Pemasangan Eskalator di Candi Borobudur

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

Now, on isu soal pemasangan eskalator di Candi Borobudur...

What's happening to our heritage?
Guys, kamu pasti udah tahu lah ya sama situs bersejarah Candi Borobodur? Candi peninggalan Budha terbesar di dunia ini merupakan cagar budaya yang dilindungi hukum. Nah tapi belakangan, lagi rame isu bahwa pemerintah bakal masang eskalator di sana.

HAH apa sih!

Makanya guys, viralnya video soal pemasangan penampang eskalator di Borobudur ini disebut berkaitan sama kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ke Indonesia pada Selasa-Kamis 27-29 Mei 2025. Menurut keterangan dari Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, Presiden Macron sama Presiden Prabowo berencana mengunjungi Akademi Militer (Akmil) dan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Nah, pembangunan infrastruktur di kawasan Candi Borobudur ini ceritanya buat memfasilitasi kunjungan keduanya. 

Boleh emang pasang eskalator di situs sejarah?

Well, dalam aturannya sih engga. Jadi, kamu perlu tau kalo sebagai bangunan bersejarah, Candi Borobudur dilindungi UU No 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya. Dalam aturan itu, siapa pun pihak yang merusak bangunan candi bisa dipidana penjara dan dikenai denda.

Ya terus ngapain pemerintah malah mau pasang eskalator?
Lempar batu guys, kayak biasa. Dalam keterangannya pada Senin (26/5) Dody menjelaskan kalau Kementerian PU hanya bertanggung jawab atas renovasi kawasan sekitar Candi Borobudur. Sedangkan, pihak yang bertanggungjawab atas pengelolaan bangunan utama Candi adalah Kementerian Kebudayaan juga InJourney.

InJourney ape?

Jadi, inJourney ini perusahaan yang mengelola situs wisata berbasis heritage, salah satunya ya Borobudur ini. Dimintai keterangan oleh wargawan pada Senin (26/5), Dirut InJourney Destination Management (IDM) Febrina Intan, belom bersedia kasih komentar apa pun. "Saya sudah ditunggu delegasi Perancis," katanya. Di sisi lain, Subkoordinator Museum dan Cagar Budaya Warisan Dunia Borobudur, Wiwit Kaswiyati, juga enggan kasih statement dan menegaskan informasi sebaiknya dari satu pintu saja lewat InJourney. Meanwhile, menurut keterangan staf PT Taman Wisata Candi Borobudur, penutupan akses menuju zona I untuk wisatawan dimulai sejak Senin (26/5) sampai Kamis (29/5). Tapi, enggak ada penjelasan lebih jauh soal alasan penutupan akses kawasan candi itu.

HHHH... terus pemerintah bilang apaaaa?
Well, dalam keterangannya di Rapat Kerja Menteri Kebudayaan dengan Komisi X DPR RI pada Senin (26/5), Pak Menteri Fadli Zon, negesin kalo enggak pernah ada rencana pembangunan lift, pemasangan eskalator, atau penggunaan eskavator di Candi Borobudur. Lebih lanjut, Fadli menjelaskan kalau pemerintah sedang mengupayakan pengadaan chairlift atau alat bantu naik berupa kursi yang digerakkan khusus.

Why do we need that?

Well, menurut doi, pengadaan fasilitas ini diperuntukan buat mendukung aksesibilitas pengunjung yang disabilitas atau para biksu senior yang punya keterbatasan untuk menjangkau bagian atas situs. Chairlift ini tuh sarana inklusif yang udah digunakan banyak situs warisan dunia kayak di Akropolis, Pantheon Yunani, Kapel Sistine di Vatikan, sampai Tembok China di RRT.

Tapi, bisa ngerusak bangunan cagar budaya enggak?
Masih menurut Menbud, pemasangan chairlift ini enggak masif dan enggak akan menyebabkan kerusakan ke struktur bangunan cagar budaya. Selain itu, instalasinya bersifat non-permanen dan bisa dilepas kalau enggak dipakai. Selain chairlift, ada juga rampway atau jalur landai portabel dari kayu juga bantalan yang bisa jadi solusi agar situs candi tetap bisa diakses pengunjung tanpa mengganggu upaya pelestarian.

Tapi, katanya ada yang beda statement-nya...
Ada guys, yakni Kepala PCO Hasan Nasbi. Doi bilang, pemerintah memfasilitasi keinginan Presiden Macron buat melihat kemegahan Candi Borobudur dengan menyediakan stairlift. Dalam keterangannya pada Senin (26/5), Hasan bilang penyediaan stairlift ini terkait faktor efisiensi waktu. "Supaya waktunya lebih memungkinkan. Dan sampai di atas kan tetap dalam kunjungan kenegaraan ya, kalau kita naik tangga ke lantai 12 ini kan keringat mengucur, dalam keadaan kecapekan bisa kusut. Ini untuk lebih proper saja sebagai sebuah kunjungan kenegaraan," gitu ceunah

Bang Hasan mending...
Mending apa, hayo? FYI guys, Candi Borobudur ini udah jadi salah satu situs warisan budaya UNESCO sejak 1991 terikat sama Konvensi UNESCO 1972 tentang Perlindungan Warisan Budaya dan Alam. Indonesia yang meratifikasi konvensi ini pada 1989, terikat sama komitmen buat melindungi dan melestarikan warisan budaya yang dimilikinya. Nah, kalo negara enggak memenuhi kewajibannya sesuai konvensi maka bakal ada sanksi atau tindakan korektif, kayak peringatan publik, pengajuan ke daftar Warisan Dunia dalam Bahaya, sampai pemblokiran dana dari proyek terkait cagar budaya.

I see. Anything else?
Yes, sebelumnya, Menteri Dody juga udah mengunjungi Kampung Seni Borobudur di Magelang pada Jumat (23/5). Kunjungan ke kawasan itu buat mengecek persiapan menjelang kunjungan Presiden Prabowo dan Presiden Macron. Meski begitu, Dody menegaskan kalau Presiden enggak dijadwalkan berkunjung ke kawasan kampung ini. Sesuai jadwal, Presiden akan menuju langsung ke Candi Borobudur setelah lebih dulu menyambangi Akmil. Kunjungan dua kepala negara itu ke Akmil bertujuan mengunjungi kelas pelatihan Bahasa Perancis yang diikuti oleh 100 personel TNI gabungan AD, AL, dan AU.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.