini sama sekali ngga realistis karena ngga mempertimbangkan fakta penyebab perang yang dimulai Hamas pada 7 Oktober 2023. Lebih jauh, Kemlu Israel juga menegaskan bahwa aksi Hamas waktu itu nggak cukup dikecam oleh dunia internasional. Senada dengan Kemlu-nya, Presiden Israel Benjamin Netanyahu ngotot bilang kalau rencana Middle East Riviera-nya Trump sebagai rencana visioner karena ngga melibatkan otoritas Palestina sama sekali. Lebih lanjut, Israel juga menuduh negara-negara Arab menolak usulan Trump tanpa memberi kesempatan. Selain itu, si paling victim ini juga mengkritik para pemimpin negara Arab yang dinilainya lebih ngebelain Palestina dan UNRWA yang dianggap korup dan pro-terorisme.

Respons AS gimana?
Well, data PBB menunjukkan kalau 90% rumah dan bangunan di Gaza sudah rusak dan terlalu hancur buat ditinggali. That's why Trump bingung kenapa warga Palestina nggak mau pindah dari tanah airnya. Meski bilang nggak bakal maksain rencananya, Trump tetep kukuh kalau plan doi soal "Middle East Riviera"-nya adalah ide cemerlang. Menurut Jubir Dewan Keamanan Nasional AS, Brian Hughes, Presiden AS Donald Trump mendukung rencana sebelumnya soal relokasi warga Palestina dari Gaza ke Yordania dan Mesir. Lebih lanjut, Hughes bilang Trump mendukung visi buat rekonstruksi Gaza yang bebas Hamas dan tetap membuka diskusi dengan negara-negara Arab terkait itu.

I see. Anything else?
Menurut seorang diplomat Barat yang hadir di pengarahan soal rencana rekonstruksi Mesir, rencana mesir dipersiapkan dengan baik. Nggak main-main, blue print rekonstruksi Gaza dari Mesir disebut berasal dari berbagai expertise, seperti profesional Bank Dunia di bidang sustainability sampai pengembang hotel di Dubai. Selain itu, Sekjen PBB, Antonio Guterres, yang hadir dalam pertemuan puncak di Kairo itu juga menyerukan hak setiap bangsa untuk penentuan nasib sendiri, keamanan, juga bantuan untuk Gaza dalam rangkaian postingan di X. Menurutnya, bantuan kemanusiaan adalah hal yang nggak bisa dinegosiasikan, di mana bantuan untuk Gaza harusnya lancar tanpa dihambat siapa pun.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.