When Hijab regulation is being the headlines.....
Yang Nggak Boleh Dipake oleh Paskibraka Nasional 2024
Yep. You heard it right. Kaget nggak sih? Di negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia ini, di tengah segala kemajemukan yang terjadi di Indonesia (yang katanya Bhinekka Tunggal Ika itu), kayak nggak mungkin banget kan kita punya masalah soal cewek mau pake hijab atau enggak? Nah tapi sekarang beneran terjadi, guys. Bahkan, hal ini terjadi di momen HUT ke-79 RI. Yep, sebanyak 18 orang Paskibraka Nasional 2024 harus lepas hijab!
WHATTT???
Ada gila-gilanya ini pemerintah kan?? Well, in case you need a better context, ceritanya tuh gini, guys. Menjelang Upacara Detik Detik Proklamasi, kayak biasa lah dari tahun ke tahun ada Paskibraka yang diseleksi dari seluruh provinsi di Indonesia kan. Mereka punya tugas buat mengibarkan dan menurunkan bendera di Istana Negara kan tuh (Cunggg yang tiap tahun nonton fokus liat pembawa bakinya xixixi). Anyways, namanya Paskibraka, ya template tampilannya. Seragam putih-putih, yang cowok kepalanya plontos, yang cewek rambutnya pendek di atas kerah baju, atau pake jilbab, gitu-gitu lah kan.
Now, let’s zoom in to: Hijab….
Despite template cewek-cewek Paskibraka yang rambut pendek itu, kamu pastinya juga tahu dong ada juga Paskibraka yang berhijab, guys. Udah common banget Paskibraka berhijab tuh. Di tahun ini, Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia menyebut ada sebanyak 18 anggota Paskibraka yang pake hijab. Jadi dari awal datang ke pusat pelatihan, pas lagi latihan, sampe gladi resik, yang berhijab ya pake itu jilbab. Eh, plot twist! Di upacara pengukuhan yang digelar di IKN Senin lalu, kok diliat-liat nggak ada yang berhijab? Semua sama cewek-cewek rambutnya pendek? Ke mana itu yang 18 orang? Lah, ternyata lepas jilbab dong!
Coba jelasin dulu pelan-pelan….
Yang harus kamu tahu adalah, 18 orang ini lepas hijab bukan atas kemauannya sendiri, tapi diduga ada unsur paksaan. Of course hal ini nggak bisa diterima dong. Adapun dalam keterangan resmi yang keluar kemaren, PP PPI menyatakan begini: "Kami atas nama seluruh anggota Purna Paskibraka Indonesia di mana pun berada, prihatin dan menolak tegas 'kebijakan' atau mungkin ada 'tekanan' terhadap adik-adik kami Anggota Paskibraka Tingkat Pusat (Nasional) Tahun 2024 Putri yang biasa menggunakan Hijab/Jilbab untuk melepaskan Hijab/Jilbab yang menjadi keyakinan Agama mereka."
Tapi yakin banget ini karena ada tekanan?
Still not sure ya. Statement PPI di atas juga bilangnya ‘mungkin’. Tapi yang harus di-highlight di sini adalah, kejadian begini tuh baru terjadi tahun ini doang, guys. First time ever. Sebelum-sebelumnya belom pernah. Jadi yang harus dicari di sini adalah: Lembaga yang menaungi dedek-dedek Paskibraka Nasional ini. Yep, kalau sebelumnya kan Paskibraka Nasional langsung di-handle sama Kemenpora tuh. Nah, sejak 2022 sampai sekarang, mereka di-handle di bawah naungan Badan Pembina Ideologi Pancasila aka BPIP.
Now over to you, BPIP….
Well, BPIP bilang mereka nggak ada maksa lepas jilbab, tapi “sukarela individu” katanya. Yep, dalam keterangannya kemaren, Kepala BPIP, Yudian Wahyudi menyebutkan bahwa masalah lepas hijab ini emang sukarela dari anggotanya masing-masing, guys. Since mereka mau ngikutin aturan yang ada katanya. Aturan itu pun udah disepakati lewat surat pernyataan gitu. Surat pernyataan itu bahkan udah ditandatangan di atas materai Rp10.000.
Which aturan are we talking here?
Ya itu, aturan soal atribut seragam, termasuk tata pakaian dan sikap tampang Paskibraka. Adapun untuk tahun 2024 ini, aturan ini legit tertuang dalam Peraturan BPIP SK Kepala BPIP Nomor 35 Tahun 2024. Kenapa bisa sampe ada aturan ini? Pak Yudi si bilang biar ada Bhinneka Tunggal Ika di sini, guys. Dan tradisi negara juga bisa terus dirawat dan dijaga.
Apaan si u Yudi
Speaking of which, inget doi bilang Bhinneka Tunggal Ika yah. Tapi PP Muhammadiyah justru ngeliatnya aturan ini justru bertentangan sama nilai-nilai Pancasila, guys. Yep, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyebut, “Pelarangan itu merupakan tindakan diskriminatif yang bertentangan dengan Pancasila, kebebasan beragama, dan hak asasi manusia."
Terus gimana dong?
Well, kalau kata Majelis Ulama Indonesia sih, better pulang aja itu mereka yang harus lepas hijab. Serius. In his words, Kepala MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis bilangnya gini nih: “Pulang saja adik-adik yang berhijab jika dipaksa harus membuka hijabnya." Lebih jauh, masih nge-counter statement Bhinneka Tunggal Ika tadi, Kyai Cholil justru ngeliat hal ini nggak Pancasilais sama sekali, guys. “Bagaimanapun Sila Ketuhanan yang Maha Esa menjamin hak melaksanakan ajaran agama,” katanya. In that sense, aturan ini harusnya dicabut aja.
Bola panasnya ada di BPIP nih…
We know rite. Tapi ya balik lagi. Kepala BPIP menyebut, “Aturannya emang begitu. Toh anaknya juga mau-mau aja. Mau gimana lagi,” gitu lo. That being said, pihaknya menegaskan anggota Paskibraka nggak pake jilbab ini cuma pas Pengukuhan Paskibraka Senin kemaren sama nanti Upacara Pengibaran doang. Intinya Upacara Kenegaraan lah. Di luar itu, ya terserah anaknya mau pake jilbab atau enggak. “BPIP menghormati hak kebebasan penggunaan jilbab tersebut," kata Pak Yudi.
HMMM wrap it up dulu dah…
Jadi ya gitu intinya, guys. Intinya tuh soal aturan tata pakaian Paskibraka yang nggak ada versi hijabnya. Cuma ada gambaran cowok sama cewek, tapi ceweknya yang versi rambut pendek nggak berhijab. Makanya, tebak siapa lagi yang kesel di sini? Yak, Pemerintah Provinsi Aceh. Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah bilang harusnya harusnya bisa menghormati kekhususan Aceh ya. Di mana mereka pake hukum syariat Islam, dan ceweknya wajib berhijab. Rungsing deh….