Good morning
Rise and shine! As always, a new week will always bring you a new hope, motivation, and hopefully a new force to keep you going. On today’s menu, we got the usual Pemilu’s update, Gaza, dr. Cory’s case, to a cancelled concert. Scroll down…
Now, to all the drama rolling on Pemilu, wrapped in….
Pemilu Flash!
Yoi. Pemilu makin dekat, tim kampanye udah dimumin, dan mereka pun udah mulai kerja-kerja-kerja baik IRL maupun di media sosial. Nggak cuma itu, segala spill-spill lucu terkait para politisi dan partai politik pun makin masif bertebaran di mana-mana. Kali ini, kita mau bahas laporan Majalah Tempo, guys. Dalam laporannya yang di-upload kemarin, Tempo menyebut langkah politik anak-anak Presiden Jokowi, termasuk pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dan Kaesang Pangerep di PSI tuh banyak dipengaruhi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jenggggg). More on those… Scroll down.
- Di-plan sejak awal tahun lalu. Jadi dalam laporan Tempo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo tuh diketahui udah dari awal tahun lalu sounding ke keluarga besarnya buat mendukung anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka buat jadi penerus Pak Jokowi. Bukan sebagai Gubernur Jawa Tengah, bukan juga sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tapi, literally penerusnya Pak Jokowi at the national level, alias jadi calon wakil presiden. Nggak cuma itu, sejak awal tahun lalu, Bu Iriana juga spesifik memasangkan Mas Gibran sebagai cawapres dengan capres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.
- Bete sama PDI Perjuangan. Adapun manuver yang dilakukan Ibu Negara ini, “Ibu Suri” Tempo menyebutnya, dilakukan karena Bu Iriana tuh udah dari lama ngerasa cape mentok dan bete banget sama PDI Perjuangan, guys. Bahkan sejak Presiden Jokowi menjabat di periode pertama kemaren Bu Iriana disebut udah nggak suka sama PDI Perjuangan.
- PDI Perjuangan vs Jokowi. Hubungan PDI Perjuangan sama Presiden Jokowi nih digambarkan kayak saklar lampu gitu, guys. Kayak on-off gitu. Tapi puncaknya, Bu Iriana ngerasa sakit hati tuh ya waktu Rakornas PDI Perjuangan Mei lalu, gengs. Dalam pidatonya, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menyebut, “Tanpa PDI-P, Jokowi tidak jadi apa-apa.” Terus juga di vlog-nya Mbak Puan Maharani beberapa waktu lalu, terlihat Pak Jokowi dan Bu Mega ketemuan tapi hadap-hadapan, kayak anak buah ketemu atasan. Ya makin rumit dah tuh hubungannya.
- Dibantah Gibran-Kaesang. Nah menyikapi soal berita keterlibatan Bu Iriana ini, sang anak yakni Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep Kamis kemaren kemudian membantah. “Tidak juga,” kalau kata Mas Gibran. Terus Kaesang sejak September lalu juga udah legit membantah. “Kejauhan. Kok bawa-bawa ibu saya,” katanya gitu. Adapun sampai berita ini ditulis, belum ada keterangan apapun dari Istana Kepresidenan terkait isu ini.
- Bobby Nasution dipecat dari PDI Perjuangan. Yep, nggak cuma Bu Iriana aja yang mendukung Prabowo-Gibran, guys. Menantunya, yang juga Wali Kota Medan, Bobby Nasution pun juga dari awal udah secara obvious mendukung Prabowo-Gibran. Padahal statusnya masih sebagai kader PDI Perjuangan. Akibatnya hari Selasa lalu, DPC PDI Perjuangan Kota Medan pun akhirnya ngeluarin surat yang isinya memecat Bobby Nasution. Yep, Bobby terbukti melanggar Kode Etik dan Disiplin Anggota Partai, dan nggak lagi memenuhi syarat sebagai Anggota PDI Perjuangan.
- Ganjar Pranowo: “Penegakan hukum kita jeblok.” Kamu masih inget dong kalau majunya Gibran Rakabuming sebagai cawapres tuh nggak terlepas dari putusan MK beberapa waktu lalu ya soal batas umur capres cawapres? Nah, hal ini kemudian jadi concern-nya capres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, guys. Secara, menurut Mas Ganjar, gara-gara putusan MK itu, penegakan hukum di Indonesia yang tadinya keliatan tegas, jadi nggak lagi. “Banyak rekayasa dan intervensi,” kata Mas Ganjar. Ini yang kemudian bikin skor penegakan hukum kita tuh jeblok, dari di angka 7 atau 8, sekarang jadi lebih rendah lagi.
- Golkar be like, “Awww siapa tuh menterinya?” Disampaikan oleh Ketua DPP Partai Golkar, Nusron Wahid, penegakan hukum di Indonesia selama ini jeblok tuh harusnya jadi tanggung jawab Pak Mahfud MD, Menko Polhukam yang saat ini jadi.. Cawapresnya Mas Ganjar. Iya, Nusron bilangnya kalau penegakan hukum kita dinilai bermasalah, ya tanya sama menterinya dong, yang bertanggungjawab di bidang itu. Dan menteri yang bertanggung jawab di bidang penegakan hukum, ya salah satunya Menko Polhukam, Mahfud MD.
- Meanwhile, in Koalisi Perubahan’s side… Ada lagi drama tersendiri nih, guys. Ditolak hadir di UGM, misalnya. Yep, jadi minggu lalu tuh Pak Anies diundang jadi narasumber untuk satu diskusi yang digelar di UGM ya. The thing is, dari keterangan panitianya, pihak rektorat UGM tuh nggak appove kalau mereka ngundang Pak Anies, guys. Mereka bahkan ngeklaim acara mereka terancam dibatalkan rektorat kalau masih kekeuh ngundang Pak Anies.
- Rektorat UGM speak up. Mengkonfirmasi hal ini, Sekretaris UGM, Andi Sandi Antonius menyebut pihaknya sama sekali nggak pernah mengeluarkan statement menolak Pak Anies, gengs. Dari Bu Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, terus wakil-wakil rektor, sama sekali nggak ada yang menolak kehadiran Pak Anies. Rektorat bahkan welcome banget kalau Anies Baswedan mau datang, since dia juga alumni kebanggaan UGM kan. Tapi ya gitu, Pak Sandi sih bilangnya kalau ngundang tokoh politik, apalagi mendekati masa kampanye kayak sekarang ini, ya ada SOP-nya, which is UGM langsung yang harus ngundang. Jadi ya gitu deh…
- Pak Anies diundang ulama. Nggak jadi ke UGM, Sabtu lalu Anies Baswedan dan cawapresnya, Muhaimin Iskandar justru pergi menghadiri acaranya Ijtima Ulama, guys. Di Bogor tepatnya. Tanpa Ganjar-Mahfud dan tanpa Prabowo-Gibran. Ijtima Ulama emang sengaja cuma ngundang capres-cawapres dari Koalisi Perubahan itu. Yep, disampaikan oleh Steering Committee Ijtima Ulaama, Habib Muhammad namanya, pihaknya emang sengaja cuma ngundang couple AMIN karena dari ketiga capres-cawapres, cuma couple AMIN nih yang dinilai visi misinya punya kedekatan sama ulama.
- Kapten Tim Pemenangan AMIN. Nggak cuma dari ulama, couple AMIN juga turut didukung sama purnawirawan TNI. Purnawirawan TNI ini yang Selasa kemarin akhirnya diumumkan sebagai Kapten Tim Pemenangan AMIN. It’s none other than eks Kabasarnas Marsekal (Purn.) Muhammad Syaugi. Pak Syaugi ini yang bakal berhadapan sama Rosan Roeslani di kubunya Pak Prabowo, dan Arsyad Rasyid di kubunya Ganjar-Mahfud.
When Israel continues to attack hospitals in Gaza, Palestina…
UN offers to form an independent team.
Guys, kamu tentunya ngikutin yah, bahwa belakangan ini Israhell tuh lagi kerap melakukan pemboman ke rumah sakit yang ada di Gaza. Setelah sebelumnya meluluhlantakan rumah sakit indonesia yang ada di Gaza, kini rumah sakit Al-Syifa juga diserang membabibuta sama mereka. Adapun dalam klaimnya, Israel dan US bilang soal adanya terowongan basis militer Hamas di bawah berbagai rumah sakit yang ada di Gaza, jadi serangannya lanjut terus tu.
OMG.
Yep, meskipun klaim ini udah dibantah berbagai pihak termasuk para nakes yang bekerja di rumah sakit tersebut, tapi serangan Israel ke fasilitas kesehatan ini nggak ada hentinya. Berbagai komunitas internasional termasuk United Nations aka UN pun terus mendesak Israel untuk membuktikan klaim tersebut. Hal ini termasuk permintaan UN untuk diberikan akses penyelidikan independen ke Gaza soal klaim basis militer Hamas di bawah rumah sakit.
Tell me more.
Jadi
guys, R
S Al-Shifa ini merupakan rumah sakit terbesar di Gaza yang jadi tempat dirawat dan berlindungnya ratusan warga Gaza yang terluka dan membutuhkan bantuan medis. Selanjutnya menurut hukum internasional, rumah sakit tuh harusnya dapat perlindungan khusus dan ga boleh jadi sasaran serangan dalam perang. Tapi yha gitu, Israel masih
keukeuh aja menyerang berbagai rumah sakit cuma berdasar klaimnya soal adanya terowongan basis militer Hamas di bawah rumah sakit yang ada di Gaza.
I believe there are some warnings from the UN.
Yep. Selagi UN masih terus mendorong adanya gencatan senjata di Palestina, UN juga nggak setuju sama Israel yang terus-terusan menargetkan rumah sakit yang ada di Gaza. Makanya petinggi HAM UN bernama Volker Türk lagi melobi Israel untuk melakukan penyelidikan independen soal klaim Israel tentang markas Hamas di bawah rumah sakit Al-Shifa. In his words, Volker Türk bilang, “You cannot use hospitals, for any military purposes. But, you also cannot attack a hospital in the absence of clear evidence.” Nah, maka dari situ, perlu ada penyelidikan internasional yang independen untuk memastikan klaim tersebut.
So, how did they respond?
Sampai berita ini ditulis, masih belum ada respon tuh dari pihak zionis Israel soal resolusi ini. Yang ada malah tentara Israel masih terus aja ngerahin militer mereka buat menyerang rumah sakit yang ada di Palestina. Padahal nih, hampir semua rumah sakit di Gaza tuh udah nggak lagi beroperasi. Hal ini karena udah habisnya bahan bakar yang diperlukan untuk mengalirkan listrik di rumah sakit.
Udah gila. Terus gimana dong?
Well, demi rasa kemanusiaan, beberapa relawan UN akhirnya Sabtu kemarin dateng langsung tuh ke RS Al-Shifa. Para relawan tersebut menggambarkan area lingkungan RS Al-Shifa udah berubah menjadi semacam
‘death zone’ dengan banyaknya suara tembakan dan adanya kuburan masal di pintu masuk rumah sakit. Suasana di dalam rumah sakit pun juga menyedihkan,
guys. Bayangin aja, cuma ada 25 tenaga kesehatan yang merawat 291 pasien korban agresi militer Israel. Hal ini juga diperparah dengan udah nggak beroperasinya lagi alat-alat di rumah sakit karena bahan bakar yang udah habis.
🙁
Selanjutnya, masih dari cerita para relawan UN yang dateng ke sana, disampaikan juga bahwa banyak banget pasien dengan kondisi kritis karena nggak adanya daya listrik untuk mengakses alat-alat kesehatan. Berbagai kondisi macem patah tulang sampe luka bakar yang sebagian besar pasien alami juga diperparah dengan trauma yang mereka rasakan. Para tenaga kesehatan dan pasien juga pada ngomong langsung tuh ke para relawan UN untuk segera dievakuasi. World Health Organisation aka WHO yang mengetahui hal ini bilangnya bakal asap mengembangkan rencana mengevakuasi para penyintas yang ada di RS Al-Shifa.
Iya dong dievakuasi aja 🙁
Maunya gitu, tapi yha, nggak cuma RS Al-Shifa aja yang perlu segera dievakuasi. Tapi, para pengungsi di tempat perlindungan lain,
even yang dikelola oleh UN pun perlu segera dievakuasi juga. Soalnya nih Sabtu kemarin,
out of knowhere, sekolah yang sebelumnya dibangun UN di
Gaza utara yang juga dijadikan kamp pengungsian justru dibombardir juga,
guys. Belum diketahui jumlah korban tewas dari penyerangan ini, tapi yang pasti, ada banyak perempuan dan anak-anak yang ikut tewas dari serangan tersebut. Malahan di salah satu ruangan sekolah, ada sekitar selusin mayat yang terbaring di lantai serta tertutup debu dan puing-puing gedung sekolah.
OMG:((
Well, jubir United Nations Relief and Works Agency aka UNRWA, Juliette Touma bilangnya masih nggak tau tuh siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini. But, otoritas Mesir dan Qatar udah yakin betul kalo serangan ini adalah ulah Israel. Lebih lanjut pihak Qatar juga mendukung upaya independen UN untuk melakukan investigasi independen terkait tuduhan Israel soal sekolah dan rumah sakit yang jadi basis militer Hamas. Pihak UNRWA pun juga mendukung resolusi ini dan berharap gencatan senjata bisa dilakukan.
Emang si penjajah mau ceasefire?
Nah itu dia,
guys. Sabtu kemarin, Presiden US, Joe Biden yang jadi
partner in crime-nya Israel dalam agresinya ke Palestina masih nggak mau tuh buat ngadain gencatan senjata. Kata si aki-aki, gencatan senjata tuh
bukan perdamaian. Justru kalo sekarang gencatan senjata, Hamas malah jadi ada waktu buat membangun kembali persediaan roketnya, gitu.
SICK. Anything else?
Well, selain ngelakuin genosida terhadap masyarakat Palestina lewat penyerangan rumah sakit dan sekolah, Israel tuh juga banyak melanggar hukum kemanusiaan internasional lainnya lewat krisis bantuan kemanusiaan yang mereka lakukan.
FYI aja nih, akses bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza tuh masih dikit banget. Hal ini di-
spill langsung sama ketua UNRWA untuk Palestina,
Philippe Lazzarini yang bilang kalo dua tangki bahan bakar yang Israel izinkan masuk ke Palestina setiap harinya tuh masih jauh dari cukup. Pihak UN senggaknya butuh 200.000 liter bahan bakar setiap harinya buat mengelola kamp pengungsian sampai rumah sakit yang ada di Gaza.
Let’s speed you up on to: Dokter Qory’s case…
Trigger warning: This content can be too gruesome to read this early in the morning. Come back later or proceed with cautions!
I’m ready. Tell me everything.
Sekarang kita mau ceritain kamu yang rame banget di media sosial
over the weekend kemarin. Yep, ini cerita soal
Dokter Qory, warga asal Cibinong, Bogor, Jawa Barat yang lagi hamil enam bulan dan disebut suaminya hilang kabur dari rumah.
It turned out that Dokter Qory kabur
for a reason, guys. Yep, dia merupakan korban KDRT yang nggak sanggup lagi sama kelakuan suaminya.
WHAT?? Gimana ceritanya?
Jadi nama Dokter Qory ini mulai rame diomongin netizen sejak tweet yang di-upload suaminya viral seantero internet. Kayak “Twitter X do your magic,” gitu kan. Nah tapi, dari posting-an itu juga, netizen tuh pada sus banget. Liat narasi berita kehilangannya deh: “Kehilangan istri dan ibu 3 anak. Ciri-ciri: Kulit sawo matang, rambut sebahu, cantik, cantik banget, terlihat lebih muda dari umurnya 37 tahun. Suaranya lembut! Pergi dari rumah nggak bawa uang, HP, KTP, tidak membawa apapun!”
I’m sus.
We know, rite. Sampai sini kamu bayangin aja, ada dokter, lagi hamil enam bulan, pergi nggak bawa apapun, ninggalin anaknya 3 orang. Not to mention narasi berita kehilangannya juga nggak kayak berita kehilangan biasanya yang kayak, “Terakhir pakai baju apa, keliatan di sekitaran mana, dll.” Makanya, netizen juga pada skeptis dan menilai ada yang salah nih sama si suaminya. Either manipulatif atau feeling guilty gitu.
Okay terus?
Nah kekhawatiran netizen ternyata benar, guys. Dokter Qory tuh diketahui nggak sekadar ‘kabur’. Yep, dia pergi dari rumah sejak Senin 13 November lalu buat cari perlindungan. Cari perlindungan karena dari beberapa waktu lalu, Dokter Qory ini beberapa kali mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga aka KDRT :(((. Not to mention Dokter Qory juga sempat berantem yang akhirnya end up keluar kata-kata mengusir dari suaminya. Nah itu yang akhirnya bikin dia depresi terus pergi jalan kaki tanpa bawa apapun.
Terus Dokter Qory kemana?
Luckily, she found a safe space, guys. Dokter Qory kemudian pergi ke rumah aman di Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Bogor. Dan dikonfirmasi langsung oleh Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, Dokter Qory udah aman di sana. Dia juga udah menjalani visum kan. Dari situ, akhirnya ditemukan ada luka memar di bagian bibir atas, lengan kanan, paha kanan, dan pinggul sebelah kanaan :(((.
Soooo, the husband caused that?
Correct. Now everybody meet: Suami Dokter Qory, atas nama Willy Sulistiyo. Disampaikan oleh AKBP Rio, si Willy-Willy ini beberapa kali mukul wajah dan kepala korban pakai tangan kosong, guys :(. Dia juga berapa kali nendang kaki, nendang paha, bahkan menginjak leher korban, sampai nakut-nakuti korban pakai pisau berkali-kali. Kebayang dong sedepresi apa Dokter Qory? Makanya saat ini, Unit PPA Bogor udah menggandeng psikolog buat ngatasi trauma yang dialami :(.
OMG.
Atas perbuatannya ini, si Willy akhirnya ditangkap polisi dong. Dia juga udah ditetapkan sebagai tersangka KDRT, guys. AKBP Rio juga menyebut pihaknya udah menyita sebanyak dua alat bukti, which is dua pisau dapur. Jadi ya gitu, saat ini Willy dijerat Pasal 44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Willy terancam hukuman pidana maksimal lima tahun penjara.
Got it. Now wrap it up…
Kamu harus tahu nih,
guys. Kekerasan Dalam Rumah Tangga aka KDRT tuh sampai detik ini masih jadi salah satu
PR terbesar bangsa Indonesia ya.
Even setelah punya Undang-Undang nya pun, jumlah kasus KDRT pun masih terus meningkat. Iya, dari awal tahun 2022 sampai Juni 2023 ini aja, udah ada 15.921 kasus KDRT yang dilaporkan. Itu baru yang dilaporkan lo ya.
In that sense, di sini tuh penting banget untuk
Dare To Speak Up alias “Pls ngomong” atas segala bentuk kekerasan yang dialami, diketahui, atau pun dilihat.
What just got postoponed?
Eras Tour Concert in Rio, Brasil.
Calling allll Swifties yang tentunya
excited karena teteh kita bersama, Taylor Swift akhirnya udah kick off lagi konser keliling dunia. Adapun salah satu negara yang dituju dalam Eras Tour kali ini adalah di Rio, Brasil yang dijadwalkan akan digelar pada hari Sabtu kemarin. Sadly
guys, konser ini terpaksa ditunda karena cuaca esktrem yang melanda kota tersebut. Yep, kita lagi ngomongin
suhu ekstrem di kota Rio, Brasil yang pada hari Sabtu kemarin mencapai rekor tertinggi pada 59,7 derajat Celsius. Sehari sebelumnya, konser ini sebenernya udah berlangsung dengan indeks panas mencapai 59,3 derajat CelSius. Pas itu banyak banget penonton yang jatuh pingsan sampai bikin Mbak Taylor nge-
stop penampilannya dan meminta kru konser membagikan air ke para penonton. Seorang remaja cewe berusia 23 tahun yang jadi penonton konser tersebut pada hari Jumat juga dilaporkan sempet nggak enak badan selama konser berlangsung dan meninggal dunia di rumah sakit. Sampai berita ini ditulis, pihak rumah sakit setempat belum tahu pasti penyebab kematian remaja ini dan lagi berusaha menyelidikinya.
Kabar duka ini ofc bikin teteh Taylor sedih banget, guys. Sekitar dua jam sebelum doi manggung, teteh Taylor dan tim akhirnya mengambil keputusan untuk menunda dulu lanjutan konser hari keduanya. Keputusan ini diambil demi keamanan dan kesejahteraan para penggemar, penampil, dan kru konser itu sendiri. Rencananya, konser hari Sabtu tersebut bakal kembali diadakan pada hari Senin ini. Tapi yha gitu, pihak penyelenggara konser bernama T4F bakal memperbolehkan para penggemar membawa botol air serta menyediakan air minum gratis di beberapa spot konser.
“Anda mungkin sependapat,”
Gitu guys kata Wakil Presiden ke-10 dan ke-12,
Jusuf Kalla (JK), pas ngomentarin soal
statement Capres Ganjar Pranowo yang ngasih skor lima buat penegakan hukum di era Presiden Jokowi. Kata Pak JK, ya kita mungkin sependapat aja gitu guys sama Mas Ganjar, apalagi kalo ngeliat sikon akhir-akhir ini yang sangat menentukan bangsa ke depan.
Kita sih *teeeeet*. Gatau ya Mas Anang…
Thanks to Si Itu, Leogeobeo, Herlinayr, and Someone for buying us coffee today!
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi?
Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-
support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan.
Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations