Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan
Good morning
New Monday, new week. It’s been really hot lately, so make sure you use layers of sunscreen, drink a lot of water, try not to stay outside for too long, and just, take care of yourself. Let’s catch up!
As always, we start the week with our…
Pemilu Flash!
First thing first, let’s keep you updated on para politisi dan partai politiknya yang terus bergerak menjelang Pemilihan Umum aka Pemilu 14 Februari tahun depan. You know the drill, rite? Here’s what happened for the past seven days. Scroll down, baby….
- Anies Baswedan meet up sama JK. Let’s start with Bacapres dari Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan. Sabtu lalu, Pak Anies tuh meet up sama Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, guys. Iya, bertempat di rumahnya Pak JK di daerah Jakarta Selatan, keduanya ngobrol-ngobrol seputar kenegeraan dan ehem.. Pilpres. Pak JK bahkan menyebut dia kasih multivitamin ke Pak Anies supaya kuat dan survive menghadapi apapun dalam empat bulan ke depan.
- Pak JK sekarang jadi dokter? Wkwkwkw. Jangan sedi, Nggak cuma multivitamin buat fisik, Pak Anies bahkan menyebut dia dapat vitamin buat meningkatkan stamina intelektual, stamina moral, plus stamina mental. Biar ketemu rakyat jadi lebih fresh gitu lo. Adapun menurut Pak JK, Pak Anies tuh harus bisa kasih orisinalitas, kasih rasa cinta yang nggak fake alias nggak dibuat-buat, dan harus bisa nunjukin kalau Pak Anies emang kompeten.
- Jadi Pak JK dukung AMIN nih? Well, kalau kata yang bersangkutan sih, dia dukung yang terbaik yang bisa memperbaiki bangsa ini kedepannya, gengs. Dan menurut dia, Anies Baswedan termasuk salah satu yang punya track record begitu. Lebih jauh menurut Pak JK, Pak Anies tuh punya leadership, kecerdasan, pengalaman, dan stick to what he believes. Paket komplit lah kalau kata belio.
- Seneng dong tuh AMIN-nya. Ya jelas, bakal cawapresnya Pak Anies, yang juga Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar bilangnya gini, “Alhamdulillah. Pak JK kelihatan sekali mendukung Mas Anies dan saya.” Nggak cuma itu, Cak Imin bahkan menyebut dia berharap banget kalau Jusuf Kalla bakal join jadi bagian dari tim pemenangannya. Tapi belom fix juga sik, masih “Insya Allah” kalau kata Cak Imin, gengs.
- Anies disebut insecure. Gini gini, kalau kita tarik ke belakang sebelum D-Day Pak Anies meet up sama Pak JK nih, di hari sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani juga datang ketemuan sama Pak JK di rumahnya, guys. Well, Mbak Puan sih bilangnya nggak banyak yang diomongin, dan cuma bahas soal situasi ekonomi di tahun politik sekarang. Cuma efeknya itu lo, para pengamat politik menyebut Pak Anies insecure kalau Pak JK bakal ngedukung PDI Perjuangan dan capres mereka, Ganjar Pranowo. Makanya biar Koalisi Perubahan nggak ketinggalan dukungan, doi ketemu sama Pak JK.
- Efek JK di Pilpres. Nah ini juga yang ikutan jadi perhatian, gengs. Pengamat politik dari Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai, Jusuf Kalla tuh paling bisa memainkan perannya di saat-saat open election gini, di mana petahana nggak bisa maju lagi. Yaa kayak yang terjadi di jamannya Pak SBY dulu lah. Nah sekarang juga gitu. In that sense, siapa yang didukung Pak JK, bare minimum-nya adalah mereka bisa dapat insentif politik dari pengalamannya, guys. Tapi ya balik lagi, kalau kata Pak JK sih, semua punya kesempatan. Either itu Pak Anies, Mas Ganjar, dan juga Pak Prabowo.
- Talking about these other two…. Now let’s move on to Prabowo Subianto, bacapres dari Koalisi Indonesia Maju yang isinya adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Demokrat, PAN, dan partai non parlemen lainnya. Update terbaru dari Pak Prabowo, Sabtu kemarin dia bilang bakalan ada partai lain yang masuk mendukung pencalonan dia sebagai presiden, guys. Cuma ya belum di-spill secara spesifik sih partai mana yang dimaksud. Cuma di sini Pak Prabowo kasih clue nih, gengs. Yep, partai itu disebut identik sama warna merah putih.
- HMMM sepertinya aku tahu arahnya ke mana…. We know, rite. Now everybody meet: Partai Solidaritas Indonesia aka PSI. PSI tuh kan identik sama warna merah putih yah. Jadi kayak… “Beneran PSI nih?” Nah disampaikan oleh Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, Gerindra sama PSI tuh emang punya hubungan yang baik, guys. Sama-sama nasionalis. Sama-sama pengen bangsa ini maju, dan sama-sama kasih kesempatan ke generasi muda. That being said, Gerindra sih welcome banget sama semua partai yang mau ngedukung, termasuk PSI.
- Tapi PSI juga ketemuan sama Mbak Puan. Ya memang. PSI sekarang lagi gambling juga dukung yang mana. Soalnya nih, Kamis kemaren, elite partainya PSI, termasuk ketua umum mereka yang baru, Kaesang Pangarep juga ketemuan sama Mbak Puan dan rombongan dari PDI Perjuangan, guys. Tujuannya ya itu tadi: Ngajakin PSI supaya join ke koalisi mereka dan mendukung Ganjar Pranowo. Wakil Sekjen PDI Perjuangan, Utut Adianto sih bilangnya partai mereka tuh emang open aja sama semua partai yang mau join.
- Elektabilitas tiga bacapres. Well, last but not least, terlepas dari siapa yang join ke koalisinya siapa, let’s wrap this Pemilu Flash! with elektabilitas Pak Anies, Mas Ganjar, dan juga Pak Prabowo. Yang harus kamu tahu adalah, dari hasil survei yang dilakukan Litbang Kompas, buat kalangan Gen-Z 17-25 tahun, 31% dari mereka tuh pada bakal milih Ganjar Pranowo, guys. Terus Prabowo Subianto ada di urutan kedua dengan 28%, dan Anies Baswedan paling kecil angkanya, di 8%.
When you just wanna stay in that lavender haze…
But definitely not in Indonesian haze.
Yep, something that never changes in Indonesia pada saat musim kemarau adalah karhutla dan kabut asapnya. Yep beberapa bulan terakhir ini, banyak banget wilayah di Indonesia yang ngalamin karhutla dan terkena imbas dari kabut asapnya. Terus yang kena efek tuh bukan cuma warga di daerah yang terbakar, tapi negara tetangga Malaysia juga kena dipenuhi asap. Terbaru, Malaysia sampai mengirim surat ke pemerintah +62 buat menyelesaikan masalah kabut asap lintas batas.
Whoa, tell me everything.
Sure. Jadi as we all know, ada banyak banget karhutla yang lagi happening di Indonesia akhir-akhir ini. Karhutla yang terjadi di berbagai wilayah di Sumatra dan Kalimantan juga sampai jadi highlight negara tetangga kita yang tentu aja nggak seneng dong dapet kiriman kabut asap. Nggak tanggung-tanggung, akhir September kemarin, dirjen departemen lingkungan hidup Malaysia bernama Wan Abdul Latiff sampai mengklaim karhutla di Indonesia udah memperburuk polusi udara di berbagai wilayah Malaysia. Pak Latiff bisa ngomong gini setelah lihat citra satelit yang menunjukan banyaknya titik api di Sumatra dan Kalimantan.
Ok then?
Nah, protes negeri jiran ini akhirnya diwujudkan dalam sebuah surat yang dikirimkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Indonesia, pada awal bulan ini. Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia bernama Nik Nazmi Nik Ahmad bilangnya surat ini mereka kirimkan atas instruksi dari Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Surat ini berisikan ajakan Malaysia untuk berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia soal kabut asap.
Kenapa mereka ngurusin banget si.
Ya soalnya emang beberapa wilayah mereka udah ikut terdampak asap dari karhutla di sejumlah wilayah Indonesia. Mereka menyalahkan karhutla yang terjadi di Indonesia atas buruknya kualitas udara yang terjadi di negaranya. Nggak cuma itu, Malaysia juga meminta Indonesia dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara buat mengambil tindakan ketika kualitas udara udah memburuk mencapai tingkat yang tidak sehat.
Respon Indonesia gimana tuh?
Well, Kementerian LHK Indonesia Sabtu kemarin akhirnya bikin konferensi pers nih terkait isu ini. Dirjen pengendalian perubahan iklim Kementerian LHK, Laksmi Dewanti menyebut kabut asap karhutla di Indonesia tuh nggak sampai melintas ke negara tetangga. Klaim ini tuh didapat dari data ASEAN Specialised Metrology Center (ASMC) dan satelit Himawari milik BMKG. Dari kedua data citra satelit yang diambil, didapatkan bahwa emang nggak ada tuh yang namanya transboundary haze pollutions aka kabut asap lintas batas.
I want to hear from Ibu Menteri LHK Indonesia.
Oke-oke. Selasa kemarin, Menteri LHK, Siti Nurbaya sih bilangnya emang ada potensi kabut asap dari karhutla di Indonesia yang menyebrang ke Malaysia. Tapi kata beliau, sampai saat ini sih nggak ada tuh kabut asap yang menyebrangi lintas batas negara. Lebih lanjut, Ibu Siti malah bilang di Malaysia sendiri juga punya hotspot di wilayahnya. Buat yang nggak tahu, hotspot aka titik panas ini tuh merupakan indikator karhutla yang terdeteksi di suatu lokasi, dengan penampakan suhu yang relatif tinggi dibandingkan suhu sekitarnya.
Oh gitu.
FYI guys, statement Ibu Menteri ini mirip-mirip sama yang diomongin Wahana Lingkungan Hidup Indonesia aka Walhi, guys. Soalnya Jumat kemarin, manajer kampanye hutan dan kebun Walhi bernama Uli Arta Siagian menyebut bahwa pihak Malaysia juga harus bertanggung jawab atas tiga perusahaanya yang ada di Kalimantan Barat yang turut jadi konsesi karhutla. Makanya pihak Walhi juga mendesak pemerintah Malaysia buat bertindak tegas atas perusahaannya yang turut menyumbang kadar asap di Indonesia.
Daripada blaming game mending… solve the problem ga si?
Sebenernya itu yang dicoba lakukan sama Kementerian LHK gengs. Jadi saat ini tuh, KemenLHK lagi intens menyegel beberapa lahan bermasalah di Sumatra dan Kalimantan. Dirjen penegakan hukum Kementerian LHK, Rasio Ridho Sani menyebut udah menyegel 35 lahan bermasalah di Sumatra dan Kalimantan, Sabtu kemarin. Beberapa lahan yang disegel ini termasuk lahan yang dimiliki perusahaan asing dari Malaysia dan Singapura. Nggak cuma menyegel aja, pihak Kementerian LHK juga rencananya bakal mengambil jalur hukum hingga pencabutan izin atas beberapa perusahaan yang bermasalah.
Got it. Anything else I should know?
FYI, kabar ribut-ribut Malaysia dan Indonesia soal asap kabut karhutla ini kemudian mendapat perhatian dari Pak Joko Widodo. Sabtu kemarin, Pak Jokowi mengklaim Indonesia bisa menangani permasalahan karhutla dengan baik. Lebih lanjut, Pak Jokowi juga membandingkan peristiwa karhutla yang terjadi pada 2015 dengan karhutla yang terjadi di tahun ini. Kata beliau sih, karhutla yang terjadi tahun ini masih mending dibandingkan pada 2015 lalu.
When extreme weather makes things harder…
For children.
Yep, cuaca ekstrem emang lagi banyak banget terjadi di mana-mana, guys. Mulai dari badai yang menyebabkan banjir bandang, sampai kekeringan yang bisa memicu kebakaran. Berangkat dari kesadaran akan semakin urgent-nya penanganan extreme weather ini, Jumat kemarin United Nations aka PBB baru aja merilis laporan yang bilang bahwa cuaca ekstrem udah bikin 43 juta anak-anak jadi pengungsi sepanjang tahun 2016 – 2021 kemarin. Jumlah ini diperkirakan juga bakal terus melonjak hingga 113 juta pengungsi anak-anak dalam tiga dekade mendatang.
WHAT tell me what happened.
Sure. Jadi as we all know, belakangan ini lagi banyak banget cuaca ekstrem yang happening di berbagai negara, rite? Salah satunya juga terjadi di Somalia nih yang beberapa waktu lalu lagi ngalamin kekeringan hebat. Saking hebatnya, kekeringan di sana jadi kekeringan terburuk dalam lebih dari 50 tahun ini. Ada banyak banget padang rumput subur yang sekarang jadi super duper tandus dan nggak bisa ditanami vegetasi apa pun. Makanya banyak banget masyarakat di Somalia yang memutuskan mengungsi ke sebuah kamp pengungsian dengan serta mengajak anak-anaknya.
🙁
Kalau kamu bayangin di kamp pengungsian semuanya akan berjalan lebih baik, ternyata engga, guys. Soalnya, segalanya sangat terbatas di sana. Mulai dari tempat tinggal yang seadanya banget, nggak adanya sanitasi yang layak, sampai bahan makanan yang begitu langka. Hal ini tentu aja bakal menyulitkan kehidupan para pengungsi di sana apalagi buat mereka yang masih anak-anak.
That’s true…
Nah makanya, laporan PBB ini juga bilang bahwa ada 1,3 juta anak-anak yang mengungsi dari rumahnya dikarenakan faktor kekeringan. Dari jumlah tersebut, lebih dari setengahnya terjadi di Somalia, guys. Padahal, bencana kayak kekeringan tuh sering kali nggak dilaporkan kayak bencana badai atau banjir. Pemerintah di berbagai dunia juga sering kali nggak ngelakuin upaya preventif buat kekeringan. Makanya, spesialis migrasi UNICEF bernama Laura Healy memprediksi bakal ada lebih banyak lagi anak-anak yang terkena dampak cuaca ekstrem di masa depan yang diprediksi bakal berlangsung semakin intens gara-gara climate change.
So, it’s only in Somalia?
Ofc not. Nggak cuma Somalia aja nih yang punya banyak banget pengungsi anak-anak gara-gara cuaca ekstrem. Beberapa negara seperti Filipina, India, dan China juga sama. Malahan ketiga negara ini tuh jadi negara dengan jumlah pengungsi anak-anak terbanyak akibat cuaca ekstrem. Contohnya kayak bencana banjir yang bikin 19 juta anak-anak di India dan China perlu mengungsi. Sedangkan di Filipina, anak-anak sering kali perlu mengungsi dikarenakan badai yang terjadi di negaranya.
Anak-anak banget ya yang jadi korban 🙁
Iyesss. Anak-anak ini nggak cuma masa kecilnya yang terenggut karena cuaca ekstrem ini, tapi juga jadi salah satu kelompok rentan yang hanya bisa bergantung kepada orang lain. Nggak jarang hal ini juga memicu risiko eksploitasi yang terjadi di kalangan anak-anak. Ketidakberdayaan anak-anak untuk membela diri seringkali digunakan oleh orang yang nggak bertanggung jawab untuk ikut melakukan pekerjaan sampai risiko human trafficking.
Could this be worse?
Yep, karena apa yang udah terjadi sekarang juga diprediksi bakal jadi makin parah ke depannya. Soalnya diperkirakan bakal ada 96 juta anak-anak yang mengalami hidup di pengungsian dalam kurun waktu 30 tahun ke depan. Lebih detail, jumlah ini juga dibagi ke dalam 10,3 juta anak yang akan mengungsi karena faktor angin topan dan 7,2 juta anak anak akan mengungsi karena gelombang badai.
So, is there any solution?
Yha ada sih. Meskipun dalam memperkirakan risiko di masa depan, laporan PBB ini nggak memasukkan adanya faktor karhutla atau tindakan mitigasi, tapi dikatakan kalau layanan penting macam pendidikan dan kesehatan perlu buat selalu diperhatikan. Hal ini pure untuk menunjang segala kebutuhan anak-anak, meskipun di dalam kamp pengungsian. Pokoknya berbagai hal seperti kesempatan mereka buat belajar sampai punya tempat tinggal bareng keluarga perlu diakomodasi sepenuhnya buat masa depan mereka.
Huft, anything else I should know?
Well, Filipina, India dan China emang jadi negara dengan jumlah pengungsi anak-anak terbanyak akibat cuaca ekstrem. Hal ini bisa diketahui karena ketiga negara tersebut punya sistem sensus yang relatif baik untuk menghitung para pengungsi terutama yang masih anak-anak. Nah, hal ini yang nggak dipunyai sebagian besar negara di Afrika. Negara-negara di sana punya banyak banget krisis yang tumpang tindih satu dengan yang lain. You can name it, lah risiko macam cuaca ekstrem, kemiskinan, sampai banyaknya konflik peperangan jelas makin memperburuk nasib anak-anak di kamp pengungsian.
When you’re the crazy rich person and love golf so much
Now you can pay USD 1 million to play golf in South Florida, US.
Calling out to all golf players yang pingin main golf sambil ngerasain kehidupan hedon on the next level. Everybody meet: ultra-exclusive private golf bernama Shall Bay Club yang ada di South Florida, United States. Yep, lapangan golf dengan panjang lebih dari enam km ini baru aja dibuka Selasa kemarin nih, guys. Nggak tanggung-tanggung, lapangan golf ini dirancang langsung sama Australian Major Winner, Greg Norman dengan memiliki 18 lubang golf. Nggak cuma lapangan golf doang, Shall Bay Club juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang lain seperti yacht club sampai condominium juga ada.
Well, kalo kamu tertarik buat main golf di sana, kamu bisa siapin dulu biaya keanggotaan Shall Bay Club sebesar USD 1 juta atau sekitar Rp15,6 milyar. Kalo masih merasa kemahalan, kamu bisa ikut tinggal di area hunian penthouse yang ada di sana aja. Dengan biaya unit paling murah seharga USD 3 juta atau sekitar Rp47 milyar, kamu udah terbebas tuh dari biaya keanggotaan Shall Bay Club dan cukup bayar biaya tambahan buat lapangan golfnya aja. Gimana guys, tertarik buat hidup hedon dan main golf di sana?
“Saya Sami’na Waato’na.”
Gitu guys kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pas ngomentarin terkait isu bahwa doi bakal jadi wapres dalam pilpres mendatang dan mendampingi Ganjar Pranowo. Terkait hal ini, Pak Sandi sih bilang doi mau fokus dulu dengan kerjanya saat ini sebagai Menteri Pariwisata dan dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), dan bakal tetap Samin’na Waato’na aka mendengar dan taat.
Hmmm ok.
Announcement
Thanks to Ibu Uu for buying us coffee today!
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
New to pilates? You might wanna start with this.