Who's saying "Catch Me If You Can"?
Paman Birin.
Yep. We’re talking about the drama about Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor aka Paman Birin. Licin banget nih orang asli. Awalnya diduga terlibat korupsi nih, terus jadi Tersangka KPK, tapi sampai sekarang belum bisa ketangkap juga. Terus dicari sama KPK, while yang bersangkutan coba melawan lewat praperadilan di PN Jakarta Selatan. Plot twist-nya adalah: Kemaren banget nih, Selasa (12/11), gugatannya diterima dong. Meaning, status tersangkanya auto gugur. Terus kasus korupsinya sekarang gimana? Scroll down to find out.
Background pls.
You got it. To give you some refresher, kasus korupsi yang menjerat Paman Birin ini bermula dari Operasi Tangkap Tangan aka OTT yang dilakukan KPK 6 Oktober lalu. Adapun OTT ini dilakukan di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Udah tuh, ada dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa lah di situ. Di mana si Paman Birin ini, yang menjabat sebagai Gubernur, disebut kecipratan dana sebesar Rp1 Miliar.
Terus...
Adapun dari sini, sebanyak enam orang ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditangkap kan. Dari enam orang ini, dua orang merupakan pihak swasta while sisanya orang-orang di PUPR Kalimantan Selatan itu, guys. Paman Birin-nya gimana? ya ditetapkan juga sebagai tersangka juga. Tapi case-nya Paman Birin ini rada beda nih, guys. Dia kabur setelah enam orang lainnya ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Penyidik KPK sendiri udah berusaha cari ke sana ke mari kan tuh, udah geledah sejumlah tempat yang diduga jadi tempat escape-nya juga, udah nerbitin surat perintah penangkapan, tapi nihil. Paman Birin tetap tidak ditemukan.
Terus terus?
Nah, setelah lama ngilang nggak ada kabar, dicari KPK nggak ketemu-ketemu, eh Senin lalu (11/11), Sahbirin Noor muncul mimpin apel pagi di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Selatan. Doi muncul pure kayak nothing happened aja gitu. Masih bilangin ke anak buahnya untuk semangat kerja, ngelarin target, dan terus koordinasi sama pemerintah kabupaten/kota. Paman Birin bahkan doa, “Sekali lagi, kita berdoa semoga kita semua, rakyat kita, Banua kita diselamatkan oleh Allah SWT, Amin Ya Rabbal Alamin."
HAH
Yep, udah show off ke publik begitu, so people be like, “Ok KPK. You know what to do, kan?” Jawabannya, enggak juga tau, guys. KPK masih belum bisa menangkap Paman Birin itu. Hal ini legit disampaikan oleh Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika. Dalam keterangannya kemarin, Mas Tessa bilang begitu pihaknya denger kabar ada apel pagi ini, tim pun langsung cuss meluncur ke Kalsel kan. Tapi ya udah aja. Paman Birin tetap nggak ditemukan. Apakah dia ngilang lagi setelah mimpin upacara, nggak ada yang tahu.
HMMMM….
Masih ngomongin dugaan korupsi Sahbirin Noor aka Paman Birin, kamu harus tahu bahwa doi berusaha membuktikan bahwa KPK salah karena udah menetapkan dirinya sebagai tersangka. Yep, not only kabur nggak tahu ke mana, nggak lama setelah ditetapkan sebagai tersangka, Sahbirin Noor menggugat KPK untuk praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Tapi ya udah, diikutin dulu prosesnya. Nah, hasilnya, keluar kemaren nih. Di sinilah gongnya.
Gimana gimana?
Hakim Tunggal PN Jakarta Selatan, Afrizal Hady menerima gugatan Paman Birin. Yep, dalam sidang yang digelar kemarin, Selasa (12/11), Hakim Afrizal bilang, “Menyatakan bahwa perbuatan termohon yang menetapkan pemohon sebagai tersangka merupakan perbuatan yang sewenang-wenang dalam perintah hukum dan dinyatakan batal." Yep, dengan diterimanya gugatan ini, maka status tersangkanya Paman Birin pun ya otomatis batal. That being said, dengan dia yang kabur sekarang, mau dicari sampe ke ujung dunia pun sama KPK, ya nggak ada gunanya juga, at least kata KPK gitu.
Bentar. Kenapa sampe bisa diterima?
Ada beberapa alasan kenapa gugatannya diterima sih. Pertama, Paman Birin nggak pernah diperiksa bahkan ketika jadi calon tersangka. Dipanggil pun nggak pernah. Kalau nggak ada surat panggilan begitu, ya nggak bisa lah langsung ditetapkan tersangka, guys. Terus, KPK kan ngeklaim mereka punya dua bukti yang cukup ya, makanya Paman Birin bisa naik tersangka. Nah di pengadilan, dua bukti itu harus berasal dari calon tersangkanya langsung, guys. Ini periksa aja enggak, gimana bisa ngumpulin bukti. Gitu lah kira-kira.
HMMMM…
Terus, alasan lainnya adalah: KPK tuh nggak pernah menetapkan Sahbirin Noor dalam Daftar Pencarian Orang. Well, di KPK sendiri emang nggak menetapkan Paman Birin sebagai DPO dengan harapan Paman Birin itu bakal muncul sendiri. Secara, doi kan masih jadi Gubernur ya. Masih punya tanggung jawab lah ke rakyat. “Ayo, hadapi kasusmu dengan ksatria,” gitu kan. Tapi ini yang kemudian dipermasalahkan PN Jaksel. Jadi dari sini, penetapan status tersangka terhadap Sahbirin Noor disebut pengadilan udah menyalahi prosedur. Bahkan, hakim PN Jaksel juga menilai emang KPK-nya aja yang nggak serius menangani kasus ini, guys.
Terus, KPK ada comment?
KPK be like, “Lah kok gitu sih?” Yep. dari pov KPK, KPK menilai PN Jaksel tuh nggak mempertimbangkan kalau mereka juga punya privilege. Yaitu asas hukum lex specialis. In his words, Jubir KPK, Mas Tessa Mahardika bilangnya gini nih: “Perlu kita pahami juga bahwa pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK adalah lex spesialis, atau khusus ya, sehingga sepatutnya hakim mempertimbangkan kewenangan lex spesialis yang dimiliki oleh KPK."
So, where are we going from here?
Ya kasus dugaan korupsinya tetap jalan, guys. Iya, meskipun udah nggak berstatus sebagai tersangka lagi, Paman Birin tetap penerima suap kok. Secara yang namanya praperadilan ini kan cuma ngurusin aspek formilnya aja kan. Aspek materilnya nggak disentuh tuh. In that sense, meskipun gugatan ini menang, enam orang yang sebelumnya ditangkap tetap berstatus sebagai tersangka KPK. Jadi dari sini, KPK bakal pelajari dulu langkah hukum buat Paman Birin ini bagusnya kayak gimana, apakah dengan Surat Perintah Penyidikan, we'll keep you updated.
Anything else?
Guys, kamu ngerasa kan KPK makin ke sini makin nggak berdaya? KPK riwayatmu kini nggak sih ehehehe. Soalnya tuh gini lo, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia aka MAKI ngeliatnya KPK udah bikin malu institusinya sendiri di sini, guys. Iya, Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, dari awal bilang Paman Birin kabur aja tuh itu udah drama, katanya. Terus, nggak masukin Sahbirin Noor di DPO tuh juga jadi masalah. In that sense, MAKI bakal melaporkan hal ini ke Dewan Pengawas KPK atas keteledoran dan sikap nggak profesional dari para pimpinan KPK menangani kasus ini. Chapter baru segera dibuka…..