Pembredelan Lukisan Yos Suprapto

Admin
UTC
25 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now on... pembredelan lukisan Yos Suprapto...

Here's your A to Z updates...

Kamu pasti udah ngikutin beritanya sejak kemarin guys, di mana pameran Lukisan Tunggal Yos Suprapto yang bertema Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan batal ditampilkan di Galeri Nasional Indonesia pada Kamis (19/12). Padahal, rencananya pameran tunggal itu akan berlangsung selama 1 bulan hingga 19 Januari 2025 mendatang.


Background pls.

OK. Jadi Bapak Yos Suprapto adalah seorang seniman, pelukis, juga seorang konsultan lepas untuk teknologi terkait pertanian biodinamik. Pak Yos dikenal dengan lukisannya yang penuh makna simbolik dengan bentuk abstrak dan garis warna khas seperti merah, hijau, kuning, putih, cokelat, juga hitam. Sepanjang karirnya, beliau adalah seniman yang nunjukkin concern ke soal isu-isu sosial dan lingkungan di sekitarnya. Untuk pameran tunggalnya di Galeri Nasional, Pak Yos menyiapkan lebih dari 30 lukisan bertema kedaulatan pangan juga budaya agraris di Indonesia, guys. Tapi, pamerannya dibatalin di hari H karena alasan ada karya yang nggak sesuai dengan tema pameran.


Why?

Karena ada lima lukisan Pak Yos yang dianggap 'trouble' yaitu 'Konoha 1', 'Konoha 2', 'Niscaya', 'Makan Malam', dan '2019'. Menurut keterangan kurator pameran yaitu Suwarno Wisetrotomo, kelima lukisan ini ditangkap mirip makian pada tokoh tertentu dan visualisasinya begitu vulgar. Ada kekhawatiran jika lukisan dipajang maka bisa menghilangkan pesan yang ingin disampaikan dalam pameran itu.


Terus...

Well jadinya, Pameran Lukisan Tunggal Yos Suprapto yang direncanakan akan di-display di Gedung A Galeri Nasional, Jakarta Pusat batal. Jadi ketika pameran akan dimulai di Kamis (19/12) malam kemarin, pintu kaca ruang display digembok dan lampu dipadamkan. Ketika itu sudah banyak pengunjung yang datang untuk melihat karya Pak Yos yang rencananya akan tampil selama kurang lebih satu bulan. 


Yah, sad :(

Iya guys, menurut Pak Yos, Kurator Pameran meminta lima lukisan yang dianggap berkaitan dengan Mantan Presiden Jokowi tersebut diturunkan. Namun, Pak Yos menolak permintaan itu. Menurut Pak Yos, 30 lukisan yang dipersiapkannya merupakan satu kesatuan yang nggak bisa dipisahkan. Kalau lima lukisan itu tetap diturunkan maka Pak Yos bilang pameran tunggalnya lebih baik dibatalin aja. Beberapa jam sebelum pameran resmi dimulai, kurator dan senimannya belum juga mencapai kesepakatan. Later on, Pak Suwarno selaku kurator akhirnya memilih mengundurkan diri dari proyek pameran tunggal itu.


So, this is pembredelan or not???

Pak Yos mengatakan kalau sebelumnya sudah setuju dengan permintaan kurator untuk menutup lukisan "Konoha 1" dan "Konoha 2" dengan kain hitam. Tapi, sekitar tiga jam setelahnya ketika bertemu pihak Galeri Nasional, tiga karya lain yaitu "Niscaya", "Makan Malam", dan "2019" juga diminta agar ditutup. Dari situlah Pak Yos bilang kalau karyanya sedang dibredel, guys. Sampai Sabtu (21/12) kemarin Pak Yos masih belum bisa mengakses karya seni buatannya yang ada di Galeri Nasional. Dalam konferensi pers-nya di Gedung YLBHI Jakarta, pak Yos bilang akan ambil langkah hukum untuk membuka pintu ruang pameran lukisan tunggalnya di Gedung Nasional Indonesia.


Then, what's about other POV?

Kurator pameran tunggal Pak Yos, Bapak Suwarno Wisetrotomo juga sudah buka suara soal klaim pembredelan karya Pak Yos ini. Menurut beliau, ada dua karya Pak Yos yang menggambarkan opini pribadinya soal praktik kekuasaan yang nggak sejalan dengan tema pameran. Pandangan pak Suwarno sebagai kurator pameran, dua lukisan itu bisa berpotensi merusak fokus atau pesan utuh dari tema besar pameran. 


Anything from the government?

Di lain sisi, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, juga disoroti dan dimintai pendapat terkait kasus pembredelan karya lukisan Pak Yos di Galeri Nasional. Dalam keterangan persnya, Fadli Zon bilang sudah ada komunikasi dan penyesuaian protokol yang panjang dalam persiapan pameran tunggal itu. Intinya pameran batal dilangsungkan karena ada gambaran vulgar yang dirasa ngga pantas untuk ditunjukkan ke publik. 


Okay, Anything else?

More of it, pihak Galeri Nasional dalam keterangan resmi di media sosialnya mengatakan kalau pameran tunggal Yos Suprapto harus ditunda karena ada kendala teknis yang nggak bisa dihindari. Penundaan pameran tunggal Yos Suprapto ini diklaim sebagai bentuk prinsip Good Governance yang selalu dijunjung tinggi dan dipertimbangkan dengan matang oleh pihak GNI. Menurut Penanggung Jawab Unit GNI, Jarot Mahendra, jauh sebelum pembatalan pameran, sudah ada proses mediasi untuk menemukan kesepakatan antara kurator dan seniman. Di medsos sendiri, lukisan yang tadinya mau di-takedown justru jadi pembahasan rame para netizen karena yaa gitu deh. EHEEHE

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.