Now, the UN is running out of food supplies due to Israeli blockade...
Nggak ada habisnya bahas kelakuan Israhell yang nggak manusiawi ke warga Palestina di Gaza. Setelah melakukan genosida selama lebih dari 15 bulan di Gaza, update terbaru bahwa lembaga bantuan pangan PBB, namanya World Food Programme (WFP) udah kehabisan stok bahan makanan pada Jumat (25/4). Semua stok makanan yang tersisa sudah dikirimkan ke dapur-dapur yang ada di Gaza, yang yang masih ada diperkirakan hanya bakal bertahan dalam hitungan hari saja. Krisis ini terjadi setelah hampir dua bulan setelah Israel memblokade total bantuan kemanusiaan yang mau masuk ke Gaza.
Biadab, emang biadabbbb...
Yep, keberadaan dapur umum buat warga Gaza yang terus mengalami bombardir Israel tuh penting banget, gaes. Bahkan bisa dibilang itu jadi satu-satunya sumber bantuan makanan yang konsisten buat warga Gaza. Menurut WFP, meski jadi sumber bantuan pangan utama, nyatanya bantuan WFP baru bisa menjangkau setengah dari populasi warga Gaza yang masih bertahan. Itu pun persentase kebutuhan makanan sehari-hari yang bisa disediakan hanya sekitar 25% aja. Sejak Israel memblokade humanitarian aid ke Gaza pada 2 Maret, bantuan seperti bahan makanan, obat-obatan, juga bantuan penunjang kehidupan lain buat dua juta warga Palestina yang hidup di kawasan itu jadi stuck di perbatasan.
Kenapa diblokade sihhhh? Itu kan bantuannn????
Well, alasan dari blokade ini kata Israel sih untuk ngasih pressure ke Hamas supaya mau nerima proposal gencatan senjata Israel yang didukung sama AS. Meanwhile, AS juga udah menegaskan bahwa mereka nggak bakal mendesak Israel buat mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
11-12 emang kelakuan biadabnya...
Bener. Yuk bisa yuk ga makan McD and Starbucks dan pake barang-barang AS yuk. Anyway, kebijakan untuk ngga nge-pressure Hamas ini disampaikan oleh Duta Besar AS untuk Israel yang baru, Mike Huckabee, kepada pejabat WHO yang meminta agar ada tekanan pada Israel buat membuka akses di perbatasan. Mike menyatakan di akun media sosialnya bahwa AS mendukung ide nge-pressure Hamas dengan jadiin bantuan kemanusiaan sebagai bargain. In the other side, akibat dari blokade ini situasi kemanusiaan di Gaza makin mengerikan karena peringatan Palestine Red Crescent Society (PRCS) bulan ini soal kemungkinan bencana kelaparan yang akan segera terjadi dalam waktu dekat.
:((((
Iya guys, situasi emang lagi krisis banget di Gaza saat ini. Banyak bahan makanan kaya tepung, gula, sama minyak goreng udah habis dan langka dijual di pasar-pasar. WFP juga berperan mendukung 25 pabrik roti yang nantinya bakal mendistribusikan makanan ke warga dengan harga terjangkau. Namun, karena blokade Israel ini pada Senin (31/3), semua toko roti yang didukung WFP itu tutup karena kehabisan tepung terigu dan bahan bakar untuk membuat roti. Di minggu yang sama, paket makanan dari WFP untuk jatah makan dua minggu yang didistribusikan ke keluarga-keluarga di Gaza juga habis. Selain itu, kurangnya air bersih dan ketersediaan bahan bakar buat memasak bikin warga harus mengais-ngais barang yang bisa dibakar buat bisa bikin api buat bikin makanan.
Ga kuat banget bacanya sumpah...
Wait until you read that ada lebih dari 116.000 metrik ton bahan makanan yang menunggu izin masuk di koridor bantuan yang ada di luar Gaza. Semua bahan makanan itu siap dibawa dan didistribusikan sama WFP juga mitranya. Sejumlah bahan panganan itu diklaim cukup buat kasih makan satu juta orang sampai empat bulan ke depan. Jadi, krusial banget akses keluar masuk bantuan bahan pangan itu buat nasib dan kelangsungan jutaan warga Gaza di tengah serangan militer Israel. Efeknya harga makanan meroket sampai 1400% di Gaza ditambah masalah gizi pada kelompok rentan seperti anak-anak, wanita hamil, juga para lansia.
Jahat banget Israel sumpah...
Yep, karena emang menurut keterangan perwakilan WFP di Palestina, Antoine Renard, ada lebih dari 400.000 orang di Gaza yang bergantung ke bantuan dari organisasi mereka. Jadi, jika jalur bantuan ini gagal dan nggak bisa didistribusikan segera, mereka nggak bakalan punya pilihan atau alternatif lain buat bertahan hidup. Lebih lanjut, Antoine juga bilang kalau WFP dan LSM lokal lainnya udah kehabisan stok sama tenaga. Meanwhile, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, berkurangnya pasokan makanan ini bisa mendorong ribuan keluarga Palestina mengalami bencana kelaparan. Sejauh ini, dilaporkan ada total 52 orang yang meninggal dunia akibat kekurangan gizi dan kelaparan, 50 di antaranya adalah anak-anak.
So tragic. Respons Israhell gimana?
Ya, tetep aja ga manusiawi, gaes. Meski udah tahu kalau kebijakan ngawurnya blokade bantuan kemanusiaan nyiksa jutaan orang, Israel engga ada tanda-tanda bakal mencabut perintah blokade di Gaza. Minggu lalu, Menteri Pertahanannya, Israel Katz, bilang kalau Israel bakal terus menjalankan blokade buat menekan Hamas. Yep, selama ini ada tuduhan kalau Hamas mengeksploitasi bantuan buat para pejuang bukannya buat masyarakat Gaza yang membutuhkan. Pada Rabu (23/4) beberapa sekutu terdekat Israel, kaya Jerman, Prancis, dan Inggris mengutuk perintah blokade Israel sebagai sesuatu yang nggak bisa ditoleransi lagi.
I see. Anything else?
Yes, di tengah krisis pangan yang terus berlangsung, serangan Israel juga enggak kenal hari libur, gaes. Berdasarkan laporan Kantor Media Pemerintah Gaza, pada Jumat (25/4), sedikitnya ada 78 orang yang tewas dalam 24 jam, 15 di antaranya adalah korban serangan udara ke rumah-rumah yang ada di Khan Younis juga serangan quadcopter dekat kamp pengungsi Jabalia. While, upaya gencatan senjata masih buntu karena Hamas berkeras mau gencatan senjata permanen while Israel maunya gencatan sementara plus pelucutan senjata pasukan Hamas. Berdasarkan laporan Reuters, para mediator sedang mulai menyusun proposal gencatan senjata baru selama 5-7 tahun setelah semua tawanan di Gaza dibebaskan dan kesepakatan penghentian pertempuran.