Pemilu Flash 22 Januari 2024, 3 Ekor Harimau Meninggal di Medan Zoo, Bank Digital Jadi Solusi Masalah Keuangan, Arnold Schwarzenegger Ditahan Pihak Bandara Jerman

Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning

What a drama last night, right? At first we were like, “Nah, we might skip the debate becauseee we kinda already know the qualities of the cawapres.” But then bam! the banter, the disrespect, the “slepet” is in another level. But if you choose to skip it, here’s all the recap…

First stop. It’s time for Pemilu Flash!On the debate last night.

Halo halo berisik banget pada ngomongin apaan sih? Oh? Debat Cawapres semalem? Ehehehe ya gitu deh, guys. Mimin juga mau ngomongin itu nih tudei. Jadi buat kamu yang semalem ke-skip terus buka sosmed tahu-tahu netizen udah rame aja tanpa kamu tahu konteksnya. Atau buat kamu yang nonton tapi pengen di-rewind lagi soal kejadian semalem. Oh, atau kamu yang pengen tahu ada juga cerita apa di balik layar debat semalam. You know the drill, rite? Scroll down deh…

  • Debatnya bahas apasiii? Dalam debat cawapres kedua yang berlangsung semalam di Jakarta Convention Center aka JCC. Tiga cawapres: Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Prof. Mahfud MD pun kemaren berdebat ngebahas Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa. Ok ya? Clear ya? Sekarang kita bahas substansi debatnya.
  • Ini words of the night-nya…. 1) Hilirisasi, 2) Mafia, 3) ofc, the one and only.. ETIKA. :)))) Yep, ketiga cawapres tuh semalam mencoba untuk bersikap firm ke apa yang mereka bawa from the first place gitu lo. Adapun detailnya kayak gini nih….
  • Gini gini… Kayak Mas Gibran misalnya, yang bahkan bilangnya, “Saya tidak akan bosan-bosannya membahas hilirisasi.” Karena menurut Mas Gibran dan tim 02, hilirisasi ini ya solusi, guys. Yang patutnya dilanjutkan dan diperluas dengan cari titik tengah dari semua masalah yang ada. Terus Pak Mahfud juga punya concern-nya sendiri, which is sekarang banyak mafia. Terutama sektor lingkungan dan tambang. In that sense, nyambung lah ke Cak Imin yang ngomongin etika. Termasuk etika lingkungan. Sampe disuruh ‘Tobat Ekologis’ gatu…
  • Kayak pernah denger istilah Tobat Ekologis….You heard it right. Tobat ekologis ini is none other than seruannya Paus Fransiskus, guys. Dimasukin sama Cak Imin dalam konteks krisis iklim. Adapun dalam tobat ekologis, Paus Fransiskus mengingatkan ke kita semua ada posisi agak rawan di masa depan, makanya disuruh tobat, gitu lah kira-kira. Selain itu, Cak Imin dan Pak Mahfud juga ngebahas ayat Alquran, “Telah terjadi kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia.” Makanya harus kembali ke  jalan yang benar. Sama lah intinya.
  • I heard something about Gibran….. Nah Gibran ini yang lagi diomongin seantero internet, guys. Sampe trending di X nggak tu. Yep, yaitu soal sikapnya ke Cak Imin dalam debat semalam, gengs. Sampe Tom Lembong batuk-batuk dah tu namanya disebut ehehehe. Terus ke Pak Mahfud juga. Sikap Mas Gibran ke Pak Mahfud semalem tuh dinilai kayak… “Ehem. Kayaknya ada gimmick yang lebih lucu dari ini sih, Mas. Kalau pun ini gimmick yaaa ehe ehe he.”
  • Habis SGIE, terbitlah LFP dan Greenflation.  Nah ini istilah yang semalam ditanyain Mas Gibran ke kedua lawannya, guys. Kita mulai dari LFP yah. Jadi LFP ini stands for Lithium ferro phosphate, suatu kebijakan mengganti nikel ke baterai sebagai bahan baku kendaraan listrik. LFP ini sering banget diomongin sama Co-Captain Timnas AMIN, Tom Lembong di berbagai forum, guys. Jadi di-make sure lah sama Mas Gibran, “Jadi 01 mau anti-nikel nehh?” Cak Imin sempat belokin ke etika tuh di situ. Cak Imin bahkan bilang, “Di sini tuh bukan tebak-tebakan definisi lho, Mas. Tapi levelnya udah adu gagasan, adu ide. Apa jangan-jangan ijazah kita palsu di sini?” Terus di-counter deh sama Mas Gibran, “Yahh timsesnya di mana-mana ngomongin LFP, cawapresnya nggak diajak. Cawapresnya nggak ngerti.” Abis itu udah, Cak Imin jawabnya udah normatif lagi setelahnya.
  • Still ngomongin Tom Lembong… Waktu ngomongin Pembangunan Bioregional. Cak Imin tuh kan awalnya yang nanya. Dijawab sama Mas Gibran, “Nggak boleh lagi jawasentris. Harus indonesiasentris perhatiin AMDAL.” Pokoknya gitu. Nah menurut Cak Imin, Mas Gibran nggak jawab pertanyaan, guys. Jadi menurut Cak Imin pembangunan bioregional tuh ya yang di Maluku, di Papua, kayak gimana. And, Mas Gibran be like, “Gus, itu namanya pemerataan pembangunan. And that’s exactly what I said gasi? Mungkin Gus Muhaiminnya aja yang gapaham sama pertanyaannya. Dapet contekan dari Tom Lembong mungkin itu” :)))). Meanwhile, on the other side, Tom Lembongnya sendiri sih asik aja nge-tweet momen dia diminta jawab pertanyaan sama Presiden Joko Widodo. (Fyi. Tom Lembong juga dikenal jadi salah satu speechwriter-nya Pak Jokowi, guys). Ehehehehe.
  • Now, on Mas Gibran VS Pak Mahfud…. Sekarang kita ngomongin greenflation ygy. Inflasi hijau kalau kata 02. Ditanya tuh kan ke Pak Mahfud. Pak Mahfud jawab bener, yang intinya bahas ekonomi hijau dan diatur dengan kebijakannya. Terus tebak reaksi Mas Gibran? Yep, doi gimmick celingak-celinguk as if nyari sesuatu gitu, guys. Iya, “Saya lagi nyari jawabannya kok ga nemu-nemu ya.” Terus di-counter dong sama Pak Mahfud, “Saya juga ingin mencari jawabannya ngawur juga tuh. Ngarang-ngarang nda karuan,” katanya. Pak Mahfud bahkan sampai bilang pertanyaan ini nggak layak buat dijawab. Makanya langsung dikembalikan ke moderator saat itu juga. Ehehehehe.
  • Sikap kritis atau emang nggak sopan? Nah ini yang jadi concern-nya banyak pihak menanggapi langkah Mas Gibran semalem, guys. Well, kalau menurut politisi, yang sekarang jadi Stafsus Kementerian BUMN, Tsamara Amany. Menurut Sis Tsamara (Eh), ada standar ganda di sini, guys. Iya, kalau yang tua bersikap keras dan kritis ke yang muda tuh biasa aja, tapi kalau sebaliknya, anak muda bersikap keras dan kritis ke orang tua, malah dianggap nggak sopan. Netizen pun makin ke-trigger lah di sini. Salah satunya Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid yang ngeliatnya justru Sis Tsamara ini nggak bisa bedain sikap kritis sama merendahkan.
  • Cak Imin gimana Cak Imin…. Last but not least, let’s go back to Cak Imin, shall we? Cak Imin sendiri udah pelukan erat banget sama capresnya, Anies Rasyid Baswedan. Puas banget Abah sama performa wakilnya itu. Bahkan, Cak Imin dianggap sukses comeback di debat ini, guysThat being said, fans-fans-nya AMIN di X pada heboh dong tuh. Cak Imin sendiri bahkan langsung nagih janji minta dibuatin videotron sama kayak Pak Anies, dan batal diculik ke Rengasdengklok.
  • Candaan netizen itu mah… Ehehehehe, ytta aja sih, guysAs we all know beberapa waktu lalu kan rame banget videotronnya Pak Anies kan sempat rame tuh ya di-handle sama Olppaemi Project. Meaanwhile, dari kemaren belum keliatan tuh hilal Cak Imin mau dibikinin juga videotron. Dan debat semalam inilah jadi pembuktian seorang Muhaimin Iskandar, lol. Iya, netizen di X tuh ngomongnya gini, guys, “Kalo di debat Cak Imin blunder lagi (most likely kayak debat cawapres pertama kemaren), maka dia bakal diculik ke Rengasdenglok, ala ala Soekarno mau diculik buat umumin kemerdekaan giu lo. Tapi kalau ternyata bagus, maka bakal dibikinin deh tuh videotron.” That being said, karena performanya oke nih semalam, jadi ditagih deh tuh ehehehehe.

Another sad news from our animal kingdom…

Now, it’s the death of tigers.
Capek gak sih guys ngebaca berita hewan-hewan yang harus mati gara-gara tingkah polah manusia yang di luar nurul? Dari anjing yang jadi makanan lah, gajah yang ditembak, dan kini, tiga ekor harimau yang harus meninggal gara-gara ga dirawat dengan baik di Medan Zoo, Sumatra Utara.
 
Tell me.
OK. Calling out to all animal lovers dan orang-orang yang sering ke kebun binatang buat zoo date atau cuma sekedar healing buat lihat tingkah binatang. Soalnya we got sad news from Medan Zoo yang ada di Sumatra Utara di mana ada tiga ekor harimau yang mati dalam rentang dua bulan doang, guys. Yes, kejadian ini ofc langsung jadi perhatian serius masyarakat Indonesia dong. Terlebih salah satu faktor penyebab meninggalnya ketiga harimau ini adalah krisis finansial yang tengah dialami Medan Zoo sampe berimbas ke kondisi kandang yang nggak layak, utang pakan, sampe gaji pegawai zoo yang belum terbayar.

OMG
 parah beud…
Emang nggak ngerti lagi deh. Soalnya Medan Zoo yang udah diresmikan dari 2005 lalu ternyata udah kecium nggak baik-baik aja dari tahun 2022 kemarin. Pas itu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam aka BBKSDA Sumut udah menegur Medan Zoo sampe dua kali karena Medan Zoo yang dinilai nggak memenuhi unsur animal welfare alias kesejahteraan hewan di kebun binatang. Nah dalam tegurannya ini, pihak BBKSDA Sumut udah kasih warning soal adanya kandang yang sempit dan kotor sekaligus juga menduga banyak hewan di sana yang kelaparan.

Terus responnya gimana?
Yah pas itu sih pihak pengelola Medan Zoo dan Pemkot Medan sebagai pemilik bilang iya-iya aja sambil berjanji bakal berbenah. Cuma ya faktanya, sampe 2023 kemarin kondisi Medan Zoo tetep gitu-gitu aja nih, guys. Malahan pihak BBKSDA Sumut pada April kemarin nemuin fakta kalo ternyata pengelolaan satwa di Medan Zoo belum memenuhi standar pengelolaan lembaga konservasi. Nah nggak lama dari temuan ini, tepatnya selama November sampe Desember kemarin dilaporkan ada dua ekor harimau Sumatra dan satu harimau Benggala yang mati di Medan Zoo.

Ya ampun :(( mereka mati kenapa?
Well, kalo kata Manajer Medan Zoo bernama Pernius Harefa, ketiga harimau yang mati di Medan Zoo disebabkan karena sakit, guys. Pihaknya juga mengakui kalo ada faktor kandang yang udah nggak layak buat harimau di mana kandang tersebut udah tua dan lembab. Hal ini juga diamini sama Pihak BBKSDA Sumut yang bilang kalo hasil medical check up dari salah satu harimau Sumatra yang mati mengungkapkan bahwa ada penyakit pneumonia dan gangguan fungsi ginjal yang dialami harimau tersebut. Lebih lanjut, pihak BBKSDA Sumut juga menilai kondisi kandang yang nggak layak dan lembab jadi faktor penyebab penurunan kesehatan harimau.

I believe
 Bang Bobby said something about it.
Yes, Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution pada Rabu kemarin bilang kalo kematian harimau yang terjadi di Medan Zoo nggak sepenuhnya kesalahan manajemen. Soalnya kata Bang Bobby, satwa-satwa di sana udah dirawat dengan diberikan pakan dan vitamin. Lebih lanjut, Bang Bobby juga bilang tuh kalo kematian tiga harimau di Medan Zoo kemarin salah satunya ya disebabin sama faktor umurIn his words, Bang Bobby bilang gini, “Saya bukan membela diri. Dipelajari sama-sama harimau itu umur lifetime-nya berapa tahun. Yang ada di Medan Zoo berapa tahun. Memang pasti ada kurang-kurang dalam perawatan kami, pasti.”

HAH nggak salah denger nih w?
Beneran Bang Bobby sempet ngomong gitu kemarin. Meanwhile di hari yang sama, Ketua Umum Lembaga Konservasi Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI), Rahmat Shah bilang kalo kondisi Medan Zoo beneran udah nggak layak buat ditinggali para satwa. Terus di statement-nya, Pak Rahmat juga bilang nih kalo pengelola Medan Zoo nggak profesional, kurang pengalaman, dan kurang pendidikannya sehingga nggak paham soal animal welfare.

Ngga kakak ipar ga adek ipar…
EHEHEHEHE well, dari pihak pengelola sendiri bilang kalo Medan Zoo emang lagi ngadepin krisis keuangan sejak pandemi kemarin. Tiket pengunjung yang jadi satu-satunya pemasukan udah nggak sanggup lagi buat menutup biaya operasional kebun binatang. Padahal yha pengunjung Medan Zoo sendiri sekarang tinggal dikit banget, guys. Bayangin aja, kalo sebelum pandemi Medan Zoo bisa dapet Rp200 juta per bulan, sekarang pemasukan paling besar cuma Rp30 juta tiap bulannya. Padahal Medan Zoo sendiri perlu biaya operasional sekitar 150 juta per bulan untuk gaji pegawai dan pakan satwa. Makanya pengelola Medan Zoo juga bilang kalo pihaknya sekarang ini sampe harus utang sampe Rp300 juta.

So, what’s next?
Nah setelah Bang Bobby ketemu dan discuss sama Pak Rahmat, Kamis kemarin Bang Bobby udah sepakat nih mau menutup sementara Medan Zoo buat dilakukan pembangunan di kebun binatang tersebut. Meskipun belum di-spill nih pembangunan seperti apa yang dimaksud, tapi Bang Bobby optimis pembangunan Medan Zoo bakal sesegera mungkin dilakukan. Meskipun gitu, sehari sebelumnya Bang Bobby bilang kalo pihaknya nggak berniat buat merelokasi satwa yang ada di Medan Zoo. Pas itu, Bang Bobby khawatir ada risiko kematian kalo satwa dipindah-pindah.

Terus nasib hewan di sana gimana dong?
Kalo soal itu, Pjs Dirut Perusahaan Umum Daerah Pembangunan Medan, Bambang Hendarto bilang sekarang ini pihaknya lagi melobi perusahaan untuk menjadi orang tua asuh hewan-hewan di Medan Zoo. Jadi konsep yang ditawarkan tuh berupa perusahaan sebagai orang tua asuh yang bakal membiayai satwa-satwa di sana mulai dari revitalisasi kandang, pakan, dan kesehatan satwa. Terus dari pihak PKBSI juga udah menempatkan tiga zoo keepers di Medan Zoo untuk memasok makanan dan vitamin hewan-hewan yang ada di sana. FYI aja nih, selain udah ada tiga harimau yang mati, ada empat harimau lain yang dalam kondisi sakit parah di dalam Medan Zoo.

Huft:(( anything else I should know?
Yah meskipun emang pada akhirnya semua makhluk hidup termasuk hewan di kebun binatang ini akan mati, tapi nggak sedikit juga nih kasus beberapa hewan yang mati tragis di kebun binatang kayak yang terjadi di Medan Zoo akhir tahun kemarin. Di Kebun Binatang Surabaya aja, sempet terjadi dua kali hewan mati di mana pas 2014 ada seekor singa berusia 1,5 tahun yang mati menggantung dengan jeratan sling baja di lehernya serta seekor anak gajah yang ditemukan mati pada 2021 lalu. Selain di Surabaya, kasus kematian gajah juga pernah terjadi di Kebun Binatang Bandung pada 2016 dan di tahun 2022 kemarin, dilaporkan dua monyet ekor panjang yang mati di Mini Zoo Bogor.

When people keep talking about digital this, digital that….

Now let’s talk about: Bank digital.
Guys, kamu tahu dong kalau sekarang bank digital tuh lagi happening banget? Iya, alongside sama bank konvensional, ada lagi nih yang mencoba breakthrough dan menjawab semua problem keuangan kamu. Nggak tanggung-tanggung, dengan adanya bank digital, semua masalah keuangan kamu, yang mungkin nggak terpikirkan sama kamu dan orang-orang kebanyakan, bisa ada solusinya di bank digital. So now, everybody meet: Jenius.

Tell me. 
Gini gini. Teknologi tuh kan sekarang canggih banget ygy. Saking canggihnya nih, industri keuangan dan perbankan sekarang juga next level dengan hadirnya bank digital. Yep, bank digital ini yang sekarang lagi happening banget, guys. Apalagi buat kamu para fresh graduate, baru pertama kali kerja, baru pertama kali punya penghasilan, adanya bank digital tuh berperan gede banget buat setiap permasalahan keuangan kamu. Idup juga jadi lebih simple.

Yes butuh banget tuh yang bikin simple…
We know rite. Misal kamu baru berapa bulan kerja nih, masih nggak enak dong buat izin pergi ke bank di jam kerja cuma perkara mau buka rekening. Nah tapi kalau kamu pakenya bank digital, kamu nggak perlu lagi tuh pergi-pergi lagi. Semuanya bisa dilakukan dari jarak jauh. Nggak cuma itu, kamu apal nggak nomor rekening kamu sendiri, guys? Nah buat kamu yang SUSAH BANGET ngapalin angka nih, norek alias nomor rekening tuh bisa banget diganti simply pake nama, guys. Sampai sini kebayang dong seberapa mudahnya pake bank digital? Ini yang udah di-provide Jenius selama 7 tahun terakhir, guys.

Jenius??
Yep. Sebagai salah satu pionir bank digital di Indonesia, Jenius tuh pinter mengeksplor “Orang-orang tuh concern-nya apa ya? Kita cari solusinya yuk,” gitu.  Ya namanya aja jenius ygy. Yang nggak dipikirin orang, mereka pikirin! *Antara jenius sama gabut beda tipis sih jujur ehehehe. But on a serious note, dengan mereka mikirin yang orang lain nggak pernah pikirin, fitur-fitur mereka tuh jadi inovatif gitu, guys. Yang belum pernah ada di market kita saat ini, dan yang belum ada penyelesaiannya di bank konvensional, tapi Jenius ada. Mantep nggak tu?

Coba jelasin pelan-pelan…
Gini gini. Sesimpel kayak nggak usah pergi ke bank aja tuh udah something kan. Terus di app-nya alias aplikasi mobile banking-nya, Jenius juga menghadirkan berbagai inovasi supaya transaksi kamu jadi lebih aman, nyaman dan mudah, guys. Termasuk top up e-wallet, pengajuan credit card, sampai beli, jual, kirim, dan terima mata uang asing. In that sense, semua udah ada solusinya lah di Jenius. Jadi nggak lagi-lagi tuh transaksi pake acara ribet duh.

Interesting
. Terus terus? 
Terus nih, misal kamu lagi nongkrong nih ya, terus bill on you first. Kamu pasti nggak enak kan mau nagihnya lagi. *Pls normalize tanya duluan “Gue tadi berapa?” pls*. Nah, kalau di Jenius nih, kamu nggak perlu ribet ngitungin siapa bayar berapa terus nagihnya gimana. Karena ada namanya fitur ‘Splitt Bill and Pay Me‘ di mana semua tagihan dan pembagiannya langsung by aplikasi.

Enak dong?
Wait until you hear about: Nggak cuma enak pas split bill, di Jenius, kamu juga bisa ‘Split Pay‘, guysWell, ngerti banget sih manusia emang makhluk impulsive ygy *Udah berapa kali beli barang cuma gara-gara lucu, guys :)))). Nyesel nggak udah check out barang yang sebenarnya kamu nggak butuh-butuh banget tapi sekali bayar bikin kantong menjerit? Again, Jenius punya solusinya nih, guys. Kamu bisa banget ubah transaksi jadi cicilan langsung di aplikasi. Jadi cash flow kamu tetep aman deh ehehehe.

Kewrennn. emang paling bisa nih si Jenius….
Iyalah, nama emang nggak bohong ygy. Jenius is literally jenius, lol. Tapi kalau ada satu lesson yang bisa di-take out nih di sini, kamu tuh bisa banget tahu untuk think the unthinkable kayak si Jenius ini. Dan hal ini nggak cuma berlaku buat sebatas product atau perbankan aja, tapi in general juga. Jadi kayak, “Keren juga u. Kok w nggak kepikiran ke situ ya.” See? Think the unthinkable, guys. Trust us, life is so much easier, and happier when you do that.

Now, for your daily dose of a non-political drama…Let’s talk about Arnold Schwarzenegger.

Yesss, kamu pasti pada kenal sama Arnold Schwarzenegger, rite? Harusnya inget dongggg karena doi ini yang main jadi robot Terminator di berbagai seri film tersebut (kek, ketauan umur kamu banget gatuuu?). Nah guys, jadi Opa Arnold ini nggak cuma sibuk main film doang, doi juga bahkan juga sempet menjabat jadi Gubernur California di tahun 2003 lalu. Tapi ya itu dulu, guys. Sekarang Schwarzenegger udah jarang muncul di dunia film atau politik dan malah justru baru comeback jadi omongan netizen setelah Rabu kemarin doi lagi apes ditahan sama pihak bandara Munich, Jerman selama tiga jam. Iyes, Schwarzenegger ditahan gara-gara nggak daftarin jam tangan merek Audemars Piguet sebagai barang impor di bea cukai Jerman. Soalnya emang pas itu, Schwarzenegger lagi mau otw ke Austria buat melelang jam tangan senilai USD30 ribu tersebut.
 
Terus yaudah deh, setelah diinterogasi macem-macem, Schwarzenegger diminta buat membayar denda sebanyak USD38 ribu. Yah meskipun dendanya lebih mahal dibanding nilai jamnya, Schwarzenegger tetep nurut aja deh daripada ribet yekan. Tapi apesnya Schwarzenegger nggak berhenti di situ doang. Pas doi mau bayar nih, mesin kartu kredit yang dipake bea cukai Munich tuh eror mulu, guys. Dah dicoba berapa kali juga tetep nggak mau. Karna terus-terusan nggak bisa, yaudahlah Schwarzenegger dianterin pihak bea cukai Munich ke ATM atau bank terdekat buat tarik tunai sejumlah nominal tadi. Eh begitu sampe, ternyata ATM-nya punya limitasi penarikan dan bank yang dituju udah tutup dong. Then, yaudahlah mereka akhirnya balik lagi ke kantor bea cukai bandara. Setelah balik lagi itu baru deh ada petugas bea cukai yang bawa mesin kartu kredit baru dan bisa buat mengurus transaksi Schwarzenegger.
 
May we all have a better week than Opa Arnold’s…

“Kalau bertanya-tanya yang kayak gitu recehan. Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab,”

Ini sih guysss highlight of the highlight dari debat capres cawapres semalam, di mana Prof. Mahfud MD menanggapi tanggapan dari cawapres no.02 Gibran Rakabuming yang bilang bahwa jawaban Prof. Mahfud atas pertanyaannya soal greenflation itu ga ketemu. Jadi awalnya, Mas Gibran tuh nanya soal greenflation, terus diminta moderator untuk menjelaskan apa itu greenflation? Tapi katanya, kan nanya ke professor jadi harusnya udah tau (???). Terus pas Prof Mahfud jawab, kan. Abis jawab, MG malah bilang, jawabannya dicari-cari ga ada (????) terus ya dijawab gitu deh sama Prof Mahfud.
When you’re in a family gathering and your relatives ask if you vote for 02…

Announcement


Thanks to Dian, Dani, and Sometimes for buying us coffee today! 

Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

Catch Me Up! recommendations

If eating healthier is in your resolution list this year, read this.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.