Who’s singing “I forgot that you existed…”?
OK. Jadi semua ini dimulai dengan militer Myanmar yang berhasil mengkudeta kekuasaan dan kepemimpinan negara dari pemerintahan sipil yang sebelumnya dipimpin sama Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021 lalu. Iya, kita lagi rempong urus covid, di sana malah kudeta guys. Adapun kudeta ini dilakukan karena menurut pihak militer, pemilu yang diselenggarakan setahun sebelumnya curang, jadi yhaa pemerintahannya Suu Kyi ga legit gitu. So they were like “Udah lah w aja yang mimpin. Gamau? Gamau? OK w kudeta” dan sejak saat itu sampe sekarang, Suu Kyi dan beberapa pemimpin sipil jadi tahanan rumah.
Iya, nah karena warganya enggak terima, masyarakat Myanmar kemudian menggelar aksi protes besar-besaran hampir di seluruh wilayah di negaranya. Aksi ini juga memakan ribuan korban jiwa dan banyak warga yang ditangkap sama tentara militer. Terus gara-gara berlangsung sampai berkepanjangan, berbagai sendi kehidupan sipil di sana juga lumpuh guys. Investor pada kabur, covid ga keurus, sampe bank dan berbagai lembaga perekonomian juga tutup karena emang kondisinya segenting itu.
Yoi. Makanya akhirnya ya Myanmar dianggapnya no show. Padahal aslinya, Myanmar memutuskan untuk memboikot KTT ini sebagai langkah protes karena pemimpin mereka dilarang hadir. Dalam keterangan resminya, kelompok militer bilang bahwa kebijakan ASEAN tadi merupakan bentuk pelanggaran atas kebijakan non-intervensi di urusan domestik anggotanya.
Got it. Now, anyone saying anything?
Yep, salah satu statement datang dari presiden kita gengs Pak Jokowi yang bilang bahwa justru Myanmar yang gak menghargai kekeluargaan ASEAN. Kata Pak Jokowi: “Di satu pihak kita tetap menjaga penghormatan terhadap prinsip non-interference, namun di pihak lain, kita juga berkewajiban menjunjung tinggi prinsip-prinsip lain dalam Piagam ASEAN, seperti demokrasi, good governance, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan pemerintah yang konstitusional.”
Couldn’t agree more. Anything else?
Well, padahal KTT-nya bisa dibilang penting lho guys, karena bakal dihadiri sama Amerika Serikat yang diwakilin sama presidennya langsung, Joe Biden. Meskipun bukan anggota ASEAN, tapi Amerika Serikat emang deket sama negara-negara ASEAN makanya sebenernya setiap tahunnya selalu dateng. Tapiii sejak negara api menyerang, eh maksudnya sejak Trump jadi presiden, AS skip acara ini sejak 2017. FYI, selain AS, ada juga China dan Korea Selatan yang ikutan KTT meskipun bukan negara anggota ASEAN.