Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan
Good morning
Hi! It’s mid January, so we’re just randomly thinking: other than being stressed out about work and crazy election drama today, have you thought about your loved ones? Those who genuinely care about you, and make your days brighter. Be it your mom, your siblings, your spouses or your cats, don’t forget to wish them a good week. Have a good one!
It’s H-30 Pemilu, everybody. Let’s get you updated on….Pemilu Flash!
Yoi. Time flies, rite? Siapa yang nyangka kalau kita udah SEDEKET INI sama nyoblos alias Pemilihan Umum 2024??!!. Udah tinggal sebulan, guys. Literally 30 hari lagi. Menghitung hari, detik demi detik *Mimi banget gatu???*. So, without further ado, yuk kita bahas apa aja yang terjadi H-30 Pemilu. Leggoooo…..
- Pelaku Ancaman Tembak Anies Ditangkap. Well well well, here’s to another case mendekati D-Day Pemilu. Nggak tanggung-tanggung, di TikTok, ada satu akun yang tempo hari obvious comment begini: “Izin bapak. Nembak kepala Anies hukumannya berapa lama ya?” *Nembak kepala gatu. Hal ini ofc udah termasuk ancaman dong. Polisi pun langsung gercep menindak, terus mencari siapa yang post, sampai akhirnya Sabtu kemaren si netijen berinisial AWK berhasil ditangkap polisi di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
- AWK bukan bagian dari TKN Prabowo-Gibran. We know what you think, guys. Secara sejauh ini emang yang perang banget tuh kan most likely 01 sama 02 ya *helllllow 03 where ru???*. Anyway, dengan adanya ancaman kayak gini, publik mikirnya, “Wah pendukung 02 nggak sih ini?” Tapi ternyata engga, guys. Dikonfirmasi oleh Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Habiburokhman kemaren, si AWK ini setelah dicek ternyata emang nggak terikat sama sekali dengan TKN Prabowo-Gibran. Jadi ya Pak Habib bilangnya, “Kami tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Karena itu terjadi secara hukum tidak ada kaitannya,” katanya gitu.
- Now, on 03 pov… Nah kalau 03 beda lagi nih pandangannya. Menurut Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD, kalau diliat dari sisi intelejen, ya bisa aja yang ngancam mau nembak kepala Pak Anies itu bukan musuh, gengs, tapi temennya sendiri. Jadi gimmick gitu, pura-pura bikin ancaman supaya bikin orang tertarik. Tapi, kata Pak Mahfud ya let’s see, biar diselidiki dulu ceunah.
- And that’s exactly what Timnas AMIN demands of. Yep, menyikapi ancaman ini, Timnas AMIN pun legit minta polisi buat segera menginvestigasi dan menindak tegas si AWK ini. Nggak cuma itu, Jubir Timnas AMIN, Iwan Tarigan juga minta Satgas Pengawalan Capres yang udah disiapkan KPU supaya lebih waspada, ningkatin keamanannya, tapi tetep humanis.
- Speaking of demands…. Salah satunya, demand untuk tetap melanjutkan estafet kepemimpinan sekarang. Hal ini yang Kamis kemaren disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di hadapan jajarannya, guys. Jadi dalam statement-nya itu, Pak Sigit bilang yang namanya Pemilu tuh ya nentuin nasib bangsa, jadi yang dicari tuh yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan. Bukan pemimpin yang nyari ribut mulu dan end up menimbulkan konflik. Dari sini, publik mikir dong.. “HMMM Polri tuh supposed to be netral nggak sih? Kalau gini kayanya ketahuan Polri condong ke siapa.” If you know, you know ehehehehe.
- Ini reaksi tiga kubu. Maksud kamu Kapolri bakal condong ke 02 gitu yak? Ehehehe. Nah kalau menurut Pak Habib lagi nih guys, statement-nya Pak Sigit di atas tuh harmless kok. Sudah tepat, katanya. Karena doi yakin Pak Kapolri bakal bersikap netral di Pemilu kali ini. Nah kalau capres 01 alias Anies Baswedan, beliau ngeliatnya justru setiap kepala negara yang terpilih emang most likely punya kebijakan baru, jadi yaudah. Meanwhile, capres no 03 alias Ganjar Pranowo, menilainya juga yaudah fine-fine aja. Toh selama ini Mas Ganjar juga selalu mendukung programnya Pak Jokowi.
- Now, on to campaign updates, dan dugaan pelanggaran kampanye…. Yang dilakukan Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka. Yep, setelah kemaren ada drama bagi-bagi susu gratis di CFD, weekend kemaren nih, Mas Gibran terbang ke Ambon, Maluku dan melakukan kampanye di sana. But the thing is, sama case-nya kayak bagi-bagi susu, ada dugaan pelanggaran kampanye juga yang dilakukan Mas Gibran di Ambon nih, guys. Ouccch….
- Kampanye ditemenin kepala desa. Yang jadi masalah di sini adalah, dalam kampanyenya kemaren, Mas Gibran tuh ditemenin sama sejumlah ASN mulai dari kepala desa sampai kepala pemerintah negeri di lingkungan Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah. That being said, Bawaslu Provinsi Maluku pun menyatakan ada dugaan pelanggaran kampanye di sini. Makanya sekarang kasus ini lagi ditindak lanjuti terus dikaji lebih jauh deh sama Bawaslu.
- Drama Mau Nyoblos di Luar Negeri. Last but not least, kita mau ngomongin kamu yang tanggal 14 Februari ntar fix nggak bakal stay di Indonesia, terus wondering sendiri, “Yah golput deh gue.” PLS JANGAN, GUYS. YOUR VOTE MATTERS. Kamu tuh bisa banget nyoblos di luar negeri di negara tempat kamu tinggal sekarang. Dan hal itu juga udah difasilitasi sama KPU lewat Panitia Pemilihan Luar Negeri aka PPLN yang ada di tiap-tiap kedubes/konjen. The thing is, baru-baru ini, di Kuala Lumpur, Malaysia, ada dramanya dikit nih, gengs. Iya, ada satu WNI yang nge-claim PPLN KL tuh mempersulit proses pendaftaran doi.
- KPU belike “Gimana???” Disampaikan olehStaf Divisi Sosialisasi PPLN Kuala Lumpur, Mbak Puji namanya, dia bilang selama ini pihaknya udah getol tuh sosialisasi sampe ke pelosok-pelosok untuk memastikan semua WNI di Malaysia terdaftar jadi pemilih. That being said, ya nggak bener kalau ada isu WNI dipersulit, guys. Lebih jauh, Komisioner KPU Idham Holik juga bilangnya WNI yang sampai sekarang belum masuk di daftar pemilih tuh masih tetap bisa daftar dan masuk ke kategori Pemilih Khusus Luar Negeri, guys. Ada aturannya kok itu. Kamu yang sekarang lagi on the other side of the world, udah terdaftar belum?
Now, another sad news from our forest…
On the killing of an elephant in Riau…
Guysss, kalian udah denger seekor gajah di Riau yang mati diracun buat diambil gadingnya belum? Yep, perburuan gading gajah ternyata sampe sekarang ini masih aja terjadi di seluruh dunia, termasuk juga Indonesia. World Wildlife Fund aka WWF mencatat ada puluhan ribu gajah yang dibunuh setiap tahunnya secara ilegal di seluruh dunia cuma untuk diambil gadingnya. Statistik ini sedih banget, karena seperti yang kita tahu, gajah merupakan spesies yang dilindungi dan udah terancam punah.
OMG, tell me everything.
Sure. Kirain di 2024 ini berburu tuh cuma buat bitcoin dan gebetan ya, tapi ternyata…gading gajah juga masih banyak dicari. Padahal saat ini, jumlah gajah yang tersisa di alam liar udah tinggal dikit banget, guys. Bayangin aja, dari sekitar 1,3 juta gajah yang ada di Afrika pada sekitar tahun 1970, jumlahnya sekarang ini tinggal 450 ribu aja. Adapun Salah satu yang jadi faktor utama berkurangnya populasi gajah di sana adalah perburuan itu tadi. Soalnya dari data WWF, ada sekitar 20 ribu gajah afrika yang mati diburu secara ilegal setiap tahunnya cuma untuk diambil gadingnya.
Faith in humanity is gone 🙁
Iya, sedih. Makanya, banyak negara di dunia yang dengan tegas melarang dan menghukum berbagai tindakan penyelundupan gading gajah. Misalnya aja baru-baru ini, Kementerian Lingkungan Hidup Nigeria baru aja memusnahkan 2,5 ton gading gajah sitaan yang didapat dari berbagai negara di benua Afrika. Pas itu, nggak cuma gading gajah utuh aja yang dimusnahin, ada juga berbagai barang ukiran dari gading gajah yang dibentuk jadi patung dan segala aksesoris lainnya. Kalo ditotal-total nih, seluruh gading gajah yang dimusnahkan hari itu bernilai sekitar USD11 juta.
Kenapa sih pada suka sama gading gajah?
Well, buat sebagian orang, gading gajah tuh juga sampe disebut ‘white gold’ guys saking berharganya. Ini nggak lepas dari penggunaan gading gajah di masa lalu yang jadi barang mewah sampe dipakai buat alat pertukaran. Kalo sekarang sih, nilai prestige-nya lebih ke jadi barang hiasan yang bisa diukir atau juga bisa dibikin jadi alat musik gitu. But, please banget nggak usah ikut koleksi gading gajah ini ygy. Serius deh, better juga koleksi photo card atau lightstick idol aja dari pada ikut koleksi gading gajah yang jumlahnya sendiri udah tinggal dikit banget di habitat aslinya.
Now on gajah yang mati di Riau…
Rite. On that, jadi kan emang Pulau Sumatra di Indonesia merupakan habitat Gajah Sumatra. Tapi baru aja, Rabu kemarin nih, seekor Gajah Sumatra bernama Rahman binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau ditemukan mati dengan gading gajah sebelah kiri yang udah hilang. Parahnya lagi nih, Rahman diduga kuat emang udah diracun buat diambil gadingnya. Hal ini disampaikan langsung sama Kepala TNTN dengan bilang, “Diagnosis penyebab kematian gajah diduga karena keracunan dan gajah akhirnya dikubur.”
I heard sebelumnya juga ada kasus gajah mati ya di Riau?
Yes, you heard it right. Jadi, sekitar pertengahan November kemarin, ada kasus kematian gajah juga yang terjadi di kantong gajah Tesso Tenggara, Riau. Pas itu, ditemukan anak gajah jantan berusia dua tahun yang terpisah dari kelompoknya. Setelah dilakuin pengecekan, ternyata anak gajah ini tuh sakit, guys. Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam Riau, Ujang Holisudin bilang kalo dari hasil observasi, ditemukan tali nilon pada kaki kanan depan gajah yang udah lama terpasang dan bikin luka dan infeksi. Meskipun anak gajah ini udah dapet penanganan medis, tapi sayang nyawanya nggak tertolong.
Sad banget 🙁
Jujur, iya. Dan makin mirisnya lagi, emang pemburuan gajah di Sumatera ini ngga cuma terjadi di Tesso Nilo Riau aja. Sebelumnya pada Agustus 2021 lalu, kepolisian Aceh akhirnya menangkap sebelas orang atas keterlibatannya membunuh kawanan gajah. Nggak tanggung-tanggung, komplotan ini udah berhasil membunuh lima ekor gajah selama tahun 2020. Tujuannya ya lagi-lagi cuma buat ngambil gadingnya doang buat dijual, guys. Padahal yah di tahun itu, jumlah gajah di Aceh cuma tinggal sekitar 500 ekor aja.
:(( HUFT, anything else I should know?
Problem gajah di Indonesia sebenernya nggak cuma soal perburuan gading aja, guys. Ada ancaman juga buat kawanan gajah yang makin hari makin kehilangan habitat mereka. Hutan tropis yang jadi habitat alami mereka terus-terusan hilang dan berubah jadi hutan industri, perkebunan masyarakat, dan pemukiman. Makanya nggak heran kalo Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh pernah melaporkan sejak 2016 sampe 2020 lalu, ada sekitar 42 ekor gajah yang mati di provinsi Aceh. Jadi ya kalo dihitung-hitung, delapan sampe sembilan ekor gajah mati tiap tahunnya di Aceh.
What smells fishy but not your boyfriend’s behavior?
Transaksi duit di pemilu 2024
Iya guys, kamu pasti ngeh lah ya bahwa pemilu 2024 ini sangat-sangat costly, baik financially, mentally, even environmentally karena banyak caleg maupun capres yang masang baliho sembarangan di pohon padahal ga boleh. Nah today, we’re gonna zoom in on: Financial aspect on kampanye yang ternyata sangat MENCURIGAKAN. Kata siapa? Kata Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan aka PPATK.
WHOAAA tell me!
Well, you know the drill. Ada orang (usually boomers) yang pengen nyaleg (atau nyapres!), terus mereka maju, terus yaudah banyak yang dukung sampe akhirnya mereka menerima uang buat ongkos kampanye dari mana aja. Nah jadi kebayang dong sebanyak apa perputaran uang untuk ongkos politik belakangan ini? Hal ini nih yang akhirnya jadi concern PPATK, secara dari keterangan mereka, di saat-saat kampanye ini mulai banyak transaksi yang jumlahnya melonjak di luar kebiasaan, sampai dugaan adanya penerimaan uang duit dari luar negeri.
Go on
Nah, yang harus kamu tahu adalah, modal buat nyaleg atau nyapres tuh gede banget, guys. Bisa ampe puluhan miliar. Kebayang dong segendut apa rekening bapak ibu ini? *Kita yang tanggal 15 duit nyisa Rp500 ribu can’t relate, hiks*. In that sense, biar make sure semuanya berjalan sesuai ketentuan yang ada, maka di sini PPATK mengecek transaksi di rekening-rekening gendut ini. Kayak mastiin aja, “Bener nggak nih duit u segini? Sumbernya dari mana? Jangan-jangan money laundry u,” dll.
Okey terus…
Diperiksa lah itu kan, diambil sample sebanyak 100 caleg yang diketahui punya riwayat transaksi keuangan yang gede bgt bgt bgt. Yang sekali transaksi tuh bisa nyentuh angka Rp500 juta gitu lo. Nah hasilnya…. Jeng jeng…Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, menyebut ada transaksi mencurigakan yang dilakukan 100 orang caleg ini, guys. Nggak tanggung-tanggung, Pak Ivan bilang total nilai transaksinya mencapai Rp51 triliun!
BUSET.
Nggak cuma itu. Dalam laporannya, PPATK juga menemukan 100 orang ini juga terlibat dalam transaksi nggak wajar, di mana nilainya mencapai puluhan miliar, bahkan triliunan rupiah. Yes, another triliun-triliun we’re talking about here. Adapun rinciannya kayak gini nih: Dari hasil analisisnya PPATK, mereka menemukan adanya transaksi pembelian barang senilai Rp592 M. Terus, ada juga aliran dana dari luar negeri ke 100 caleg ini senilai Rp7,7 triliun. Literally tujuh triliun Rupiah, guys.
Ngeri banget jujur…..
Belum selesai beb. Still talking about aliran dana dari luar negeri, ternyata nggak cuma calegnya aja nih yang dapat, tapi partai politik juga. Nggak tanggung-tanggung, ada 21 partai politik yang disebut PPATK menerima aliran dana luar negeri, which duitnya masuk ke rekening bendaharanya. Nilainya pun fantastis betul, guys. Dan terus meningkat over a year. Iya, PPATK bilangnya di tahun 2022 penerimaan dana dari luar negeri ada di angka Rp83 M. Eh terus tahun depannya, di tahun 2023, jadi melonjak sampai Rp195 M. Nah bingung gak loooo…..
Partai mana tuuu spill dong…
Ini yang masih di-keep sama PPATK sampai hari ini. In that sense, menyikapi hal ini, Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni bilangnya “Di-spill aja buruan,” gitu. In his words, gini nih Bang Roni bilangnya: “Langsung buka aja semua nama-namanya. Jangan cuma jumlah uangnya yang disebut.” Daripada jadi fitnah, katanya gitu. Lebih jauh, Bang Roni juga bilang kalau ada tindak pidana pencucian uang yang diendus PPATK dalam kasus ini, ya mending laporin aja dan lanjutin ke proses hukum.
Nah, dilaporin nggak tuh?
Ya dilaporin dong. PPATK sendiri diketahui udah bawa berkas laporan transaksi mencurigakan ini ke sejumlah instansi, gengs. Ada yang dibawa ke KPK, ada yang dibawa ke Bawaslu, ada yang dibawa ke Polri, ada yang dibawa ke OJK, dll. Yep, missing something there? You guessed it right. KPU! KPU emang sengaja nggak dilibatkan di sini ya karena emang nggak ada kewenangannya, guys. Iya, disampaikan langsung oleh Komisioner KPU Idham Holik, scope of work mereka tuh cuma sebatas di Rekening Khusus Dana Kampanye aja, khususnya evaluasi Laporan Awal Dana Kampanye. Kalau ada rekening lain di lingkup kampanye, ya paling bener urusannya ke Bawaslu, bukan KPU lagi.
I see. Terus di Bawaslu gimana?
Disampaikan langsung oleh Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja Kamis kemaren, pihaknya menilai temuan PPATK ini masih harus dikaji dulu, secara, datanya confidential. In that sense, makanya Bawaslu mau kordinasi juga sama PPATK, Polri, Kejaksaan, dll. Jadi koordinasi lah tuh lintas instansi. Sampai berita ini ditulis, Bareskrim Polri menyebut belum terima info nih soal temuannya PPATK. Jadi ya, just wait and see aja sip?
Got it. Anything else I should know?
Btw, dari tadi ngomongin dana kampanye, ada satu partai yang blunder nih, gengs. Iya, it’s Partai Solidaritas Indonesia aka PSI. Beberapa waktu lalu, PSI tuh bikin heboh gara-gara pengeluaran kampanye mereka cuma di angka Rp180.000. Kayak, monmaap cetak banner gambar Kaesang lagi megang boneka aja cuma kebayar satu tuh Rp180 ribu mah. Mengkonfirmasi hal ini, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie Rabu kemaren bilangnya transaksi mereka tuh masih ongoing, guys. Masih banyak yang belum lunas, katanya. Nah kalau udah lunas semua, baru deh di-update lagi dengan bukti kuitansinya sekalian di-upload. Jadinya, Jumat kemaren tuh baru ke-update. Dari yang awalnya Rp180.000, sekarang berubah Rp24 miliar.
Bill reimburse-nya jangan lupa ya Bro, Sis…
When real life is harder than TV drama series
Idan Amedi from Israel can relate.
Yesss, kalo kamu udah nonton series Fauda di Netflix, kamu pasti kenal nih sama Idan Amedi. Jadi series Fauda ini tuh nyeritain gimana militer Israel memburu seorang pejuang kemerdekaan Palestina gitu. Idan yang sebelumnya punya basic singer dan songwriter punya peran jadi pasukan khusus Israel yang ceritanya menumpas para pejuang Palestina, gitu. Setelah nih series tayang di 2017 lalu, outta nowhere, Idan tiba-tiba aja ngerasa terpanggil nih secara sukarela buat beneran gabung militer Israel pada Oktober lalu. Jadi yah doi tuh udah ikut tempur di Gaza buat merangin masyarakat Palestina sejak hari pertama.
Cuma ya gitu, aksi Idan ternyata nggak sehebat di seriesnya, guys. Kalo di series Idan pro banget nembak-nembak, eh in real life, doi justru sekarang ini lagi dibakarkan dalam kondisi kritis. Idan dikabarkan terluka parah tapi nggak dijelasin sebab doi terluka. Media cuma tau kalo Idan langsung dibawa ke ICU rumah sakit Sheba Tel Hashomer Medical Center, Israel dalam kondisi kritis. Padahal sebelumnya, doi sempet tuh ngasih kabar kalo dirinya dan tentara Israel mengklaim udah nemuin terowongan-terowongan yang dipake sama Hamas. Pas itu, Idan juga bilang bakal ngeledakin terowongan itu. Eh nggak taunya ternyata justru doi sendiri nih yang malah sekarang ini cedera parah dan dipulangkan ke wilayah Israel.
“Satu putaran atau dua putaran itu rakyat yang menentukan,”
WKWKWK gitu guys kata Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristianto pas dimintai komentar soal statement dari timnya TKN Prabowo-Gibran yang mau kerja keras supaya Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming bisa menang satu putaran. Nah, tapiii kata Mas Hasto sih yang menentukan pilpres ini bakal satu atau dua putaran bukan 02, tapi rakyat Indonesia.
Now singing: Satu atau dua… pilih aku atau dia…
Announcement
Thanks to Serena and Someone for buying us coffee today!
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
Repeat after us: I will not do silent treatment when I fight with my loved ones. Ever.