Admin
UTC
2 kali dilihat
0 kali dibagikan
When your prewedding burns anything…
On kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur.
Bucin sih boleh-boleh aja ygy, tapi yha jangan sampai bikin karhutla segala dong. Soalnya Rabu kemarin, sepasang kekasih beserta seluruh crew fotografer pre-wedding diamankan Polres Probolinggo setelah kedapatan menyalakan flare di dalam area wisata Bukit Teletubbies, kawasan Gunung Bromo. Mereka diamankan setelah proses foto prewedding yang dilangsungkan menggunakan flare ikut membakar area padang savana di sana, guys.
Rada gila.
Iya kan? Jadi as we all know, Gunung Bromo ini emang punya banyak banget daya tarik wisata di dalamnya. Nah kadang tempat ini tuh juga dimanfaatkan banyak pasangan untuk melakukan foto prewedding, salah satunya yang dilakukan oleh pasangan asal Surabaya yang mo nikah. Jadi pada Rabu minggu lalu, sejoli ini kemudian cusss menuju Bukit Teletubbies di kawasan Gunung Bromo dengan menyewa jasa wedding organizer. Sayangnya tanpa berpikir ulang, konsep foto prewedding keduanya ini melibatkan flare, guys. Dengan kondisi padang savana yang kering, percikan flare dengan mudah membakar area padang savana.
Astagaaa.
Yep, asap yang membumbung ke udara mengundang petugas yang sedang berpatroli di sana datang. Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bernama Hendra mengkonfirmasi adanya aktivitas pengunjung yang memicu kebakaran. Setelah mengetahui hal ini, pihak Balai Besar TNBTS melakukan upaya pemadaman pada area padang savana yang terbakar. Tapi sayangnya upaya pemadaman begitu sulit dilakukan dan mengharuskan penutupan sementara wisata Gunung Bromo demi kelancaran proses pemadaman.
Nggak habis thinking.
Iya, guys. Makanya keesokan harinya, Polres Probolinggo mengamankan enam orang yang terlibat dalam foto prewedding ini. Pada prosesnya diketahuilah kalau agenda foto prewedding ini tuh nggak mengantongi izin. Even surat izin masuk kawasan konservasi aka simaksi aja tuh nggak ada. Mereka masuk kawasan Gunung Bromo cuma bermodal membeli tiket online dan nggak menyampaikan kepada petugas akan melakukan foto prewedding. Jadi kalau dirunut sih, ada banyak banget peraturan yang mereka langgar.
Auto tersangka dooongg.
Well, pihak kepolisian udah menetapkan satu orang tersangka dalam kasus ini. Dia adalah manajer wedding organizer bernama Andrie Wibowo Eka Wardhana. Doi dianggap bertanggung jawab atas percikan flare yang menyebabkan kebakaran di Bukit Teletubbies, Gunung Bromo. Tersangka terancam hukuman penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp1,5 miliar, guys. Sedangkan kelima orang lainnya termasuk sejoli yang melakukan proses prewedding masih berstatus saksi dan dikenai wajib lapor.
Anyway, kebakarannya separah apasih?
Parah banget, guys. Soalnya tuh ada lebih dari 200 hektar lahan yang terbakar akibat percikan flare prewedding ini. Hal ini disampaikan langsung sama Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, Satriyo Nurseno yang bilang bahwa ada lebih dari 274 hektar lahan yang terbakar di kawasan Gunung Bromo. Sampai Senin kemarin aja, terpantau masih ada sekitar sepuluh titik api yang belum bisa dipadamkan nih. Parah banget nggak sih.
I heard sampai berdampak ke krisis air bersih ya?
You heard it right. Kebakaran yang terjadi berlarut-larut ini berdampak domino ke krisisnya air bersih di enam desa di Kecamatan Sukapura, Probolinggo. Awalnya sumber air keenam desa ini berada di area Gunung Wantangan dan Bukit Savana Gunung Bromo. Tapi karena adanya kebakaran ini, pipa di kedua sumber ini rusak dan nggak bisa mengairi keenam desa. Sekarang, masyarakat di sana harus membeli air bersih demi kebutuhan sehari-hari.
Huft. Anything else I should know?
Huft. Anything else I should know?
Berbagai cara coba dilakukan untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Bromo ini. Salah satunya lewat water bombing atau penurunan air lewat helikopter. Helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana udah mulai beroperasi melakukan water bombing dari hari Minggu kemarin. Terkait berbagai upaya ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berharap lewat sistem ini api yang ada di Gunung Bromo bisa segera padam.