Pemilu Flash 15 Januari 2024

Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan

It’s H-30 Pemilu, everybody. Let’s get you updated on….Pemilu Flash!

Yoi. Time flies, rite? Siapa yang nyangka kalau kita udah SEDEKET INI sama nyoblos alias Pemilihan Umum 2024??!!. Udah tinggal sebulan, guysLiterally 30 hari lagi. Menghitung hari, detik demi detik *Mimi banget gatu???*.  So, without further ado, yuk kita bahas apa aja yang terjadi H-30 Pemilu. Leggoooo…..

  • Pelaku Ancaman Tembak Anies Ditangkap. Well well well, here’s to another case mendekati D-Day Pemilu. Nggak tanggung-tanggung, di TikTok, ada satu akun yang tempo hari obvious comment begini: “Izin bapak. Nembak kepala Anies hukumannya berapa lama ya?” *Nembak kepala gatu. Hal ini ofc udah termasuk ancaman dong. Polisi pun langsung gercep menindak, terus mencari siapa yang post, sampai akhirnya Sabtu kemaren si netijen berinisial AWK berhasil ditangkap polisi di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
  • AWK bukan bagian dari TKN Prabowo-Gibran. We know what you think, guys. Secara sejauh ini emang yang perang banget tuh kan most likely 01 sama 02 ya *helllllow 03 where ru???*. Anyway, dengan adanya ancaman kayak gini, publik mikirnya, “Wah pendukung 02 nggak sih ini?” Tapi ternyata engga, guys. Dikonfirmasi oleh Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Habiburokhman kemaren, si AWK ini setelah dicek ternyata emang nggak terikat sama sekali dengan TKN Prabowo-Gibran. Jadi ya Pak Habib bilangnya, “Kami tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Karena itu terjadi secara hukum tidak ada kaitannya,” katanya gitu.
  • Now, on 03 pov… Nah kalau 03 beda lagi nih pandangannya. Menurut Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD, kalau diliat dari sisi intelejen, ya bisa aja yang ngancam mau nembak kepala Pak Anies itu bukan musuh, gengs, tapi temennya sendiri. Jadi gimmick gitu, pura-pura bikin ancaman supaya bikin orang tertarik. Tapi, kata Pak Mahfud ya let’s see, biar diselidiki dulu ceunah.
  • And that’s exactly what Timnas AMIN demands of. Yep, menyikapi ancaman ini, Timnas AMIN pun legit minta polisi buat segera menginvestigasi dan menindak tegas si AWK ini. Nggak cuma itu, Jubir Timnas AMIN, Iwan Tarigan juga minta Satgas Pengawalan Capres yang udah disiapkan KPU supaya lebih waspada, ningkatin keamanannya, tapi tetep humanis.
  • Speaking of demands…. Salah satunya, demand untuk tetap melanjutkan estafet kepemimpinan sekarang. Hal ini yang Kamis kemaren disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di hadapan jajarannya, guys. Jadi dalam statement-nya itu, Pak Sigit bilang yang namanya Pemilu tuh ya nentuin nasib bangsa, jadi yang dicari tuh yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan. Bukan pemimpin yang nyari ribut mulu dan end up menimbulkan konflik. Dari sini, publik mikir dong.. “HMMM Polri tuh supposed to be netral nggak sih? Kalau gini kayanya ketahuan Polri condong ke siapa.” If you know, you know ehehehehe. 
  • Ini reaksi tiga kubu. Maksud kamu Kapolri bakal condong ke 02 gitu yak? Ehehehe. Nah kalau menurut Pak Habib lagi nih guys, statement-nya Pak Sigit di atas tuh harmless kok. Sudah tepat, katanya. Karena doi yakin Pak Kapolri bakal bersikap netral di Pemilu kali ini. Nah kalau capres 01 alias Anies Baswedan, beliau ngeliatnya justru setiap kepala negara yang terpilih emang most likely punya kebijakan baru, jadi yaudah. Meanwhile, capres no 03 alias Ganjar Pranowo, menilainya juga yaudah fine-fine aja. Toh selama ini Mas Ganjar juga selalu mendukung programnya Pak Jokowi.
  • Now, on to campaign updates, dan dugaan pelanggaran kampanye…. Yang dilakukan Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka. Yep, setelah kemaren ada drama bagi-bagi susu gratis di CFD, weekend kemaren nih, Mas Gibran terbang ke Ambon, Maluku dan melakukan kampanye di sana. But the thing is, sama case-nya kayak bagi-bagi susu, ada dugaan pelanggaran kampanye juga yang dilakukan Mas Gibran di Ambon nih, guys. Ouccch….
  • Kampanye ditemenin kepala desa. Yang jadi masalah di sini adalah, dalam kampanyenya kemaren, Mas Gibran tuh ditemenin sama sejumlah ASN mulai dari kepala desa sampai kepala pemerintah negeri di lingkungan Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah. That being said, Bawaslu Provinsi Maluku pun menyatakan ada dugaan pelanggaran kampanye di sini.  Makanya sekarang kasus ini lagi ditindak lanjuti terus dikaji lebih jauh deh sama Bawaslu.
  • Drama Mau Nyoblos di Luar Negeri. Last but not least, kita mau ngomongin kamu yang tanggal 14 Februari ntar fix nggak bakal stay di Indonesia, terus wondering sendiri, “Yah golput deh gue.” PLS JANGAN, GUYS. YOUR VOTE MATTERS. Kamu tuh bisa banget nyoblos di luar negeri di negara tempat kamu tinggal sekarang. Dan hal itu juga udah difasilitasi sama KPU lewat Panitia Pemilihan Luar Negeri aka PPLN yang ada di tiap-tiap kedubes/konjen. The thing is, baru-baru ini, di Kuala Lumpur, Malaysia, ada dramanya dikit nih, gengs. Iya, ada satu WNI yang nge-claim PPLN KL tuh mempersulit proses pendaftaran doi.
  • KPU belike “Gimana???” Disampaikan olehStaf Divisi Sosialisasi PPLN Kuala Lumpur, Mbak Puji namanya, dia bilang selama ini pihaknya udah getol tuh sosialisasi sampe ke pelosok-pelosok untuk memastikan semua WNI di Malaysia terdaftar jadi pemilih. That being said, ya nggak bener kalau ada isu WNI dipersulit, guys. Lebih jauh, Komisioner KPU Idham Holik juga bilangnya WNI yang sampai sekarang belum masuk di daftar pemilih tuh masih tetap bisa daftar dan masuk ke kategori Pemilih Khusus Luar Negeri, guys. Ada aturannya kok itu. Kamu yang sekarang lagi on the other side of the world, udah terdaftar belum?

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.