Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan
Who’s feeling so hot, literally hot?
Us, Asians.
Guys, ngerasa nggak sih belakangan ini cuaca panas banget? Yep, bukan perasaan kamu aja tau. Wilayah Asia, terutama Asia Selatan dan Asia Tenggara sekarang emang lagi dilanda panas ekstrem. Suhunya bahkan mencapai 50 derajat celcius. More on those, scroll down.
Tell me.
Sure. Everybody, you met them before: Climate crisis. As we all know dampak climate crisis ini kan semakin parah, dan kemudian berpengaruh ke iklim dan cuaca, termasuk segenap perubahannya. Nggak tanggung-tanggung, ada satu penelitian ilmiah yang menunjukkan gara-gara perubahan iklim nih, gelombang panas terjadi lebih sering, lebih intens, dan once udah kejadian, bertahannya bisa lebih lama.
Oh no…
Nggak sampai di situ, gara-gara perubahan iklim ini juga, semakin banyak bencana alam yang terjadi. Salah satunya, bencana El Nino. Bencana El Nino ini yang sekarang lagi dihadapi sama masyarakat di Asia, khususnya Asia Selatan dan Asia Tenggara. Jadi mulai dari India, Bangladesh, sampai ke Filipina, Thailand, dan Indonesia semua lagi berhadapan sama gelombang panas, sampai merenggut nyawa.
Sorry gimana?
Beneran guys, hal ini terjadi di Thailand di mana pada Rabu minggu lalu, otoritas setempat mencatat suhu udara di Bangkok tuh udah mencapai 40,1 derajat Celsius. Bahkan dari itung-itungan indeks panas based on kelembapan, kecepatan angin, dan faktor-faktor lainnya, suhu udara di Thailand diperkirakan bisa mencapai 50 derajat celcius. Karena suhu panas ini, akibatnya tercatat 30 orang dinyatakan meninggal dunia.
:((((
Angka ini tinggi banget, dibanding tahun lalu di mana sepanjang tahun 2023 tercatat ada 37 orang yang meninggal dunia. Meanwhile di tahun ini, baru April aja udah ada 30 orang yang tewas gara-gara cuaca panas. Terkait hal ini, Wakil Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, Direk Khampaen namanya, meminta warga buat stay aja di rumah dulu dan stay hydrated.
Di Thailand aja nih?
Belum selesai. Now moving on to… Filipina. Suhu panas juga terjadi di Filipina, di mana BMKG mereka mencatat suhu di sana udah mencapai 47 derajat Celsius. Ada sejumlah wilayah yang mengalami gelombang panas ini, mulai dari ibu kota Manila, Aparri, Dagupan, Tuguegarao, dan puluhan wilayah lainnya. Untuk mengantisipasi cuaca panas, Kementerian Pendidikan Filipina akhirnya meliburkan seluruh sekolah negeri di sana, terhitung dari hari ini sampai besok.
Berarti udah parah banget…
Yep, karena nggak cuma di Asia Tenggara, di negara Asia Selatan kayak India dan Bangladesh, case-nya juga sama. Cuaca panas juga terjadi di Bangladesh di mana suhunya kemaren mencapai 42 derajat celcius. Akibatnya, sebanyak 33 juta anak di Bangladesh harus diliburkan dulu dari sekolah.
OMG…
Lebih jauh soal Bangladesh, it’s safe to say negara ini emang langganan kena berbagai bencana akibat climate crisis, guys. Ya karena geografisnya yang ada di dataran rendah kan, dekat Samudera Hindia. Jadi mereka mengalami berbagai hal mulai dari gelombang panas, sampai kenaikan permukaan air laut. Ini juga yang membuat jutaan masyarakat Bangladesh harus ngungsi ke wilayah pesisir. Suhu panas sendiri diperkirakan bakal terus terjadi di sana at least sampai seminggu ke depan, tanpa hujan sama sekali. Saking udah rungkad banget, Rabu kemaren, ratusan umat Muslim di ibu kota Dhaka menggelar salat minta hujan.
Kasian….
We know rite. Tapi kalau di India, prinsipnya “Show must go on”, guys. Yep, di tengah cuaca panas sampai 40 derajat Celsius, Pemilu di India tetap berlangsung. To give you a better context nih, minggu ini ada 13 negara bagian yang melakukan pencoblosan, gengs. Mulai dari Bihar, Uttar Pradesh, sampai Karnataka. Terus ya gitu, masyarakat di wilayah ini tetap pergi ke TPS, ngantri, dan nyoblos. KPU setempat sih diketahui udah kasih semacam guideline gitu terkait gimana caranya bisa tetap adem pas nyoblos. Tapi ya, panasnya bener-bener nggak bisa ditolerir lagi. Menteri Transportasi Nitin Gadkari bahkan kemaren sampe pingsan pas lagi kampanye saking panasnya.
Di Indonesia sendiri gimana?
Here at home, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika juga turut mencatat suhu panas di sejumlah wilayah Indonesia minggu-minggu ini. Kayak di Medan kemaren yang mencapai 36,5 derajat, terus Sulawesi Tengah dengan suhu 36 derajat juga. Bahkan Maluku suhunya sampe 37 derajat. Tapi di wilayah lain, hujan juga diprediksi bakal terjadi dengan intensitas lebat, guys. Kayak di Jawa bagian Barat dan Tengah, Sulawesi. sampai Kalimantan.
Iya ih panas-ujan-panas-ujan….
We know… we know. Untuk itu, let’s hear it from Kepala Pusat Meteorologi Publik, Andri Ramadhani. Pak Andri jelasinnya gini, guys. Bulan April-Mei kayak sekarang ini emang dikenal sebagai periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Makanya nggak heran kalau pagi-siang cuacanya panas terik banget, eh sore ke malem tau-tau hujan. Ada semacam proses lah yang melibatkan radiasi matahari terus lanjut ke permukaan bumi yang kemudian membentuk awan, dan hujan. Makanya kita kudu waspada nih menghadapi cuaca sekarang.
Got it. Now wrap it up….
Balik lagi ngomongin cuaca panas, kamu harus tahu bahwa cuaca panas ini bahaya banget buat bayi dan anak-anak. UNICEF bahkan mencatat ada lebih dari 243 juta anak di Asia Timur dan Asia Pasifik yang beresiko kena berbagai penyakit, karena cuaca yang panas. Secara, mereka belum bisa mengatur suhu tubuhnya sendiri kan. Jadi rentan banget terkena penyakit, bahkan kematian. Jadi di cuaca panas ini, penting banget buat ayah bunda make sure suhu tubuh si kecil tetap terjaga, meskipun suhu udara di luar lagi gila-gilanya.