Pay attention to the do's and don'ts when you catch a cold...
Like the doctor said...
Well, musim dingin adalah musim penyebaran virus yang ganggu kesehatan pernapasan. Based on data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, banyak orang menderita penyakit pernapasan akut dan sering mendatangi layanan kesehatan. Menurut pakar kesehatan CNN, Dr. Leana Wen dari Universitas George Washington, most of people dengan gejala penyakit pernapasan nggak perlu dites. Tapi, ada dua contoh kelompok orang yang perlu dipertimbangkan untuk diperiksa lebih lanjut, yaitu orang yang memenuhi syarat buat dapet pengobatan antivirus sama orang yang lagi sakit parah. Yep, meski gejala batuk sama demam termasuk gejala sakit yang umum, kalau ada gejala lain seperti sakit perut, muntah, batuk darah, atau nyeri dada, maka perlu pemeriksaan lebih lanjut. Lebih lanjut, jika seseorang mengalami demam dan nyeri tubuh, konsumsi asetaminofen dan ibuprofen disarankan. Jika batuk dan hidung tersumbat, bisa konsumsi obat-obatan yang dijual bebas dengan memperhatikan dosis yang tepat. Misalnya, dekstrometorfan untuk menekan batuk. Then, minum oxymetazoline atau pseudoefedrin untuk mengatasi kemampatan di hidung. Selain minum obat sesuai dosis dan istiraat, kebersihan tangan itu penting untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit menular. Kebiasan menjaga kebersihan selama pandemi COVID-19 bisa diterapkan ketika musim dingin atau musim pancaroba yang rawan sakit seperti sekarang. And last but not least, don't leave without your mask on when you're sick, okay?