Pemerintah Korea Selatan Gencar Kampanye Pernikahan

Admin
UTC
3 kali dilihat
0 kali dibagikan

When BLACKPINK sings, “We are the lovesick girls”….

Koreans do really mean it, 
Gini deh. Kalau kamu nonton drakor terus male lead/female lead-nya green flag mentok nih, tiba-tiba pasti jadi manifesting sendiri gitu nggak sih? Contohnya pas lagi nonton Our Beloved Summer nih, terus manifesting, “Ya Tuhan walaupun hamba kadang suka toxic kayak Gook Yeon-soo, tapi pls pertemukan hamba dengan laki-laki modelan Choi Ung.” WKWKWK. Nah ternyata, masyarakat Korea Selatan sendiri nggak kemakan loh sama drakor dengan couple lovey dovey happy ending kayak di atas.
 
Beneran guys, karena dalam surveinya Pemerintah Korea Selatan yang dirilis baru-baru ini, ditemukan bahwa persentase orang Korsel yang menganggap marriage adalah hal yang positif tuh menurun, guys. Dari yang di tahun 2012 ada di angka 56,5%, sekarang turun jadi 36,4%. That being said, oppa unnie Korea itu banyak yang memandang pernikahan sebagai hal yang negatif, hence mereka jadi nggak mau nikah dan hidup berumah tangga. Ada banyak faktor sih kenapa akhirnya keluar hasil begini. The most common reason-nya ya nggak jauh-jauh dari biaya hidup yang semakin tinggi, biaya nikah yang mahal, dan anggapan, “Hah? Nikah? Buat apa coba? Nggak perlu sih.” Selain itu, di tengah kesadaran women empowerment sekarang ini, perempuan di Korea (dan most likely, women in the world) tuh pada sibuk mengejar pendidikan dan karier gitu lo (which is so good for you, girls!) mereka kemudian ngga menjadikan dating, nikah, sampai punya anak itu sebagai prioritas.
 
Hal ini tentunya bikin pemerintah Korsel jadi pusing banget karena angka kelahiran bayi di negaranya terus menurun. Karena itulah, pemerintah Korsel sekarang tuh lagi gencar banget kampanye pernikahan sampe ngasih insentif buat para pasangan yang mau menikah.
 
Cus kita ke Korea, guys?

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.