Admin
UTC
1 kali dilihat
0 kali dibagikan
Good morning
Hello. Today, on the tour de headlines: The new tax rule for all the fun things, the ICC update, the PEMAKZULAN issue (seriously, though), to the problem faced by your oppas about their military service. Scroll down…
What’s stirring some controversy?
The new entertainment tax.
Panggilan buat kamu-kamu yang hobi karaoke. Yang kalau suara belum serak belum mau pulang wkwkwk. Ngeh nggak sih kalau sekarang tarif karaoke tuh udah mahal banget? Sebenarnya tarifnya ya segitu-gitu aja guys. Pajaknya aja yang naik. Iya, jadi baru aja, pemerintah memberlakukan kenaikan sebesar 40% buat kegiatan hiburan. Ini juga yang akhirnya sekarang jadi concern para pengusaha karaoke, termasuk Inul Daratista.
Hold on. I need some background.
You got it Gini gini, buat masyarakat, opsi karaoke bareng tuh bisa banget dijadikan pilihan kalau lagi mau spend time bareng ygy. Secara, seru banget kan karaoke tuh. Sekali nyanyi udah berasa diva kayak Kris Dayanti, tahun depan siap audisi Indonesian Idol, lol. Selain emang seru, tarif harga buat karaoke tuh juga mostly masih affordable kan ya. Pajaknya pun ada di 25%, jadi nyanyi dua jam masih worth it lah bayar segitu. Nah tapi sekarang, industri hiburan termasuk juga karaoke lagi pusing banget, karena pajak mereka naik jadi 40%.
Kok gitu??
Now everybody meet: UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Daerah aka HKPD. Yang kamu harus tahu adalah, UU ini tuh udah berlaku dari Januari 2022 lalu, guys. Dan sesuai ketentuannya, segala peraturan pelaksanaan UU ini kudu bisa ditetapkan dua tahun setelahnya, ALIAS BULAN INI TAHUN INI BANGET NIH, GENGS.
Wadawwwww…
Cuma ya namanya Undang-Undang, pasti ada aja yang jadi permasalahan yekan. Adapun di case-nya UU HKPD ini, yang diomongin orang-orang adalah soal pasal 58 ayat (2) di mana ketentuan untuk pajak hiburan kayak bar, club, diskotik, live music, spa, sampai karaoke yang tadinya cuma dipatok 25%, sekarang naik jadi 40-75%. Apa nggak menjerit tuh orang-orang. Waktu karaoke menjerit nyanyi nada tinggi, eh pas pulang bayar juga menjerit, hiks. Tapi ya bukan cuma kamu kok guys yang menjerit, para pengusaha juga kok. Salah satunya, penyanyi dan pengusaha franchise karaoke paling legendaris se-Indonesia, Inul Daratista.
Para Penonton.. bapak-bapak ibu-ibu semuanya….
Tuh kan, pagi-pagi udah karaoke aja u wkwkwk. On a serious note, pajak hiburan yang naik ini kan akhirnya bikin bisnis karaoke jadi terpuruk ya. Even weekend aja tu tempat sepi, guys. Makanya Mbak Inul speak up lah tuh di sosmed: “Sing nggawe aturan mau ngajak modyar tah,” katanya gitu. Makanya, Mbak Inul di sini berharap semoga pemerintah tuh bisa mengkaji ulang lagi aturan ini, biar usahanya nggak terus terpuruk gitu lo.
Emang ketinggian nggak sih pajaknya?
Nah kalau menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia sih gitu, guys. Iya, disampaikan langsung oleh Ketua Apindo, Shinta Kamdani, pajak hiburan buat club, bar, spa, sampai karaoke tuh idealnya ada di angka 10% aja. Sama kayak pajak hotel dan restoran. Kalau 40%, dan maksimal 75%, ya ketinggian. Hal ini ofc bakal berdampak banget sama bisnis hiburan yang merupakan sektor industri pariwisata. Lebih jauh, Mbak Shinta juga menyebut pemerintah tuh nggak mikirin pov masyarakat waktu ngerumusin masalah ini, gengs. Iya, nggak dipikirin, “Masyarakat bakal mampu nggak ya bayar segitu dengan pajak segitu?” Instead, pemerintah pukul rata aja. Bisnis rentan sama risiko = naikin pajaknya.
HMMM I believe the government has a say…
Ada dong. Now let’s hear it from Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Jadi disampaikan kemarin oleh Pak Airlangga, kenaikan pajak 40% ini nggak berlaku secara menyeluruh. Pak Airlangga bilang di pasal 11 UU HKPD ini, di situ di-state bahwa daerah tuh bisa mengecualikan kenaikan pajak 40% ini, either itu pemerintah daerah, bupati, gubernur, dll. In his words, gini nih doi bilangnya: “Tidak mutlak diterapkan 40 persen, tergantung local wisdom, terutama hubungan keuangan pemerintah daerah dan pusat. Daerah yang mengerti, makanya daerah bisa memutuskan dengan pengecualian di pasal tersebut.”
I see…
Selain itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga minta kita buat nggak worry nih, gengs. Jadi kayak, “Udah Mbak Inul tenang aja. Yuk lanjut karaoke.” On a serious note, Bang Sandi bilang pemerintah tuh siap banget mendengar semua masukan dari masyarakat, guys. Khususnya yang bergerak di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Lagipula, sekarang tuh UU ini udah dilaporin ke MK dan lagi alam proses judicial review, guys. In the meantime, Bang Sandi bilang pemerintah bakalan make sure semua kebijakannya itu untuk memberdayakan dan memberikan kesejahteraan, bukan untuk mematikan usaha, cenah.
Got it. Anything else I should know?
BTW, talking about Inul Daratista dan protesnya terhadap pajak karaoke, kamu harus tahu nih guys kalau reaksi netizen di media sosial tuh justru di luar ekspektasi. Yep, netizen justru mengaitkan hal ini sama sikap Mbak Inul yang tempo hari mendukung bahkan nge-endorse UU Cipta Kerja Omnibus Law, di mana aturan ini juga merupakan salah satu turunan dari UU Ciptaker tadi. Jadi kayak…. eHe EHe..
Now, some updates on International Court of Justice ruling…
On the genocide case against Israel.
Guysss, minggu lalu udah kita kasih tahu kan, bahwa Mahkamah Internasional lagi sidang terkait dugaan tindakan genosida yang dilakukan Israhell di Gaza? Nah, so far, ICC ini udah menjalankan dua agenda sidang. Sidang yang dilangsungkan di Den Haag, Belanda pada hari Kamis dan Jumat kemarin udah selesai nih dengan agenda mendengarkan argumen dari Afsel dan Israel. Pas itu, Afsel udah kasih bukti macem-macem bukti rasional nih kalo Israel emang lagi ngelakuin genosida di Gaza. Meanwhile, Israel sih masih berdalih pake alesan lama dengan bilang dirinya cuma membela diri.
Hold on, I need some background
Sure. Jadi buat yang belum tau, since awal Oktober kemarin kan Israel bener-bener terus membombardir wilayah Gaza secara membabi buta kek orang gila yah. Jumlah korban dari agresi Israel ke Gaza sampe sekarang ini udah hampir tembus 24 ribu orang, guys. Serangan ini dilakukan dengan tanpa pandang bulu, di mana mayoritas warga sipil dan anak-anak jadi korban, termasuk juga tempat-tempat pertolongan kayak rumah sakit dan kamp pengungsian juga ikut dibom. So, the world be like, “ISRAEL R U OK??”
I’m still boycotting
Great. Nah dengan didukung Amerika Serikat dan PBB yang ga ngapa-ngapain, Israel bisa tetep santui membantai warga Gaza. But, we don’t lose hope, though. Banyak jalan menuju Roma, salah satunya dengan menggugat Israel sebagai pelaku genosida ke mahkamah pengadilan internasional. Hal ini karena kalo emang terbukti, maka Israel ini bisa diminta untuk menghentikan serangannya. Nah, pada 29 Desember kemarin, Afsel udah ngajuin gugatan nih ke Mahkamah Internasional dengan tuduhan Israel sedang melakukan genosida terhadap masyarakat Palestina yang ada di Gaza.
Terus gimana proses sidangnya?
Mahkamah Internasional langsung follow up dengan menggelar sidang buat mendengar argumentasi dari Afsel dan Israel. Iya, kayak kamu sidang pengadilan aja gitu guys, di mana baik penggugat maupun tergugat harus bisa meyakinkan hakim dalam argumennya. Dalam sidang tersebut, Afsel kebagian hari Kamis, meanwhile Israel dapet jadwal di hari Jumat. Kedua negara pun ofc sama-sama dateng nih di sidang kemarin dan kasih argumen dari sudut pandang masing-masing.
Start with Afsel dulu deh.
You got it. Jadi di sidang perdana kemarin, Afsel menghadirkan bukti-bukti genosida yang Israel lakukan di Gaza dalam beberapa bulan ini. Kayak contohnya penggunaan dua ribu pound bom dan segala pembatasan makanan dan air yang masuk ke Gaza oleh Israel dinilai udah melanggar Konvensi Genosida sehingga menyebabkan 24 ribu masyarakat Gaza meninggal. Makanya dalam tuntutannya, Afsel meminta Mahkamah Internasional buat ngestop agresi militer Israel di Gaza or at least keluarin tindakan sementara buat Israel berhenti dulu lanjutin agresinya sampai ada putusan akhir dari Mahkamah Internasional.
Ada lagi?
Yep, ada. Vaughan Lowe yang ditunjuk jadi salah satu pengacara dari pihak Afsel juga bilang kalo nggak ada alasan apapun yang bisa membenarkan pembunuhan atas lebih dari 23 ribu masyarakat Gaza, Palestina. Makanya pihaknya menegaskan bahwa mereka nggak pengen ada tambahan korban selama pengadilan ini berlangsung. In his words. Vaughan juga bilang, “The point is not simply that Israel is acting disproportionately. The point is that the prohibition on genocide is an absolute. Nothing can ever justify genocide,” gitu, guys.
Terus Israel ngerespon gimana nih?
Nah di hari Jumatnya, Israel membela diri tuh dari semua tuduhan Afsel dengan bilang kalo aksinya di Gaza selama ini adalah wujud dari pembelaan diri Israel atas surprise attack yang dilancarkan Hamas pada awal Oktober lalu. Tal Becker yang jadi pengacara yang mewakili Israel malah playing victim dengan bilang kalo justru Hamas yang ngelakuin genosida ke masyarakat Israel. Backer juga bilang kalo pihaknya nggak akan berhenti menegakan hukum dan terus memerangi Hamas.
Si paling victim gatu…
Wait until you heard from pengacara Israel yang lain bernama Christopher Staker yang bilang kalo tindakan sementara yang diajukan Afsel tuh samsek nggak masuk akal. Soalnya ya lagi-lagi para pengacara Israel ini bersikeras kalo negaranya nggak lagi ngelakuin genosida. In his words, Staker bilang gini, “It’s absurd to suggest that the only way to ensure observance of the genocide convention in a military operation is to prevent the operation from being conducted at all.”
So, any words from the judge?
Yes ada. Statement-nya dateng langsung dari Presiden Mahkamah Internasional, Joan Donoghue yang bilang kalo keputusan soal tindakan sementara buat menghentikan agresi Israel di Gaza bakal dikeluarkan secepat mungkin. Tapi ya meskipun gitu, pihak Mahkamah Internasional masih belum kasih tanggal nih kapan deadline putusan ini bakal diumumkan. Meanwhile, buat hasil sidang keseluruhannya sendiri tuh diprediksi masih bakal berlangsung lama banget, guys. Dari pengalaman yang udah-udah sih, perlu satu sampe dua tahun proses sidang buat membuktikan gugatan yang Afsel tujukan ke Israel terbukti atau nggak.
Emang putusan Mahkamah Internasional sebelum ini gimana?
That’s a good question. Soalnya nih, TBH sejak Konvensi Genosida ada setelah Perang Dunia II, belum ada satu pun negara yang dinilai bertanggung jawab atas genosida. Even pembunuhan etnis Rohingya oleh militer Myanmar pun dinilai enggak, guys. Putusan yang paling mendekati terjadi di 2007 lalu di mana Serbia dinilai melanggar kewajiban buat mencegah genosida atas pembantaian umat Muslim yang terjadi pada perang Yugoslavia di tahun 1995. Terus terbaru, Mahkamah Internasional juga dinilai nggak bisa menegakkan putusannya atas perintah penghentian invasi Rusia ke Ukraina yang udah di-release dari Maret 2022. Soalnya sampe sekarang aja, perang antara Ukraina dan Rusia juga masih terus terjadi, guys.
Semoga nggak sia-sia deh, anything else?
Well, sampe sekarang tuh support masyarakat dunia buat Palestina bisa segera merdeka tuh masih terus happening, guys. Malahan nih, di tengah jalannya sidang Mahkamah Internasional kemarin, masyarakat Belanda yang ada di Den Haag juga ngadain aksi support Palestina di dekat gedung Mahkamah Internasional. Berbagai atribut Palestina macem bendera, keffiyeh aka kain khas Palestina, sampe spanduk-spanduk bertuliskan, “End Israel apartheid,” juga banyak membentang di sepanjang jalan.
When Pemakzulan Presiden Trump/Biden udah terlalu biasa….
What about Pemakzulan Presiden Jokowi.
Yoi. Kalau kamu biasanya baca berita pemakzulan presiden tuh di AS, sekarang it’s happening di Indonesia, guys. Iya, belakangan ini, rame banget pada ngomongin Joko Widodo mau dilengserkan dari jabatannya sebagai Presiden RI. Yuk kita bahas!
GIMANA CERITANYA HEYYY?
Easy, peasy. We got you though this ok? Jadi sebenarnya wacana Presiden Joko Widodo mau dilengserkan tuh bukan berita baru lagi tau. Iya, dari Oktober 2023 lalu bahkan. Waktu anaknya Pak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, resmi diumumkan sebagai bakal calon presiden bareng sama Prabowo Subianto. Di situ banyak banget masyarakat yang langsung berpikir, “Fix ini ada campur tangannya Jokowi di sini, guys. King maker-nya nih,” dll. And yes, the fact that Pak Jokowi sekarang masih menjabat sebagai presiden tuh somehow jadi boomerang tersendiri buat dia.
Boomerang gimana?
Ya kan sikap beliau bisa dibilang rada gajelas ya. Katanya netral, tapi anaknya jadi cawapres 02. Kader PDIP, tapi kemaren ga dateng HUT yang ada 03-nya, gitu-gitu loh. Makanya banyak pihak yang menilai bahwa sebenernya sih Pak Jokowi udah makin obvious menunjukkan keberpihakannya sama satu paslon. That being said, dari sinilah muncul ide buat memakzulkan Presiden Jokowi. Jadi kayak, “Daripada presiden nggak netral gini, mending kita lengserin aja dah.”
Kita? Kita ini siapa, ges?
Ada sejumlah tokoh yang berperan di sini. You name it, mulai dari Faizal Assegaf, Marwan Batubara, sampai Letjen (Purn.) Suharto dll beberapa waktu lalu diketahui dateng tuh rame-rame ke kantornya Kemenko Polhukam. Total ada 22 orang lah di situ, ketemu Pak Mahfud MD di sana dan mulai lah tuh buka omongan soal possibilities pemakzulan Presiden.
Oh wow….Nggak tanggung-tanggung, mereka bahkan bilangnya pengen Pemilu berjalan tanpa Presiden! Hasilnya, yaa… gitu. Prof Mahfud bilang mereka salah alamat, guys. Iya, kalau mau melengserkan presiden mah ke DPR, bukan ke Menko, katanya gitu. Adapun di DPR, Ketua DPR RI Puan Maharani bilangnya juga nggak masalah. Tapi, kata Mbak Puan better fokus ngikut konstitusi aja sekarang.
Oh wow….Nggak tanggung-tanggung, mereka bahkan bilangnya pengen Pemilu berjalan tanpa Presiden! Hasilnya, yaa… gitu. Prof Mahfud bilang mereka salah alamat, guys. Iya, kalau mau melengserkan presiden mah ke DPR, bukan ke Menko, katanya gitu. Adapun di DPR, Ketua DPR RI Puan Maharani bilangnya juga nggak masalah. Tapi, kata Mbak Puan better fokus ngikut konstitusi aja sekarang.
Tapi beneran bisa DPR memakzulkan Jokowi kayak di AS memakzulkan Biden?
Soal itu juga tuh, guys. Menurut Ketua Umum PBB yang juga pakar hukum Yusril Ihza Mahendra, pemakzulan Presiden kalau gara-gara Pemilu tuh bakalan inkonstitusional, alias nggak sesuai sama UUD 1945. Yep, masalah pemakzulan presiden ini ada banget dibahas di UUD 1945, guys. Di Pasal 7B tepatnya. Di pasal itu, di-state pemakzulan cuma bisa terjadi kalau presiden melakukan pengkhianatan terhadap negara. Kayak korupsi, suap, pokoknya kalau terlibat tindak pidana dan perbuatan tercela lainnya deh. sampai nggak bisa lagi memenuhi kewajibannya jadi presiden. Di case ini kan nggak ya.
I see….
Tapi kalau kata PKS, kalau faktanya udah ada dan verified bener, bisa banget itu dijadikan bukti untuk kemudian lanjut proses pemakzulan presiden, guys. Yaa walaupun prosesnya lama lagi sih, kudu ke DPR, ke MPR, ke MK, dll. That being said, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqiue bilangnya nggak mungkin banget Presiden Jokowi bisa dimakzulkan sebelum 14 Februari 2024. Instead, Pak Jimly bilang mending sekarang masyarakat fokus aja menyukseskan Pemilu 2024. Nggak usah gila-gila pemakzulan dah wkwk.
Wkwkw iya juga. Anything else?
Jadi ya gitu intinya, guys. Namanya negara demokrasi rakyat bisa banget bersuara, berpendapat, tanpa ada tekanan dari pihak lain yekan. Istana sendiri diketahui terima banget kok sama semua kritik dan masukan yang ditujukan ke Presiden. Cuma ya tiati aja, guys. Namanya tahun politik begini, kesempatan ada di mana-mana, dan bisa diambil sama siapa aja. Either it’s good or bad. Apalagi isunya kayak pemakzulan presiden begini. Tapi mikir juga nggak sih, siapa yang bakal diuntungkan ya kalau Presiden Joko Widodo beneran dimakzulkan? Thoughts?
When your Oppas are in the military…Their future is… concerning.
Iya guys, kamu pasti udah pernah denger dong kalo Korea Selatan emang punya tingkat kelahiran paling rendah di dunia. Bayangin aja, tingkat kelahiran di negerinya para ahjussi ini cuma 0,78 bayi, per satu orang perempuan. Dan kamu pasti tahu juga, bahwa Korea Selatan tuh masih berstatus perang vs Korut, hence mereka mewajibkan warganya buat ikut wamil. The thing is, rendahnya tingkat kelahiran tadi sangat berpengaruh ke pasukan militer Korsel yang jumlahnya bakal makin menurun tiap tahunnya. Kita ambil contoh dari tahun 2022 kemarin nih ada sekitar 250 ribu bayi yang lahir di Korsel. Kalo asumsi jumlah cewe dan cowo sama, cuma bakal ada 125 ribu laki-laki yang tersedia buat gabung jadi tentara Korsel dalam beberapa tahun ke depan. Padahal sekarang ini, militer Korsel punya kewajiban buat merekrut 200 ribu tentara setiap tahunnya.
Untuk men-tackle isu ini, sebenarnya pemerintah Korsel udah melakukan berbagai antisipasi, misalnya mengembangkan alutsista canggih yang pake AI. Iya guys, beda sama negeri Wakanda yang problem-nya masih soal urusan alutsista bekas, kalo Korsel sekarang kini lagi ngembangin alutsista tanpa awak macem drone yang pake AI gitu, guys.
Cuma ya gitu, meskipun udah fix mau lebih ngembangin alutsista canggih, Korsel dinilai banyak pihak masih perlu butuh tambahan pasukan militer. Soalnya ya dari awal abad 21 ini, jumlah militer Korsel tuh terus-terusan berkurang. Kalo di awal tahun 2000 dulu jumlah militer Korsel ada 674 ribu tentara, jumlahnya sekarang cuma tinggal sekitar 500 ribu aja. Jadi ya ada sekitar 27 persen pengurangan jumlah militer Korsel yang salah satu faktornya karena tingkat kelahiran masyarakat yang rendah.
Wakanda 1-0 Korsel
“Tapi ini masih jauh masih kurang, saya kira perlu ditingkatkan paling tidak lima kali lipat dari yang sudah ada sekarang,”
Gitu guys kata presiden Pak Joko Widodo pas ngomentarin soal jumlah penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang menurutnya sih masih kurang. Jadi guys, meski jumlah penerima beasiswa LPDP ini udah meningkat tujuh kali lipat dari pertama kali buka, tapi Pak Jokowi tetep maunya jumlah ini bertambah terus, supaya makin banyak penduduk yang berpendidikan S2 dan S3.
When you’re negotiating your salary with the HR…
Announcement
Thanks to Yanto, PAK 64, uliherdi and someone for buying us coffee today!
Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here. Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!
Catch Me Up! recommendations
Want to save more money this year? Read this.