Now here are your updates on: Pembunuhan Vina dan Eki Cirebon…
Di mana Polda Jabar mengklaim udah menangkap semua DPO.
Yep, selama sekitar sebulan ini timeline kamu diramaikan oleh film horor kontroversial Vina: Sebelum 7 Hari itu nggak sih? Iyesss, film yang diangkat dari kisah nyata soal kasus pembunuhan dua remaja dari Cirebon, Jawa Barat bernama Vina Dewi dan pacarnya Muhammad Rizky alias Eki pada 2016 lalu jadi viral lagi setelah ada banyak plot twist dari segi kronologi sampe para pelaku. Update-nya, Polda Jawa Barat baru aja menangkap pelaku yang udah buron dari delapan tahun yang lalu.
Hold on I need some background.
Sure. Jadi to give you some context, kita bakal kembali ke Agustus 2016 lalu di mana jenazah Vina dan Eki ditemukan di sekitar fly over Kepongpongan di Cirebon. Pas itu, sepasang remaja ini diperkirakan jadi korban kecelakaan tunggal, guys. Cuma sekitar enam hari dari penemuan jenazah ini, Kapolres Cirebon Kota yang saat itu dijabat AKBP Indra Jafar mulai menduga kalo Vina dan Eki bukan korban kecelakaan melainkan pembunuhan.
Kok bisa?
Gini-gini. Jadi sejak Vina dan Eki ditemukan meninggal dunia, temen-temen kedua korban akhirnya pada cerita nih soal kronologi terakhir mereka ketemu Vina dan Eki. Jadi dari konferensi pers AKBP Indra delapan tahun yang lalu, pas itu Vina dan Eki lagi bareng sama temen-temennya yang lain buat muter-muter motoran gitu di sekitar Kota Cirebon. Everything’s fine sampe akhirnya mereka lewat sekitar SMP Negeri 11 Kota Cirebon dan ketemu sama geng motor. Di situ temen-temen Vina dan Eki berhasil kabur, cuma mereka berdua berhasil ditangkep.
I am reading...
Nah dari situ diketahui kalo Vina dan Eki justru pada dipukuli nih sama para geng motor tersebut. Mereka berdua literally dikeroyok sampe luka parah dan meninggal dunia, guys. Parahnya lagi nih, para geng motor ini tuh juga sempet memperkosa Vina secara bergantian sebelum akhirnya Vina juga meninggal dunia. Nah buat mengelabui polisi, anggota geng motor ini akhirnya membuang kedua korban ke bawah jembatan layang biar dikira mereka jadi korban kecelakaan tunggal.
Geez tega bener :((
Banget. Dari situ pihak kepolisian berhasil menangkap delapan dari sebelas pelaku yang diyakini terlibat dalam tindak pembunuhan dan pemerkosaan. Delapan orang ini bernama Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramadhani, Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Sudirman, dan Saka Tatal yang divonis hukuman penjara seumur hidup kecuali Saka Tatal yang dapet hukuman delapan tahun penjara karena statusnya pas itu masih di bawah umur.
Terus yang tiga lagi ke mana?
Nah itu dia, guys. Selama delapan tahun ini tuh, tiga orang buron yang ikut membunuh Vina dan Eki bernama Pegi, Andi, serta Dani tuh masih bebas-bebas aja. Sampe akhirnya film horor Vina: Sebelum 7 Hari viral, baru deh polisi akhirnya mulai gerak lagi nih buat nyari sisa para buron pembunuh dan pemerkosa Vina. Everybody meet: Pegi Setiawan alias Perong yang akhirnya ditangkap di Bandung, Jawa Barat pada Selasa kemarin.
Lah???
Well, pertanyaan yang sama juga banyak banget ditanyain sama netizen, guys. Literally semuanya pada nanyain, ini bener Pegi Setiawan pelaku atau bukan? Kok harus nunggu viral dulu baru ditangkap? Polisi nggak asal nangkep pelaku kan? Nah segala pertanyaan ini juga langsung ditanggepin sama Hotman Paris selaku salah satu kuasa hukum Vina yang bilang, "Ada baiknya Polda Jawa Barat memerintahkan agar dilakukan konferensi pers secara terbuka, yang menghadirkan secara fisik orang DPO yang tertangkap, agar masyarakat bisa menilai kalau itu asli Pegi atau Perong."
Terus di-follow up tuh?
Yoi. Jadi kemarin banget nih, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan bilang kalo Pegi ini adalah tersangka terakhir dari kasus pemerkosaan dan pembunuhan Vina. Kata Kombes Pol Surawan sih, para pelaku tuh pada punya keterangan yang beda-beda. Makanya polisi sempet menyebut pelaku ada sebelas orang. In his words, Kombes Pol Surawan bilang, “Setelah dilakukan pendalaman, dua nama yang disebutkan selama ini (Andi dan Dani) itu hanya asal sebut (oleh tersangka).”
Serius nih?
We still don't know, guys. Soalnya sejak Pegi tiba-tiba ditangkap polisi Selasa kemarin, Ibu dan kuasa hukum Pegi tuh masih percaya kalo polisi udah salah tangkap orang. Dari keterangannya Ibunya Pegi sih bilangnya pas waktu kejadian Vina dan Eki meninggal Agustus 2016, Pegi lagi ada di Bandung dari Juli sampe Desember 2016. Hal ini juga diamini kuasa hukum Pegi bernama Sugianti yang bilang kalo polisi udah sempet menggerebek rumah Pegi pada 2016. Cuma pas itu polisi cuma ngamanin dua motor dan nggak lanjut buat nangkep Pegi yang emang lagi di Bandung buat kerja jadi buruh bangunan.
I heard Pegi sampe bilang ini fitnah dan rela mati segala?
You heard it right. Jadi pas konferensi pers kemarin, ada momen ketika Pegi dikasih kesempatan buat ditanyain sama wartawan, gitu. Nah pas doi dikasih kesempatan gitu, Pegi justru jadi agak emosional gitu dengan bilang kalo dirinya udah difitnah udah membunuh Vina. Padahal kalo kata Pegi pas itu, dirinya bilang nggak pernah ngelakuin pembunuhan dan pemerkosaan tersebut. Sambil teriak-teriak, Pegi juga bilang, “Tidak, tidak ini fitnah, saya rela mati.”
Complicated, anything else?
Well, menanggapi isu soal Pegi merupakan korban salah tangkap, Kombes Pol Surawan pada konferensi pers kemarin yakin kalo pelaku yang ditangkap yha udah tepat. Beliau berkaca pada berkas-berkas kayak identitas dari KK dan Ijazah yang meyakinkan kalo pelaku merupakan buron yang dicari. Dalam keterangannya Kombes Pol Surawan bilang, “Kami tetep berpegang atau berpatokan pada fakta penyidikan, jadi kita tidak berasumsi apapun di medsos terhadap penyelidikan yang kita lakukan. Kita berpedoman kepada fakta bukan asumsi."