Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan
Monday is here, and so is Pemilu Flash!….
Let’s talk about something else first….
Beside Debat Capres semalam.
Yep. We know what you think, but hang on, guys. Recap Debat Capres yang semalam happening PASTI BANGET BAKAL KITA BAHAS tapi nggak sekarang, pls. Because you know what, di awal tahun ini, mendekati H-sebulan Pemilu 2024, banyak hal yang udah terjadi dan harus kamu ketahui. Itung-itung sebagai bahan consideration buat kamu yang masih gatau mau milih siapa 14 Februari ntar. Leggo….
- Capres-Cawapres fomo Live TikTok. Yep, pokoknya minggu-minggu ini semuanya pada fomo, semuanya pada riding the wave buat menarik perhatian pemilih, khususnya Gen Z yang berkandang di TikTok. Makanya capres-cawapres juga belakangan ini rame banget tuh gengs live di TikTok. Ada Capres 01, Anies Baswedan. Terus Cawapres 02, Gibran Rakabuming, sampai Capres dan Cawapres 03, Ganjar Prabowo-Mahfud MD. Well, kalau kamu tahunya yang duluan live TikTok tuh Park Ahn Nice alias Pak Anies, maka dua kubu lainnya bilang, “Nggak kok. Kita nggak ikut-ikutan.”
- Mas Gibran nonton K-Pop. Well, selain live TikTok, ada satu hal lagi nih yang dilakukan capres-cawapres di mana dinilai dilakukan buat menarik simpati Gen-Z, khususnya K-popers. Yep, pergi ke konser K-Pop. Hal itu yang kemaren dilakukan Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka. Mas Gibran Sabtu kemaren diketahui dateng tuh ke Jakarta International Stadium buat nonton Golden Disc Awards 2024. Banyak idol K-Pop nya kan perform di situ, dari IVE sampe New Jeans ada semua. Dalam tweet-nya, Mas Gibran sendiri sih bilang, “Nungguin stray kids.”
- Emang boleh se-K Pop itu?? Nah menyikapi hal ini, netizen tuh jadi kebagi dua gitu lo, guys. Ada yang menganggap Mas Gibran caper aja pake bawa-bawa K-Pop. Tapi di sisi yang lain, netizen juga beranggapan, “Lah Mas Gibran tuh dari dulu emang suka K-Pop kaleeee. Ke mana aja lau?” Well, mimin yang S💗 ne can’t relate.
- Anies Baswedan jawab soal konser. Masih ngomongin konser, kamu harus tahu nih guys, beberapa waktu lalu rame banget isu bilangnya, “Konser-konser di Indonesia bakal didemo kalau Anies Baswedan yang jadi presiden.” Hal ini kemudian langsung dijawab sama Pak Anies yang didampingi cawapresnya, Muhaimin Iskandar, dalam acara Resolusi Indonesia yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat lalu. Gini nih jawaban Pak Anies….
- “Yang nakutin mah banyak…” Iya. Menjawab hal ini, Pak Anies sih ngeliatnya ya namanya masa kampanye tuh emang pasti ada banget yang nakut-nakutin. Secara, pengalaman beliau di Pilgub DKI juga begitu yekan. “Nanti kalau Anies jadi gubernur IMB rumah ibadah susah, yang terjadi sebaliknya. Justru semuanya berhak mendapatkan IMB.” In that sense, Pak Anies ada prinsip yang digunakan dalam decision making, guys. Mulai dari kesetaraan, kepentingan publik, data informasi common sense, sampai regulasi dan aturan yang berlaku.
- Fenomena Nazar Pemilu. So, sejauh ini gimana, guys? Ga boong Pemilu tahun ini seru banget sih asli. Yang K-Pop, yang konser, sampai yang nazar juga ada (Pls nazar, bukan Oppa Nassar Kiyowo ‘Seperti Mati Lampu’). Iya, yang kamu harus adalah, bukan cuma para paslon capres-cawapres aja yang obral janji, guys. Tapi netizen juga! Nggak sekadar janji, netizen di sosial media tuh bahkan nazar gitu. Jadi kalau paslon yang mereka jagoin menang, mereka bakal ngapainnn gitu. Misal kayak, mau buka kelas gratis kalau AMIN yang menang. Atau mau nyariin job di luar negeri kalau Ganjar-Mahfud yang menang. Gitu-gitu. Seru deh.
- Mau tahu yang lebih seru nggak? Ngomongin bansos. Gini gini, to give you some background, jadi beberapa waktu lalu viral banget pidatonya Ketua Umum PAN, yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Dalam statement-nya beberapa waktu lalu. Pak Zulhas bilang bansos yang ada sekarang tuh pemberiannya Presiden Joko Widodo. So, people be like, “HAH itu kan program pemerintah?” Not to mention Pak Zulhas juga bagian dari koalisi pendukung Prabowo-Gibran (di mana Gibran tuh anaknya Jokowi ygy), so statement ini bikin semua orang marah, guys.
- Respons Dua Kubu Sebelah. Pertama kita ke AMIN ya, guys. Menurut Anies Baswedan, nggak etis banget kalau ada bantuan sosial, dananya dari pajak, duit rakyat, malah diklaim pakai nama pribadi. Salah banget kata Pak Anies mah. Apalagi sampai dipolitisasi begini. Hal ini juga yang jadi concern-nya TPN Ganjar-Mahfud. Disampaikan oleh Ketua Tim Penjadwalan mereka, Aria Bima, politisasi bansos for the sake of politik elektoral tuh nggak manusiawi, guys. Makanya, dari sini, Bawaslu sendiri lagi menelusuri kasus ini buat tahu ada pelanggaran kampanyenya apa engga. Terus, DPR RI juga disebut bakal ngundang Pak Zulhas buat klarifikasi terkait masalah ini.
- Now, on the updates of Bagi-Bagi Susunya Mas Gibran.. Terbukti melanggar hukum. Polemik bagi-bagi susu yang dilakuin Mas Gibran di CFD pada 3 Desember kemarin dinilai Bawaslu Jakpus udah melanggar hukum. Dalam surat yang ditandatangani Ketua Bawaslu Jakpus, Christian Nelson Pangkey, disebutkan bahwa Bawaslu menilai kegiatan tersebut diduga buat kepentingan politik. Perlu diketahui juga kalo pada Pasal 7 ayat 2 Pergub DKI 12/6 tuh mengatur kalo CFD nggak boleh dimanfaatkan buat kepentingan politik, SARA, dan orasi bersifat menghasut.
- Plot twist-nya, Justru Bawaslu DKI yang dilaporin. Yep, menyikapi keputusan Bawaslu DKI di atas, ternyata ada pihak yang nggak terima nih, guys. Yaitu sebuah ormas called Kongres Pemuda Indonesia. Mereka melaporkan Bawaslu DKI ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu pada Kamis kemarin. Kuasa hukum pelapor, Pitra Romadoni Nasution bilangnya kalo sebenernya polemik bagi-bagi susu di CFD udah dinyatakan Bawaslu RI nggak ada pelanggaran. Lebih lanjut, Pak Pitra juga menanyakan apakah Bawaslu Jakpus menghormati Bawaslu RI atau nggak, gitu.
- Last but not least, on ‘Serangan Fajar’ thing… Terima tapi jangan dipilih. Yep, gitu kata Prof Mahfud pas hadir di sholawat kebangsaan di Demak, Jumat kemarin. Kalo kata Prof Mahfud sih, penerima dan pemberi suap bakal dapet laknat dari Allah, guys. Tapi ya meski gitu, Pak Mahfud bilang kalo terima aja misal dapet cuan sogokan dari politisi. Tapi ya jangan sampe uang sogokan ini jadi mengubah pilihan hati nuraninya.
It’s not a bad idea sih jujur….. WKWKWKWKWK




