Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan
When you don’t realize that Pemilihan Umum 2024 is six months away….
So, let’s get you updated.
All wrapped in: Pemilu Flash!
Well well well, time flies banget nggak sieeee. Tahu-tahu udah Agustus, udah 17-an. And that means, we’re getting realllyyy close to our democratic party aka pesta demokrasi alias Pemilihan Umum yang bakal digelar 14 Februari tahun depan, guys. See? ENAM BULAN LAGI CUYY… Tapi ya gitu, you know the drill, don’t you? Makin dekat sama Hari-H, drama Pemilu juga makin macem-macem. Nggak terkecuali yang terjadi seminggu terakhir ini. And as always, we got everything wrapped up here. So, without further ado, yuk kita bahas!
- Kubu Prabowo Subianto dilaporkan ke Bawaslu. Jadi gini ceritanya, guys. Kamu masih inget kan kalau minggu lalu, anggota baru di circle-nya Prabowo Subianto which is Partai Golkar dan PAN tuh mendeklarasikan dukungan mereka terhadap Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta kan. Nah ternyata, pemilihan venue ini jadi masalah buat Relawan Ganjar Pranowo aka Ganjarian Spartan, guys. Bahkan, tanggal 16 Agustus kemarin, Ganjarian Spartan Resmi melaporkan kubu Prabowo ke Badan Pengawas Pemilu.
- Museum jadi tempat politik praktis? Karena kalau kata relawannya Mas Ganjar, hal ini nggak boleh, guys. Yep, Ketua Komando Ganjarian Spartan DKI Jakarta, Anggiat Tobing menyebut Museum Perumusan Naskah Proklamasi tuh lekat sama nilai historis. Makanya, kalo dipakai buat kepentingan pencapresan Prabowo tuh ya jatohnya pembelokan sejarah gitu. Lebih jauh, hal ini juga dinilai sebagai pelanggaran kampanye. Makanya, mereka minta supatya Bawaslu mengusut perkara ini secara adil deh.
- Alasan pemilihan Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Nah menyikapi laporan ke Bawaslu ini, pihak penyelenggara aka Partai Amanat Nasional be like, “Dengerin dulu….”. Yep, dalam keterangannya, Waketum PAN Viva Yoga Mauladi menegaskan bahwa nggak ada tuh, sejarah yang diselewengkan, dibelokkan, apalagi dimanipulasi, guys. Pihaknya emang sengaja memilih itu museum sebagai bentuk reflection semangat kemerdekaan. Terus Pemilu, termasuk Pilpres tuh termasuk dalam tugas, tanggung jawab, dan perjuangan yang harus dikerjain demi kedaulatan rakyat.
- “Kami udah ada izin”… Gitu juga kata Waketum Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Iya, Mbak Sara bilangnya dia yakin pihaknya nggak menyalahi aturan apa pun di sini. Udah ada izin legalnya juga dari pengelola museum katanya. Lebih jauh, Mbak Sara juga nggak mempermasalahkan kalau ada yang mau lapor-lapor, guys. Kayak, ya udah itu hak mereka ceunah.
- Still on the relawan, Relawan Jokowi malah dukung Prabowo. Sounds juicy, rite? Ehehehe. Iya, instead of mendukung capres yang diusung PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, Relawan Jokowi Selasa minggu lalu justru men-declare dukungannya ke Prabowo Subianto. Well, kalau kata pendukungnya Prabowo sih, Prabowo Subianto tuh emang udah ditakdirkan jadi pemimpin Indonesia di Pilpres 2024 mendatang, guys. Makanya ya wajar aja kalau dukungan terus-terusan datang dari berbagai pihak, nggak terkecuali relawan Jokowi ini.
- Turns out, nggak cuma Relawan Jokowi aja yang dukung Prabowo… Now everybody meet: Budiman Sudjatmiko, politisi PDI Perjuangan yang tau-tau juga mendukung Prabowo Subianto. So keputusan ini tentunya bikin publik be like, “Lah gapapa ta?” Gitu kan. Nah diklarifikasi langsung oleh Pak Budiman, dirinya siap dan nggak akan lari dari tanggung jawab kalau emang harus disanksi sama PDI Perjuangan, guys. Nggak cuma itu, Budiman juga menegaskan bahwa endorse-annya terhadap Prabowo itu sifatnya pribadi, guys, bukan kepartaian. Dia juga punya alasan tersendiri kenapa lebih milih dukung Pak Prabowo daripada Pak Ganjar.
- Butuh kipas nggak? Udah mulai panas nih. Wwkwkwkwk. Ya gitu deh, guys. Kata Presiden Joko Widodo Sabtu kemarin, situasi politik tanah air sekarang tuh udah anget-anget kuku gitu, udah mulai hangat cenderung memanas katanya. Bahkan yang lebih serunya lagi, kata Pak Jokowi yang panas tuh justru antar kawan. *Kawan yang mana tuh pak? :)))* In that sense, Presiden Jokowi pun ngingetin jangan sampai musuhan gara-gara politik. “Kawan adalah kawan,” katanya gitu.
- Speaking of kawan…. Now let’s talk about Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB, partner-nya Pak Prabowo yang Jumat lalu justru ketemuan sama Ganjar Pranowo. Iya, dalam keterangannya kemarin, Cak Imin bilang ada sinyal ajakan koalisi yang ditawarkan Pak Ganjar dan PDI Perjuangan, tapi nggak dibales karena PKB ya masih dukung Prabowo gitu kan. Menyikapi hal ini, Partai Gerindra sih selo-selo aja. Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani bilangnya yang dilakukan PKB tuh cuma bentuk ikhhtiar memperkokoh persatuan, kasih pesan perdamaian dan kebersamaan. “Karena itu kami men-support,” katanya.
- Ada juga kawan yang ini…. Alias anaknya Presiden Gus Dur, Mbak Yenny Wahid. Yang harus kamu tahu adalah, Mbak Yenny tuh belakangan ini lagi dipepet dijadiin temen sama tiga bakal capres yang kita udah sama-sama tahu itu, guys. Bahkan, beberapa waktu lalu Mbak Yenny sempat kencang diisukan bakal jadi pendampingnya bakal capres dari Koalisi Perubahan (NasDem-Demokrat-PKS), Anies Baswedan. Dalam keterangannya Kamis kemaren, Mbak Yenny menyebut belum akan menentukan arah dukungannya. Nanti-nanti aja katanya, kalau udah detik-detik terakhir.
- Udah ketemuan sama Mas Ganjar…. Meskipun belum mutusin dukungannya mau ke mana, kemarin banget nih, Mas Ganjar Pranowo udah main-main ke rumahnya keluarga Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, guys. Ketemu juga sama Mbak Yenny dan istrinya Gus Dur, Bu Sinta Nuriyah. Well, kalau kata Mbak Yenny sih, setelah ngobrol kemaren, banyak nilai-nilai Gus Dur yang juga diusung sama Pak Ganjar. Tapi yha ntar diliat lagi sama dua capres lainnya gitu. Mbak Yenny juga dijadwalkan bakal ketemuan sama capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
- How about Anies Baswedan? Nah kalau Pak Anies sih, sampai sekarang juga masih terus safari politik, salah satunya Sabtu kemarin di Cipinang, Jakarta Timur. Dalam kesempatan itu, Pak Anies sempat bilang gini: “Pemerintah setiap bikin kebijakan tuh harus berdasarkan akal sehat dan data. Biar kalau dikritik masyarakat, ya bisa dijawab.” Terus, Pak Anies juga bilang kalau jawaban pemerintah tuh bagus dan benar, dan didengarkan sama publik, ya publik juga bakal percaya katanya. Jadi kayak bisa di-ulti gitu lo, guys.
- Partai Gerindra belike, “Lah bukannya emang udah kayak gitu”? Iya. menurut Waketum Partai Gerindra, Habiburokhman, apa yang disampaikan Pak Anies tuh emang yang selama ini dikerjain di pemerintahan Presiden Joko Widodo. Udah sesuai data dan dilandasi akal sehat. Yep, Pak Habib bahkan kasi bukti tingkat kepuasan masyarakat yang nyentuh 80%. Mau kritik juga ayok, katanya. Jadi yha sebenernya baik-baik aja kalau kata Pak Habib.