Pemeriksaan Kesehatan Gratis Dari Pemerintah, Penghentian Funding AS ke Seluruh Dunia, Rekor Tertinggi Wabah Influenza di Jepang, Olahraga Rutin Baik Untuk Kesehatan Otak

Admin
UTC
15 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning

Rise and shine! Welcome to Monday again, everyone. We hope your weekend was spent well so you can start this week with a note of positivity. Now, if you've been feeling a little unwell lately, let's deep dive on the free health checkup program below. Scroll down...

 

First stop, all you need to know about: The free medical checkup...

By the government.

Yep, kamu ga salah baca, pemerintah kini punya program periksa kesehatan gratis-tis tis. Dan baru aja, Kemenkes RI memastikan bahwa pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bakal mulai dilaksanakan pada hari ini.


Tell me more

Well, sebagai permulaan, Kemenkes bakal mulai menyelenggarakan pelayanan masyarakat di 10.200 puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut keterangan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, pada Minggu (9/2), selain puskesmas, program ini bakal diselenggarakan juga di klinik swasta yang ada kerja sama bareng BPJS Kesehatan. Menurut Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas, Dr. Maria Endang Sumiwi, program PKG ini bisa jadi upaya preventif buat mengurangi beban penyakit yang bisa dicegah di masa depan. FYI, sasaran utama program ini mulai dari bayi 2 bulan sampai kelompok lansia.


Terus terus...

Tapi guys, nggak hanya untuk kelompok masyarakat di atas, pemerintah nantinya juga bakal memberikan pemeriksaan kesehatan gratis ke anak-anak usia sekolah juga remaja. Planning-nya pemeriksaan gratis ini bakal dilakukan di sekolah-sekolah pada bulan Juli mendatang. Nah, pendaftaran cek kesehatan gratis ini bisa dilakuin lewat aplikasi Satu Sehat atau WhatsApp di 08111050057. Adapun buat masyarakat yang nggak punya HP, nggak perlu khawatir karena mereka bisa daftar ke puskesmas dengan bawa KTP. Oh iya, program pemerintah ini nggak hanya buat mereka yang ultah di bulan Februari, loh...


Terus gimana?

So, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) ini disebut sebagai hadiah buat masyarakat dari pemerintah. Sebelumnya, Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, pada Jumat (3/1) sempat menyatakan bahwa masyarakat yang ultah di awal tahun akan dapat kado ultah dari Presiden dengan layanan CKG ini. Namun pada prakteknya, pelaksanaan awal program CKG ini nggak cuma buat yang daftar dan berulang tahun di tanggal 10 Februari aja. Kalo kamu berminat buat ikutan program ini tapi ultahmu udah lewat, tetep masih bisa ikutan sampai bulan April, oke?


So, how's its implementation?

Jadi, program PKG yang diselenggarakan di puskesmas ini cuma buat mendeteksi tanda-tanda awal gangguan kesehatan, guys. Nah, masyarakat perlu tahu kalo program ini nggak termasuk pengobatan atau tindakan medis dari dokter setelah pemeriksaan selesai. Jadi cuma bener-bener buat periksa aja yah. Moreover, prosedur medis atau pengobatan tetap harus lewat mekanisme pelayanan reguler di puskesmas atau RS, lewat pembiayaan pribadi atau BPJS. Di Jakarta sendiri, program PKG tahap awal bakal dijalanin di 44 Puskesmas dan dimulai pada hari ini.


Ok...

Lebih jauh, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi udah melakukan peninjauan kesiapan program di Puskesmas Tanah Abang dan Puskesmas Tebet kemarin. Si Pj Gubernur yang ngebolehin poligami ini bilang, selain puskesmas, ada juga 292 puskesmas pembantu yang mendukung program ini. Terus yang harus kamu tahu juga guys, layanan free med-check ini bakal dibatasi dengan 30 orang saja per hari tiap puskesmas. Jadi ga bisa banyak-banyak, yah.


I see. Anything else?

Yes. Dalam statement-nya pada Sabtu (8/2), Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, minta Kemenkes buat berupaya maksimal dalam menyelenggarakan PKG ini. Charles lebih lanjut juga menyoroti efisiensi anggaran yang diharapkan nggak akan memengaruhi pelayanan ke masyarakat. Selain itu, Charles juga mengharapkan adanya peningkatan pelayanan pengobatan pasca PKG dijalankan. Yep, setelah masyarakat mengetahui seperti apa kondisi kesehatannya, tindak lanjut dengan pengobatan ke berbagai faskes juga harus jadi perhatian pemerintah. Semoga hadiah ini tetap bisa difasilitasi untuk kebaikan masyarakat luas, ya...

 

Now, on Trump's decision to freeze funding for USAID...

Yang beneran diseriusin..

Yep, Presiden Amerika Serikat terus bikin gebrakan yang bikin dunia hah-heh-hoh. Kali ini, doi memutuskan penghentian funding AS ke seluruh dunia lewat United States of Agency for International Development (USAID). Karena udah di-freeze gini, total staf lembaga USAID di seluruh dunia yang jumlahnya lebih dari 10.000 orang bakal dirampingin jadi cuma 294 staf aja.


Likeee??? Be serious???

Yes, everyone knows that USAID adalah lembaga donor terbesar di dunia. USAID banyak menyalurkan bantuan kemanusiaan ke berbagai negara di dunia untuk berbagai bidang dari kesehatan, kesetaraan, pengentasan kemiskinan, lingkungan, keamanan, pokoknya banyak deh. Namun, setelah terpilih kembalinya Trump, USAID menjadi salah satu target program reorganisasi pemerintah AS di bawah pimpinan Elon Musk. Dalam Executive Ordernya minggu lalu, Trump memutuskan bakal nge-freeze dulu semua bantuan USAID.


Terus terus...

Selain nge-freeze funding, Trump juga ngumumin soal pengurangan karyawan USAID tadi, kan. terus, merespons wacana perampingan masif staf USAID ini, Kepala USAID J. Brian Atwood, mengungkap kalau rencana ini dianggap sangat keterlaluan karena PHK massal ini bakal berdampak ke kinerja organisasi. Tapi ya ga ngaruh. Pemerintahan Trump udah memberikan cuti kepada semua karyawan USAID yang direkrut langsung di seluruh dunia. Selain itu, Trump juga udah manggil pulang ribuan personel USAID yang bekerja di luar negeri.


Terus, impacts dari cut the funding ini apa?

Selain PHK massal, pemerintah AS di bawah Donald Trump bakal bener-bener menyebabkan "kiamat bantuan kemanusiaan" di seluruh dunia. Hal ini karena US adalah negara donor terbesar dunia, dengan budget aid sebesar US $72 miliar cuma di tahun 2023 aja. Bantuan ini biasanya disalurkan lewat USAID maupun pihak ketika kayak the Peace Corps. Bantuan ini kemudian disalurkan ke negara-negara miskin maupun berkembang, kayak Ukraina (US$16 miliar), Nigeria (US$1 miliar), Afghanistan (US$1,3 miliar), Jordania (US$1,7 miliar), Mesir (US$ 1,5 miliar) dll. 


I see...

Adapun penggunaan bantuan ini bakal tergantung banget negara penerimanya, kayak kalo di negara-negara Afrika, programnya untuk memberantas kelaparan dan mencegah penularan HIV, terus buat negara-negara Arab buat menangani pengungsi, dan Ukraina ya buat menghadapi Rusia. Nah, yang ngeselin ya guys, penghentian ini ga berlaku buat bantuan senjata kayak ke Israel yang dapet sampe US$3,3 miliar dari USAID tahun lalu.


Ya ampun...

Makanya guys, of course kebijakan ini dikecam karena dampaknya yang nggak main-main buat berbagai negara di dunia. Salah satu wilayah yang nggak lepas dari risiko dampak ini tentu saja kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Secara, Indonesia banyak mendapat bantuan USAID dalam program-program pembangunan, kesetaraan hingga ketersediaan obat-obatan buat penyakit kayak HIV/AIDS dan TBC. Meski begitu, Jubir Kemlu RI, Roy Soemirat bilang kalo sampai Jumat (7/2) belum ada informasi soal program-program yang terdampak ini. Also, hubungan bilateral Indonesia-AS yang terjalin selama 75 tahun, harusnya jadi pertimbangan antara kedua negara buat tetap menjaga hubungan baik.


Terus apa kata Menkes RI?

Well, pada Kamis (6/2), Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin bilang bahwa emang hubungan kemitraan di bidang kesehatan udah ditangguhkan. Moreover, belum ada kepastian apakah penangguhannya bersifat sementara atau permanen. Well, pembekuan bantuan luar negeri AS ini berpotensi menghambat penanganan HIV dan tuberkulosis di Indonesia. Lebih lanjut, Pak Menteri berharap akan ada titik terang dalam waktu 90 hari ke depan. At the same time, Kedubes AS dan USAID di Jakarta belum kasih tanggapan apa pun tentang situasi ini.


Emang, how much money do we usually get?

Di Indonesia aja, USAID menyumbang sekitar US$153 juta atau setara Rp2,4 triliun untuk berbagai proyek pembangunan dan kesehatan pada tahun 2023. Beberapa tahun ke belakang, USAID mendukung peluncuran mesin yang bisa mendeteksi tuberkulosis. Other than thatUSAID juga menjalin kemitraan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) buat menyelenggarakan pelatihan mitigasi bencana alam. Selain kemitraan kesehatan Indonesia, bantuan USAID untuk program HIV di Myanmar juga udah ditangguhkan. While, di Vietnam pendanaan untuk program pembersihan ranjau di Vietnam, Laos, dan Kamboja juga resmi dihentikan.


I see. Anything else?

Yes, USAID tahun lalu mengalokasikan dana sebesar $860 juta khusus untuk wilayah Asia Tenggara. USAID beroperasi di enam dari sebelas negara Asia Tenggara, yaitu Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand, juga Vietnam. Banyak proyek USAID disampaikan lewat LSM-LSM kecil yang bekerja sama dengan komunitas lokal. Meanwhile, beberapa anggota komunitas LSM juga pendukung loyal USAID mengakui perlu ada reformasi dalam pengoperasian lembaga ini. Mengingat bahwa sejumlah besar dana nggak semuanya sampai dan efisien sampai ke lapisan paling bawah. But, penutupan USAID dianggap bukan jawaban yang bijak karena banyak sekali kehidupan yang bergantung pada lembaga ini.

 

All you need to know about the influenza outbreak in Japan...

that reached a record high in 25 years.

Yep, guys, another outbreak is happening in Japan right now. Wabah influenza baru aja mencatat rekor tertinggi setelah kasus tertigngi terakhir di tahun 1999 lalu. Lonjakan kasus penyebaran flu yang dipicu virus Influenza A ini diduga ada kaitannya sama peningkatan mobilitas selama musim liburan hingga ketersediaan antivirus utama di berbagai fasilitas kesehatan Jepang.


Tell me more.

Okay. Jadi emang sejak akhir Desember lalu, media Jepang Nikkei, melaporkan kalau kasus influenza di Jepang mencatat rekor tertinggi. Data dari Institut Penyakit Menular Nasional menunjukkan bahwa ada sekitar 9,52 juta kasus flu tercatat antara 2 September 2024 sampai 26 Januari 2025. Adapun wabah flu musiman ini banyak terjadi di kawasan padat penduduk sekaligus punya angka lalu lintas wisatawan yang tinggi kauak Tokyo, Hokkaido, Osaka dan Fukuoka. Peak cases-nya ketika aktris terkenal Taiwan, Barbie Hsu meninggal dunia ketika liburan Imlek ke Jepang...


RIP Shancai :(

Yep, kasus flu di Jepang makin disoroti setelah kabar duka dari aktris Barbie Hsu yang meninggal dunia di Jepang pada Minggu (2/2) akibat infeksi flu yang berkembang jadi komplikasi pneumonia. Furthermore, kabar kematian publik figur ini makin menambah kekhawatiran soal komplikasi flu yang simpang siur di Jepang. Ditambah lagi, kasus flu burung di sana juga lagi meningkat yang menyebabkan lebih dari lima juta burung dimusnahkan pihak berwenang di bulan Januari 2025.


Go on...

Alright. Balik lagi ke kasus meninggalnya Barbie Hsu, kamu mungkin came across beberapa pemberitaan yang menyebut bahwa mendiang harus pindah-pindah tempat dirawat karena dia ga mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkan. Nah ternyata hal ini valid, guys. Memang banyak klinik maupun apotek di Jepang yang kekurangan obat flu, sehingga untuk merespons kesangkaan ini, berbagai perusahaan farmasi besar di Jepang sedang berlomba-lomba untuk memproduksi lebih banyak obat. 


Emang bahaya banget ya? Kan flu doang?

Ga gitu, guys. Menurut dokter spesialis paru dr. Erlang Samoedro Sp.P (K), infeksi flu memang bisa berkembang jadi komplikasi yang fatal. Apalagi kalo penyakit ini diderita oleh orang yang punya komorbid penyakit kronik atau imunitasnya sedang menurun. Dalam keterangannya pada Jumat (7/2), Dokter Erlang juga bilang kalau infeksi virus Influenza bisa menunjukkan gejala flu biasa disertai infeksi sekunder. Nah, infeksi lanjutan bakal lebih parah kalau imunitas seseorang emang sedang nggak prima. Not only pneumonia, virus influenza juga bisa memicu kambuhnya beberapa penyakit kronis seperti jantung atau paru kronik, asma, diabetes, hingga penyakit autoimun.


Terus apa dampak wabahnya?

Of course, setelah makin luas, sistem kesehatan di Jepang sempat kewalahan menerima lonjakan pasien rawat inap. Misalnya, beberapa fasilitas medis yang kekurangan tempat tidur sampai perawatan medis di rumah buat pasien dengan gejala ringan. Selain itu, wabah flu ini juga berpengaruh ke sektor pariwisata Jepang. Pemerintah Jepang mengimbau masyarakat dan wisatawan buat meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus dengan menerapkan prokes. Other than that, para turis yang akan bepergian ke Jepang disarankan memantau dan mengukur kesehatan sendiri.


I see. Anything else?

Finally, pokoknya kamu harus hati-hati guys, karena meski kayak flu biasa, namun yang perlu diperhatikan adalah eskalasi kondisi kesehatan yang bisa menurun drastis jika nggak ditangani dengan baik. Masyarakat yang mengalami gejala influenza diimbau untuk nggak ragu mencari perawatan medis. These are the symptom of influenza you should know: demam tinggi secara mendadak, batuk berkepanjangan, nyeri otot dan kelelahan ekstrem, hingga sesak napas. Jika ada di antara kalian yang punya rencana pergi ke Jepang dalam waktu dekat, please reconsider postponing the plan until the situation is safer.

 

Even when you only have the weekend to maintain your health...

That's fine, science said.

Calling all of you, office workers or pekerja sibuk di weekday. Kita ngerti, kamu mungkin cuma bisa meluangkan waktu buat olahraga rutin biasanya di akhir minggu. Tapi gapapa, meski nggak bisa rutin dan intens berolahraga sepanjang minggu, sebenarnya kebiasaan olahraga only on the weekend tuh juga udah cukup baik buat kesehatan otak. Yep, hal ini diketahui dari sebuah penelitian yang diterbitin di Nature Aging pada Agustus 2024 lalu, di mana para pekerja yang sibuk di weekday dan berolahraga di weekend bisa punya kesehatan otak yang setara sama mereka yang olahraga teratur sepanjang minggu. Riset yang berlangsung selama 8,4 tahun ini juga menemukan bahwa tubuh yang aktif secara fisik bakal mempengaruhi kesehatan otak. Penelitian ini memakai data dari 72.629 orang di Biobank Inggris yang rata-rata usianya 62,5 tahun. Then, para peserta penelitian menggunakan pelacak dan perekaman aktivitas fisik sedang sampai berat. 


Dalam melakukan riset ini, para peserta dibagi jadi beberapa kelompok berdasarkan aktivitasnya. One of them is 'non-active group' yaitu mereka yang nggak melakukan aktivitas fisik sedang sampai berat selama 150 menit per minggu. Selanjutnya, ada juga kelompok yang berolahraga 1-2 kali seminggu termasuk para pekerja yang hanya punya waktu olahraga di weekend. Hasilnya, data menunjukkan kalo orang punya rutinitas buat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik punya risiko lebih rendah mengidap demensia, stroke, parkinson, anxiety, juga depresi. Nah, ternyata nggak masalah kalo aktivitas itu hanya dilakukan selama 1-2 hari selama seminggu. In link to that, direktur ALS Center of Excellence di University of Michigan, Eva Feldman, MD, PhD, bilang kalo studi nemuin individu yang milih rutinitas olahraga sesuai sama gaya hidup mereka tetap bisa dapet manfaat kesehatan.


Jadi gpp guys, perjuangkanah CFD seminggu sekali itu.

 

"Kebetulan saya dan Presiden sama-sama Shio Kelinci,"

Gitu guys kata Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Rakapas beliau menghadiri acara perayaan Imlek Nasional 2576 Kongzili Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) di Gedung Sasana Kriya, TMII, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur kemarin. Kata Mas Gibran, doi sama Pak Presiden shionya sama. Abis itu, beliau berkelakar dengan hadirin hadirot terkait shio mereka masing-masing.

Saatnya kompak sama om-tante temennya papa kamu, guys. Siapa tau bisa jadi wapres, xixixix

 

Announcement

Thanks to Zaydan and Uwais for buying us coffee today :) 


Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here...just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!

 

Catch Me Up! recommendations

If you want to be happier, try these hobbies.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.