Partai Ummat Gugat KPU ke Bawaslu Dugaan Kecurangan, China Mengalami Tsunami Kasus COVID-19, Hujan Salju Lebat Memakan Korban di Jepang, Indra Bekti Tak Sadarkan Diri & Dilarikan Ke Rumah Sakit

Admin
UTC
0 kali dilihat
0 kali dibagikan

Good morning

It was really cold and rainy yesterday @catchmeup! HQ so if you’re WFO-ing today, take care and don’t forget your umbrella. We are just a few days away from 2023, yet the political drama is still happening. So, without further ado…

Here’s your A to Z recap on: What’s happening in KPU.

Dalam proses verifikasi partai politik.
Yoi guys. 2024 makin deket aja  Di tengah orang-orang yang sibuk mempersiapkan our democratic party yang digelar lima tahun sekali ini, tetep adaaaaa aja drama menuju Pemilu. Yep, kali ini drama antar KPU aka Komisi Pemilihan Umum vs salah satu partai politik di mana Senin kemarin nih, salah satu rangkaian proses Pemilu diulang, guys.

HAH GIMANA? 
We’ll get you through this. Jadi ceritanya tuh gini. Kayak yang pernah kita bahas, di 14 Desember kemarin, KPU tuh baru aja mengumumkan partai-partai mana aja yang lolos tahap verifikasi buat jadi peserta Pemilu 14 Februari 2024 mendatang kan. Totalnya ada 17 partai politik tuh yang lolos saat itu. Terdapat 17 partai politik out of sekian banyak parpol yang daftarin dirinya di KPU. Berarti ada yang nggak lolos, kan. Nah si yang nggak lolos ini yang bakal kita bahas hari ini, guys.

What is that?
So everybody, meet: Partai Ummat, partai new player besutan Pak Amien Rais. Waktu KPU ngumumin partai yang lolos kemarin, Partai Ummat tuh nggak masuk dalam list karena dinilai nggak memenuhi syarat di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara, gengs. Well in case you’re puzzled, sebelum dinyatakan bisa jadi peserta Pemilu dan diumumkan KPU, setiap Partai Politik tuh kudu memenuhi syarat dan lolos tahap verifikasi dulu di KPUD di setiap provinsi di Indonesia kan, termasuk Partai Ummat ini di dua provinsi tadi. Nah turned out mereka nggak lolos, guys. Di NTT, dari syarat minimal 17, mereka cuman mencapai suara 12. Gitu juga di Sulawesi Utara, cuma punya satu suara, out of 11 kabupaten/kota di sana.

Lah kok bisa ya??
Disampaikan langsung oleh Pak Amien Rais, nggak lolosnya Partai Ummat tuh emang penuh bias dan kejanggalan dan dipengaruhi oleh rezim saat ini. In his words, beliau bilangnya gini, “Kami dapat informasi yang A1 valid bahwa semua partai baru dan partai non-parlemen semuanya akan diloloskan KPU kecuali Partai Ummat.” Lebih jauh, Pak Amien juga bilang emang ada pihak yang sengaja menyingkirkan Partai Ummat ini, atas perintah kekuasaan politik yang besar. In that sense, everybody’s eyes are on KPU RI alias KPU Pusat.

I’m not following…
Intinya, pihak KPU Pusat diduga melakukan intimidasi, penekanan, dan ancaman terhadap orang-orang di KPU Daerah, guys, baik yang di kabupaten/kota maupun provinsi. Mereka diduga ditekan supaya mau ngikutin perintah orang-orang di KPU Pusat, dan kalau kalau nggak nurut, masa depan karier mereka di KPU yang jadi taruhannya. Iya, KPU RI diduga nggak akan milih pejabat struktural dari daerah tersebut buat jadi komisioner KPUs. Jadi mau nggak mau, mereka kudu berbuat curang deh. termasuk untuk hasil verifikasi ini.

Ada bukti emang?
Ada, berupa rekaman percakapan, dan udah kesebar di berbagai kalangan. Dalam rekaman itu, ada percakapan antara pejabat KPUD sebut saja namanya Mawar. Mawar awalnya nanya perintah terkait verifikasi partai politik, terus dijawab sama si pejabat KPU RI, sebut saja dia Melati, yang bilang, “Partai-partai nih, aman. Kecuali satu, Partai U.” Nggak cuman itu, Melati juga bilang beberapa partai politik tuh main asal aja masukin berkas. Tapi di KPUD, dia mintanya itu partai politik yang ngasal dikasih status MS aka Memenuhi Syarat.

Ya ampun… 
Dari sini kamu mungkin mikirnya Mawar adalah pejabat KPUD di NTT atau Sulawesi Utara kan. Well, it’s true, guys. Dikonfirmasi langsung sama yang bersangkutan, Mawar adalah anggota KPUD NTT, Lodowyk Fredrik. Meanwhile, setelah dicari tahu, Melati adalah Kepala Biro Teknis Penyelenggara Pemilu, Melgia Carolina van Harling, di mana percakapan itu dilakukan waktu proses mereka lagi verifikasi partai politik. Tapi, at the same time, Pak Fredrik membantah bahwa obrolan mereka tuh soal arahan buat menggagalkan Partai U. Instead, obrolan mereka cuman seputar masalah teknis. Soal input data, gitu-gitu aja. Meanwhile di Sulawesi Utara, disampaikan oleh Ketua KPUD Sulut, Meidy Tinangon, Partai Ummat tuh emang real nggak memenuhi syarat, guys. “Nggak ada intervensi-intervensi,” katanya gitu.

Okay…
Tapi kan ibarat nasi udah jadi bubur yah. Partai Ummat tetep nggak terima dengan kondisi ini. Mereka pun akhirnya menggugat KPU ke Badan Pengawas Pemilihan Umum aka Bawaslu terkait dugaan kecurangan ini. Ketua tim Advokasi Hukum Partai Ummat, Denny Indrayana menyebut gugatan ke KPU adalah upaya serius yang bisa membuktikan bahwa Partai Ummat nggak cuman memenuhi syarat doang, tapi juga layak dinyatakan sebagai peserta Pemilu 2024. Di berkas gugatan itu, Partai Ummat juga menyampaikan beberapa dalil keberatan sepanjang 114 halaman. Ada bukti juga, jadi yha bisa dipertimbangkan sama Bawaslu.

Terus Bawaslu tanggapannya gimana?
Yha Bawaslu sih sejauh ini masih fair and squareguys. Setelah gugatan itu dilayangkan ke mereka, Bawaslu kan akhirnya mempertemukan KPU dengan Partai Ummat yah, buat mediasi gitu. Sehingga dari situ ketemu lah jalan keluarnya, yaitu dengan melakukan verifikasi ulang. Yep, diulang. Terutama di dua wilayah yang bermasalah tadi, yaitu NTT dan Sulawesi Utara. Verifikasi ulang ini sendiri bakalan berlangsung selama 10 hari, start from tanggal 21 lalu sampai dengan 30 besok. Selain itu, verifikasi ulang ini sendiri juga bakal diawasi langsung sama Bawaslu, sesuai tugas dan kewenangannya.

Udah ada hasilnya?
They are working on it, sih. Tapi sejauh ini, dari proses verifikasi yang diulang dari awal mulai dari verifikasi administrasi sampai verifikasi faktual, Partai Ummat udaah lolos di tahap verifikasi administrasi dan bakalan lanjut ke verifikasi faktual. Cuman ya itu, Jubir Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya menyampaikan sampai saat ini emang ada kader dari partai-partai tertentu yang berusaha mengganggu jalannya proses verifikasi faktual di dua provinsi ini, gengs, khususnya Sulawesi Utara. Semacam ada intervensi gitu, dengan tujuan supaya ini Partai Ummat nggak lolos ke Pemilu 2024.

Spill
 dong partainya….
Partai Ummat sendiri sih nggak pernah menyebutkan gamblang, “Dia ini nih yang gangguin gue.” Nggak gitu. Cuman sepanjang proses ini, ada satu partai politik yang koar-koar, guysNow everybody meet, Partai Amanat Nasional aka PAN. Yep, Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi menyebut dugaan Partai Ummat tuh nggak masuk akal dan aneh. Secara, KPU tuh kerjanya transparan dan semua prosesnya terbuka. That being said, kalau ada partai yang nggak lolos, ya udah eat that. Itu kan kewenangan KPU, katanya gitu. Hal ini kemudian nge-trigger Partai Ummat dong. “Lah kok situ yang berisik,” gitu. “Kalau nggak merasa pelaku, ya harusnya nggak perlu risau. Fokus aja di visi misi,” respons Partai Ummat.

Got it. Anything else I should know?
Btw balik lagi ke KPU dan KPUD, salah satu organisasi namanya Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih menemukan adanya 19 KPUD yang diduga melakukan perbuatan curang dalam proses Pemilu 2024, guys. Lebih jauh, koalisi ini juga menyebut ada sebanyak 12 KPUD di kabupaten/kota yang ngikutin perintah KPU buat melakukan kecurangan. Sisanya, tujuh KPUD provinsi di mana diduga melakukan manipulasi data, intervensi, dan ancaman.  Merespons hal ini, Sekjen KPU Bernad Sutrisno langsung membantah dengan bilang itu nggak bener.

Who’s still not over with COVID-19?

China.
Lagi-lagi, China mengalami tsunami kasus COVID-19, terutama setelah pelonggaran aturan COVID-19 beberapa waktu belakangan ini. Hal ini kemudian menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan dalam sebulan terakhir.

Againnnn??
Yep. Di saat hampir seluruh masyarakat dunia udah mulai done sama ini virus, sampai hari ini, China tuh masih struggling parah sama COVID-19, guysOf course ini nggak terlepas dari kebijakan negaranya sendiri, which is Zero Covid Policy. China ambi banget mau menekan kasus Covid jadi nol, tapi justru mengorbankan warganya. Warganya nggak boleh kemana-mana, toko-toko banyak nggak boleh buka, gitu-gitu. Dan ini udah terjadi for a veryyyyy long time. Sampai itu warga jengah sendiri terus protes deh.

Didengerin tapi?
Didengerin tuh. Dari situ, lockdown dan segala aturan mulai dilonggarkan lah. Masyarakat udah mulai keluar rumah dll. Cuman ternyata, dengan adanya pelonggaran ini, justru jadi boomerang tersendiri buat China, guys. Hal ini karena China dinilai belum siap sama peraturan ini. Salah satunya karena vaksinasi buat lansia yang masih kurang. That being said, China mulai mengalami lonjakan kasus COVID-19 deh. Parahnya lagi, nggak cuman kasus positifnya yang meningkat tajam, tapi angka kematiannya juga.

Separah itu?
Well, dari rumah sakit sampe krematorium di seluruh negeri penuh banget sama pasien COVID-19. Data publik terakhir yang dipublish sama pemerintah China, pada 21 Desember mencatat ada 5.944 kasus COVID-19 baru. Tapi, beberapa pihak sih yakin kalo angka aslinya jauh dari jumlah kasus dan kematian sebenarnya. Yang bikin makin yakin adalah pemerintah China bahkan berhenti buat mempublikasikan jumlah kasus harian COVID-19 per Senin (26/12).

Go on. 
Terus nih ya, menurut laporan internal pemerintah, sebanyak 250 juta penduduk China juga terinfeksi COVID-19 dalam 20 hari pertama di bulan Desember. Angka ini tuh bocor gitu deh ke media dari catatan rapat internal para pejabat Kesehatan China. Presiden Xi Jinping pun akhirnya buka suara nih soal hal ini, guys. Doi sih bahasanya alus banget, bilang kalo pengendalian dan pencegahan COVID-19 di China tengah menghadapi situasi dan tanggung jawab baru. Yang actuallyyyyy, mungkin aja situasinya jauh lebih mengkhawatirkan dari itu.

Tapiiii… 
At the same time dengan kasus COVID-19 yang lagi menggila, China malah mencabut persyaratan karantina buat pelancong yang datang dari luar negeri mulai 8 Januari 2023. Terus, aturan soal karantina buat pasien positif dan contact tracing juga dihapus. Tapi, pelancong masih harus ikut tes COVID-19 sebelum tiba di China. Terus, China juga menurunkan penanganan COVID-19 jadi penyakit kelas B alias masuk kategori penyakit yang nggak terlalu parah. Bahkan, disamain kaya penyakit demam berdarah. China juga bakal menyebut COVID-19 sebagai infeksi.

Ebuset….
Nah tapi, meski kasus dalam negeri lagi tinggi-tingginya, banyak warga China yang berbondong-bondong pesen tiket buat jalan-jalan ke luar negeri. Hal ini terjadi setelah pemerintah mengumumkan kalo perbatasan bakal dibuka lagi. Of course hal ini bikin warga China langsung pengen jalan-jalan dong, secara mereka udah di-lockdown sampe tiga tahunan gitu. Tapi yhaa karena kasusnya lagi naik, mereka jadi menghadapi berbagai aturan pembatasan juga di negara tujuan.

For example, Japan. 
Jepang emang selama ini jadi salah satu tujuan paling popular buat turis China. Tapi, segera pemerintah setempat udah mengumumkan bahwa semua pelancong dari China harus menunjukkan hasil negative COVID-19 atau ikut karantina. Selain Jepang, India juga menegaskan kalo pelancong dari China harus menunjukkan tes negative COVID-19. Anyway, India tuh kan tetanggaan banget ya sama China. Jadi sebenernya, lonjakan kasus di China ini lumayan bikin pemerintah India ketar-ketir juga. Warga India bahkan juga kembali diminta buat pake masker lagi.

And United States as well…
Pemerintah AS juga ngeluarin aturan COVID-19 baru buat pelancong yang datang dari China. Syaratnya, pelancong yang datang harus nunjukkin bukti vaksin resmi dan ikut tes COVID-19 sebelum berangkat.

Anything else? 
Eh tapi, jangan mentang-mentang kasus yang melonjak terjadi di China, terus kita yang di Indonesia jadi santai santai aja. Soalnya, Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman bilang kalo kasus COVID-19 di Indonesia bisa aja melonjak. Soalnya, pergerakan orang dari dan ke dalam negeri kan juga masih bebas dan nggak ketat kaya di awal pandemi. Pak Dicky juga bilang kalo sebaiknya lansia segera mendapatkan vaksinasi lengkap, sampe booster-nya. Soalnya, mereka jadi golongan paling rawan seandainya terinfeksi COVID-19.

When “Let it snow” goes wrong…

In Japan.
Karena baru aja terjadi hujan salju lebat di Jepang yang udah menewaskan sedikitnya 17 orang dan lebih dari 90 orang lainnya terluka.

Noooo 🙁 tell me. 
Yep, belakangan inikan emang tengah terjadi cuaca ekstrem di berbagai belahan dunia ygy, tak terkecuali Jepang yang mengalami badai salju lebat karena musim dingin yang ekstrem. Akibatnya, banyak kendaraan dan bahkan warga setempat yang tertimbun salju hingga akhirnya meninggal. Salah satu contohnya, pejabat Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Jepang bilang bahwa ada seorang nenek-nenek usia 70-an meninggal gara-gara terkubur di salju kota Nagai, prefektur Yamagata. Di sana, saljunya menumpuk sampe lebih dari lebih dari 80 sentimeter. Makanya, pihak pemerintah pun sampe mengeluarkan peringatan supaya warganya nggak berusaha bersihin tumpukan salju sendirian.

Go on…
Terkait kondisi ini, Badan Meteorologinya Jepang udah kasih warning sejak pekan lalu kalo hujan salju di beberapa wilayah bakal ada di tingkat yang jauh di atas rata-rata. Bahkan, banyak daerah di bagian timur laut Jepang yang melaporkan intensitas hujan saljunya yang mencapai tiga kali lipat. Jepang sendiri udah mengalami kondisi cuaca yang super duper buruk dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya nih, di bulan Desember ini telah terjadi badai salju yang parah di daerah timur laut Hokkaido, sementara wilayah selatannya dilanda hujan lebat akibat topan. Terus pada Juni lalu, Tokyo juga mengalami gelombang panas yang bikin suhunya lebih dari 40 derajat celcius. Quite scary, isn’t it?   
 
Terus, kondisi di sana gimana? 
Salju tebal juga bikin rusak menara transmisi tenaga listrik di pulau paling utara Jepang. Akibatnya, 20 ribu rumah nggak bisa akses listrik waktu hari Natal kemarin, deh. Terus, perjalanan kereta api dan penerbangan juga banyak yang ditangguhkan sampe hari Minggu walaupun kemudian layanannya kembali dilanjutkan.
 
Anything else? 
Selain Jepang, wilayah New York tepatnya Buffalo juga mengalami hujan salju yang parah juga. Bahkan di sana, badai salju yang terjadi di Kanada sampe Meksiko udah menewaskan sedikitnya 50 orang secara nasional.

When your favorite TV show was Ceriwis…..

With Indra Bekti on it.
Siapa yang dulu tontonan siang-siangnya Ceriwis??
Seru plus kocak parah emang Ceriwis tuh, ada Almarhum Olga, Teh Indy Barends, sama Indra Bekti.
 
Talking about Indra Bekti, kemaren tuh beliau baru ulang tahun yang ke-45, guys. Cuman bersamaan dengan birthday-nya, tiba-tiba kemarin dia harus dilarikan ke rumah sakit gara-gara nggak sadarkan diri. Iya, jadi awalnya beliau lagi ada acara terus izin ke toilet, ditungguin kok nggak balik-balik. Eh pas disusul, udah pingsan aja Kak Bekti, guys :((.
 
Hingga berita ini ditulis, Indra Bekti masih ditangani sama dokter, di mana menurut sahabatnya Teh Indy Barends, yang ikut nemenin di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta, pembuluh darah di kepala sebelah kirinya Kak Bekti tuh udah pecah, dan udah kena ke batang otaknya. Makanya langsung dilakukan tindakan operasi.
 
Terkait diagnosisnya gimana sih sampai sejauh ini masih menunggu konfirmasi tim dokter, guys. Cuman Teh Indy bilang mohon doanya aja buat Bekti, semoga cepet pulih, operasinya lancar. Apalagi kemaren adalah hari ulang tahunnya.
 
Cepat sembuh, Kak Bekti.

“Bahkan di Amerika itu ada artis yang terkenal, namanya Lady Gaga, itu suka pakai wig, ternyata itu bikinan Purbalingga. Itu seluruh masyarakat Purbalingga harus bangga.”

Tuh guys, harus bangga tu, karena ternyata kata Pak Menko PMK Muhadjir Effendy, Lady Gaga aja pake wig beli di Purbalingga. Hal ini disampaikan beliau pas melakukan kunjungan kerja ke Purbalingga kemarin. Pak Menko menyarankan supaya branding Purbalingga sebagai kota produsen wig bisa ditingkatkan, dan beliau siap bantu mendatangkan artis luar negeri untuk memperkuat merek wig berkualitas dari daerah itu.

 
Now singing: P-p-poker pace p-p-poker face…

Announcement

Thanks to Nanda Alhumaira for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations
Making a career move is one of your New Year’s resolution? Answer these questions first.

© 2025 Catch Me Up!. All Rights Reserved.